Aisha seorang yatim piatu setelah orang tuanya meninggal keluarga sahabat orang tuanya menjemputnya dan merawatnya. Untuk mewujudkan janji kepada mendiang orang tua Aisha Lena dan Toni menikahkan Aisha dengan putranya bernama Refan. Meskipun mereka tau putranya tidak menyukai Aisha namun mereka yakin seiiring berjalannya waktu cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Namun mereka salah, meskipun Aisha sangat mencintai Refan tapi sifat dan perlakuan dingin Refan justru malah membuat Aisha tersiksa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BbyShaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DIA TIDAK SALAH
“Selamat datang kehidupan baru” ucap Aisha setelah sampai ke negara tujuannya, dia tidak pergi ke negara yang diaturkan oleh keluarga Arsenio bahkan tidak sekolah ditempat yang sudah disiapkan.
Dia pergi dengan rencananya sendiri bahkan menutup semua akses tentang dirinya, bukan untuk menghindar hanya saja dia ingin menjalani hari\-hari dengan tenang.
\(Pa ma maafin Aisha yang melanggar wasiat kalian, tapi Aisha janji akan kembali setelah semua baik\-baik saja, kalian tidak akan menyalahkanku kan ini semua demi kedua cucu kalian\) batin Aisha menarik nafas kasar dan memegang perutnya dengan satu tangan lalu satu tangan lagi menarik koper berjalan meninggalkan bandara.
“Cukup luas dan bagus, sepertinya juga sangat nyaman” ucap Aisha setelah melihar rumah yang disewanya memang tidak terlalu besar tapi rumah dengan 2 kamar, dapur dan ruang tamu, bahkan balkon yang menampilkan pemandangan yang idah dia rasa cocok untuknya dan anak\-anaknya nanti.
“Aku harus berhemat, dan mencari pekerjaan paruh waktu untuk biaya kuliah dan melahirkan nanti, uang peninggalan papa dan mama juga hasil penjualan tanah dan toko harus kusimpan juga untuk kedua anakku kelak” ucap Aisha, sebelum akhirnya memutuskan untuk istirahat.
Di lain tempat Refan berniat menyusul Aisha ia bertanya pada orangtuanya lokasi tempat Aisha tinggal namun yang di dapat malah kemarahan dan pukulan dari orangtuanya.
“Pa ma berikan padaku alamat Aisha aku akan menyusulnya membawanya kembali” ucap Refan yang baru memasuki rumah dan terkejut melihat keluarganya sedang menangis dan kacau diruang tamu.
“Kenapa? Apa yang terjadi?” Tanya Refan bingung.
‘plakkk..plak..’
Dua tamparan dari kedua orang tuanya membuatnya terdiam.
“Kenapa kalian memukulku?” Tanya Refan tak mengerti namun tak melawan.
“Masih untung kami hanya memukulmu dan tidak membunuhmu” ucap Lena Arsenio.
“Tapi kenapa? Aku minta alamat tempat tinggal Aisha aku akan membawanya pulang” ucap Refan.
“Percuma kamu tidak akan menemukannya” ucap Toni Arsenio.
“Kenapa pa?” Refan tak mengerti.
“Karena Aisha sama sekali tidak pergi kesana, bahkan dia kemana kami tidak tau, papa sudah menyelidikinya tapi yang di temukan hanya lokasi terakhirnya di bandara, tidak ada yang lain” jawab Toni membuat Refan yang mendengarnya terduduk lemas.
“Pa ga mungkin Aisha benar\-benar lakuin ini kan? Dia sangat mencintaiku ga mungkin dia begitu kejam ninggalin kita” ucap Refan tak percaya.
“Bagus Aisha pergi dia tidak akan tersakiti lagi, mama sudah bilang kan jangan sakiti Aisha saat dia pergi pasti akan menyesal dan benar saja kan, semua ini salahmu” ucap Lena Arsenio menyalahkan putranya menghapus airmatanya dan pergi meninggalkan ruang tamu.
“Coba kamu bersikap baik padanya dulu, hari ini mungkin tidak akan terjadi” ucap Toni Arsenio berlalu meninggalkan istrinya.
“Semua karena salahmu sendiri kak, Aisha pergi kamu penyebabnya aku benci padamu aku ga punya kakak kejam sepertimu” kesal Mesa meninggalkan Sean sendiri di ruang tamu.
\(Iya semua salahku, harusnya aku menyelidikanya dulu agar aku tidak salah paham semua salahku aku menyakitinya aku menyiksanya\) batin Refan diikuti teriakan frustasi darinya.
“Aaarrgghhhh” teriak Refan meninju meja di depannya hingga hancur berantakan.
Saat sedang merutuki dirinya sendiri tiba\-tiba ponselnya berdering dan dia menerima panggilannya.
“Tuan kejadian 5 tahun lalu sudah saya selidiki bukti sudah saya kirimkan ke email tuan juga memang benar bahwa nyonya telah di jebak dan saya selidiki dirumah sakit saat itu nyonya memang masuk rumah sakit karena mengalami luka tusuk” ucap asisten.
“Malam itu saat nona Maya pura\-pura minum obat dan jatuh kekolam sampai masuk rumah sakit saat itu juga nyonya berjuang sendiri dengan luka tusukan berjalan dari hutan menuju tempat ramai sehingga bertemu warga dan dibawa kerumah sakit” lanjut jelas asistenya, Refan sangat marah dan meminta asistenya untuk membawa Maya kepadanya.
Refan telah menunggu di Villa pribadinya dengan wajah dingin dan siap melahap siapapun bahkan beberapa pengawal yang berjaga di dekatnya turut merasakan hawa dingin yang begitu kuat.
“Tuan orangnya sudah saya bawa” ucap asisten menghadap Refan.
“Bawa dia masuk” ucap Refan dingin.
“Refan aku benar\-benar tidak melakukannya, dia menjebakku” ucap Maya.
“Kamu tidak bisa membunuhku aku masih punya Sifa kamu tidak mungkin membunuhku dan membiarkan Sifa tanpa ibu kan” lanjut pembelaan Maya.
“Aku bisa saja mengampuni nyawamu, asalkan kau katakan sebenarnya yang terjadi malam itu, asal kau mengatakan yang sebenarnya aku tidak akan membunuhmu tapi jika kau berbohong sedikit saja aku tidak keberatan mengambil hak asuh Sifa dan merawatnya sendiri”ucap Refan dengan emosi yang meluap.
“Kamu benar\-benar tidak akan membunuhku jika ku katakan yang sebenarnya kan?” Ucap Maya gugup dan takut karena bawahan Refan menyodorkan pistol di kepalanya.
“Katakan!!” Tegas Refan dengan nada tinggi membuat Maya terkejut ketakutan.
“Aku mengatakanya aku mengatakannya” ucap Maya ketakutan dan mulai menceritakannya.
FLASHBACK ON
“Kamu beruntung banget ya anak angkat yang di pungut keluarga Arsenio tapi ulangtahunmu ke 17tahun dirayakan begitu mewah dan megah, orang yang tidak tau pasti bakal mengira kamu anak kandung mereka” ucap Maya menyudutkan Aisha.
“Kak Maya, apa maksud kakak?” Ucap Aisha mundur tak mengerti.
“Hahaha kamu pura\-pura bodoh atau memang bodoh? Jangan kira aku tidak tau niat busukmu” ucap Maya.
“Aku tau kamu adalah putri sahabat tuan dan nyonya Arsenio dan orang tua kalian sudah menjodohkan kalian dari kecil kan? Makanya mereka membawamu kembali bersamanya dan merawatmu seperti berlian yang berharga padahal kamu hanyalah gadis desa, apa kamu pantas?” Ucap Maya kejam.
“Kak Maya aku dan kak Refan memang telah dijodohkan dari kecil dan kami juga saling menyukai kak Refan juga bersedia menikah denganku” ucap Aisha polos.
“Hahaha benarkah? Dia bersedia karena menganggap kamu gadis polos dan baik tapi bagaimana kalau dia tau kamu adalah gadis kejam dan egois?” Ucap Maya mulai memberi isyarat mata pada orang suruhannya dan merencanakan sesuatu.
“Kak Maya aku salah apa sama kakak, lepasin” ucap Aisha mencoba memberontak dari cengkraman 2 pria yang memegang kedua tangannya.
“Percuma kamu berontak disini sangat sepi dan kamu teriak mereka tidak akan mendengar suaramu” ucap Maya senang melihat Aisha menderita.
“Kamu tau minuman yang sudah kamu minum tadi? Aku sudah memberinya obat sehingga kamu pasti akan menikmati permainan mereka berdua” lanjut ucap Maya senang.
Namun tanpa disangka meski Aisha telah merasakan sedikit efek obat tersebut dia berusaha melepaskan diri.
“Lepaskan, lepaskan aku” berontak Aisha yang membuat Maya semakin senang, namun tanpa disangka Aisha berhasil mencoba kabur namun sebelum dia kabur dan berandalan itu mengejarnya bahkan menusuknya.
NEXT