NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Kakak Mantan

Terpaksa Menikah Dengan Kakak Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:92k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Ghina

Kekhilafan satu malam, membuat Shanum hamil. Ya, ia hamil setelah melakukan hal terlarang yang seharusnya tidak boleh dilakukan dalam agama sebelum ia dan kekasihnya menikah. Kekasihnya berhasil merayu hingga membuat Shanum terlena, dan berjanji akan menikahinya.

Namun sayangnya, di saat hari pernikahan tiba. Renaldi tidak datang, yang datang hanyalah Ervan—kakaknya. Yang mengatakan jika adiknya tidak bisa menikahinya dan memberikan uang 100 juta sebagai ganti rugi. Shanum marah dan kecewa!

Yang lebih menyakitkan lagi, ibu Shanum kena serangan jantung! Semakin sakit hati Shanum.

“Aku memang perempuan bodoh! Tapi aku akan tetap menuntut tanggung jawab dari anak majikan ayahku!”



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Acara Launching - 2

“Beliau mantan model, katanya,” tambah Rista. “Sekarang punya klinik kecantikan dan brand skincare sendiri. Keren banget, ya?”

“Banget,” jawab Shanum pelan, masih menatap sosok Meidina yang kini mulai berbicara dengan para tamu dan menyapa mereka satu per satu.

Beberapa tamu terlihat mengambil foto di sekitar meja kue. Shanum segera memperbaiki susunan bunga agar terlihat lebih simetris. Ia tahu, visual sangat penting di acara seperti ini.

“Shanum, kamu bantu aku jagain sisi kanan, ya? Yang itu agak berantakan tadi,” pinta Tia.

“Oke Mbak,” balas Shanum sigap.

Tak lama kemudian, Meidina menghampiri area dessert table. Ia tersenyum melihat penataan yang rapi dan elegan.

“Wah, ini cake-nya cantik-cantik banget. Dari Bu Ririn, ya?” tanyanya sambil melihat detail pada label nama toko.

“Betul, Bu. Kami yang bertugas di sini,” jawab Rista, mewakili.

“Kerja kalian bagus sekali. Estetikanya dapet banget. Ini sangat cocok dengan ambience klinik kami,” puji Meidina. Lalu matanya menatap Shanum. “Kamu yang menata susunan ini?”

Shanum sedikit terkejut, tapi menjawab sopan. “Iya, Bu. Saya bantu penataannya.”

“Talenta kamu bagus, ya. Kalau bukan karena profesi saya sekarang, mungkin saya udah bikin butik pastry sendiri, lho,” ujar Meidina sambil tertawa kecil. “Kamu bisa jadi food stylist, serius.”

Shanum tersipu, belum pernah mendapat pujian selevel itu dari pemilik acara langsung. “Terima kasih, Bu. Saya senang bisa bantu buat acara ini terlihat menarik.”

Meidina menepuk tangan Shanum pelan. “Keep going, ya. Jangan ragu untuk terus berkembang.”

Setelah Meidina berlalu, Rista langsung berbisik geli, “Tuh, kamu dipuji langsung sama ownernya. Jangan-jangan nanti kamu direkrut jadi tim tetap mereka!”

Shanum tertawa kecil. “Ah, kamu aja yang lebay.”

Namun dalam hati, ada rasa hangat yang merayap. Pujian itu seperti oase di tengah lelah dan tekanan hidup beberapa bulan terakhir. Ia tak pernah menyangka bisa bekerja di tempat semewah ini, apalagi mendapat perhatian dari orang seperti Meidina.

Dan tak lama kemudian, saat Shanum kembali melayani beberapa tamu undangan. Ia tidak sengaja bertemu pandang dengan sosok pria. Ervan!

Pria itu tampak tampan dengan jas warna broken white yang selaras dengan gaun Meidina. Namun, dibalik wajah tampannya tersirat raut kelelahan, kurang tidur. Buru-buru Shanum mengalihkan pandangannya saat Ervan menegaskan pandangannya ke arahnya.

“Kenapa Pak Ervan bisa ada di sini?” batin Shanum bertanya-tanya yang tidak mengetahui siapa tunangan Ervan.

“Shanum!” batin Ervan berseru, lebih tepatnya terkejut. Hanya saja keterkejutannya buyar saat Meidina datang menyapanya dengan suara lembut nan manja.

“Kak Ervan. Makasih banyak ... bunganya cantik,” ujar Meidina tersenyum manis saat melirik buket bunga rose pink di tangan Ervan. Pandangan mata pria itu beralih ke tunangannya, lalu mencium pipi Meidina, tapi ujung matanya melirik Shanum yang semakin sibuk dengan tatanan meja dessert.

Rista yang berada di dekat Shanum kembali menyenggol temannya. “Sha, lihat deh ke sana ... kalau nggak salah itu calon suaminya Meidina. Beruntung banget hidupnya, udah cantik, pintar, plus dapat calon suaminya kaya dan ganteng. Dengar-dengar calon suaminya pengusaha ternama, usahanya banyak," bisiknya.

Shanum tersenyum getir mendengarnya, dan berpura-pura ikutan melihat sosok yang dimaksud itu meski hanya sekilas. “Oh pantas saja selalu merendahkan Shanum, ternyata calon istrinya memang cantik dan berkelas.” Hatinya berkata dengan santainya, tidak ada rasa cemburu.

“Cantiknya menantu Tante nih. Tante jadi tidak sabar ingin melihat kalian berdua cepat menikah,” ujar Mama Ivanna yang turut datang dalam acara.

Meidina tersenyum hangat setelah cipika cipiki dengan calon mertuanya. “Aku juga sudah tidak sabar Tante, sudah siap untuk menikah dengan Kak Ervan. Bahkan hari ini pun juga boleh kalau Kak Ervan mau,” seloroh Meidina seraya menatap calon suaminya yang tampaknya tidak mendengar perbincangan mereka berdua. Sementara di hati Ervan, selain terkejut melihat keberadaan gadis yang kemarin ia cari, ia pun berharap mamanya tidak menyadari kehadiran gadis itu.

“Oh iya Tante Diba, silakan duduk, kebetulan Mama ada di sana. Dan selamat menikmati hidangan pembukanya. Aku mau ajak Kak Ervan menyapa tamu undanganku dulu sebelum acara dimulai.”

Mama Diba mengangguk lalu digiring oleh staf klinik menuju meja VIP, dan Meidina memberikan buket bunganya kepada salah satu staf klinik yang lainnya, lalu menggamit lengan Ervan, dan mulai mengajaknya berkeliling. Pria itu pun mengikuti langkah Meidina, bersikap seperti biasanya, bahkan menunjukkan betapa mesra dan cintanya Ervan pada Meidina saat mereka melewati meja dessert Shanum bertugas.

Namun, sayangnya Shanum tidak terpengaruh dengan apa pun yang dilakukan oleh suaminya. Bahkan ia tampak profesional menjalankan pekerjaannya.

...***...

Tepat jam 10 pagi acara pun dimulai. Meidina memberikan sambutan, memperkenalkan produk baru, disusul dengan presentasi dari ahli dermatologi yang menjelaskan keunggulan serum mereka. Lalu ada sesi tanya jawab, dan momen foto bersama.

Selama acara berlangsung, Shanum tetap siaga di area meja kue. Beberapa tamu datang mengambil kue, ada yang memuji tampilannya, bahkan memotret untuk diunggah ke media sosial. Shanum dan timnya pun mendapat banyak senyuman dan ucapan terima kasih.

Sekitar pukul 11.30, acara mulai memasuki sesi santai dan makan siang. Musik kembali terdengar, beberapa tamu mulai bersantai sambil menikmati makanan. Meidina kembali berkeliling bersama Ervan.

Shanum yang saat itu sedang membersihkan sisi meja tak sengaja bertemu pandang lagi dengan Ervan. Gadis itu refleks menunduk. Tangan yang tadi memegang lap jadi gemetar. Gemetar bukan karena takut dengan pria itu, tapi lebih ke dirinya sendiri yang ia takuti tak bisa mengontrol emosinya, apalagi perasaan ibu hamil itu sensitif.

Tia mendekat dan berbisik, “Eh, Shanum, itu yang barusan lewat ... kenal kamu ya? Tatapannya kayak familiar banget. Dari tadi dia suka perhatiin kamu dari kejauhan.”

Shanum menggeleng cepat. “Ah, yang bener Mbak Tia? Mbak salah sangka kali, mungkin yang dilihat itu meja ini. Dan, Shanum juga nggak kenal beliau. Shanum aja baru ngelihat hari ini.”

"Tapi, aku ngerasa dia sering lihat kamu."

Dan saat itu, Ervan berbisik pelan pada Meidina, lalu berjalan menjauh dari kerumunan—menuju meja dessert di mana Shanum berada.

Bersambung .... ✍️

1
Devy
good
anggraeni utami
bagus
gemar baca
kan...kan...sakit to hatinya,tapi egonya kegedean sih...
Kusii Yaati
kok aq jadi gregeten sendiri sama Ervan /Angry/
Yati Siauce
bpknya ervan aj baik..kok emak ama bpknya shanum gak baik
hasatsk
Ervan Bimbang pada 2 pilihan apakah tetap bersama shanum di RS atau menepati janji makan malam dengan meidina.....
Rubiyanti
masih ada yg baik pada shanum
Titi Liana
menarik
Ila Lee
akhirnya jatuh juga air mata ku Thor sedih Hami tampa perhatian suami di buang keluarga sendiri😭😭😭😭😭😭
anonim
bagus ceritanya
anonim
pak Wijatnako mau bawa maid ke rumah sakit untuk nemeni Shanum bahaya tidak tuh....jangan sampai maidnya mamanya Ervan yang sudah didoktrin untuk mencelakai Shanum
Suriani Paturusi
lanjuttt....😊
K4RL4
lanjut mommy...😊
K4RL4
papa mertua idaman. msh ad yg sayang sama kamu, shanum.
Wiek Soen
semoga saja shanum selalu mendapatkan perlindungan dari papa wijatnoko
Tuti Chandra
bahagia selalu buat shanum .semoga shanum selalu dlm lindunganya dan dijauh kan dr orang yg niat jahat padanya.
Tuti Chandra
papa mertua yg punya hati yg mulia ngga seperti adiba yg busuk hatinya.
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
terimakasih papa sudah membela shanum
Nar Sih
tuh ervan dgr kan nasehat papa mu ,klau ngk bisa mencintai jgn menyakiti ,bljar koreksi diri juga sikap mu pd shanum
Inooy
👏👏👏👏 bagus paaa,,aq suka..aq sukaaaa...

pokok nya paa klo Ervan macam2 lg ma Shanum,,jauhkan Shanum sejauh jauh nya utk menjaga kewarasan Shanum..dn biar Ervan bisa introspeksi diri...
bener2 gedeg aq ma Mr.Arogaaann 😬😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!