Luke Alvarez laventez adalah anak satu-satunya dari keluarga laventez, dikabarkan kedua otangtuanya telah meninggal dunia saat dia berusia 14 tahun. Lalu Luke dirawat oleh pembantunya, dia memiliki tujuan ingin berkerja paruh Waktu agar tidak selalu merepotkan pembantunya itu.Sejak Luke duduk dibangku SMP sangat suka sekali dengan anime dan game, dia sampai mengumpulkannya hingga sekarang.
Lalu Luke memiliki rencana ingin membeli figur aksi anime yang baru saja rilis yaitu tensura dan dia segera bergegas agar tidak kehabisan. saat diperjalanan ia bertemu dengan seseorang yang ingin ditikam dan dia sangat tidak beruntung.
Akankah di kehidupan berikutnya Luke akan mendapatkan keberuntungan atau malah menjadi kesialan baginya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Goblin Di Hutan Jura
Rimuru dan Luke menjelajahi Hutan Monster, merasakan kekuatan baru yang bergejolak dalam diri Rimuru. Luke, dengan pengetahuannya yang luas, membimbing Rimuru dalam mengendalikan skill-skill barunya, melatihnya dalam pertempuran melawan monster-monster yang lebih kuat.
Mereka telah melewati berbagai macam monster, dari serigala raksasa hingga tanaman karnivora yang mematikan. Rimuru dengan cepat beradaptasi, menggunakan Beelzebuth untuk menelan dan menganalisis monster-monster itu, lalu menggunakan skill-skill yang didapat untuk meningkatkan kemampuannya sendiri. Luke, di sisi lain, mengawasi Rimuru dengan cermat, memberikan saran dan koreksi, serta menggunakan sihir kegelapannya untuk melindungi mereka dari bahaya yang tak terduga.
Suatu hari, saat mereka sedang beristirahat di dekat sungai kecil, mereka mendengar suara gemuruh dan teriakan panik dari kejauhan.
"Suara apa itu?" tanya Rimuru, waspada.
"Sepertinya ada masalah," jawab Luke, berdiri dan mengamati sekeliling. "Ayo kita lihat."
Mereka mengikuti suara itu, berlari melewati pepohonan dan semak-semak. Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pagar kayu yang rapuh. Desa itu diserang oleh sekelompok serigala bertaring tajam, yang lebih besar dan lebih ganas dari serigala yang pernah mereka temui sebelumnya.
"Para goblin!" seru Rimuru, melihat makhluk-makhluk kecil berkulit hijau yang berlarian ketakutan di dalam desa. "Mereka diserang!"
"Serigala-serigala itu... mereka bukan serigala biasa," kata Luke, matanya menyipit. "Mereka adalah Serigala Badai, monster yang dikenal karena kekuatan dan keganasannya."
Para goblin, meskipun berusaha melawan, jelas kalah jumlah dan kalah kekuatan. Banyak dari mereka sudah terluka, dan beberapa tergeletak tak bergerak di tanah.
"Kita harus membantu mereka," kata Rimuru, tanpa ragu.
"Aku setuju," jawab Luke. "Tapi hati-hati, Serigala Badai itu berbahaya."
Tanpa menunggu lebih lama, Rimuru dan Luke menerjang ke dalam desa, langsung menyerang para Serigala Badai. Rimuru menggunakan Manipulasi Air untuk menciptakan gelombang air yang kuat, menghantam beberapa serigala dan membuat mereka terhuyung mundur. Luke, di sisi lain, menggunakan sihir kegelapannya untuk menciptakan tombak-tombak bayangan, menusuk serigala-serigala itu dengan presisi mematikan.
Para Serigala Badai, terkejut dengan serangan mendadak itu, mengalihkan perhatian mereka ke Rimuru dan Luke. Pemimpin serigala, seekor serigala besar dengan bulu hitam legam dan mata merah menyala, meraung marah dan menerjang ke arah Rimuru.
Rimuru dengan cepat menghindar, lalu menggunakan Beelzebuth untuk menelan pemimpin serigala itu. Skill Naga Badai kemudian aktif secara otomatis, menciptakan pusaran angin yang kuat di sekitar tubuh Rimuru, menghancurkan pemimpin serigala dari dalam.
Para Serigala Badai lainnya, kehilangan pemimpin mereka, menjadi panik dan mulai melarikan diri. Rimuru dan Luke tidak mengejar mereka, melainkan fokus untuk membantu para goblin yang terluka.
Para goblin, yang menyaksikan kekuatan Rimuru dan Luke, menatap mereka dengan kagum dan rasa syukur. Seorang goblin tua, yang tampak seperti kepala desa, mendekati Rimuru dan Luke dengan langkah gemetar.
"Terima kasih... terima kasih banyak," kata goblin tua itu, membungkuk dalam-dalam. "Kalian telah menyelamatkan desa kami."
"Tidak masalah," jawab Rimuru, tersenyum. "Kami senang bisa membantu."
"Siapa kalian?" tanya goblin tua itu. "Kami belum pernah melihat kalian sebelumnya."
"Aku Rimuru," jawab Rimuru. "Dan ini Luke. Kami adalah penjelajah."
"Rimuru-sama... Luke-sama," kata goblin tua itu, menyebut nama mereka dengan hormat. "Desa kami tidak punya apa-apa untuk ditawarkan sebagai ucapan terima kasih, tapi kami akan melakukan apa pun yang kalian minta."
Rimuru berpikir sejenak. Ia tidak butuh imbalan apa pun, tapi ia tahu bahwa para goblin ini membutuhkan bantuan.
"Sebenarnya," kata Rimuru, "kami sedang mencari tempat untuk menetap. Apakah kalian bersedia menerima kami di desa ini?"
Para goblin saling berpandangan, lalu menatap Rimuru dengan mata berbinar.
"Tentu saja, Rimuru-sama!" seru goblin tua itu. "Kami akan sangat senang jika kalian bersedia tinggal bersama kami!"
Dengan demikian, Rimuru dan Luke diterima di desa goblin. Mereka memutuskan untuk tinggal di sana untuk sementara waktu, membantu para goblin membangun kembali desa mereka dan melindungi mereka dari ancaman monster lainnya. Tanpa mereka sadari, keputusan ini akan menjadi awal dari sesuatu yang jauh lebih besar, sebuah bangsa yang akan mengguncang dunia.
