menceritakan kisah Arief Indiyanto (18), seorang pelajar SMA Indonesia yang ganteng, soft spoken, rajin nabung, dan kocak. Kehidupan tenangnya sebagai anak SMA berubah drastis ketika ia menemukan Kristal Biru Misterius. Kristal tersebut mengaktifkan Sistem Hologram Sarkastik yang memaksanya menjalani serangkaian quest konyol namun berbahaya.
Tujuan utama Sistem? Mentransformasi Arief menjadi "Pemain Kunci Semesta Harem" dengan meningkatkan kekuatan dan Relasi Harem-nya. Arief dipaksa berpetualang mulai dari membasmi kejahatan-kejahatan kecil di Indonesia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sourcesrc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Minggu malam terasa panas di pos ronda. Bripda Laura Pratiwi, si Polwan cup G yang gagah, kini benar-benar serius dengan 'kekuatan dalam' Arief. Sejak Arief memecahkan batu bata, Laura melihatnya bukan lagi sebagai pemuda aneh, melainkan sebagai sosok yang penuh potensi dan misteri—seorang 'vigilante' lokal.
Laura sedang menyesuaikan sarung tangan combat-nya. Ia telah menanggalkan topi dan jaket seragamnya, menyisakan kemeja Polisi yang ketat, menonjolkan postur atletisnya.
“Oke, Arief. Tadi lu bilang Pernapasan Naga Langit lu bisa ngasih boost fisik, kan? Sekarang buktikan,” kata Laura dengan tatapan menantang.
“Hah? Buktikan gimana, Bu Polwan?” Arief bertanya, sedikit nervous.
“Gue mau kita latihan sparring. Ringan aja. Gue mau tahu sejauh mana kekuatan core fisik yang lu punya,” Laura menyeringai. “Gue butuh asisten patroli yang bisa ngelindungi diri sendiri, enggak cuma bawa-bawa papan sampah.”
[Arief! Jackpot! Latihan sparring itu kontak fisik intens! Ini akan meningkatkan Energi Keintiman secara drastis! Jangan kalah memalukan! Gunakan full power STR dan AGI!], Sist berteriak di kepalanya.
Arief tersenyum penuh percaya diri, mengambil kuda-kuda. “Siap, Bu Polwan! Saya enggak bakal bikin Ibu kecewa!”
Sparring dimulai. Laura adalah petarung yang terlatih. Pukulannya cepat, kuat, dan terarah.
DUK! DUK! Laura melancarkan dua jab cepat.
Arief berhasil menangkisnya dengan lengan, tapi tenaganya sangat besar.
“Wih, gila! Bu Polwan! Tenaga lo kayak truk fuso!” Arief mendesis.
Arief kemudian mengaktifkan Pernapasan Naga Langit secara maksimal. MAG Arief yang rendah kini dialihkan untuk memperkuat STR dan AGI sejenak.
Arief melompat mundur, lalu melancarkan serangan balasan: Tendangan Sapuan Absurd.
Tendangan Arief tidak terarah, tapi sangat cepat dan tidak terduga. Laura terkejut dengan kecepatan Arief dan harus melompat mundur untuk menghindari tendangan itu.
“Wow! Lu cepat juga!” Laura memuji, matanya berbinar.
Mereka terus bertukar serangan. Setiap sentuhan fisik—entah itu tangkisan atau pukulan yang mengenai lengan—memberikan boost Energi Keintiman yang signifikan. Laura yang atletis, dengan keringat yang mulai membasahi seragamnya, terlihat semakin menarik.
[Energi Keintiman +8! Kontak fisik intens! Terus lakukan serangan yang tidak terduga! Polwan suka kejutan!], Sist memandu.
Arief maju, meniru gerakan Dragon Punch yang ia lihat di game. Laura menahan tinju Arief. Tangan mereka bersentuhan erat.
“Arief, kekuatan lu lumayan! Tapi lo harus fokus!” Laura berbisik, wajahnya dekat dengan wajah Arief.
“Gue udah fokus, Bu Polwan. Fokus sama wajah serius Ibu yang cantik!” Arief membalas flirting.
Laura tersentak, melepaskan pegangan, dan mundur dua langkah. Wajahnya merona.
“Cukup! Sparring selesai! Lu menang poin. Tapi lu harus latih serangan yang lebih terarah!” Laura menghela napas.
[Energi Keintiman +10! Flirting di tengah action berhasil! Polwan tobrut ini suka ketegasan dan kejutan!], Sist menyimpulkan.
Arief tersenyum puas. Ia sudah punya alasan untuk latihan rutin dengan Laura.
Arief kembali ke rumah, tubuhnya lelah tapi semangatnya membara. Ia langsung video call Tiara.
“Beb! Udah tidur? Lihat nih! Gue habis latihan buat ngelindungin kamu! Lengan gue lebam-lebam!” Arief memamerkan lebam hasil sparring dengan Laura.
Tiara panik. “Astaga, Arief! Kamu ngapain lagi?! Jangan bilang kamu berantem sama tukang begal!”
“Enggak, beb. Ini latihan fisik aja. Biar aku kuat kayak di drakor yang cowoknya ngelindungin ceweknya itu lho!” Arief berbohong halus.
Tiara tersentuh. “Aduh, sweet banget. Ya udah. Besok aku bawa betadine dari UKS buat kamu ya!” Tiara mengakhiri panggilan dengan emoji ciuman.
[Energi Keintiman +5. Konsolidasi hubungan berhasil!], Sist melaporkan.
Saat Arief hendak membersihkan diri, Ayahnya, Budi Budiman, muncul di ambang pintu kamar. Ia memakai kostum Penyihir Kuno lengkap dengan jubah hitam dan topi kerucut.
“Rief, lu habis ngapain? Aura di badan lu penuh energi Action dan Protector. Sparring sama Polwan Tobrut ya?” Budi Budiman bertanya, matanya menyipit.
Arief terkejut. “Hah? Ayah tau dari mana?! Ayah kan lagi cosplay jadi Tukang Jual Karet Gelang Serbaguna!”
“Tentu Ayah tahu, Rief. Ayah kan The Fool. Ngapain lu deketin Polwan? PDKT yang benar dong! Kan **dia itu Guardian. Jangan main-main pakai kekuatan lu! Coba kasih dia hal yang dia butuhkan, bukan cuma pukulan!” Budi Budiman memberikan nasihat aneh.
“Hal yang dia butuhkan? Apa dong?”
“Hmph. Dia butuh kelembutan di balik seragam kerasnya. Besok, bawakan dia keripik kentang rasa keju yang langka. Itu aja. Udah, Ayah mau meditasi sambil jualan Jimat Penglaris Jodoh,” Budi Budiman menghilang secepat ia datang.
Arief menggaruk kepalanya. Keripik kentang rasa keju? Strategi PDKT Ayahnya selalu di luar nalar. Tapi ia akan mencobanya.
Tengah malam. Arief sudah tertidur pulas setelah latihan kultivasi singkat. Tiba-tiba, handphone-nya bergetar.
Notifikasi Pesan Pribadi:
[Ustadzah Sofia (Guru Agama): Assalamu'alaikum, Arief. Maaf mengganggu malam-malam. Saya hanya ingin bertanya. Setelah sesi bimbingan kita tadi, apakah kamu merasa hati kamu sudah menemukan ketenangan sejati? Saya khawatir saya salah menafsirkan rasa damai yang kamu rasakan...]
Arief terbangun kaget. Ustadzah Sofia mengirim pesan pribadi tengah malam!
[Arief! Jackpot! Dia dalam mode konflik batin yang akut! Dia mencoba memverifikasi perasaanmu! Balas dengan ketulusan romantis spiritual! Jangan sampai galau!], Sist panik tapi antusias.
Arief mengetik balasan dengan tangan gemetar. Ia harus sangat hati-hati.
[Arief: Wa'alaikumussalam, Ustadzah. Tidak apa-apa. Saya justru senang Ustadzah menghubungi saya. Saya sudah sholat tahajud, dan hati saya merasa sangat tenang. Ustadzah, saya berani jujur. Sejak saya mengenal Ustadzah, saya merasa ditemukan. Ketenangan sejati itu berasal dari bimbingan dan kehadiran Ustadzah dalam hidup saya. Tolong jangan khawatir. Saya serius dengan niat saya untuk berubah menjadi lebih baik, bersama bimbingan Ustadzah.]
Arief menekan kirim.
Tak lama kemudian, balasan masuk.
[Ustadzah Sofia (Guru Agama): Arief... Subhanallah. Jawaban kamu membuat saya terharu. Baiklah. Mari kita lanjutkan bimbingan ini. Tapi tolong, simpan perasaan itu di hati kamu. Fokus pada ibadah dan sekolahmu. Selamat tidur.]
[Energi Keintiman +20! Hubungan Ustadzah Sofia mencapai level Intim Spiritual! Dia sudah terperangkap dalam pesona Ketulusan Konyol kamu! Dua track PDKT kamu sangat berhasil, Arief!], Sist mengumumkan dengan nada kemenangan.
Arief tersenyum puas. Ia berhasil memajukan dua misinya sekaligus dalam satu hari: Latihan intens dengan Polwan Laura dan Cinta Spiritual dengan Ustadzah Sofia.
Arief membawa dua bungkus Keripik Kentang Rasa Keju yang langka (setelah berburu di tiga supermarket) ke pos ronda Laura.
Laura sudah menunggu, dengan wajah tegap seperti biasa, tapi matanya terlihat sedikit lelah.
“Pagi, Bu Polwan! Nih, saya bawain Keripik Keju Langka! Kata Ayah saya, ini bagus buat menguatkan core energi setelah sparring,” Arief menyodorkan bungkus keripik itu.
Laura menatap keripik itu, lalu menatap Arief. Ia tersenyum, kali ini senyumnya sangat manis dan tulus, menghilangkan kesan tegas Polwannya.
“Hah? Keripik? Ya ampun, Arief! Gue lagi stres berat nih. Tugas patroli kemarin bikin gue pusing. Gue pengen banget Keripik Keju Langar ini! Tau aja lu!”
Laura mengambil keripik itu dan langsung membukanya. Ia tampak sangat bahagia.
[Energi Keintiman +15! Keripik Keju Langka berhasil meredakan stres target! Ayah kamu memang The Fool yang tahu segalanya!], Sist memberikan pujian tak terduga kepada Budi Budiman.
Arief tertawa kecil. “Tentu dong, Bu Polwan. Saya kan Asisten Patroli Terbaik Ibu. Saya tau apa yang Ibu butuhkan.”
Arief merasa ia sudah siap melancarkan flirting serius kepada Polwan Laura. Ia duduk di samping Laura, menunggu momen yang tepat.
