Z Together Forever

"Percayalah, semua itu dapat di lakukan jika konsisten, aku yang dahulu sampai menggunakan minuman keras karena pergaulan bebas."

"Kau hebat kau dapat bangkit untuk dirimu sendiri, "

"Lalu sekarang bagaimana bang? Apakah kuliahmu telah selesai?" Tanya Zea dengan antusias, bukan karena mendapatkan pengganti Zavier, dia hanya kagum dengan ayahnya yang seolah olah merawat anak orang lain, padahal jelas jelas mereka tidak saling mengenal begitu dekat.

"Kuliahku telah selesai bahkan aku sudah bekerja, sebentar lagi aku akan menikah" ucap Aldo.

"Waduh, menikah tidak mengundang bapak?" cemberut Raka

"Saya akan mengundang bapak dan Zea sekaligus, saya begitu bahagia jika bapak dan Zea menghadiri pernikahanku" tutur Aldo.

"Memangnya bang Aldo sekolah dimana dahulu bang?" Tanya Zea penasaran

"Aku sekolah di SMA angkasa" ucap Aldo

"Wahh, Ayah begitu hebat sampai bisa menaklukan manusia nakal ini" ejek Zea

"Hahahaha, lihatlah wajahnya memerah karena malu " ujar Raka menunjuk ke arah wajah Aldo yang memerah karena malu jika masa lalunya harus terungkap.

"Astaga Ayah kamu kau begitu jahil sekali" tegur Zea.

"Hahahaha, sudah lama aku tidak bertemu dengannya aku hanya ingin. sedikit menjahilinya, karena dahulu selain Ayah tidak ada yang bisa menjahilinya, karena dia adalah orang yang begitu kaku" celetuk Raka

"Astaga maafkan Ayahku ya" tutur Zea

"Tidak masalah, karena bapak sudah seperti Ayahku sendiri, dahulu jikalau aku sedang bosan aku akan kemari untuk mengerjakan tugas setelah mendapatkan ancaman dari bapak untuk mengerjakan tugas aku datang kemari untuk mengerjakan tugas dan meminta segelas kopi saat mengerjakan tugas"

Jika terbilang usia, usia Aldo lebih tua 4 tahun di banding usianya, jadi Zea tidak begitu mengetahui kisah Aldo, karena saat sebelum Zea memasuki sekolah menengah akhir sang ayah melarang dirinya untuk datang ke warung, bukan melarang karena membenci hanya ingin menjaga putrinya dari laki-laki yang jahat.

****************

Saat ini Zavier sedang berada di ruangannya dengan menatap ke arah bawah karena dia begitu bingung memikirkan apa yang harus dia lakukan, karena dia begitu mencintai Zea namun dia harus menikah dengan perempuan lain karena permintaan sang opa.

"Ya Allah berikan yang terbaik untuk doaku ini, apakah aku akan menikah dengan wanita itu atau perempuan yang aku cintai" Zavier gusar, bimbang, bahkan sampai sampai dirinya stres karena harus memikirkan ini semuanya sendirian.

"Ya Allah" lalu Zavier membuka berkasnya

Namun apalah daya dia tidak bisa fokus membaca berkasnya.

"Astagfirullahalazim" ucap Zavier

"Riko datang ke ruanganku" titah Zavier

Tak lama Akhirnya Riko datang ke ruangan Zavier.

"Ada apa tuan?" Tanya Riko

"Sisakan 1 kartu undangan berikan kepada Zea"

"Apakah tuan yakin untuk mengundang dia?" Tanya Riko

"Aku bingung Ko, aku menginkannya tetapi aku harus menikah dengan wanita itu " wajah sendu Zavier

"Bagaimana jika tuan menikah, tetapi tuan harus terus memantau dia?"Saran Riko

"Memantau? Sama saja aku berselingkuh!" Zavier marah kepada asistennya

"Bukan mbak itu yang di pantau tetapi pantau istrimu tuan" ucap Riko

"Maksudmu apa?" Tanya Zavier

"Aku pernah melihat wanita yang ajah menikah denganmu, itu dia berjalan bersama pria lain, aku awalnya berfikir bahwa itu adalah saudaranya, tetapi saat aku perhatikan kembali, rupanya mereka saling merangkul, aku sampai merasa bahwa setelah menikah tuan harus tetap memantau istri tuan karena dia begitu mencurigakan" tutur Riko

"Merangkul tidak masalah sudah seperti adik dengan kakak tetapi dia begitu mesra, sampai menempel dan aku pernah tidak sengaja mendayu dayu"

"Astagfirullahalazim " Zavier sampai beristigfar karena mendengarnya.

"Sebentar lagi loh menikah 9 hari lgi mengapa dia harus seperti ini?"

"Bagaimana jika kita membongkar semua kebusukannya?" Tanya Riko

"Jadi aku akan memotret atau melakukan video, dengan mengintainya, Jika dia berusaha mengelak kita berikan keasliannya"

"Bagaimana caranya?"

"Pria yang menjadi selingkuhannya adalah orang yang aku kenal, dia adalah laki-laki gigolo yang suka sekali memuaskan na*su perempuan " bisik

"Astagfirullahalazim, busuk sekali kelakuannya"

"Bagimana jika setelah kau menikahinya kita menyetel video mereka?" Tanya Riko

"Aduh? Aku jadi Duda dong?"celetuk Zavier

"Maka dari itu, biarkan perempuan itu mengambil hartamu dan pergi dari kehidupanmu, karena aku tahu dia akan terus mengejarmu jika kamu gagal menikahinya" tutur Riko

"Kamu menikahi dia lalu bongkar semua kelakuannya,lalu kamu bisa menjadi duda"

"Astaga ada ada saja rumit sekali, " Zavier memegang pelipisnya karena begitu sakit sebab memikirkan hal ini

"Tidak masalah toh kau menikah tetapi kau tidak menyentuhnyakan?, Lagipun jika sudah menyentuhnya kamu tidak tahu jika sebenarnya dia telah di sentuh pria lain"

"Mengerikan" Zavier bergidik ngeri mendengar itu semua dirinya tidak bisa membayangkan jika harus menikahi dan menyentuh wanita yang jelas jelas tidak bisa menjaga dirinya dari pria tidak jelas.

"Aku pikir dia hanya menjadi anak yang manja, rupanya lebih busuk dari yang aku kira "

"Huft beruntung kau belum menikah dengannya"

"Hmm bagaimana jika setelah dia telah terkena penyakit?" celetuk Riko kembali

Mata Zavier reflek melotot

"ASTAGA, AKU TIDAK BISA MEMBAYANGKAN ITU SEMUA " Mata Zavier masih melotot

"Sepertinya terlalu lama bagaimana jika video itu di stell sebelum aku menikah dengannya, tetapi kita harus mengandung mengundang Zea dan memaksa Zea untuk datang" senyum miring terpampang jelas di wajah Zavier.

"Jadi kamu akan menikahi Zea?"

"Ya lebih baik seperti itu" Bangga Zavier

"Astaga tidak habis fikir aku dengan pikiranmu " Riko menggelengkan kepalanya.

"Kau banyak sekali rencananya" cetus Riko

"Betul dong, siapa dulu? Zavier" dengan bangga dan tertawa puas karena dirinya benar benar ingin menghancurkan Sonya.

"Walaupun aku tidak yakin Sonya akan merasa hancur, mungkin justru dia akan menikahi pria pria gig*lo itu" ujar Zavier

"Aku begitu membenci perselingkuhan, rupanya aku mencintai perempuan yang benar, dia adalah gadis imut dan lucu "

"Aduhh beliau reflek memuji bahkan memuja perempuan yang dia cintai itu" celetuk Riko di akhiri mereka tertawa bersama

"Wanita yang aku cintai adalah wanita hebat dan wanita kuat aku tidak akan menyia nyiakannya" senyum manis dari wajah Zavier. Dengan tatapannya yang kosong

"Aduh anak muda, sedang jatuh cinta"

"Kamu benar, bahkan aku baru merasakan jatuh cinta, sampai seperti ini"

"Bukankah sebelumnya, kau tidak pernah jatuh cinta tuan?" cetus Riko

"Ck, kau jangan membuka kartu" omel Zavier

"Ahahaha" mereka berdua tertawa, sudah lama mereka tidak tertawa bersama.

Setelah Zavier di paksa menikah dengan Sonya, atas permintaan Opa. Dia jarang sekali tersenyum, apalagi tertawa lepas

"Lantas jika kau jadi menikah dengan Zea, apa yang akan kamu lakukan" Tanya Riko

"Aku akan meliburkan diri 1 minggu " dengan santainya, Zavier mengatakan hal tersebut

"Woilah, aku macam mana?"

"Kau? Aku akan aku beri libur 4 hari, dan aku akan memberikanmu, tiket untuk kau pergi berlibur, ke pantai Bali" ujar Zavier

"ASTAGA AKU MAU" pekik Riko

"Baiklah, saatnya kita bekerja dengan giat, aku yakin hal ini akan berjalan mulus, aku kan menelpon anak buahku untuk melancarkan aksi ini, nanti esok aku akan mengajak Zea bahkan memohon agar dia mau datang ke acara pernikahanku "

"Kau begitu bersemangat sekali " celetuk Riko

"Bagaimana, jika ayahnya menolak ?" Ujar Riko

"Aku akan meyakinkan ayahnya, agar bisa menerima aku, sebagai menantunya" ujarnya dengan santai

"Astaga punya tuan begitu yakin, bahkan sampai bersemangat sekali"

"Siapa sih yang tidak bersemangat, jika tidak menikah dengan orang yang di cintai?" protes Zavier

"Aku juga, pasti akan bersemangat " celetuk Riko.

"Baiklah, mulai sekarang aku akan mengerjakan semua tugasku, dan aku akan menelpon semua anak buahku, agar bergerak mulai sekarang juga" Tiba tiba saja, Zavier merasa senang, saat mendengar dirinya tidak akan menikah dengan Sonya.

Seorang wanita, yang dia anggap tidak bisa menjaga dirinya, karena mau saja di sentuh oleh banyak pria, padahal dirinya tidak pernah menikah dengan pria pria itu....

"Astagfirullahalazim, yang terpenting sekarang aku harus dengan cepat mengerjakan tugasku