Di dunia futuristik yang dipenuhi konflik dan ambisi, *Meraa*, seorang putri terbuang dari pencipta permainan DGP, berjuang menemukan jati dirinya. Dibuang ke bumi sejak kecil demi keselamatannya, ia tumbuh dalam kesepian—hingga takdir membawanya kembali ke panggung utama kehidupan.
Setelah melalui pengkhianatan, kesedihan, dan kehancuran, Meraa bangkit sebagai pemimpin Kota Kiryu, wilayah yang dulu menjadi ladang eksperimen keji. Dalam perjalanannya, ia tak hanya memulihkan kota, tapi juga menghadapi bayang-bayang masa lalu: rival yang haus kekuasaan, rahasia tentang asal-usulnya, dan kekuatan luar biasa yang mulai terbangkit dalam dirinya.
Saat matanya terbuka sebagai sang *Dewi*, Meraa harus memilih—menjadi simbol harapan bagi dunia, atau alat ambisi mereka yang ingin menjadikannya boneka ilahi.
_“Majesty”_ adalah kisah tentang luka, harapan, dan kebangkitan seorang wanita yang ditakdirkan membawa cahaya dalam dunia yang nyaris tenggelam oleh kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meraa shuellyin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 8 tanda mata terlarang
Disuatu malam yang tenang meraa tiba tiba terbangun dengan mata yang merasakan kesakitan
Ia lalu melihat simbol berwarna ungu dimatanya yang belum pernah ia lihat sebelum nya
Mera lalu sadar jika ini bukan mata biasa melainkan sebuah simbol terlarang
Keesokan harinya tiba tiba kota kiryu yang tenang berubah menjadi kacau karena para warga disana tiba tiba mengalami halusinasi, yang sangat parah , suara suara aneh dan misterius serta waktu yang terasa melambat
Tak hanya itu Mera juga terus melihat bayangan mahkluk asing dalam matanya
"aku terus melihat bayangan asing dimataku"
"ucap mera"
"apa jangan jangan ini dilakukan secara sengaja"
"ucap stormira"
Lalu tiba tiba terdengar suara teriakan dari para warga kota yang berhalusinasi
"argggghhhhhhhh menjauhlah menjauhlah"
"ucap salah seorang warga kota yang berhalusinasi melihat ketakutan terbesar nya"
"ini pasti ada yang tidak beres"
"ucap stormira"
"saat ini aku tidak bisa menggunakan kemampuan ku untuk menolong mereka"
"jawab Mera"
Lalu stormira mulai mencari catatan tentang hal itu dan terungkap jika mata itu memiliki kekuatan dimensi terkutuk
Yang hanya aktif jika keseimbangan dimensi terganggu
"argghhhhhhhhhhhhh"
"tiba tiba Mera merasakan kesakitan yang luar biasa dan mata itu mengeluarkan kekuatan merah tak terkendali"
Ia berusaha mengendalikan nya namun itu terlalu kuat hingga akhirnya Mera kehilangan kesadarannya
tiba tiba muncul sosok entitas mengerikan dengan mata merah menyala dan kulit wajah yang rusak berusaha masuk ke dalam mata meraa
Namun stormira berusaha untuk menghentikan nya meskipun gagal
Dan akhirnya makhluk itu masuk ke mata meraa dan mulai menguasainya
Didalam mimpinya meraa ditarik oleh entitas kegelapan ke dimensi cermin dimana disana Mera melihat versi gelap dari dirinya
"hai meraa aku adalah sisi gelapmu
serahkan dirimu padaku
Ucap meraa versi gelap"
pada akhirnya Mera sempat ingin menyerah pada versi gelap diri nya tapi ia teringat pada arletta Kaka asuhnya dulu
Dimana ia menaruh harapan besar pada Mera untuk menjadi lebih baik dari dirinya
Mera yang awalnya putus asa lalu mulai bangkit dan kemudian mulai melihat sekilas roh arletta
"meraa adikku bangunlah jangan menyerah ini belum selesai...."
"ucap roh arletta sebelum akhirnya hilang menjadi serpihan cahaya
"souka..."
"ucap meraa sambil mencoba berdiri perlahan"
ia lalu mulai melawan versi gelap dari dirinya meskipun memiliki gerakan yang tapi ia tidak bisa meniru salah satu kekuatan sakral Mera yaitu kekuatan sang pencipta
Meraa lalu mulai menutup mata dan mengepalkan tangan nya serta mulai berdoa dengan hikmat
Lalu ia kemudian menendang versi gelap dari dirinya hingga terpental jauh
Dan ternyata sosok gelap dari dirinya ternyata adalah atherion sosok musuh antar dimensi yang dapat masuk lewat mimpi seseorang melalu simbol mata aneh yang ia ciptakan
Atherion lalu mulai kembali menyerang Mera dengan membanting nya namun Mera kembali bangkit dan membalas atherion dengan pukulan kerasnya
"hah tidak semudah itu mengalahkan ku"
"ucap meraa"
Lalu ia menyilangkan tangannya dan kemudian kembali ke alam nyata dan terbangun
Atherion lalu keluar dari mata meraa dengan penuh luka
Saat atherion mencoba melawan Mera kemudian mengaktifkan segel untuk mengurungnya didimensi lain
"awas kau Mera ini belum berakhir"
"ucap atherion sebelum akhirnya tersegel"
"mata Mera akhirnya kembali normal meskipun terluka dan terdapat sedikit darah"
Kemudian meraa menggunakan kekuatan Dewi nya untuk membuat kiryu kembali normal
Mera akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan pada matanya dan beruntung nya mata nya baik baik saja dan hanya terluka sedikit tetapi tidak akan membuat kebutaan
> to be continued...