NovelToon NovelToon
My Secret Agent

My Secret Agent

Status: sedang berlangsung
Genre:SPYxFAMILY / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Feylindita adalah seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai seorang agen rahasia yang bekerja di bawah pusat keamanan negara. Keahlian menembak dan bela diri yang luar biasa, membuatnya menjadi salah satu agen rahasia yang sangat di andalkan. Tak ada yang mengetahui tentang pekerjaannya, termasuk keluarga bahkan suaminya sendiri.

Ia menikah dengan Giantara Aditama seorang CEO sebuah Mall ternama melalui perjodohan. Tepatnya Feylin 'Dijual' pada keluarga Aditama oleh sang paman yang merawatnya sejak kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan.

Namun ia beruntung karena memiliki mertua dan ipar yang baik. Cobaannya hanyalah suami yang selalu bersikap dingin dan cuek padanya.

Apakah hubungan pernikahan mereka akan membaik?
Apakah keluarganya akan mengetahui pekerjaannya yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Nyinyiran balasan

"Target udah kelihatan, Ndre?" Tanya Fey yang sedikit gelisah.

"Belum, Kak. Menurut informasi, mereka bakal transaksi sepuluh menit lagi di sini." Jawab Andre, salah satu Juniornya di Agensi.

Kali ini Fey, Andre dan Excel di tugaskan ikut dalam operasi penggerebekan transaksi narkoba dalam jumlah yang cukup fantastis. Pimpinan gembong narkoba yang akan mereka lumpuhkan kali ini adalah seorang buronan Interpol.

Sesuai perintah Kapten, mereka harus menangkapnya dalam kondisi hidup karna akan di serahkan ke negara asalnya jika memang mereka berhasil menangkapnya. Tentu, mereka bertiga yang berasal dari Agen Rahasia dengan pelatihan yang khusus dan luar biasa ketat itu, menjadi harapan besar pemerintah untuk bisa melumpuhkan buronan.

"Bener lokasinya di sini?" Tanya Excel yang melihat tempat yang menjadi dugaan transaksi dengan teropong.

"Bener, Kak. Sesuai titik koordinat yang di kirim." Kali ini Fey yang menjawab sambil memosisikan senapannya.

"O.K. Gue sama Andre gabung sama pasukan di bawah. Lo baik - baik sendirian di sini, Fey." Pesan Excel yang menjadi ketua pasukan.

"Siap!." Jawab Fey yang masih sibuk membidik dengan senapannya.

Tak lama berselang, terdengar suara Kapten mereka melalui earpice. Kapten Yudha memberikan aba - aba pada ketiga prajurit andalannya yang sedang bertugas.

"Siap, Kapten." Jawab mereka bersamaan di tempat yang berbeda.

Sesuai dengan apa yang di sampaikan Kapten, Fey yang mengawasi situasi dengan menggunakan teropong dari kejauhan, mulai melihat beberapa orang masuk dengan membawa koper besar. Namun, tempat pertemuan mereka berpindah dari titik yang di informasikan.

"Target sudah tiba, posisi arah jam tiga." Ujar Fey yang mengabarkan pada rekan - rekannya yang berada di tempat persembunyian masing - masing.

Fey pun segera merubah posisi senapannya sembari terus mengabarkan apa yang ia lihat saat ini. Setelah memastikan posisi senapannya sudah tepat, Fey mulai mengamati target utama. Tentu saja target utama mereka berada dalam posisi penyamaran, hingga Fey harus benar - benar jeli.

"O.K. Target lock!." Ujar Fey dengan senyuman yang terkembang setelah menemukan apa yang ia cari.

Sesuai dengan rencana mereka, Fey akan melumpuhkan target utama dan pasukan yang berada di bawah, akan mengurus sisanya.

"Sniper ready. Three..." Fey mulai menghitung untuk memberi aba - aba.

"Two..."

"One..."

"Shoot!"

Jari lentik Fey menari dengan lincah pada senapan. Dengan cepat ia menarik pelatuk senapannya setelah yakin bidikannya tepat. Peluru yang keluar pun menari di udara sebelum mengenai kaki target utama.

Suara teriakan dari target utama, membuat rombongannya yang sedang melakukan transaksi panik. Situasi semakin mencekam kala dua pasukan yang sudah bersiap langsung menyerbu masuk.

Baku tembak pun tak bisa di elakkan, mereka saling menembak untuk melindungi diri. Fey masih fokus di tempatnya sembari melepaskan beberapa tembakan pada orang yang membahayakan pasukan.

Untungnya, mereka berhasil menyelesaikan misi kali ini. Target utama tersungkur dalam kondisi lemah dengan dua tembakan di bagian kaki.

"Mission Complete!" Ujar Excel yang mengakhiri misi mereka hari ini.

Ketiga orang Agen Rahasia langsung kembali ke Markas setelah berhasil menjalankan misi. Tugas mereka hanya melumpuhkan target utama, sisanya akan di urus oleh pasukan yang sudah di siapkan.

Sesampainya di Markas, Fey bersama Excel dan Andre segera menemui Kapten Yudha untuk menyampaikan laporan. Setelahnya, dengan terburu - buru Fey kembali ke ruangan untuk berganti pakaian.

"Wiiih, mode Nyonya Sosialita nih. Mau kemana lo, Fey? Ngomong - ngomong, itu ruangan atau walk in closet sih? Semenjak jadi istri CEO Mall, kayaknya baju - baju di Mall jadi pindah kesini." Ledek Elno yang baru datang untuk tugas stand by. Kebetulan, ruangan Elno berada di sebrang ruangan Fey.

"Berisik banget sih lo, El! Komentar mulu kek komentator sepak bola, gue sumpel pake duit nanti mulut lo." Gerutu Fey.

"Ish, ngeri banget ancemannya. Jadi Sugar Mommy gue aja, mau gak Fey?." Goda Elno sambil tertawa.

"Dih, jijay! Udah ah, gue cabut dulu." Ujar Fey.

"Eh, Lo mau kemana, Nyonya?" Tanya Elno.

"Ada janji sama Mamer." Jawab Fey sambil berlari meninggalkan Elno menuju ke tempat parkir.

Fey mengemudikan mobil Mini Cabrionya dengan kecepatan tinggi. Sesekali netranya melirik jam tangan yang seolah sedang memburu.

"Mampus, gue!." Lirih Fey yang kemudian semakin mempercepat laju mobilnya.

Fey segera memarkirkan mobilnya dan setengah berlari masuk ke Cafe yang ada di sebelah Butik. Ia sedikit lega saat melihat Mama mertuanya yang masih berada di sana bersama teman - temannya.

"Fey! Sini..." Mama Mila melambaikan tangannya dan tersenyum menyambut kedatangan menantunya.

Fey segera menghampiri Mama Mila dengan senyuman yang mengembang. Fey memang pandai menempatkan diri, ia adalah wanita yang mengerti situasi dan tau bagaimana harus bertindak.

"Maaf ya, Ma. Fey datang terlambat." Ujar Fey sambil memeluk dan mengecup kedua pipi Mama Mila.

"Gak apa - apa, Sayang. Jeng, kenalin ini Feylin menantu saya, istrinya Giantara." Mama Mila memperkenalkan menantunya pada teman - teman semasa bersekolah di SMP. Beberapa teman Mama Mila memang tidak bisa datang saat resepsi pernikahan Giantara dan Feylin di gelar.

"Hay, Tante. Salam kenal, saya Fey." Ujar Fey, ia juga menyalami satu persatu orang - orang yang sedang bersama Mama Mila.

Sikap sopan dan humble Fey itu, tentu membuat teman - teman Mama Mila kagum. Terlebih lagi wajah cantik Fey yang tentu mendapat pujian dari teman - teman Mama Mila.

"Kamu dari mana, Fey? Banyak kerjaan ya?" Tanya Mama Mila ketika Fey duduk di sebelahnya.

"Tadi mendadak ada yang minta konsultasi, Ma. Rekan - Rekan Fey lagi padet kerjaan, jadi terpaksa Fey ke kantor dulu." Kilah Fey.

"Gitu? Ya ampun, harusnya kamu telfon Mama, Fey. Gak apa - apa kalau gak bisa datang." Ujar Mama Mila.

"Enggak kok, Ma. Fey kan udah janji mau nemenin Mama." Ujar Feylin sambil mengusap lembut punggung tangan Mama Mila.

"Aduh, Jeng Mila beruntung sekali ya, punya menantu perhatian. Padahal katanya lagi sibuk."

"Iya nih, memangnya kamu kerja dimana, Fey?" Tanya salah satu teman Mama Mila.

"Saya kerja di kantor Lembaga Bantuan Hukum milik pemerintah, Tante." Jawab Fey.

"Oh, Pengacara ya. Kerja di LBH, gajinya kecil dong, Fey? Kan kebanyakan orang gak mampu atau orang mau hemat yang pakai jasa Pengacara LBH." Sindir salah seorang teman Mama Mila yang lain.

Mendengar itu, Mama Mila tentu tak terima menantunya di rendahkan. Ia ingin membalas ucapan rekannya, namun Fey menahan dengan menggenggam tangan Mama Mila dan mengedipkan matanya.

"Iya ya, Tante? Saya gak tau sih, berapa gaji rekan - rekan saya. Soalnya dulu saya menolak saat mau di berikan gaji. Jadi suka rela aja kerja di sana, hitung - hitung beramal, dari pada gabut di rumah? Lagi pula, uang bulanan dari Kak Gian udah banyak, Tante. Lebih dari cukup kalo cuma untuk menuhin kebutuhan saya dari ujung kaki sampe ujung rambut pake barang - barang branded." Jawab Fey yang membuat si Penyindir itu terdiam dengan wajah masam.

Tentu saja Fey tetap mempertahankan senyum manisnya saat membalas nyinyiran rekan Mama Mila. Mama Mila sendiri hanya bisa tersenyum menahan tawa mendengar kata - kata balasan dari Menantunya. Begitu pula rekan Mama Mila yang lain, mereka pun turut tersenyum menahan tawa mendengar jawaban 'sombong' Feylin.

1
Faqisa Sakila
Ayo thor up lg
jgn d gntung yaa
q pdamu thor 😃
bunda kk
wah rahasia apa nih jangan gantung dong thor
Leli Suryani
kurasa tau ni si Gian,cuma mau lihat kek mana reaksi si Fey aja
Leli Suryani
menegangkan
Faqisa Sakila
lnjut donk thor
lg seru2ny nic
Leli Suryani
baru sadar dia istri nya cantik,selama ini mungkin dia rabun🤭
Faqisa Sakila
Hhhaaa
Gian lucuuu 😃
Maryati
sakarepmu pak boss 😄😄
senjaku
keren banget kak
Leli Suryani
ceritanya menarik,
Leli Suryani
kesempatan dalam kesempitan😄😄
Maryati
gambarnya diganti
Ita Xiaomi
Senangnya dimanja ama suami😁.
Dewi kunti
ayo mas suami itu istrimu jangan dianggurin
Dewi kunti
lama2 ketahuan juga
Faqisa Sakila
Lnjut thor
mkin sru critanya
Dewi kunti
uhuuuuuuuyyy
Dewi kunti
nggak diobati dulu itu yg kena paku
bunda kk
ternyata diceramahin kakak to bisa berubah gitu🤣
Ita Xiaomi
Semangat berjuang Gian. Kamu bs.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!