Tuan D seorang Pangeran dari bangsa Drakula, ia harus menikah dengan seorang gadis dari bangsa manusia yang lahir di Bulan Purnama.
Hingga pada suatu malam, Tuan D bertemu dengan Liana. Seorang gadis cantik yang kebetulan juga lahir di bulan purnama. Saat itu Liana tengah berlari dari kejaran dua orang penjahat yang hendak membunuhnya.
Tanpa berpikir panjang, Liana meminta pertolongan dari Tuan D, karena tidak ada orang lain yang ditemuinya pada malam itu.
Akankah Tuan D mau membantunya? Adakah Syarat yang Tuan D berikan pada Liana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hilangnya Lee
Tri mengajak Lee menuju lantai empat. Teropong Bintang itu ada di balkon lantai empat. Tempat yang tinggi untuk melihat bintang. Tetapi sebelum menuju balkon mereka harus memasuki ruangan khusus. Tri menyebutnya ruang angkasa pintar atau disingkat RAP.
Ruangan yang luas dengan dekorasi dinding dan langit-langit menyerupai ruang angkasa. Ada banyak lukisan bintang, bukan dan planet-planet juga ada dan hiasan yang digantung menyerupai planet-planet.
Di sudut ruangan sisi kanan itu terdapat miniatur roket menyerupai bentuk aslinya. Miniatur tersebut setinggi 2 meter dan disampingnya ada patung yang menggunakan baju astronot.
Kemudian di sampingnya ada rak buku dengan bentuk unik dan tersusun rapi buku-buku tentang matematika dan fisika, pengembangan perangkat lunak, pemrograman, analisis model, statistika, tata surya, fisika bintang, serta galaksi dan kosmologi. Juga ada buku tentang pelajaran lainnya seperti ekonomi, keagamaan, biologi, bahasa, novel dan lain-lain
Disudut sisi sebelah kiri terdapat tempat baca seperti sofa kecil yang empuk dan juga tempat untuk merebahkan dirinya. Ditengah ada juga meja melingkar dan dilengkapi dengan laptop dan tempat khusus untuk menaruh minuman di sampingnya.
Kemudian di luar balkon ada teropong bintang yang sangat besar. Teropong seharga 10 juta itu dapat membuat mata Lee berbinar. Pasalnya hanya orang kaya yang mampu membelinya. Ayah Tri sendiri adalah seorang lulusan astronomi dan bekerja di Lembaga Antariksa.
Ketika mereka sampai Lee langsung terpukau melihat teropong tersebut dan dia menyentuh teropong itu secara perlahan.
"Lee kok cuma di pegang-pegang aja. Katanya mau lihat bintang ayo pake aja hehe," ucap Tri sembari tertawa.
"Ah iya, Tri pakainya gimana ya kok gak kliatan," ucap Lee
"Haha sini-sini aku ajari," ucap Tri.
Tri lalu mengajari cara memakainya dan cara menggerakkannya. Lee mengangguk-anggukan kepalanya tanda jika ia sudah paham.
"Teropong ini dibiarkan di atas balkon, kamu gak takut jika teropong ini dicuri, ini tempat terbuka kan?" Tanya Lee.
"Haha ya di simpanlah, kalau udah gak dipake teropong ini ku simpan dibawah,"
"Di bawah? Ke lantai bawah?" Tanya Lee
"Bukan, tapi tinggal pencet tombol ini maka otomatis lantai itu terbuka dan teropongnya masuk ke dalam. Jadi gak usah di angkat-angkat atau geser-geser," ujarnya sembari menunjukkan tombol penyimpanan teropongnya.
"Wih canggih juga ya,"
Tak berapa lama ponsel Tri berbunyi. Panggilan dari Liana karena dia tak menemukan keberadaan Tri di kamar atau tempat lainnya.
"Halo Lian, aku di Rap kesini aja," ajak Tri
"Hah ngapain disitu, kakiku capek kalo naik keatas, tau sendiri kan tadi aku kejar-kejaran ma siapa. Aku di kamar ajalah," jawab Liana.
"Ada Lee disini, masak kamu tega biarin aku berduaan disini. Entar ada setan gimana," ucap Tri yang berbisik dan sedikit menjauh dari Lee yang masih asyik dengan teropongnya.
"Justru aku yang jadi setan kalau aku berada disana. Udah lah ini kesempatan kamu," ucap Liana.
"Hemm yaudah deh udah malam juga kasian kamu hehe doain ya,"
"Iya, yaudah aku mau rebahan dulu ya sambil baca novel di Mangatoon," ucap Liana
"Mangatoon bukanya aplikasi komik online ya?" ujar Tri
"Hemm kamu salah Mangatoon sekarang juga ada novel dan chatstory juga ada cerpen. Ada audioroom juga dan yang serunya lagi ada audiobook kalau kamu males baca kamu bisa dengerin aja berasa di dongeng gitu. Kalau kesepian nih kamu bisa main juga di grup chat. Bisa banyak teman Tri." jelas Liana panjang lebar.
"Kamu iklan ya say hahaa,"
"Ah nyebelin si Tri, dah lah mau rebahan sambil baca chatstory detective Wasabi favorit ku, selamat berduaan hehehe," ucap Liana
"Dasar Lian," gumam Tri sembari menutup ponselnya. Tri kembali ke tempat semula, tetapi tak ada Lee disana.
Bukannya tadi dia lagi asyik sama teropong ini? kemana dia?
"Lee, kamu dimana?" Panggil Tri dengan nada sedikit tinggi.
Tri masuk ke dalam ruang angkasa pintar, ruangan itu gelap hanya ada hiasan bintang-bintang kecil yang menyala saat gelap.
Tri tidak menemukan keberadaan Lee, dia kemudian berbalik dan kembali ke balkon tetapi saat Tri berbalik, seseorang menutup hidungnya dengan kain yang sudah diberi obat bius. Seketika Tri pingsan.
Orang itu lalu menyeret Tri dan merebahkannya di sofa ruangan itu. Sedangkan Lee tidak tahu kemana. Apakah Lee orang yang membius Tri? hanya author yang tahu.