Legenda Penguasa Dewa Tertinggi

"Sekarang tingkatkan kultivasimu karena musuh yang akan kau hadapi tidak seperti yang kau hadapi sebelumnya," jelas Gong Fang Shu.

"Ikut denganku!" Gong Fang Shu melesat ke sisi utara puncak gunung. Di sana terdapat sebuah altar dengan tiang berukiran naga emas. Setiap altar memancarkan qi yang sangat kuat.

"Kalian seraplah qi yang ada di altar! Kalau qi itu habis, maka altar akan menghilang," jelas Gong Fang Shu.

"Baiklah!" Erlang Shen dan Zi Yue berdiri ditengah-tengah altar lalu mengambil sikap lotus. Gong Fang Shu tersenyum puas lalu meninggalkan keduanya.

"Ada yang disembunyikan oleh pria tua itu," ucap Zi Yue.

"Biarkan saja dia menjalankan rencananya. Ingat, jangan sampai dia menyadari kalau kita sudah mencurigainya," jelas Erlang Shen.

Sebelum menyerap qi yang keluar dari pilar altar, Erlang Shen membuat berbagai jenis formasi di sana. Salah-satunya adalah formasi yang berfungsi untuk menahan sedikit qi yang dikeluarkan altar.

"Ingat, jangan menyerap habis qi di sini." Erlang Shen menutup matanya lalu menyerap qi yang dikeluarkan oleh pilar. Zi Yue sebenarnya ingin menanyakan alasan mengapa qi di sana tidak boleh diserap habis, tapi Erlang Shen sudah memasuki mode kultivasi.

"Sepertinya Gege tahu sesuatu." Zi Yue mulai menyerap qi yang keluar dari pilar altar.

Di ruangan bawah tanah, Gong Fang Shu beserta beberapa orang lainnya sedang duduk santai seakan menunggu sesuatu. Dua orang berjaga di sana. Mereka semua tampak seperti prajurit yang siap menyergap seseorang.

"Tetua yakin mereka akan percaya?" tanya pria kepala botak.

"Mereka sama dengan kaisar naga langit. sama-sama mudah dihasut! Para manusia rendahan itu tidak akan bisa menjadi lebih kuat dari kita para penghuni alam atas. Meski kaisar naga langit mati, dendamku tak akan hilang," jelas Gong Fang Shu.

"Tetua benar! Sekte kita tidak melakukan kesalahan apapun, tapi mereka menghancurkan sekte kita. Mereka benar-benar keterlaluan." Yang lain menimpali.

"Jangan khawatir karena sebentar lagi sekte kita akan bangkit kembali." Gong Fang Shu menatap keatas. Matanya berubah merah dan aura kebencian merembes dari tubuhnya. Bayangan sekte puncak awan yang dihancurkan masih tersimpan di ingatannya. Lautan darah dan tumpukan mayat membuat dendamnya tak akan hilang.

"Baik atau buruk, bersalah atau tidak, keturunan Erlang akan habis di tanganku!" gumamnya.

"Aku akui mereka semua hebat, tapi sayang mereka hanyalah sekumpulan manusia yang mudah percaya kepada orang lain." Pria berkepala botak menimpali.

"Dua hari lagi, mereka akan terjebak di dalam domainku." Gong Fang Shu meninggalkan rekan-rekannya. Ia muncul di dekat altar untuk memastikan Erlang Shen dan Zi Yue benar-benar menyerap qi yang ada di altar.

"Usia kalian tinggal 2 hari. Sayang sekali kalian tidak bisa menikmati sisa umur kalian," ujarnya. Gong Fang Shu tertawa.

"Sekte puncak awan! Tidak lama lagi sekte puncak awan akan kembali!" Gong Fang Shu berteriak lantang.

"Yang pertama yang akan kulakukan adalah menghancurkan keturunan Erlang! Mereka harus merasakan apa itu kehancuran!" Gong Fang Shu mengepalkan tangannya karena marah. Ratusan tahun sudah berlalu, tapi kehancuran sektenya tak akan pernah ia lupakan.

"Akan kulakukan apapun untuk menuntaskan dendamku!" Mata merahnya menatap tajam Erlang Shen dan juga Zi Yue. Ia tidak menyadari keberadaan formasi di altar. Ia kembali ke ruang bawah tanah dan menunggu sampai altar menghilang dan membawa dua orang itu ke domain miliknya.

Erlang Shen dan Zi Yue membuka matanya. Zi Yue hendak beritanya, tapi Erlang Shen langsung membawanya keluar altar. Formasi yang sebelumnya ia buat menghilang diikuti dengan hilangnya altar.

"Hampir saja! Terlambat sedikit saja maka kita akan terjebak di tempat lain," jelas Erlang Shen.

"Berkat pria tua itu kita menerobos ranah abadi bagaimana kalau kita memberinya sedikit kejutan?" tanya Zi Yue.

"Kenapa harus kejutan? Kita buat saja dia jantungan!" Erlang Shen menimpali. Setelah menyerap qi yang dikeluarkan altar, Erlang Shen menerobos tahap 6 ranah abadi, sementara Zi Yue menerobos ke tahap 1 ranah abadi.

"Bagaimana caranya?" tanya Zi Yue.

Erlang Shen berpikir sejenak sembari melihat kondisi desa di sekitarnya. Melihat kondisi desa, ia membatalkan niatnya yang hendak membuat Gong Fang Shu jantungan.

"Lupakan rencana itu. Aku ingin membayar kesalahan kakakku. Aku tidak merasakan aura iblis dan sejenisnya."

Erlang Shen membuat segel tangan dengan cepat. Tak berselang lama, gelombang ruang dan waktu menyapu desa awan. Erlang Shen memukul tanah dengan keras sehingga batu, emas, zamrud, dan yang lainnya dengan jumlah yang sangat banyak terbang ke langit.

Batu-batu biasa lalu tersusun dan membentuk bangunan besar. Setelah itu, Erlang Shen melebur zamrud dan emas. Leburan emas dan zamrud itu kemudian digunakan untuk melapisi bangunan.

"Sepertinya aku tahu harus berbuat apa." Zi Yue menggunakan energi kehidupan untuk menumbuhkan tanaman dan herbal di puncak gunung. Tempat yang sebelumnya tidak dapat ditumbuhi apa-apa kini berubah menjadi tanah subur.

"Sepertinya masih ada yang kurang." Erlang Shen bergumam sembari memasukkan sebagian zamrud dan emas serta batu mustika dewa ke cincin penyimpannya.

"Apa yang kurang?" tanya Zi Yue.

"Qi di sini sangat tipis," jawab Erlang Shen.

"Buatkan saja formasi pengumpul qi." Zi Yue memberi saran. Erlang Shen yang mendengar itu langsung terbang ke langit. Ia melihat disekelilingnya lalu memasang berbagai jenis formasi.

"Sentuhan terakhir!" Herbal-herbal yang sudah punah ia tanam di sana. Tentunya tak akan ada yang menyadari keberadaan herbal itu. Erlang Shen melakukan itu agar seolah-olah herbal itu muncul sendiri.

"Sempurna!" Zi Yue melihat disekelilingnya. Tempat yang tadinya tandus dan berbatu berubah menjadi tanah hijau yang subur.

Di tempat lain, Gong Fang Shu yang kesal karena rencananya diketahui berniat membunuh Erlang Shen secara langsung. Saat naik ke permukaan, ia begitu terkejut melihat bangunan-bangunan berlapis emas dan zamrud menggantikan desanya yang kumuh. Bukan hanya itu, tanah tandus yang dulunya tak bisa ditanami berubah menjadi tanah yang subur.

"Kakek, aku minta maaf atas nama kakakku. Sebagai bentuk permintaan maafku aku membangun kembali sekte Kakek yang sudah hancur." Erlang Shen menghampiri Gong Fang Shu yang masih terdiam.

"Kenapa kalian melakukan semua ini?" tanya Gong Fang Shu.

"Karena mau saja, tidak ada niat lain," jawab Erlang Shen.

"Itu benar! Kami sama sekali tidak memiliki niat apapun." Zi Yue menimpali.

"Sekalian juga kami ingin berterima kasih karena telah diizinkan untuk meningkatkan kultivasi di tempat ini," jelas Erlang Shen.

"Kalian melakukan semua ini sementara kalian mengetahui rencanaku?" tanya Gong Fang Shu.

"Apa yang terjadi biarlah terjadi. Lagipula Kakek melakukan itu karena dendam masa lalu. Tingkatkan kekuatan sekte Kakek!" Erlang Shen dan juga Zi Yue melesat meninggalkan puncak gunung tersebut. Keduanya melesat menuju ke barat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bab berikutnya akan menyusulnya, tapi saya tidak tahu jam berapa.

See you next chapter