bagaimana jadinya jika putri seorang pengedar narkoba terpaksa harus bersembunyi dipesantren karna bandar narkoba terobsesi kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 1
Gus sai menyampaikan ceramahnya didepan para santri,hingga semua atensi berfokus hanya kepadanya.
Risa mendengar setiap kata yang keluar dari mulut suaminya membuat hatinya begitu bergetar,andai saja Gus zai mau membimbingnya dan mengajarkanya tentang agama layaknya sebagai seorang iman kepada makmum nya pasti Risa akan sangat beruntung dan bisa berubah kearah yang jauh lebih baik lagi.
Namun kenyataannya tidak seperti yang diharapkan Risa,Gus zai tidak pernah menganggapnya sebagai seorang istri,baginya Risa hanya seorang perempuan yang entah datang dari mana dan tujuannya apa sehingga perempuan itu memfitnahnya sehingga terjalinlah ikatan pernikahan diantara mereka.
Dibarisan kanan tidak jauh dari tempat duduknya ia melihat Salwa juga berfokus mendengar kan lantunan ayat yang dibacakan oleh Gus zai.
Terbit sebuah senyuman merekah dari bibir ranum perempuan cantik itu,lalu netra Risa berpaling menatap Gus zai yang berada diatas mimbar,senyum Gus zai merekah tak kala dari senyuman Salwa saat ia melepas pandangan kearah Salwa.
Hal itu sukses membuat hati Risa seperti ditekan pisau Hingga tercabik cabik.
"Seharusnya aku tidak boleh merasa tersakiti,diriku sendiri yang masuk kedalam situasi seperti ini aku tidak boleh merasa menjadi orang yang tersakiti, kenyataannya akulah yang menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka.
Malam itu risa berlari menghindari anak buah breneto yang berusaha menangkapnya.
" Kejar mereka jangan sampai mereka lolos,bawa mereka kehadapan saya dengan hidup hidup"
Dengan mengisap nikotin nya pria berumur 45 tahun itu .memerintah anak buahnya dengan sorot mata yang dingin alis tebal yang menambah kesangaran pria itu.
" Mereka disini"
Risa dan ibu sita terkejut manakala orang orang berjas hitam dan berdasi putih itu menemukan tempat persembunyian mereka.
Dengan cepat Risa dan sita berlari sekuat tenaga mereka agar tidak tertangkap oleh anak buah berneto.
Hingga aksi kejar kejaran tak terelakan.
" Mama ayo cepat kita tidak punya banyak waktu"
" Mama sudah sangat capek berlari terus,mama sudah tidak kuat" ucapnya masih dengan nafas yang memburu.
Anak buah berneto semakin dekat dengan mereka.
" Kamu pergi saja nak tinggalkan mama"
" Aku tidak akan mungkin meninggalkan mama sendirian dalam keadaan bengini"
Kedua perempuan itu terisak dalam tangisnya, ketakutan yang seakan mencekram keduanya seaakan membuat mereka berkutik tak berdaya akan situasi yang ada.
" Mama minta kamu pergi sekarang juga mama akan pergi kearah sana untuk memancing mereka"
" Tapi ma..."
" Kali ini saja tolong dengar kan apa kata mama"
Melihat anak buah berneto semakin mendekat dan sita semakin mendesaknya untuk pergi mau tidak mau Risa harus berlari sejauh mungkin untuk menghindari pria pria jahat itu.
Risa berlari sekencang mungkin dengan perasaan yang kacau.baru saja ia melihat papanya tertembak didepan matanya kini dia terpaksa harus meningalkan mamanya karna keadaan entah dimana sita berlari apakah dia aman? Atau malah tertangkap oleh sibengis berneto.
Berneto adalah seorang bandar narkoba kelas kakap yang berhasil merajai bisnis kotor tersebut dalam waktu singkat,namanya sangat terkenal diberbagai penjuru dunia karna kemampuan nya yang mampu menyelinapkan barang haranm tersebut masuk kenegara asing tanpa tercium sedikit pun oleh pihak pihak berwajib.
Selama 5 tahun bimasantoso yaitu papa dari Risa menjadi kaki kananya.hingga akhirnya beberapa jam lau ia tewas tertembak oleh majikanya sendiri.
Risa yang baru pulang dari club' malam berteriak kencang manakala peluru itu tepat mengenai bidang dada papanya.
"Jangan sentuh anakku atau aku akan membocorkan bisnis harammu didepan publik"
Berani kau mengancamku" tangan kekar itu mencengram dagu Bima dengan kasar.
"Itu bukan ancaman aku tidak akan dengan segan melakukan itu jika kamu berani macam macam dengan putri ku"
"Tenanglah bagaiman kalau kita bernegosiasi jika putri mu yang cantik dan seksi itu menjadi milikku aku akan menyerahkan sebagian Bisnisku ini kepada mu"
"Cuiii kamu fikir anakku itu barang yang bisa dijual aku tidak akan Sudi menyeerahkan putriku kepadamu"
Setelah kejadian itu Bima pulang dengan keadaan mengenaskan darah segar terus bercucuran ditubuhnya membuat sita semakin panik.
" Dimana Risa"
"Dia belum pulang pa,ada apa dengan papa kenapa papa seperti ini"
Tangisnya begitu pecah melihat keadaan suaminya yang begitu mengenaskan.
" Ayo kita kerumah sakit sekarang pa"
"Ma bawa Risa pergi dari sini sejauh mungkin,berneto menginginkan anak kita ma"
Dahi sita mengerut
"Atasan bapak dikantor menginginkan anak kita pa"
"Ma mungkin inilah waktunya papa jujur sebenarnya papa adalah kaki kanan dari seorang bandar narkoba pekerjaan papa selama ini bukan dikantoran tapi dimarkas narkoba ma"
"Apa jadi selama ini papa menafkahi aku dan Risa dengan uang haram"ucapnya dengan penuh amarah.
"Maafkaan papa ma aku sungguh menyesal telah terlibat dalam lingkaran setan seperti ini"
Suara mesin mobil terdengar dari halaman rumah mereka.
"Ma itu pasti mereka tolong ma pergi dari sini bawa Risa pergi ketempat dimana berneto tidak bisa menemukan kalian"
Sita tak bergeming dia sepenuhnya masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi hingga.
Dor Dor Dor
Tiga peluru tepat mengenai Bima Risa yang baru pulang dari club' malam melihat kejadian penembakan ayahnya tubuhnya bergetar rasa takut,shock berbaur jadi satu.
"Papa" teriaknya tak berdaya
Tapi dengan cepat sita menghampirinya dan mengengam tanganya dan menarik nya pergi menjauh dari tempat itu sekarang juga.
"Masuk kemobil cepat"
"Papa ma.."
"Tidak ada waktu untuk menjelaskan nya ikuti perintah mama kita harus segera pergi dari sini"
Dengan tangisnya Risa mengemudi mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata,begitupun sita merasa air matanya jatuh bercucuran.
Ada beberapa hal yang membuatnya sakit secara bersamaan,yang pertama selama ini suaminya membohonginya dengan pekerjaannya,sikap Bima yang penyayang dan lemah lembut terhadap istri dan anaknya menutupi semua pekerjaan kotor yang ia lakukan.
Dan ia harus kehilangan suaminya dalam insiden penembakan. Entah apa yang harus ia lakukan sekarang,dia hanya berusaha lari dari berneto.
" Mama katakan padaku siapa orang orang itu kenapa mereka begitu keji menghabisi nyawa papa"
Sita menarik nafas dalam dalam mungkin ia harus berkata jujur dengan anaknya tentang pekerjaan haram yang dilakukan papanya selama ini.
"Itu anak buah berneto"
"Siapa berneto apa dia musuh papa"
"Berneto itu bosnya papa seorang bandar narkoba"
"Apa"
" Dan sekarang kita harus lari sejauh mungkin dari laki laki itu karna sekarang ia menginginkanmu menjadi istrinya"
"Apa"
Kenyataan macam apa ini? Risa tersenyum getir.
" Ternyata papa mati karna ulahnya sendiri,terus sekarang kita jadi buronang seperti ini"
" Jangan membenci papamu biar bagaimanapun dia papamu yang selalu mengorbankan apapun untuk kamu"
" Kita lapor polisi sekarang" Risa mencekram stir kemudinya dengan erat"
" Percuma,kata papa dengan melapor kepolisi berneto akan semakin mudah menangkap kita karna dia punya akses dimana mana"
" Terus kita harus bagaimana mama" teriak ya dengan penuh emosi"
" Yang kita perlu lakukan sekarang hanya terus berlari dan menjauh"
Mobil Risa tiba tiba oleng dan berhenti.
" Ma bagaimana ini bang mobilnya pecah"
" Apa"
" Kita harus lari Risa sebelum mereka datang mama yakin dari tadi mereka mengikuti kita"
semoga si salwa tul maut ke buka kebusuk an nya
udh gak sabar nih
baca dari episode 1-23 dan pas baca episode 4-23 banjir air mata karena sedih jadi risa
ning salwa masih ngarep suami orang aja kasian risa