NovelToon NovelToon
KAISAR DEWA SEMESTA

KAISAR DEWA SEMESTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Long Zhu, Kaisar Dewa Semesta, adalah entitas absolut yang duduk di puncak segala eksistensi. Setelah miliaran tahun mengawasi kosmos yang tunduk padanya, ia terjangkit kebosanan abadi. Jenuh dengan kesempurnaan dan keheningan takhtanya, ia mengambil keputusan impulsif: turun ke Alam Fana untuk mencari "hiburan".

Dengan menyamar sebagai pengelana tua pemalas bernama Zhu Lao, Long Zhu menikmati sensasi duniawi—rasa pedas, kehangatan teh murah, dan kegigihan manusia yang rapuh. Perjalanannya mempertemukannya dengan lima individu unik: Li Xian yang berhati teguh, Mu Qing yang mendambakan kebebasan, Tao Lin si jenius pedang pemabuk, Shen Hu si raksasa berhati lembut, dan Yue Lian yang menyimpan darah naga misterius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16: Jalur Penyelundup, Lumut Mabuk, dan Kembang Api Es

"Jalur Penyelundup Anggur" bukanlah sebuah jalur yang agung. Itu adalah sebuah lubang.

Tao Lin, dengan antusiasme seorang pelayan yang menyajikan hidangan terbaik, menyingkirkan terpal kotor dan tumpukan jaring ikan busuk di bawah dermaga. Di baliknya, sebuah lubang got persegi dari batu yang longgar terlihat.

Dia membukanya.

Aroma yang menyengat langsung menyerang mereka. Itu adalah campuran pekat dari air sungai yang tergenang, ikan mati, jamur, dan aroma asam yang tajam dari anggur murahan yang difermentasi selama puluhan tahun.

Li Xian terbatuk dan mundur selangkah, tangannya menutup hidung dan mulutnya.

"Kita... kita akan lewat sana?"

Mu Qing, untuk pertama kalinya, kehilangan ketenangannya. Wajahnya yang cantik mengernyit jijik. Dia lebih memilih menghadapi pedang es daripada masuk ke terowongan bau itu.

"Tentu saja!" kata Tao Lin bangga, seolah dia baru saja menunjukkan taman kerajaan yang tersembunyi. "Sangat rahasia! Tidak ada penjaga yang mau mendekat!" Dia berbalik ke Zhu Lao dan membungkuk dalam-dalam. "Leluhur, silakan. Hati-hati langkah Anda."

Zhu Lao, dalam wujud pemuda tampan yang agung, mendekati lubang itu. Dia menghirup udara bau itu dalam-dalam, seolah sedang mencicipi anggur langka.

"Hmm," katanya, suaranya yang merdu terdengar penuh pertimbangan. "Kompleks. Ada aroma lumut, sedikit karat besi, jejak fermentasi gandum yang gagal dari sekitar... lima tahun lalu? Dan," dia mengendus lagi, "seseorang menjatuhkan sebotol 'Anggur Tulang Harimau' di sini. Sayang sekali."

Dia melangkah masuk ke kegelapan tanpa ragu-ragu, jubah hitamnya yang sempurna menyapu tepi lubang yang kotor.

Tao Lin mengikuti dengan sigap. "Luar biasa! Mata agung Leluhur bisa melihat masa lalu dari aroma saja!"

Shen Hu membungkuk untuk masuk. Bahunya yang lebar hampir tidak muat. "Maaf, Zhu Lao," katanya, suaranya menggema. "Tempat ini sempit. Dan baunya tidak seenak ubi bakar."

Mu Qing dan Li Xian, tidak punya pilihan lain, bertukar pandang penuh keputusasaan sebelum melompat masuk. Shen Hu, sebagai yang terakhir, menarik penutup lubang itu, menjerumuskan mereka ke dalam kegelapan total.

Satu-satunya suara adalah gemericik air kotor di bawah kaki mereka dan langkah kaki mereka yang berhati-hati di atas batu yang licin.

"Aduh!" Li Xian tergelincir di atas sesuatu yang licin dan hampir jatuh.

Sebuah suara tenang datang dari kegelapan di depan. "Li Xian."

"Y-ya, Zhu Lao?"

"Kau tidak bisa melihat dengan matamu," kata Zhu Lao. "Latihan yang bagus. Sekarang gunakan hidungmu. Di sebelah kirimu, setinggi lutut. Apa yang kau cium?"

Li Xian berhenti dan mengendus. Itu adalah tugas yang menjijikkan. "Uh... jamur? Jamur basah?"

"Spesifik," perintah Zhu Lao.

"Jamur basah... yang bau?"

Terdengar desahan melodi dari Zhu Lao. "Kau adalah murid paling tidak peka yang pernah kutemui. Itu adalah Lumut Bulan Perak. Lumut itu tumbuh ke arah tumpahan anggur di dinding seberang, mengabaikan air segar di bawah. Itu artinya lumut itu telah berevolusi untuk memakan Qi spiritual yang tersisa dari anggur, bukan air."

"Jadi... lumutnya mabuk?" tanya Li Xian.

"Intinya," kata Zhu Lao, mengabaikan pertanyaan itu, "adalah bahwa bahkan lumut pun tahu cara beradaptasi dengan sumber kekuatan. Sementara kau, kau bahkan tidak bisa berjalan lurus di tempat gelap. Sungguh tidak ada harapan."

"Maaf, Zhu Lao..." gumam Li Xian, merasa lebih bodoh dari jamur.

"Leluhur, di depan!" potong Tao Lin.

"Cahaya!"

Benar saja, sebuah titik cahaya terlihat di depan. Mereka mempercepat langkah. Tao Lin mendorong pintu kayu lapuk yang berat.

KREEEK...

Cahaya matahari yang cerah menerpa mereka. Satu per satu, mereka keluar dari terowongan, terhuyung-huyung ke tepian sungai yang berlumpur di luar tembok besar Kota Fenglei.

Li Xian menarik napas dalam-dalam, menghirup udara segar seolah-olah itu adalah yang pertama kalinya. Mu Qing memejamkan mata, membiarkan angin membersihkan sisa-sisa bau terowongan. Shen Hu segera meregangkan tubuhnya.

"Kita berhasil!" Li Xian berseru gembira.

"Kerja bagus, Pemandu Anggur," kata Zhu Lao, menepuk jubah hitamnya yang secara ajaib tetap bersih sempurna.

Tao Lin hampir menangis karena pujian itu. "Terima kasih, Leluhur! Seperti yang saya bilang, rahasia sekali! Tidak ada yang—"

FWOOOOOOOSH—BAAAAAANG!

Sebuah suara siulan yang menusuk membelah udara.

Tinggi di atas langit Kota Fenglei, tepat di atas area dermaga yang baru saja mereka tinggalkan, sebuah kembang api meledak.

Itu bukan kembang api biasa. Ledakan itu membentuk gambar burung phoenix es raksasa berwarna biru cemerlang. Cahayanya begitu terang hingga membuat matahari pucat, dan auranya yang dingin terasa bahkan dari jarak bermil-mil.

Wajah Tao Lin yang bangga langsung pucat pasi. "Tidak... tidak mungkin..."

Mu Qing menatap ke langit, seluruh tubuhnya tegang. "Itu Sinyal Elit Sekte Es Abadi," katanya, suaranya setajam es. "Mereka tidak hanya mengirim murid. Sinyal itu berarti... seorang Tetua ada di sini."

Tepat saat dia berbicara, beberapa titik hitam terlihat melesat dari tembok kota, terbang lurus ke arah mereka. Mereka terlalu cepat untuk menjadi pelari. Mereka adalah kultivator Ranah Raja, terbang di atas pedang mereka.

Di langit, phoenix es itu tampak menoleh, matanya yang berkilauan menatap lurus ke arah kelompok kecil mereka di tepi sungai.

"Mereka melihat kita," bisik Li Xian, panik.

Zhu Lao mendongak, menyipitkan matanya yang sempurna ke arah kembang api yang indah itu.

"Oh, bagus," katanya dengan nada sedikit kesal. "Pertunjukan kembang api."

Dia menoleh ke Tao Lin, yang sudah mulai gemetar. "Kau bilang tempat ini 'rahasia'."

Tao Lin jatuh berlutut di lumpur. "LELUHUR! SAYA TELAH GAGAL! SAYA PANTAS MATI!"

"Nanti saja," desah Zhu Lao. "Aku benci dikejar-kejar. Terlalu banyak usaha."

Dia melirik ke hutan lebat di seberang sungai. "Sepertinya kita harus berlari."

1
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
ttap extra semangaaat yaa💪
Yanka Raga
oke Thor 👍👌
Yanka Raga
😎😍
Yanka Raga
😍😎
Yanka Raga
😎😍
Yanka Raga
😍😎
Yanka Raga
awal dari usaha tekad yg kuat
😍💪
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
truslah pd tekad yg kuat Li Xian
💪
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
huahaaa , , , kutivator puncak tertinggi tersedak rasa cabai 🤭
Yanka Raga
cabe2an kaliee 😆🤭
Yanka Raga
🤩😎
Nanik S
Alur dan cerita yang bagus
Nanik S
Gurunya keren sekali
Nanik S
Li Xian Koki dapur yang Gagal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!