NovelToon NovelToon
Mantan Menantu Yang Pura-Pura Miskin

Mantan Menantu Yang Pura-Pura Miskin

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: LC

Stella yang anak konglomerat hanya berpura-pura miskin di hadapan mertuanya. Dia menikah dengan Soni,yang merupakan karyawan swasta di sebuah bank ternama yang ternyata punya Stella sendiri. Tetapi Soni tidak tahu kalau bank itu milik mertuanya.

Semenjak Stella menikah dengan Soni,mertuanya mengira dia anak orang biasa. Dan di rumah dia di suruh kerja layaknya pembantu.

Kalau ada kesalahan sedikit dia di marahin dan di maki sama ibu mertuanya sendiri. Stella dan Soni sudah empat tahun menikah dan mempunyai putri yang sangat cantik. Sebenarnya Stella sudah capek hidup di rumah mertuanya seperti di neraka. Tetapi demi anak dia bertahan sampai akhirnya dia jenuh.

Akankah rumah tangga Soni dan Stella akan bertahan. Atau Stella memutuskan untuk bercerai dari Soni?

Ini hanya ringkasan cerita saja ya. Untuk selengkapnya silahkan di baca per bab nya ya. Terima Kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Di ruang tamu dengan muka di tekuk,Gaby mengadu kepada Ana.

"Tante,tadi siang aku telepon Soni tetapi handphone nya di matiin sama Soni."

"Iya,Tante juga tidak bisa menghubungi Soni",ucap Ana dengan gelisah.

"Gimana kalo kamu menyusul ke Jakarta dan sekalian mencari Soni. Kamu tahu kan Bank Asia di kantor pusat di Jakarta. Kamu datangi saja ke sana",usul Ana.

"Iya Tante benar. Mudah-mudahan aku besok mengajukan cuti dan secepatnya menyusul ke Jakarta. Terima kasih Tante dengan usulnya",ucap Gaby dengan gembira.

Vio dari teras mendengar percakapan Ana dan Gaby.

Vio yang kebetulan memegang handphone segera memberitahu Stella lewat pesan Whatsapp.

Vio:"Aunty,vio cuma memberitahu kalau uncle Soni sekarang ini berada di Jakarta. Dan tadi Vio mendengar percakapan nenek sama Tante ber make up menor jika Tante tersebut mau menyusul uncle Soni. Jika uncle Soni sama Tante tersebut mau ketemu Celia tolak ya aunty. Kecuali kalo uncle Soni sendirian. Vio liat Tante tersebut berniat jahat. Vio tidak suka dengan Tante tersebut."

Stella yang berada di kantor melihat handphone nya berbunyi. Dia melihat ada pesan dari Vio dan membacanya. Stella kaget ternyata Soni berada di Jakarta.

Stella membalas pesan tersebut.

Stella:"Baiklah Vio terima kasih ya untuk infonya."

"Aku harus memberi tahu Rico. Apakah dia yang memutuskan untuk memindahkan tugaskan Soni ke Jakarta atau Soni hanya berlibur."

Stella masih memegang handphonenya. Lalu dia memberi pesan kepada Rico bahwa nanti malam setelah pulang kerja mereka akan ketemuan dan makan di luar.

Rico menyanggupi usulan Stella.

Setelah Stella memberi pesan ke Rico,Stella menelepon maminya.

Stella

"Hallo mi,Stella hari ini pulangnya agak malam ya. Mau makan di luar dulu sama Rico. Ada yang Stella obrolin sama Rico."

Mami Lucy

"Baiklah nak. Soal Celia tak usah khawatir. Mami dan papi akan menjaga Celia. Kebetulan juga Celia lagi main sama Evan."

Stella

Baik Mi,terima kasih.

Stella pun menutup teleponnya.

Pada malam hari sekitar jam tujuh malam,Stella sudah selesai bekerja. Dia keluar dari ruangan. Dia melihat ruangan lain begitu sepi kecuali ada karyawan yang lembur. Masuk ke kotak lift yang turun,begitu keluar dari lift Stella langsung menaiki mobilnya menuju restoran yang sudah di reservasi.

Dia janjian dengan Rico di rumah makan Sunda karena Stella menyukai makanan Sunda.

Mereka memesan ruangan VIP biar lebih private. Sambil menunggu Rico,Stella memainkan handphone nya.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Rico datang juga. Dia duduk di hadapan Stella.

"Sudah lama menunggu ya",tanya Rico

"Belum terlalu lama",jawab Stella.

"Mau ngomongin apa sampai mau ketemu segala. Kenapa nggak di rumah saja",tanya Rico kembali.

"Gua mau ngomongin soal Soni",jawab Stella.

"Oh,Soni. Yang bentar lagi jadi mantan suami kakak kan."

"Iya. Aku tahu dari keponakan soni katanya Soni berada di Jakarta. Apakah kamu tahu?"

Iya,aku tahu dari Roni. Kemarin Roni telepon aku katanya Soni cuti selama sepuluh hari.

"Sebenernya aku bermaksud mau mengangkat Soni menjadi manajer keuangan di kantor pusat. Aku lihat dia tipe pekerja keras dan rajin. Menurutmu gimana kak?"

"Kalo untuk urusan pribadi aku tidak ikut campur. Biar itu urusan kakak sama dia. Aku hanya liat dia sebagai karyawan. Apalagi dia sudah lama menjadi karyawan di kantor cabang."

"Terserah kamu sich. Kamu kan CEO nya. Aku hanya dukung kamu aja. Toch aku juga nggak ada masalah dengan Soni. Cuma perkawinan kami aja yang retak. Aku berharap hubungan aku dengan Soni tetap baik walaupun aku dan dia tetap berpisah. Apalagi ada anak diantara aku dan dia."

"Baiklah. Aku besok aku akan suruh Roni ke Jakarta dan membahas perpindahan Soni."

Stella hanya mengangguk. Setelah membicarakan Soni akhirnya mereka makan dengan tenang karena makanan yang mereka pesan telah datang.

Dua hari kemudian

Pada malam sebelumnya setelah Rico ketemu sama Stella di sebuah restoran membahas tentang Soni,pada malam itu juga Rico menelepon Roni dan menyuruh Roni segera ke Jakarta. Uang pesawat dan hotel ditanggung perusahaan.

Dan sampailah Roni di Jakarta sambil membawa berkas-berkas yang diperlukan Rico.

Roni mengambil keberangkatan pada pagi hari. waktu perjalanan dari Palembang ke Jakarta hanya memakan waktu satu jam melalui pesawat.

Roni memesan hotel di yang sudah di pesan dari kantor pusat untuk beristirahat. Dan kebetulan Roni dan Soni satu hotel cuma beda kamar. Setelah sampai di kamar hotel,Roni menelepon Soni. Dalam hitungan detik Soni mengangkat telepon dari Roni.

Roni

"Halo Son,kamu sekarang ada di hotel mana?"

Soni

"Saya di Hotel Asia,pak."

Roni

"Loch sama kita. cuma saya ada di lantai lima."

Soni

"Loch,bapak juga di Jakarta ya."

Roni

"Iya Son. Di suruh bos ke Jakarta. Baiklah nanti kita ketemuan di lobby ya. Kamu dan saya ada pertemuan dengan bos besar."

Soni terkejut dengan ucapan Roni. Akan tetapi Soni masih tetap terlihat tenang.

Soni

"Baiklah pak kalo begitu kita ketemuan di lobby hotel."

Roni

"Kita ketemuan jam setengah satu ya. Masalahnya kita jangan sampai telat. Kalau telat tidak enak dengan bos besar."

Soni

"Baiklah kalau begitu."

Roni pun memutuskan teleponnya.

Setelah telepon terputus Soni memikirkan ucapan Roni akan pertemuannya dengan CEO. Dia mulai takut apakah dia di pecat dari perusahaan. Pikiran Soni mulai ke mana-mana.

waktu sudah mulai menunjukkan pukul setengah satu . Soni sudah bersiap berangkat menemui Roni,atasannya. Dia sudah turun dari kamar hotel dan menuju ke lobby.

Soni sudah melihat Roni duduk di bangku lobby.

"Maaf pak menunggu lama",ucap Soni dengan tidak enak hati.

Tidak apa-apa Son. Saya juga belum lama menunggu.

"Ayo kita pergi. Mobil antar jemput sudah menunggu. Pak bos tadi sudah memesan sopir mobil yang kita tumpangi. Selama kita di hotel beliau yang akan mengantar jemput kita. Dan hotel ini milik Papa Pak Rico",Roni memberitahu Soni.

Akhirnya Roni dan Soni naik ke mobil tersebut dan menuju ke sebuah restoran.

Selama di mobil Roni dan Soni sambil bercerita. Soni merasa bersyukur karena Roni tipe orang yang ramah dan suka berbagi cerita untuk melupakan sebentar dari kegugupannya.

Sesampainya di restoran,Roni menemui bagian kasir dan menanyakan ruangan yang sudah di reservasi.

Sang kasir menyuruh pelayan mengantar Roni dan Soni keruangan VIP.

Sesampainya di ruangan VIP Roni membuka pintu ruangan dan di sana Roni melihat Rico sudah ada di sana.

Rico yang sudah tahu menyuruh Roni dan Soni masuk.

Roni dan Soni masuk lalu duduk di hadapan Rico.

1
Anonymous
membisankan cerita’a🥱🥱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!