NovelToon NovelToon
Rebirth Of Serein

Rebirth Of Serein

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Salvador

Karena dosa yang Serein perbuat, ia dijatuhi hukuman mati. Serein di eksekusi oleh pedang suaminya sendiri, Pangeran Hector yang tak berperasaan. Alih-alih menuju alam baka, Serein justru terperangkap dalam ruang gelap tak berujung, ditemani sebuah sistem yang menawarkan kesempatan hidup baru. Merasa hidupnya tak lagi berharga, Serein awalnya menolak tawaran tersebut.

Namun, keraguannya sirna saat ia melihat kembali saat di mana Pangeran Hector, setelah menghabisi nyawanya, menusukkan pedang yang sama ke dirinya sendiri. Suaminya, yang selama ini Serein anggap selalu tak acuh, ternyata memilih mengakhiri hidupnya setelah kematian Serein.

Tapi Kenapa? Apakah Pangeran Hector menyesal? Mungkinkah selama ini Hector mencintainya?

Untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu, Serein memutuskan untuk menerima tawaran sistem dan kembali mengulang kehidupannya. Sekaligus, ia bersumpah akan membalaskan dendam kepada mereka yang telah menyebabkan penderitaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 : Him

...****************...

Perayaan penyambutan Pasukan Perang dimulai dengan megah di istana Kerajaan Aethermere. Ballroom istana yang luas dan megah telah dipenuhi dekorasi bergaya klasik. Aroma bunga segar yang disusun di setiap sudut ruangan samar tercium, seolah menyamarkan sisa-sisa aroma besi dan darah yang dibawa oleh pasukan dari medan perang.

Para bangsawan berkumpul dengan mengenakan pakaian formal terbaik mereka, dengan perhiasan yang bersinar di bawah cahaya lilin. Dentingan lembut alat musik orkestra mengisi udara, dan semuanya langsung meredup saat Raja Hilton II berdiri dari singgasananya, di atas panggung marmer putih yang sedikit lebih tinggi dari lantai utama.

Dengan sorot mata yang tajam namun bijak, Raja Hilton II menyapu pandangan ke seluruh ruangan, menatap satu per satu para tamu undangan yang telah hadir meramaikan perayaan malam ini.

“Pertama-tama,” suara Raja menggema, tenang namun membawa wibawa yang tak terbantahkan, “saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pasukan yang telah berjasa membawa kemenangan untuk tanah Aethermere. Selamat kepada kalian yang kembali membawa kemenangan, dan doa serta penghormatan tertinggi bagi mereka yang gugur dalam perjuangan membela negeri ini.”

Ia berhenti sejenak, memberikan ruang bagi keheningan yang seolah ikut berduka.

“Bagi keluarga prajurit yang ditinggalkan,” lanjutnya, kini dengan suara yang lebih lembut namun tetap mantap, “kerajaan akan sepenuhnya memberikan tunjangan. Kita semua berbela sungkawa atas saudara-saudara kita yang pergi dengan kehormatan.”

Pidato pembukaan dari Raja Hilton mengisi ruangan dengan suasana yang khidmat. Para tamu yang sebelumnya bercengkerama kini menundukkan kepala mereka, beberapa di antaranya bahkan tampak menahan haru.

Kemudian tibalah saatnya Raja Hilton memberikan penghargaan pada pemimpin dan Divisi pasukan yang telah membawa kemenangan Aethermere.

Dan semua orang jelas mengetahuinya, tak lain dan tak bukan adalah Putra Pertama Raja, Sang Pangeran Mahkota.

Raja Hilton menyerahkan pedang yang merupakan simbol penghargaan pada sang putra, “Kau selalu membanggakan. Ayah percaya kau akan menjadi Pemimpin Aethermere terkuat di masa depan.” Ujarnya dengan sorot mata bangga pada sang putra.

Sang Pangeran Mahkota—Hector Leonardo De Thanases— menerimanya. Lelaki dengan rambut hitam legam yang diwarisi dari sang ayah, dan netra merah gelap di mata tajamnya.Pedang Aethermere yang selalu memimpin peperangan dengan membawa kemenangan, tanpa ada satu pun kekalahan di bawah kepemimpinannya. Ia selalu menjadi yang terdepan di medan perang, tapi sama sekali tak tersentuh. Tak ada satu luka pun yang pernah menyentuh tubuhnya di medan perang, seolah takdir sendiri melindunginya.

Karena itulah, orang-orang mempercayai jika ia, terkutuk. Terbukti dengan Keganasannya saat memimpin pasukan, keberaniannya yang hampir gila, dan caranya berdiri di garis paling depan tanpa rasa takut, membuatnya tampak seperti bukan manusia biasa. Dan netra merah yang sejak kelahirannya di ramal sebagai simbol kehancuran.

“Terima kasih, Yang Mulia.” Jawabnya dengan suara rendah.

Sementara di sebelah singgasana Raja, ada Ratu Seramona dan Pangeran Heiden yang tidak menatap senang pemandangan itu. Saudara tiri Hector itu menatap prosesi penghormatan dengan sorot mata dingin, nyaris penuh ketidaksetujuan yang tidak berani ia ungkapkan secara langsung di depan ayah mereka.

Begitupun orang-orang yang bertepuk tangan hanya sekadar formalitas. Hector adalah Pangeran Mahkota, tetapi semua orang di Aethermere tahu, jalannya menuju takhta sangatlah sempit. Ia adalah anak dari seorang selir, seorang rakyat biasa yang tidak memiliki darah bangsawan. Itu adalah kenyataan yang tak bisa ia hapus, bahkan dengan puluhan kemenangan perang.

Hector tidak akan mudah meraih takhta. Dalam sistem monarki Aethermere, darah keturunan bangsawan sangat diperhitungkan. Dan Hector, meski tangguh, tidak memiliki sokongan politik yang cukup kuat.

Berbeda dengan Heiden. Putra sah Ratu Seramona. Ia tidak hanya memiliki darah bangsawan murni, tetapi juga memiliki dukungan dari mayoritas kaum bangsawan di Aethermere—terutama mereka yang terhubung erat dengan Ratu. Koneksi Ratu Seramona sangat luas, melingkupi banyak keluarga ningrat berpengaruh.

Beberapa bangsawan yang tidak memihak berada dalam posisi netral, namun sebagian besar dari kalangan militer mendukung Pangeran Pertama, karena melihat langsung kemampuannya dalam perang.

***

Di sisi Serein, ia memperhatikan prosesi itu dengan sangat. Tatapannya tak lepas dari sang pemeran utama pesta ini. Wajah laki-laki terlihat datar, acuh dan tidak peduli dengan sekitarnya. Persis seperti di masa lalu.

“Hector...” gumamnya nyaris tak terdengar, bibirnya hanya bergerak pelan, penuh perasaan yang sulit dijelaskan.

Serein tidak pernah benar-benar mengerti apa yang ada di kepala laki-laki itu, mengapa laki-laki bernetra merah itu malah memilih mengakhiri hidupnya sendiri di depan peti mati Serein.

Mereka berada di hubungan pernikahan selama dua tahun, yang mana pernikahan itu terjadi karena perintah Raja.

Dan Hector, hanya memperlakukannya seperti pajangan. Serein nyaris gila bagaimana orang-orang tidak peduli pada dirinya, belum lagi ia harus menutup telinga karena di sebut sebagai pasangan, dari Pangeran terkutuk. Sementara Hector, laki-laki itu hanya menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk berperang.Ia pergi selama berbulan-bulan, kembali hanya untuk diam di sisi Serein, tak lebih dari sosok asing yang kebetulan berbagi atap.

“Kakak, apa kita hanya akan berdiam diri seperti ini, saja?” Tanya Lucy mengurai lamunan Serein.

“Kakak, apa kita hanya akan berdiam diri seperti ini, saja?” Tanya Lucy di sebelahnya.

“Ya, bertemanlah dengan para gadis seusiamu.” Ujar Serein, ia malas bagaimana sang adik terus mengikutinya sejak tadi.

“Lady Serein?” suara nyaring seorang gadis muda memanggilnya.

Segerombol gadis seusianya mendekat, dengan gaun-gaun megah penuh rumbai dan perhiasan mencolok yang memantulkan cahaya dari lampu gantung istana. Serein tidak terkejut—sebagai putri dari Duke Fàcto yang dihormati, ia memang tak perlu repot memulai percakapan. Gadis-gadis dari keluarga bangsawan yang berada di bawahnya akan secara sukarela mendatanginya. Entah karena murni ingin berteman atau sekadar menjilat mencari muka.

Di masa lalu, ia pasti akan menatap mereka dengan angkuh dan bicara dengan nada tinggi seolah posisinya tak tersentuh. Ia putri dari keluarga terpandang yang menjalin hubungan dekat dengan kerajaan, dan semua orang tahu itu. Ia terbiasa merasa di puncak hierarki, memandang rendah siapa pun yang menurutnya tidak sepadan.

Tapi sekarang berbeda. Ia tak ingin mengulang kesalahan lamanya. Maka saat para gadis itu menyapanya dengan senyum cerah, ia membalas dengan cara yang sama.

“Saya mendengar dari ayah saya jika Lady sudah kembali menetap di ibu kota,” ujar salah satu gadis dengan suara lembut namun penuh semangat.

Serein mengangguk dan menjawab ramah, “Benar, kami baru tiba minggu lalu.”

“Apa Lady mengingat saya? Saya Hera, dari keluarga Marquess Hamstein. Kita sering bermain saat masih kecil,” lanjut gadis itu, matanya berbinar penuh harap.

“Tentu saja, saya hanya pergi lima tahun. Mana mungkin saya sudah melupakan Lady Hera,” jawab Serein ringan, senyumnya hangat dan sopan. Ia tahu persis cara membawa diri dalam situasi seperti ini.

Percakapan mengalir begitu saja, topik berganti dari kabar keluarga, mode gaun terbaru, hingga spekulasi tentang siapa yang akan bertunangan dengan siapa. Serein menguasai percakapan dengan elegan, membuat para gadis merasa nyaman meski tetap menjaga wibawanya.

Ia larut dengan percakapan bersama para gadis itu, sampai Lucy yang sedari tadi hanya diam meraih ujung gaunnya, bermaksud agar Serein tak mengacuhkannya.

Serein diam-diam tersenyum dalam hati, sejak tadi ia sengaja tak memperkenalkannya sehingga tidak ada yang menyapa Lucy, tapi tenang saja, Serein tidak sejahat itu.

“Lady sekalian, perkenalkan ini adik tiriku, namanya Lucyanne.” Ujar Serein.

Ia sengaja menekankan kata tiri, cukup terdengar jelas agar tidak ada kesalahpahaman. Dan seperti yang ia duga, beberapa gadis saling melirik, sebagian menilai, sebagian lainnya langsung memposisikan Lucy entah di mana dalam hierarki sosial mereka.

Tapi Lucy, dengan wajah polos dan senyumnya yang manis, tampak tidak terganggu. Ia memperkenalkan diri dengan sopan, menjawab pertanyaan ringan dengan ceria. Gadis itu memang cepat beradaptasi, bahkan dalam situasi yang agak canggung sekalipun.

Beberapa waktu berlalu hingga musik lembut mulai mengalun dari pojok ruangan. Para pemain biola dan piano bersiap memainkan lagu dansa pertama malam itu. Beberapa pemuda bangsawan terlihat mulai bergerak, mencari pasangan di antara para gadis yang kini menjadi lebih gugup.

“Permisi, Para Lady.”

Sebuah suara tenang dan berwibawa membuat semua kepala menoleh. Heiden—Pangeran kedua Kerajaan Aethermere—melangkah mendekat, mengenakan seragam resmi kerajaan dengan jubah panjang yang elegan. Semua yang berada di sana, termasuk Serein dan para gadis di sekitarnya, langsung menunduk memberikan salam.

“Salam kepada Pangeran Kedua, Cahaya Aethermere,” ucap Serein anggun.

Heiden yang sejak awal tak melepaskan tatapannya dari Serein, mengulurkan tangannya, “Apakah Lady Serein bersedia berdansa satu lagu bersama saya?”

Ajakan itu membuat suasana di sekitar mereka menjadi riuh dalam sekejap. Beberapa gadis langsung menutup mulut, mencicit pelan dan saling melirik penuh arti.

Serein, dengan tenang, menerima uluran tangan itu. Jemarinya bertemu dengan tangan Heiden, dan mereka pun melangkah ke tengah ballroom dengan iringan nada yang kini mulai berubah jadi alunan romantis.

“Bukankah mereka sangat cocok? Pangeran Heiden yang tampan dan Lady Serein yang sangat menawan,” ujar Hera sambil mengikuti langkah pasangan itu dengan pandangan kagum.

Lady Aru yang berada di sebelahnya mengangguk cepat, “Pasangan yang serasi. Aku jadi tidak percaya diri jika sainganku mendapatkan Pangeran adalah Lady Serein.”

Namun tidak semua orang berbagi pendapat yang sama.

Lucy menatap keduanya dari tempatnya berdiri. Senyum di bibirnya menghilang pelan-pelan. Ada rasa tak nyaman yang menjalar di dadanya. Harusnya, ialah yang berdansa di sana. Harusnya, tangan Pangeran Heiden menggandeng tangannya, bukan tangan kakaknya. Ia yang seharusnya menjadi sorotan malam ini.

Tapi yang bisa ia lakukan hanyalah menatap, menelan semuanya diam-diam.

...****************...

tbc.

1
lily
semngt merambah dunia bisnis
lily
semoga saja baik
lily
semngat mengubah takdir
Annisa Ica
semangat up nya kak
Yuyun Suprapti
up lg kk
vew
semangat thor 💪💪
Ndo Ndoe lumut
wake up grably thor
Ndo Ndoe lumut
wake up grably Thor
Lyra
keputusan yang bagus Maria
Lyra
Akhirnya Serein mulai mengukir namanya
kaki novel
lanjut Thor.. makin seronok. 🥰👍
kaki novel
lanjut Thor, 🥰👍
kaki novel
hadir, moga seru.
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
ok halaman ini menarik!
lily
untung serein punya bju cadangan
lily
itu lady yg nantinya akan dibjodhkan dengan pangeran kedua kan
septiana
yap maksud sekarang...
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
ohhh i see... she is comingg!!
lily
apa jangan2 Hector juga hidup kembali sama kayak serein
lily
strateginya apa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!