NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda Keren

Mengejar Cinta Om Duda Keren

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:749.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: sendi andriyani

"Menyingkirlah dan berhenti mengejar aku. Percuma saja, aku tak suka dengan anak kecil."


"Enak saja anak kecil, aku sudah besar, Om. Lihat saja, dada ku tumbuh dengan baik."


Darren Wisnu Abiana adalah seorang duda keren berusia 36 tahun, dia di tinggalkan oleh sang istri untuk mengejar pria lain. Patah hati yang Darren rasakan membuat nya trauma dan menutup hati nya untuk wanita mana pun.


Hingga, seorang gadis berseragam SMA datang dan mengejar nya. Meskipun dia sudah bersikap jutek pada gadis bernama Sherena itu, tapi dia tetap tidak pantang menyerah untuk mendapatkan nya.


Akankah pertahanan Darren runtuh saat melihat kesungguhan yang di lakukan oleh Sheren?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 - Modus Marvin

"Pagi gays.." Sapa Sherena dengan senyum cerah nya. Dia langsung duduk di atas bangku, sama seperti Arina. Ketiga gadis itu saling melempar tatapan satu sama lain, jelas saja mereka heran. Ada hal apa yang membuat Sherena tersenyum secerah itu?

"Pagi."

"Lo kenapa? Baik-baik aja kan?" Tanya April sambil menatap gadis itu dengan tatapan menyelidik nya. 

Sherena mengernyitkan kening nya, memang nya dia terlihat sakit ya? Sampai teman nya menanyakan hal itu.

"Emang nya gue kenapa? Gue baik-baik aja kok."

"Senyum Lo terlalu cerah, sampai ngalahin cerahnya mentari pagi." Celetuk Meysa, yang membuat ketiga nya terkekeh.

"Gapapa kok."

"Boong lu ya, ayo cerita? Kenapa?" Tanya Arina, membuat Marvin yang baru saja duduk di kursi nya menatap ke arah kumpulan gadis-gadis itu.

"Kayaknya, gue lagi jatuh cinta deh." Jawab Sherena yang membuat ketiga nya terkejut bukan main. Jatuh cinta? Tapi pada siapa, tak mungkin pada Marvin kan?

"Sama siapa? Marvin?" Tanya Meysa.

"Apaan sih, kok bawa-bawa dia sih? Enggaklah." Jawab Sherena yang membuat Marvin mendelik kesal, dia kesal saat mendengar jawaban Sherena yang terlalu jujur. 

"Kirain aja sama Marvin, soalnya dia keliatan banget mau deketin Lo, Sheren." Ucap April, tapi Sherena malah tergelak.

"Gue gak suka cowok yang seumuran, gue suka nya yang usia nya di atas gue." Jawab Sherena yang membuat Marvin melotot. Artinya dia tidak punya kesempatan? Tapi, kata pepatah juga sebelum janur kuning melengkung, gas aja. Jangan lupa kabel rem nya di cek dulu, takutnya rem nya blong jadi dia tak bisa berhenti.

"Maksud Lo, semacam om-om gitu?" 

"Om-om berduit." Celetuk Arin, Sherena menganggukan kepala nya. Jangan munafik, jadi wanita memang harus realistis. 

"Gilee, udah ada target?"

"Konyol, ngapain Lo nanya gitu? Jelas-jelas Sherena dah bilang dia lagi jatuh cinta, ya jelas udah ada target dong begoo." Sewot April yang membuat Meysa hanya cengengesan seolah tanpa dosa. Kadang, pikiran gadis yang satu ini memang agak anu. 

"Hehe.."

"Ada lah, dan kalian tahu? Pagi ini dia nganterin gue ke sekolah, seneng nya gue." Ucap Sherena dengan antusias. Dia benar-benar antusias untuk menceritakan semua ini. 

"Wihh, gercep banget Lo, Sher." 

"Tapi buset, dia datar banget kayak tembok. Sumpah, mau ngajak ngobrol juga canggung." 

"Biasa lah, gue yakin Lo bisa naklukin itu Om-om, Lo kan pawang nya cowok datar." Celetuk April yang membuat Sherena tertawa. 

"Maksud Lo, apaan sih?"

"Bukti nya, cowok sedatar dan sedingin Marvin aja luluh sama Lo, Sher." 

"Gak ada, dia cuma pengen kenal doang. Gak usah di anggap hati, takut nya gue udah baper tahu nya dia cuma nganggep temen. Siapa yang malu? Gue!" Jawab Sherena sambil terkekeh. 

"Hmmm, bener juga sih ya."

"Bener lah, Sherena gitu lho."

"Bawa kue lagi kagak?" Tanya Meysa, dia ketagihan dengan kue coklat buatan Mama nya Sherena seperti nya.

"Enggak, hari ini gue bawa sandwich. Mau kagak?"

"Isi sayur gak sih? Terlalu sehat sarapan Lo, Sher." Ucap April, sedangkan Arina sibuk bermain ponsel. 

"Buah njir, gue gak terlalu suka sayur." Jawab Sherena, dia turun dari bangku dan mengambil dua kotak wadah bekal nya dari dalam tas. Lalu meletakan nya di depan ketiga teman nya.

"Gue sengaja bawa empat potong, satu aja kenyang sih. Soalnya gede." Ucap Sherena, mereka pun mengambil masing-masing satu sandwich lalu memakan nya sebagai sarapan.

"Enak banget gilaa." 

"Iya dong, siapa dulu yang bikin?" Ucap Sherena sambil tersenyum.

"Lo?" 

"Bukan, emak gue." Jawab Sherena yang memancibg tertawa. Mereka menyangka kalau Sherena lah membuat nya, tapi ternyata masih ibu nya lah yang membuat nya. 

"Haha, kirain Lo yang bikin." 

"Tapi gue lagi belajar sih, biar bisa ngasih bekal buat ayang mbeb nanti." Jawab Sherena.

"Wahh, Lo semangat banget deketin itu om-om. Seganteng apa sih?" Tanya April, bicara nya sedikit tak jelas karena mulut nya penuh dengan sandwich yang dia makan. Ke empat nya memang cantik, tapi kalo masalah makan mereka tidak ada anggun-anggun nya. Bodo amat dengan anggun, yang penting kenyang. 

"Pokoknya, gue jamin kalo kalian lihat tuh Om-om, pasti langsung klepek-klepek. Body nya bagus banget, ada roti sobek nya, hidung nya mancung, bulu mata nya lentik, alis nya tebal. Bibir nya juga seksii, pokoknya menggoda." Jawab Sherena yang membuat teman-teman nya penasaran akan sosok pria yang menjadi cem-ceman teman mereka.

"Wahh, kalo menurut mata Lo kayak gitu, kita-kita makin penasaran." 

"Lain kali, main ke rumah gue. Nanti gue tunjukkan setampan apa pria itu." Jawab Sherena sambil tersenyum manis. 

"Oke, nanti hari Minggu kita main ke rumah Lo. Oke?"

"Gue tunggu ya." Jawab Sherena. Hingga obrolan mereka pun harus berhenti saat guru wanita yang dari wajah nya saja Sherena bisa menilai kalau dia cukup galak. Untung saja, ke empat nya sudah menghabiskan sandwich nya jadi aman.

Semua murid pun belajar dengan fokus, termasuk Sherena, beruntung nya otak nya cukup encer jadi dia bisa menyelesaikan soal-soal yang di berikan oleh pengajar dengan baik.

Setelah beberapa jam belajar, akhirnya jam istirahat pun tiba. Sherena dan ke tiga teman nya langsung pergi ke kantin, tapi sayang nya kantin pinuh hingga tidak ada bangku yang kosong satu pun.

"Penuh gays, gimana dong? Mana udah laper banget lagi." Ucap April sambil mengusap-usap perut nya.

Tapi tak lama kemudian, Marvin dengan wajah datar nya datang ke kantin. Dia menatap tajam satu persatu orang, dan saat dia melihat tempat yang cocok. Dia pun langsung mengusir siswa siswi yang duduk disana masih dengan wajah datar nya. 

Mereka pun langsung berhamburan pergi, siapa sih yang tidak mengenal seorang Marvin? Wajah nya memang rupawan bak malaikat, tapi jangan melupakan kalau pria itu bisa kejam juga. Itulah yang membuat semua orang takut pada pria tampan itu, tapi tidak dengan Sherena.

"Duduk.." Pinta Marvin. Ke empat gadis itu saling melempar tatapan, lalu langsung duduk untuk memesan makanan nya. Terpaksa, Sherena harus duduk di samping pria itu.

"Lo mau makan apa?"

"Menu seperti biasa saja, dua mangkok. Memang nya kenapa?" Tanya Sherena.

"Gue traktir." Jawab Marvin.

"Wahh, kita-kita juga di traktir kan?" Tanya Meysa dengan ceria. Dia paling suka dengan yang nama nya traktiran, meskipun uang jajan nya cukup untuk membeli dua mangkuk makanan. 

"Oke." Jawab Marvin, mereka pun langsung memesan. Masing-masing dua mangkuk, jadi Marvin harus membayar delapan mangkuk makanan yang tidak dia makan. Karena dia hanya memesan es kopi, itu saja tidak kurang dan tidak lebih.

Seperti biasa, Marvin senang saat melihat Sherena makan dengan lahap. Bahkan satu mangkuk terasa cepat habis nya, nama nya juga orang laper ya kan? Pria itu tersenyum saat melihat sudut bibir Sherena belepotan.

"Pelan-pelan aja makan nya, Sher." Ucap Marvin sambil mengusap sudut bibir Sherena dengan tissu.

"Ckkk, modus!" Celetuk April, dia sudah muak dengan modus-modus pria yang ingin mendapatkan perhatian gadis yang dia incar.

"Harusnya diem sih, atau gak jadi gue traktir?" Tanya Marvin yang membuat April terdiam, namun dia mendelik ke arah pria yang kini tersenyum menyeringai.

.......

🌻🌻🌻🌻🌻

1
Aluh Alvrida
Menarik crritax
Tyaz Wahyu
jendes mantan si darren nih kyk e wuakkkkkkkk
Tyaz Wahyu
jake enhypen 🥵 smpai 🤒
Tyaz Wahyu
enhypen jake
Niputu Dianlestari
Luar biasa
Raudah 1212
pesaraan sheren kelas 3 deh thor . masa iya ada kakel . ? emang ada kelas 4 di sma😁
JIMSON HUTAGAOL: /Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Yulia Setiawan
Luar biasa
Sumitri Aja
Buruk
Dewi Lestari
bagus karya nya suka
Sunarmi Narmi
Soo swetttt April ♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Sunarmi Narmi
Daren skrng kmu bisa dgn Sherena buang tuh Sarah jauh "
Elisa Lisa
Luar biasa
s
sok cool, bahasanya kasar sekali
s
cepat amat jatuh cintanya
Mbak Ni
bagus bangettttt,seru juga anjirt
Nur Fajrina Qisthina
Love it
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
mampir ah
Nur Adam
smgt untuk krya mu thor
Atiek Rahmawati
Kalau sudah bukaan lengkap kenapa mesti masuk ruang operasi? dorong aja ke ruang bersalin untuk partus normal
Atiek Rahmawati
Ibunya Agnes atau Aira? tadi ditulis ibunya Aira lho....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!