NovelToon NovelToon
Anak Tersembunyi Sang Kapten

Anak Tersembunyi Sang Kapten

Status: tamat
Genre:Kehidupan Tentara / Cinta Lansia / Menikahi tentara / Tamat
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Deyulia

Juara 1 YAAW 2025 periode 1 kategori 2

Setelah lulus SMA, Syafana menikah siri dengan kekasihnya yang baru saja lulus Bintara TNI-AD. Sebagai pengikat bahwa Dallas dan Syafana sudah memiliki ikatan sah. Pernikahan itu dirahasiakan dari tetangga maupun kedinasan.

Baru beberapa hari pernikahan siri itu digelar, terpaksa Dallas harus mengikuti pendidikan selama lima bulan serta masa dinas dua tahun. Mereka berpisah untuk sementara.

"Nanti setelah Kakak selesai pendidikan dan masa dinas dua tahun, kakak janji akan membawa pernikahan kita menjadi pernikahan yang tercatat di kedinasan," janji Dallas.

"Kak Dallas janji, harus jaga hati," balas Syafana.

Namun baru sebulan masa pendidikan, Dallas tiba-tiba saja menalak cerai Syafana. Syafana hilang kata-kata, sembari melepas Hp nya ke ubin, tangan Syafana mengusap perutnya yang kini sudah ditumbuhi janin. Tangis Syafana pecah seketika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana

     Setelah pertemuan di kafe saung itu, Syafana sering kali melamun. Rekaman tentang semua cerita Dallas masih berputar dalam kepalanya. Benarkah apa yang dikatakan lelaki itu? Tapi, sayangnya Syafana tidak menemukan kebohongan dalam sorot mata pria berwajah tampan itu.

     Dalam penglihatannya, Dallas masih sama seperti dahulu. Kata-katanya yang lembut dan penuh kharisma selalu terpancar darinya. Sisi kiri otak Syafana berkata, Dallas hanyalah seorang anak yang ingin berbakti dan tidak mau durhaka pada kedua orang tuanya, sedangkan sisi otak kanannya berpikir harusnya lelaki yang punya prinsip, dapat mengambil sikap yang tegas, tidak memilih menyakiti yang sudah lebih dulu berkomitmen.

     "Akhhhh." Syafana menghempas semua pikirannya jauh ke udara, dia tidak ingin lagi memikirkan Dallas yang beberapa hari ini menyita waktunya.

     Syafana harusnya fokus dengan kelulusan Sakala yang tinggal menghitung hari.

     "Ting." Sebuah pesan di chat aplikasi market place masuk. Seorang pelanggan online bernama Bunda Amira kembali memesan gaun dari butiknya. Sudah tiga kali Bunda Amira memesan gaun muslimah kepada butiknya lewat aplikasi market place terpercaya.

     "Pelanggan online yang sudah hampir tiga kali membeli gaun muslimah di butikku. Kali ini dia membeli gaun anak-anak dan remaja, sepertinya Bunda Amira ini anaknya dua, masih remaja dan anak-anak," gumamnya bahagia. Sejenak pikirannya yang kalut tentang Dallas tadi, teralihkan dengan seorang pelanggan yang membeli gaun di butiknya.

     "Alhamdulillah," syukur Syafana dengan wajah berseri.

     "Mama, dua hari lagi pengumuman bintara tiba. Saka minta doa dari mama agar Saka lulus," ucap Sakala yang tiba-tiba datang dan meminta hal yang hampir sering ia minta padanya. Sakala bersandar manja di bahu Syafana layaknya anak kecil.

     "Ya ampun, Ka. Tanpa diminta, mama selalu doakan Saka. Insya Allah tahun ini Saka lulus. Sebab akhir-akhir ini mama punya firasat kalau Saka akan lulus," ujar Syafana sembari tersenyum bahagia dan mengusap bahu Sakala.

     "Ma, boleh nggak. Nanti saat Saka kelulusan, Mama bekal bolu pandan? Setelah kelulusan, pasti para orang tua siswa yang menunggu anaknya menunggu pengumuman kelulusan, akan bawa bekal dan makan-makan di sana," pinta Sakala.

     Dengan senang hati, Syafana menyetujui permintaan Sakala. Ia tidak bisa menolak permintaan sederhana sang putra.

     "Saka juga ingin memberikan bolu pandan pada salah satu anggota di sana yang selalu mendukung Saka secara moril. Dia juga suka bolu pandan katanya," ucap Sakala lagi.

     Syafana mengangguk, dia sama sekali tidak keberatan dengan permintaan sang putra.

     "Baiklah. Sebelum kita berangkat, nanti mama akan bikin subuh-subuh sekali, agar bolu pandannya bisa dibawa saat kita pergi." Syafana dengan girang menyetujui permintaan Sakala.

     "Alhamdulillah." Syafana bergumam setelah ia berhasil merespon pesanan beberapa pelanggan onlinenya termasuk dari Mama Amira. Akhir-akhir ini Syafana juga sibuk menerima pesanan via online sejak dirinya mengikutkan butiknya di layanan market place.

     Dua hari kemudian, hari yang ditunggu Sakala tiba. Sejak subuh tadi, Sakala sudah mempersiapkan diri. Berdoa dengan khusuk meminta kepergiannya ke kesatuan hari ini dengan tujuan mendengar siapa saja yang lulus tes bintara, mendapat kabar gembira, yakni kelulusannya.

     Tidak lupa Sakala pun, meminta agar bisa dilapangkan dadanya apabila dirinya tidak termasuk siswa yang lulus. Doa yang lirih, akan tetapi khusuk kadang diiringi lelehan air mata. Sakala benar-benar bermunajat doanya agar dikabul.

     "Kabulkan ya Allah, agar hamba bisa bahagiakan kedua orang tua serta emak dan abah," harapnya sangat sederhana. Sakala mengakhiri doanya dengan mengusap wajahnya diiringi kalimat amin.

     Sakala menghampiri Syafana yang masih sibuk di dapur. Bolu pandan itu satu per satu sudah masuk loyang dan siap dipanggang.

     "Saka sarapan dulu. Mama sudah siapkan sarapan paling spesial buat Saka." Syafa menyodorkan sepiring nasi goreng bertabur telor dadar irisan bawang goreng juga lalap timun, tidak ketinggalan sambal tomat di atasnya.

     Saka tersenyum dan menyambut piring yang sudah dipenuhi berbagai toping nasi goreng. Wangi bawang goreng sudah menggoda hidung Saka untuk segera menyantapnya.

     "Ka, mama minta maaf, mama tidak bisa pergi bersama dengan Saka ke kesatuan, sekarang. Tapi mama pastikan mama menyusul. Mama mendadak ada dua pesanan yang harus dikirim sekarang. Tapi, Saka jangan khawatir, di kesatuan emak dan abah, mama pastikan sudah ada di sana. Saka tidak keberatan, bukan?" berita Syafana sedikit menyesal.

     "Oh, ya, sudah, tidak apa-apa, Ma. Yang penting mama nanti ada. Tapi Mama jangan telat, ya," pinta Sakala seraya bersiap.

     Sakala pun berpamitan setelah waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi. Dia tidak ingin terlambat saat harus mendengarkan kata sambutan dari Komandan kesatuan.

     Sementara Syafana, baru saja menyelesaikan barang yang akan dikirimnya ke alamat si pembeli online. Syafana buru-buru mempersiapkan diri, berdandan. Tidak lupa bolu pandan yang sudah dibuatnya sejak subuh, ia bawa dan ia letakkan dalam sebuah kotak yang aman terhadap benturan. Lalu kotak keranjang itu ia letak di jok belakang dengan diperkuat tali agar kotak itu tidak jatuh.

     Gaun muslimah warna navy membalut tubuhnya. Tanpa ia sadari, gaun berwarna senada pernah menyertainya disaat pernikahan sirinya dulu digelar. Entah kenapa, hari ini Syafana seakan kembali ke masa lalu, meskipun gaun yang digunakan bukan gaun yang sama, hanya warnanya saja yang sama.

     Syafana nampak cantik dan anggun, dengan segera ia bergegas keluar rumah. Sebelum menuju motor, ia berpamitan dulu kepada Bulek Mimin dan pegawai butik yang satunya lagi.

     Jam di tangan hampir menuju ke angka 9.30. Kalau tidak salah dengar, Sakala bilang pengumuman kelulusan akan dimulai sekitar jam 10.00.

     Motor Syafana pun menderu membelah jalanan kota Cikaracak menuju kota Bdg.

Di tempat lain,

     Dallas nampak gelisah, karena ia belum melihat kedatangan Syafana. Sementara pengumuman kelulusan bintara akan segera dimulai.

     "Benar, sepertinya dia tidak datang. Apakah dia sudah tahu kalau aku berdinas di sini? Apakah Sakala pernah bercerita tentang aku kepada mamanya?" batin Dallas kecewa.

     Dallas tiba-tiba melihat sepasang suami istri yang tidak lain adalah kedua orang tua Syafana. Dengan besar hati dan niat yang lurus, Dallas menghampiri, meskipun kedua orang tua itu tidak sedang melihat ke arahnya.

     Satu sentuhan tangan dirasakan Pak Syakir. Pak Syakir terkejut dan menoleh ke arah orang yang meraih tangannya.

     "Ka~kamu?" kagetnya, karena tidak menduga kalau yang menyalaminya adalah Dallas.

     "Iya, ini saya, Pak. Bapak apa kabar?" balasnya seraya melepaskan tangan Pak Syakir, dan kini beralih pada Bu Sarma Lela.

     "Saya baik," jawab Pak Syakir. Dallas kembali berdiri sempurna setelah menyalami Bu Sarma.

    "Syukurlah. Bapak dan Ibu, menyertai cucunya atau saudaranya daftar bintara?" tanya Dallas memposisikan diri sebagai orang yang tidak tahu kalau mereka datang ke sini untuk Sakala.

     "Anak bungsu saya," jawab Pak Syakir. Dallas mesem, lalu ia berpamitan untuk kembali ke tempatnya semula.

     "Ya ampun, Bu. Ternyata Dallas berdinas di kesatuan ini? Tidak salah nih? Lalu, nanti bagaimana jika ia bertemu Saka? Gawat, Bu," resah Pak Syakir bingung.

1
Gio Raraawi
cerita nya gk masuk akal, terlalu norak 🤣
Lina Zascia Amandia: Hehhehe.... jangan gitu, norak juga akhirnya dibaca. Kan namanya cerita fiktik dong Abang ganteng. Tidak masuk akal dikit gpp, kan fiktif...
total 1 replies
Bunda Fariz
Luar biasa
De2130
lucu kak 😅
Lina Zascia Amandia: Makasih byk Kak...
total 1 replies
Dewi Yanti
palig sebel kalo lihat pemeran utama wanita punua sifat ky gini, antar baik polos atau bodoh
RithaMartinE
luar biasa
Sulis
cerita nya bagus..../Good//Good//Good//Good/
Tety Srisn
ka ini belum ada terusan nya ya
bibuk duo nan
kok gede amat kak smpe usia 8 bln, pdhl bayi 5 bln aja udh banyak pernak pernik nya apalagi bayi perempuan kak itu super buwanyakkkk
darsih
KA d tunggu kelanjutan nya
Lina Zascia Amandia: Karya baru udah ada Kak.. cari di profil ya.
total 1 replies
Kakek Awil
terimakasih author sudah menyajikan cerita yg epic saya pribadi sangat suka terbukti saya baca dr awal smpe tamat..cuma memang karena hp berbeda jf saya lanjut bab berikutnya dgn hp yg baru
𝙸𝚗𝚍𝚊𝚑 𝙵𝚊𝚝𝚒𝚖𝚊𝚑
pelajaran buat wanita jgn mau dinikahi diri ..kasihan pihak wanita apalagi punya anak tidak tidak secara negara
Lina Zascia Amandia: Iya betul. Kisah ini hanya sebagai gambaran kecil. Dan sebagai pelajaran agar tdk terjerumus ke dlm pernikahan siri yg merugikan pihak perempuan. Mksh sudah mampir Kak...
total 1 replies
AZTI
keren kak😍😍😍
Lina Zascia Amandia: Makasih banyak Kak. Sehat selalu, ya.
total 1 replies
Kakek Awil
waaahh sepertinya pak kapten berhasil niih nanem bibit unggul yg kedua
Lina Zascia Amandia: heheheh,,,,pasti.
total 1 replies
Kakek Awil
tunggu Ampe shakala punya adek thoor tamatnya
bibuk duo nan
kok aku jd deg degan baca part kelanjutannya
Lina Zascia Amandia: Hehehe..... tenang Kak... jangan deg degan.
total 1 replies
Arbaati
luar biasa
Lina Zascia Amandia: Makasih Kak.
total 1 replies
ayu cantik
suka
Lina Zascia Amandia: Makasih Kak.
total 1 replies
Adel Sahara
seruu
Arbaati
enak banget ya, habis nanam benih, di cerai terus minta maaf
Nur Halima
Luar biasa
Lina Zascia Amandia: Mksh byk Kak..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!