NovelToon NovelToon
Mimpi Ini Terlalu Indah

Mimpi Ini Terlalu Indah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Romansa
Popularitas:87
Nilai: 5
Nama Author: Sabana01

Ia adalah Echo bernama Jae, idol pria berwajah mirip dengan jake Enhypen. Leni terlempar kedua itu dan mencari jalan untuk pulang. Namun jika ia pulang ia tak akan bertemu si Echo dingin yang telah berhasil membuat ia jatuh cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecemburuan Realitas

Enam minggu berlalu—perlahan tapi mantap, hidup Leni dan Jae membentuk ritme yang terasa seperti rumah. Leni kini resmi mengambil alih posisi CEO J-Cosmetic dan langsung membawa perusahaan itu ke arah yang lebih bersih dan inovatif. Sementara itu, nama Jae melesat cepat di industri hiburan Korea. Virtual Duet dan OST yang ia rilis membuatnya menjadi pusat perhatian media.

“Lihat ini,” kata Jae suatu malam, muncul dari dapur sambil membawa dua gelas teh panas. Ia duduk di sebelah Leni, membuka ponselnya, dan menunjukkan artikel Dispatch yang memuja performanya. “Energi dari publik… rasanya kuat sekali. Mereka melihatku sebagai aset baru.”

Leni menyentuh lengannya. Ia hampir tidak ingat lagi kapan terakhir kali Jae memudar. Tubuhnya kini selalu utuh, terasa hangat, dan semakin jarang menunjukkan tanda-tanda sebagai Echo. Popularitas Jae bukan hanya membuatnya eksis—tetapi semakin nyata.

Romansa mereka kini seperti hubungan rahasia pasangan selebriti A-List. Mereka mencuri waktu di balik pintu apartemen—ciuman kecil di dapur, pelukan dari belakang saat Jae sedang menghafal naskah, bisikan-bisikan malam hari yang mereka simpan untuk diri sendiri. Dunia luar tidak pernah tahu.

Namun, semakin kuat realitas Jae, semakin terasa ada jarak yang perlahan terbentuk—sebuah jarak yang membuat dada Leni sesak meski ia berusaha menyangkalnya.

Suatu malam, Jae menunjukkan draft jadwal baru. “Aku menerima tawaran reality show itu. Kalau aku ingin bertahan sebagai aktor, aku harus tetap terlihat. Resonansinya bagus untukku.”

Leni mengangguk, tetapi jantungnya turun sedikit. “Harus ya?”

“Tentu.” Jae membungkuk mencium puncak kepalanya. “Aku tidak mau kembali menjadi dingin dan kabur.”

Ia berkata begitu sambil tersenyum, tapi kata-katanya menusuk tepat di tempat yang rentan.

Kecemburuan Leni tidak lagi berhubungan dengan Jake—Echo sempurna yang dulu membuatnya gusar. Ironisnya, kini ia justru cemburu pada ketenaran Jae… pada dunia yang semakin membutuhkannya. Pada realitasnya yang semakin padat.

Pada kenyataan bahwa Jae kini lebih dicintai oleh banyak orang dibandingkan oleh dirinya sendirian.

Perasaan itu mencapai puncaknya ketika Leni melihat still cut terbaru drama Jae. Pada foto itu, Jae dan seorang aktris baru yang cantik beradu tatap dalam scene romantis. Ada sentuhan lembut di pipinya—sentuhan yang seharusnya membuat Jae memudar, namun justru tampak… natural.

Leni menatapnya lama hingga matanya menjadi panas. “Dia terlihat lebih nyata dengan aktris itu… daripada denganku.”

Ketika Jae pulang malam itu, Leni mencoba menyambutnya seperti biasa, tapi senyumnya terasa datar.

“Syutingnya bagaimana? Aktrisnya… memberikan energi yang bagus?” suaranya terdengar ringan, tetapi nadanya tidak bisa berbohong.

Jae menarik napas pelan. Ia langsung tahu. Tanpa menjawab, ia memeluk Leni dari belakang, meletakkan dagunya di bahu wanita itu.

“Energi terbaikku cuma dari kau,” bisiknya. “Sisanya hanya pekerjaan, Leni. Aku tidak hidup karena mereka. Aku hidup karena kau.”

Leni akhirnya membalas pelukan itu, tapi rasa cemburu itu tidak benar-benar hilang. Ia merindukan Jae yang dulu—yang dingin, yang transparan, yang hanya bisa bertahan karena sentuhannya. Jae yang hanya untuknya.

Untuk mengalihkan pikirannya, Leni kembali fokus pada sesuatu yang jauh lebih penting: menemukan cara untuk berkomunikasi dengan ibunya di dunia asal.

Ia mulai bekerja di laboratorium R&D J-Cosmetic lebih sering daripada di ruang CEO. Para peneliti bingung karena Leni, yang biasanya memikirkan strategi bisnis dan pertumbuhan, kini berkutat dengan komposisi energi.

“Kita sedang membuat serum yang menggunakan gelombang energi murni tingkat tinggi,” kata Leni dalam rapat kecil. “Tujuan resminya: menstimulasi regenerasi kulit. Tujuan rahasianya…” Ia menatap Jae yang duduk di ujung ruangan. “…menembus garis batas realitas.”

Tim R&D tidak tahu maksudnya, tapi Jae langsung mengerti. “Kau ingin memancarkan frekuensi tertentu.”

“Frekuensi yang hanya ponsel Ibuku di dunia sana bisa tangkap,” jawab Leni pelan.

Jae terlihat takjub—dan khawatir. “Leni… ini bisa berbahaya.”

“Tapi aku harus mencoba,” jawabnya tegas. “Aku tidak akan tenang sebelum Ibu tahu bahwa aku baik-baik saja. Bahwa aku memilih hidup ini.”

Jae mendekat, meraih tangan Leni. “Kalau begitu… aku akan membantumu.”

Leni mengangguk. Namun di dalam hatinya, ia tahu satu hal:

Cinta mereka mungkin semakin kuat, tetapi realitas yang mereka tempati… semakin rumit.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!