Emily Grace Addison adalah putri kesayangan dari keluarga Addison. tiba-tiba dia mendengarkan dari orang tuanya bahwa ia sudah di jodohkan sejak kecil dengan seseorang cucu dari teman kakeknya.
Emily tidak percaya bahwa dirinya di jodohkan, dia anak kesayangan mana mungkin orang tuanya tega menjodohkannya dengan lelaki yang tidak di kenalnya, tapi apalah daya, ini juga termasuk salah satu wasiat dari kakeknya saat kata terakhirnya '"jangan sampai perjodohannya di batalkan tetap lanjutkan walaupun ia sudah tiada"'.
padahal Emily sudah ada di seseorang dihatinya, yaitu teman masa kecilnya, Emily harus melupakannya demi kakeknya.
.
.
.
suatu yang tidak di ketahui oleh keluarganya adalah bahwa ia punya rahasia yang tidak di ketahui oleh orang tuanya...
.
.
.
penasaran dengan cerita ikuti kisahnya Emily di "My Secret".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. penjelasan dari Felix
Tidak lama setelah itu pesanannya Emily sudah siap, lalu penjual siomay.
"Ini neng siomay nya, maaf ya neng pesanannya diambil sama mas ini" kata penjual siomay sambil minta maaf, karena keteledoran nya sebagai penjual.
"Tidak apa-apa kang, ini bayarannya" ucap emily lembut sambil membayar pesanan nya
"Sudah di bayar sama mas ini" kata penjual lagi lalu ia bersiap lagi untuk mengambil pesanan pembeli yang lainnya
"Udah bayar" ucap emily lalu ia melihat felix "kapan dia membayar nya" gumam emily lalu ia berdiri berniat pulang kerumah dia sudah tidak mood lagi makan siomay.
"Lily kamu mau kemana, makan dulu siomaynya kalau kedinginan tidak enak sudah lembek" ucap Felix kepada emily karena melihat emily mulai masuk kedalam mobilnya.
"Pulang" kata emily lalu melanjutkan jalannya, karena mobilnya parkiran nya agak jauh dari gerobak penjual siomay.
"Aku antar ya," kata felix lagi, "apa kamu tidak lihat aku bawa mobil" sambung emily...
"Taruh aja mobil di sini, nanti ada yang mengambilnya, aku ingin menyampaikan sesuatu padamu" kata felix lagi sambil memelas supaya emily luluh kepadanya.
"Felix tidak ada lagi yang perlu yang disampaikan, lo orang aneh datang tiba-tiba langsung menggangu gue, mulai sekarang jangan ganggu gue lagi" kata emily lalu masuk kedalam mobilnya setelah itu meninggalkan felix yang berdiri disana, setelah itu felix tersadar lalu ia pergi pergi ke suatu tempat..
Tidak lama setelah itu Felix sampai di rumah yang mewah, dan ia menyapa para penjaga.
"Kang bukaan gerbangnya, aku felix ingin berkunjung" kata felix kepada penjaga tersebut.
"Ya ampun den felix, tambah ganteng saja kemana saja selama ini tidak main lagi kesini, cari non Emily ya tapi non Emily belum pulang dari tadi" kata penjaga tersebut mengenali felix karena dulu felix sering main kesini.
"Belum pulang, ya sudah aku tunggu saja di dalam aku juga ingin bertemu dengan Tante" kata felix langsung masuk kedalam lalu memarkir kan motornya tempat parkiran.
"Iya den, sebentar lagi non emily pasti pulang" kata penjaga tersebut lalu felix sudah menghilang dari sana.
"Tambah ganteng saja den felix, cocok dengan non emily," gumam si penjaga tersebut.
Sedangkan dimansion.
"Assalamualaikum, Tante apa kabar?" Sapa Felix kepada mami Emily.
"Waalaikumsalam, Felix akhir nya kamu pulang juga, kapan kamu sampai di indonesia" kata lucy dengan antusias melihat Felix.
"Aku sampai tadi malam tante, langsung ke kampus untuk menemui lily tadi siang" kata Felix kepada lucy.
"Trus kenapa kamu kesini kalau kamu sudah di kampus, tidak ketemu ama emily" kata Lucy sambil memperhatikan ekspresi felix.
"Ketemu, tapi ia kabur" kata felix dengan santai lalu duduk dan minum, karena minuman sudah disiapkan oleh maid.
"Haha haha lucu sekali, bukannya pelukan yang kamu dapat, ya sudah kamu tunggu sana disini dia belum pulang" kata lucy.
"Hmm" felix hanya berdehem, setelah lucy banyak bertanya kepada felix sambil menunggu Emily, Felix hanya menjawab seadanya saja. Tidak lama setelah itu Emily kembali.
"Assalamualaikum mami, inces yang cantik pulang" ucap emily dengan riang lalu ia masuk untuk menemui maminya.
"Mami...aa.." ucap Emily terhenti karena melihat seseorang disana "kenapa lo disini" sambung Emily lagi sudah mengubah mimik wajah dengan dingin.
"Sayang, Felix tamu disini kamu harus menghormati tamu" kata lucy menyela ucapan Emily kepada felix.
"Iya mi, aku keatas dulu ganti baju" ucap Emily langsung ke kamarnya tanpa melihat Felix, setelah peninggalan emily.
"Maaf sikap Emily Felix" kata lucy kepada Felix dengan tidak enak.
"Iya tante, ini memang salah aku tidak memberi kepastian kepadanya dulu" kata felix mengakui kesalahannya.
Sudah lama mereka menunggu Emily, tapi yang di tunggu tidak kunjung turun.
"Kemana tu anak kenapa tidak turun dari tadi" gerutu Lucy "kamu tunggu tante kekamarnya dulu" kata Lucy kepada felix.
"Tante aku aja kesana, kalau tante izinin aku janji tidak macam-macam" kata felix penuh harap.
"Ya sudah, tante percaya kepada kamu tidak mungkin juga kamu macam-macam dengannya" ucap lucy lagi karena iya sudah tahu sifat felix tidak mungkin dia melakukan yang tidak-tidak kepada putrinya.
"Terimakasih tante, aku jaga kepercayaan tante" ucap felix sopan lalu keatas menuju kamar Emily dia sudah tahu dimana kamarnya.
Tok... Tok... Tok...
"Masuk saja mi tidak di kunci kok," ucap Emily dari dalam. Mendengar jawaban dari emil felix memberanikan membuka pintu.
Clek..
"Apa orang itu sudah pergi mi," ucap emily dia masih asyik main ponsel tidak melihat siapa yang datang, karena dia sudah yakin maminya lah yang datang, karena tidak mendapatkan jawaban dari maminya dia melihat kearah pintu...
Deg jantungnya berdetak hebat melihat orang yang berdiri di sana, bukan maminya lah disana tapi felix.
"Ke...na..na..pa lo disini" ucap emily tergagap jantung nya berdebar kencang, ia berusaha bersikap normal.
"Kenapa lo masuk ke kamar seorang gadis, disini Indonesia bukan luar negri yang bebas, atau jangan-jangan Lo sudah biasa seperti ini, masuk ke kamar seorang gadis" ucap emily santai ia sudah tidak gugup lagi ia berhasil mengendalikan dirinya.
"Aku sudah mendapatkan izin dari tante" ucap felix lembut lalu ia menghampiri Emily dengan berlahan
"What mami yang izinin, kenapa biasanya mami tidak seperti ini" gumam emily dalam hati ia menundukkan kepalanya sehingga ia tidak menyadari felix sudah dekat dengannya.
"Lily, aku tidak pernah masuk kekamar wanita selain kamu," kata felix lagi dia sudah dekat dengan Emily, mendengar suara felix dekat dengan dengannya jantungnya kembali berdetak, ia mendongakkan kepala melihat felix karena felix lebih tinggi darinya,
Sehingga mereka saling bertatapan, emily tidak tahan lagi pipinya memerah ternyata ia tersipu, lalu ia membalikkan badannya untuk membelakangi felix, sedangkan felix hanya tersenyum ia sudah melihat pipi emily memerah karena nya.
"Kenapa lo malah mendekat, menjauhlah sedikit atau keluar dari sini " kata Emily jantung tambah berdebar-debar, ia menekan dadanya sambil menundukkan kepalanya.
"Lily maafkan aku, selama ini aku salah" kata felix lembut kepada emily dia tidak menjauh justru makin mendekati Emily ia memeluk gadisnya ini tapi ia tahan dan mengendalikan dirinya, tujuan utamanya adalah mendapatkan maaf dari emily.
"Aku sudah maafkan kamu tidak salah, terserah kamu pergi kemanapun apa hak aku melarang mu" kata emily dia tidak sadar kalau dia berbicara tidak pakai lo gue lagi.
"Kamu berhak melakukan itu, karena kamu adalah gadis yang aku suka, justru aku senang kamu marah padaku" kata felix lembut. Jantung emily kembali berdetak kencang.
Deg ... Deg...
.
.
.
klo bisa doubel tiap hari ya thor🙏🙏🥰🥰