Mala dan ketiga sahabatnya terkejut ketika tahu orang tua mereka telah menjodohkan mereka dengan anggota OSIS yang terkenal tegas dan selalu menghukum mereka. Akankah mereka bisa menerima jodoh tak terduga ini dan akan kah mereka menemukan cinta di balik keputusan orang tua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Nya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JDTO
"WOY KEBO BANGUN!" pekik Afan dan Eby bersamaan
"Aghh Kebakaran!"
"Mana kebakaran? Mana kebakaran?!" ucap Vio yang baru saja terbangun dari tidurnya, sama seperti Devi.
Tak!
"Aw, sakit woy!" Vio serta Devi kompak mengusap jidat yang baru saja di jitak oleh Afan dan Eby
"Salah sendiri ngapain tidur? Ini waktunya sekolah." ucap Afan
Yah, Devi dan Vio ketiduran di mobil mamanya Devi sementara orang tua mereka langsung menemui wali kelas mereka. Tadi Afan serta Eby sempat mengobrol pada calon mertua mereka itu dan keduanya di minta membangunkan kedua gadis itu.
"Kita tidur ya karena ngantuk, yakali karena laper." gerutuk Devi sebelum berlalu, tak lupa dia menyempatkan diri untuk menginjak kaki Afan membuat sang empuh menjerit kesakitan.
"Aghk! Tuh anak kenapa doyan banget sih injak kaki gue." ucap Afan yang saat ini merasa kesakitan
Melihat Afan kesakitan membuat Eby tertawa, namun tawanya tak bertahan lama karena kakinya juga diinjak Vio. "Mami sakit!"
...****...
"Gak ada orang kha, kayaknya hari ini gak ada yang terlambat deh." ucap Clarisa
Rakha mengangguk, "mungkin bener kata lo, tapi gue ngerasa ada seseorang disini."
"Mungkin cuma perasaan lo doang, kha, buktinya gak ada orang 'kan? cuma ada anak kucing, mending kita balik kedepan aja mungkin udah banyak yang berdiri di depan gerbang."
"Lo bener, mungkin cuma perasaan gue dong. Yaudah kita langsung balik kedepan aja."
Rakha serta Clarisa berlalu dari halaman belakang sekolah membuat seseorang yang berada di atas pohon menghela napas lega.
"Hupt.. untung gak ketahuan." celetuh Mala. " Untung aja tadi gue lihat kucing jatuh dari atas pohon, jadinya gue punya ide buat sembunyi di atas pohon."
Hap.
Mala mendarat dengan selamat, dia langsung menghampiri anak kucing sang penyelamat itu. "Makasih cing, besok aku akan bawa'in lo makanan ya." ucap Mala sebelum berlalu
Kantin, tempat yang saat ini Mala and the geng huni. Saat mendengar suara bell di bunyikan, keempatnya langsung melesat ke kantin.
"La, lo kapan mau putusin Kevin?" pertanyaan itu muncul di bibir Devi membuat Mala yang tenga minum seketika nyembur keluar, tepat mengenai wajah Devi.
Prusss..
"Mala! Ih muka gue!" Devi berteriak histeris sembari mengelap wajahnya dengan tisu.
"Sorry, habisnya lo kenapa nanya kek gitu?"
"Mama, la. Mama bilang pernikahan gue sama Vio bakalan di percepat." ucap Devi, wajahnya masih terlihat kesal.
"Iya la, mama juga ngancem katanya kalo nolak maka mama gak akan mau nanggung uang jajan dan bayar sekolah kita." timpal Vio. "Hiks.. Sama satu lagi, kata mama habis sekolah gak boleh main keluar harus diem dirumah dan belajar."
Siswa-siswi yang berada di kantin seketika menoleh meja mereka kala mendengar suara tangis Vio.
"Vio udah, jangan nangis lagi gak enak diliatin orang." ucap Mala. "Jadi gimana rencana lo, dev?"
Devi menarik napas dalam-dalam, "kayaknya gue akan putusin Rehan sepulang dari sekolah ini, La." ucapnya
"Hiks.. Gue juga mau putusin Noah, walaupun terasa berat tapi lebih baik putus dari pada gak di kasih uang." ucap Vio dengan isak tangisnya
"Eh, jangan dong. Kalo kalian pada putus semua, gimana nasib hubungan gue sama Kevin? Gue gak mau putus sama Kevin." ucap Mala
"Cepat atau lambat mama kita bakalan tau la, mending kita putusin aja sebelum mama kita tau dari orang lain dan permasalahannya pasti akan semakin runyam." ujar Devi
"Iya gue tau, tapi 'kan malam ini acara ulang tahunnya kevin. Lo padakan udah janji mau bantuin gue kasih suprise buat Kevin."
"Tadi gue kirim pesan suara sama Haura buat minta pendapat, dan kata Haura kita putusin pacar kita habis Mala kasih kejutan Kevin aja." ucap Vio yang menyampaikan pesan Haura
Hari ini Haura tidak masuk sekolah karena kakinya kembali bengkak.
"Huft, oke deh kalo gitu.." ucap Mala terdengar lirih
Seperti yang di katakan Mala tadi siang jika malam ini dia akan memberikan suprise ulang tahun pada sang kekasih, Kevin. Kink sudah pukul 20:00 malam membuatnya segera pergi dari kamarnya. Mala sudah meminta teman-teman Kevin buat membawa Kevin ke suatu tempat yang sudah ia siapkan.
Tap..
Tap..
Tap..
Suara langkah kaki Mala membuat semua orang yang berada di ruang tamu menoleh ke arahnya. Malam ini para orang tua berkumpul di rumah Mala untuk membahas soal pernikahan mereka yang katanya akan di percepat.
"Lho, kalian ngapain kesini? kan kita udah janjian ketemunya disana aja." ucap Mala sembari mengedarkan pandangannya. "Eh, kok ada ketos jelek juga?"
"Mala.." tegur Lina. "Gak sopan ngomong gitu sama calon suami."
Mendengar ucapan mamanya membuat Mala memutar bola matanya malas, "iya, iya, maaf. Oiya ma, Mala izin mau pergi sama temen-temen."
"Tunggu, kalian mau kemana malam-malam gini? Gak baik anak gadis keluyuran di malam hari." ucap Salma, mamanya Afan.
"Kita mau ke acara ulang tahunya temen kita, tante." jawab Devi pada calon mertua
"Temen apa temen?" timpal Afan dengan menaik turunkan alisnya
"Beneran temen, lo stop cari perkara sama gue karena gue lagi gak mood buat bertengkar sama lo."
"Kalian boleh pergi, tapi di temanin calon suami kalian." ucap maminya Eby, Gita namanya.
"Hah??" mata keempat gadis itu melebar
"Kita—"
"Gak ada penolakan, kalo gak mau gak boleh pergi." kali ini bundanya Rakha yang angkat suara. "kami ngomong gini karena khawatir sama kalian, diluar sana banyak orang jahat."
Mala melirik jam tangan yang melingkar di lengannya, hari sudah mulai larut malam membuat Mala menyetujui untuk mengajak para laki-laki.
Para cewek-cewek naik mobil dengan Devi sebagai pengemudinya, sementara para laki-laki mengikuti di belakang mobil mereka dengan motor sport.
"Kalian tunggu di luar aja, jangan ganggu acara kita." ucap Mala pada para laki-laki
"Iya, iya udah sana masuk."
Waktu terus berlalu sudah satu jam mereka menunggu di luar, para nyamuk 'pun berbondong-bondong menggigitinya.
Plak!
Tamparan keras Afan layangkan pada wajah Rakha membuat sang empuh mendelik.
"Nyamuk kha, ada nyamuk di muka-mu." ucap Afan
"Mana nyamuknya hah? Lo pasti cuma alasan buat nampar gue kan?"
"Eh, enggak kok. Ini beneran ada nyamuk."
"Iya, mana nyamuknya? Pasti Afan sengaja nampar lo kha." timpal Eby
"Lo kok kompor sih By? Memangnya lo gak ngerasa kalo banyak nyamuk?"
Eby menggeleng, "gak ada nyamuk."
Afan melirik Rakha yang saat ini menatapnya dengan tajam. "G-gue cariin bukti nyamuknya."
Afan menghidupkan senter di handphone-nya, ia berjongkok mencari bangkai nyamuk yang mungkin terjatuh di tanah.
"Eh, itu bukannya rombongan cewek-cewek? Mau kemana mereka?" Zayyan yang sedari tadi terdiam kini angkat suara, matanya memicing melihat beberapa gadis dan laki-laki keluar dari rumah
Rakha ikut memicingkan matanya, menatap seseorang di depan sana. Saat ini mereka berada di balik pohon, Rakha, Eby dan Zayyan mengamati seseorang di depan sana sementara Afan sibuk mencari nyamuk yang menggigit Rakha tadi.
oh ya nanti jangan lupa baca novel aku judul nya gadis cantik milik ceo
Aaaaa ini cb yg kucari²di FB itu akhirnya ketemu di aplikasi NOVEL TOON,
LANJUTTT SEMANGAT💪🏻💪🏻💪🏻