***
Indah tapi menyakitkan , pria yang dulu sangat mencintainya kini berubah menjadi pria yang kejam dan suka menyiksanya.
Moana tidak mengetahui apa penyebab nya kenapa Shaka suaminya sangat membencinya, padahal sebelum mereka menikah Shaka sangat lembut kepadanya.
" aku capek Shaka, lepaskan aku, biarkan aku pergi " mohon Moana kepada Shaka dengan mata berkaca kaca baru saja pria itu menampar pipi nya dengan sangat keras
" jangan bermimpi, dan ini baru permulaan Moana Ranayma kita belum masuk ke intinya " ucap Shaka menatap tajam kearah Moana tanpa expresi lalu melangkah pergi dari sana.
....
Yang penasaran dengan ceritanya yukk mampir di Novel nya Author guysss, jangan lupa Like comen dan Vote dukungan dari kalian sangat berarti untuk Author 🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
05.
.
.
" kamu jahat Tuan Shaka Arnold " ucap Moana
Shaka perlahan melangkah kearah Moana dan menarik rambut wanita itu dengan kuat.
" dengar baik baik, ini sudah menjadi takdir mu Moana, kau harus merasakan penderitaan akibat kelakukan ayahmu di masa lalu " ucap Shaka tegas dengan tatapan tajam nya
" kamu bukan Tuhan Shaka, kamu tidak berhak menentukan takdir seseorang " balas Moana yang berusaha memberanikan diri.
Shaka melepaskan cengkraman tangan nya dari rambut Moana dengan kasar lalu menampar pipi mulus wanita itu dengan keras
plakk
tamparan itu sangat keras hingga membuat wajah Moana menoleh kesamping. Moana memegangi pipi nya yang terasa panas akibat tamparan dari Shaka, bukan hanya sekali atau pun dua kali Shaka seperti ini kepada nya tapi sudah berkali kali.
Moana menatap kearah Shaka dengan air mata yang sudah membasahi pipi nya
" aku capek Shaka , lepaskan aku , biarkan aku pergi " Mohon Moana kepada Shaka dengan penuh harapan, berharap pria itu mau menceraikannya
Shaka kembali menarik rambut Moana dengan sangat kasar " jangan bermimpi.....dan ini baru permulaan Moana Ranayma, kita belum masuk ke intinya" ucap Shaka tegas lalu melepaskan tangannya dari rambut Moana dengan kasar dan melangkah pergi dari sana, masuk kedalam kamar mandi seraya menutup pintu kamar mandi itu dengan kasar.
brak
Moana mengelus dadanya, rasanya sakit, kapan Shaka akan berubah Moana sudah lelah menunggu hal itu, setiap saat Moana selalu berharap Shaka akan berubah tapi apa katanya barusan, ini baru permulaan belum masuk ke intinya.
permulaan nya saja Moana sudah hampir menyerah bagaimana kalo sudah sampai ke intinya.
Moana menarik nafas nya dengan sangat kasar wanita itu perlahan turun dari tempat tidur memungut pakainya yang berserah kan di atas lantai marmer, lalu mekainya dengan buru buru.
sesudah nya Moana melangkah cepet kearah kamar nya dan langsung masuk kedalam kamar mandi, dia harus berada di ruang makan sebelum Shaka lebih dulu berada disana,.
kali ini Moana mandi dengan sangat cepat lalu segera memakai dress rumahan , setelahnya wanita cantik itu berlari keluar kamar dan langsung masuk kedalam lift , meskipun tubuh nya masih pegal dan area intimnya masih perih akibat ulah Shaka tadi malam, tapi itu tidak membuat Moana mengeluh.
sesampainya di ruang makan ternyata di sana sudah ada Shaka yang sedang duduk tenang menikmati roti bakarnya dan segelas susu panas di hadapan nya.
" terlambat dua menit " ucap Shaka tegas
" ma... maaf ... " ucap Moana menunduk dan masih dalam posisi berdiri tidak jauh dari Shaka
Shaka meletakkan roti bakarnya di atas piring dengan kasar lalu mengambil segelas susu panas yang masih mengeluarkan asap itu di hadapannya lalu menyiramkannya kepada Moana.
Bbyyuurrr
" aaauuuu panas " teriak Moana sambil memegangi lengannya yang terasa panas dan memerah itu akibat siraman susu panas dari Shaka
" itu akibatnya jika kamu datang terlambat " ucap Shaka tanpa rasa kasihan sedikit pun di hati nya
Moana hanya bisa menunduk menangis sambil memegangi tangannya yang terasa panas itu.
dan dengan santai nya Shaka melangkah di samping Moana tanpa melirik wanita itu sedikit pun, tapi pada saat sampai di depan pintu Shaka menghentikan langkah nya
" aku akan pergi dalam tiga hari kedepan, kamu bebas, tapi ingat hanya tiga hari, dan selama aku pergi jangan melakukan hal apapun yang aku tidak suka apa lagi mencoba kabur dari Mansion ini " ucap Shaka tegas tanpa melihat kearah Moana
Moana mengangkat wajah nya dan hanya mengangguk patuh
" bagus " ucap Shaka lagi lalu melangkah pergi dari sana
Bi Hana buru buru menghampiri istri dari majikannya itu
" ayo Nyonya saya obati " ucap Bi Hana menarik lembut tangan Moana dan membawanya duduk di kursi makan
Bi Hana mengoleskan salep ke lengan Moana dengan hati hati
" aauuu " ringis Moana
" maaf Nyonya " ucap Bi Hana tidak enak
setelah selesai Bi Hana memberikan roti bakar dan segelas susu hangat kepada majikannya itu
" sarapan dulu nyonya " ucap Bi Hana
tapi Moana hanya diam saja
" apa nyonya ingin mengatakan sesuatu " tanya Bi Hana yang melihat wanita cantik itu sepertinya ingin mengatakan sesuatu tapi susah untuk di ucapkannya
" Bi " panggil Moana dengan suara yang pelan tapi masih jelas di dengar oleh Bi Hana
" iya Nyonya " jawab Bi Hana
" hiks.... hiks.... aku capek bi, aku tidak kuat lagi menghadapi sikap Shaka " ucap Moana sambil menangis
Bi Hana memeluk wanita itu untuk menenangkan nya
" Bi aku menyerah,.... " ucap nya lagi
Bi Hana melepaskan pelukan nya dari Moana dan menatap mata sembab wanita itu
" aku ingin pergi dari sini bi, aku ingin pergi dari hidup Shaka untuk selama lamanya " jelasnya sambil menatap mata Bi Hana dengan derai air mata di pipinya
Moana meraih kedua tangan Bi Hana lalu menggenggamnya dengan lembut.
" aku menerima tawaran bibi " ucap Moana yakin
Bi Hana tersenyum lembut kearah wanita yang sudah di anggap nya seperti putri nya itu
" sebaiknya Nyonya sarapan terlebih dahulu dan temuih bibi di halaman belakang yang jauh dari jangkauan cctv , bibi menunggu nyonya disana " ucap Bi Hana yang tau jika Mansion besar ini di kelilingi oleh cctv
Moana menganggukan kepalanya lalu segera memakan sarapannya, Bi Hana tersenyum dan melangkah pergi dari sana.
.
.
.
di halaman belakang Mansion yang jauh dari jangkauan cctv Moana dan Bi Hana duduk di sala satu kursi kayu yang berada disana .
" apa nyonya sudah yakin dengan keputusan yang nyonya ambil " tanya kembali Bi Hana ragu, karena Bi Hana sangat tau jika Moana sangat mencintai suami nya meskipun selama ini Shaka memperlakukan nya sangat kasar
Moana menganggukan kepalanya dengan yakin, mungkin ini lah waktu yang tepat untuk wanita itu menyerah dan pergi dari hidup Shaka Arnold untuk selama selama nya.
" aku lelah dengan perlakuan Shaka selama ini kepadaku bi , aku hanya manusia biasa aku juga ada titik lelah nya " ucap Moana menatap kosong kearah rumput rumput hijau yang ada di halaman itu
Bi Hana menganggukan kepalanya mengerti
" ambil ini, ini alamat rumah peninggalan orang tua bibi di kampung, dan ini kunci nya, nyonya bisa tinggal disana kapan saja, bibi yakin di sana tempat persembunyian yang sangat aman untuk nyonya jauh dari jangkauan tuan Shaka , karena bibi sangat yakin jika tuan Shaka tau jika Nyonya kabur dari Mansion ini tuan Shaka tidak akan tinggal diam dia akan mencari nyonya dan bahkan menyiksa nyonya lebih kejam dari apa yang di lakukannya selama ini " ucap Bi Hana lembut sambil memegang tangan kanan Moana dan mengelus nya
mata Moana berkaca kaca
" tapi kalo Shaka tau bibi yang membantuku kabur dari sini, bibi akan berada dalam masalah yang besar " ucap Moana khawatir, wanita itu sangat takut Bi Hana di pecat dan kehilangan pekerjaan nya.
Bi Hana tersenyum kearah Moana,
" jangan khawatirkan bibi , bibi akan baik baik disini, dan jam tiga pagi temui bibi di tempat ini " ucap Bi Hana
" tapi kita akan tertangkap camera cctv bi " ucap Moana takut
" nyonya tetang saja, itu akan menjadi urusan bibi, "
.
.
.
pergi yang jauh ya Moana, kali ini Author membantu mu untuk kabur meskipun itu hanya melalui Bibi Hana,. 😁
jangan lupa Like comen dan vote ya guysss, eeiitttssss jangan lupa juga berikakan mawar nya kepada author ya sebagai tanda cinta kalian kepada author 🤣🤣🤣 hhhhhh canda cinta 🤣🤣
.
.
.