Jasmine terpaksa menerima perjodohan yang telah di atur oleh ibunya, sebelum meninggal dunia. Namum kebenaran terungkap sehari setelah pesta pertunanganya di langsungkan.
Jasmine mendapati sang tunangan Dirga berselingkuh dengan saudara sepupunya sendiri, untuk membalas rasa sakit hatinya. Lily juga berani bermain api dengan kakak kandung Dirga sendiri. yang tak lain adalah bos-nya di kantor. akankah perselingkuhan ini tetap berlanjut atau malah sebaliknya Jasmine benar-benar jatuh cinta pada bos Devan yang mesum tingkat dewa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanda merah
"Jasmine adalah asisten mu dikantor, kurang lebih dua bulan lagi dia resmi menjadi adik iparmu Devan, jadi tolong perlakukan Jasmine dengan baik dikantor dan jangan semena-mena selaku atasan." ucap Helen.
"Tidak bisa gitu ma, peraturan tetap peraturan tanpa tanpa harus membedakan siapapun, ya kan papa." ucap Devan melirik sang ayah yang dikenal begitu disiplin dalam urusan pekerjaan.
"Ya, karena itu kunci kesuksesan Devan." jawab papa singkat.
"Tidak perlu khawatir, semua orang sudah tahu jika calon istriku ini sangat pintar dalam pekerjaannya, buktinya saja mas Devan begitu mempertahankan Jasmine selama ini." ucap Dirga.
"Dirga, kamu begitu pandai bersandiwara dihadapan semua orang. Syukur aku cepat tahu perselingkuhan mu dengan kak Bella, sehingga aku bisa membentengi hatiku padamu. Meskipun pada akhirnya kita akan tetap menikah demi memenuhi keinginan kedua orang tua kita." gumam Jasmine dalam hati sedih.
"Iya juga, bahkan banyak proyek kerjamu yang dimenangkan Jasmine, calon menantuku benar-benar hebat ha...ha..." puji Helen semua tertawa bahagia.
"Tapi mas Devan, aku boleh minta sesuatu nggak?" ucap Dirga tiba-tiba menatap serius kearah Devan.
"Katakan!"
"Jangan buat Jasmine terlalu sibuk lagi, hingga dia hampir tidak mempunyai waktu untukku. ya kan sayang..." Dirga melirik Jasmine minta persetujuan.
"Dirga, urusan kantor dan pribadi berbeda. Jasmine tetap harus menjaga profesionalitas pekerjaannya."
"Iya, lagian aku sangat mencintai pekerjaan ini. sehingga merasa tidak terbebani." jawab Jasmine.
"Sekarang kamu juga harus seperti itu Dirga, mulailah fokus dengan pekerjaan mu." ucap mama membuat Dirga malu sendiri karena waktunya lebih banyak untuk berfoya-foya dan bersenang-senang.
"Jasmine, mama punya kado spesial untukmu, sebentar ya...mama ambilin dulu." ucap Helen bersemangat menuju kamar pribadinya.
"Iya, ma."
Tidak lama Helen kembali membawa sebuah kotak berwarna merah hati, lalu dia memberikan pada Dirga.
"Dirga, tolong kamu pasangkan kalung ini di leher Jasmine."
Dirga membuka kotak tersebut, terlihat sebuah kalung berlian pertahankan emas putih yang berbentuk seperti bunga mawar ditengah-tengahnya.
"Kalung yang sangat indah, Jasmine merasa tidak pantas menerimanya, ma."
"Jangan sungkan sayang, kamu pantas menerima semua ini. Cepat pasangkan Dirga, pasti akan jauh lebih cantik jika sudah terpasang dileher Jasmine."
"Iya ma."
Dirga berdiri dari duduknya, perlahan dia menyibak rambut panjang yang menutupi sebagian leher Jasmine, tiba-tiba mata Dirga membulat seakan tidak percaya melihat banyaknya tanda merah di leher Jasmine. sebisa mungkin dia berusaha untuk tetap tenang dihadapan semua orang.
"Awas saja kamu Jasmine, telah berani berselingkuh dihadapanku." umpat Dirga dalam hatinya.
"Tuh kan, apa kata mama.... Jasmine terlihat semakin cantik."
"Terimakasih, ya ma. Jasmine senang sekali dengan hadiah ini." Jasmine meraba kalung yang sudah melingkar indah dilehernya. Dan kembali memperbaiki rambutnya.
Setelah acara makan malam selesai, sebelum mengantarkan Jasmine pulang. Dirga terlebih dahulu menarik sebelah tangan Jasmine menuju taman, Devan yang melihat sengaja mengikuti mereka diam-diam.
"Pelan-pelan Dirga, kamu membuat tanganku sakit." Jasmine menarik kuat tangannya lalu mengibaskan ke udara.
"Katakan Jasmine, sebelum kesabaran ku habis. Siapa yang sudah memberikan tanda merah ini dileher mu?" suara Dirga terdengar bergetar menahan marahnya.
"Dirga, apa kamu menuduhku berselingkuh?"
"Bisa jadi."
"Kamu jahat Dirga, menuduhku yang bukan-bukan. Tanda merah ini karena aku alergi makan seafood barusan, masa kamu tidak tahu jika aku alergi seafood. Demi menghormati mama aku rela gatal-gatal setelah memakannya." Jasmine berpura-pura menggaruk kembali lehernya.
"Aku bukan anak kecil lagi Jasmine, yang mudah kamu tipu, katakan siapa pria itu?"
"Terserah kamu Dirga mau percaya atau tidak, yang jelas aku tidak pernah selingkuh. lagian untuk apa kita mempertahankan hubungan ini jika kamu tidak percaya padaku."
"Apa maksudmu Jasmine? aku begini karena begitu peduli padamu"
"Apa perkataan ku barusan masih kurang jelas Dirga, aku ingin kita putus dan pernikahan kita dibatalkan."
"Sayang jangan seperti ini, aku cuma becanda jangan diambil hatinya perkataan ku barusan." berulang kali Dirga meminta maaf dan membujuk Jasmine. Sedangkan dibalik pohon ada seorang pria yang tersenyum karena telah memberikan tanda yang cukup indah dileher Jasmine.
Ancaman Jasmine barusan berhasil membuat Dirga bertekuk lutut, dia tidak ingin kehilangan semuanya, menikahi Jasmine merupakan kesepakatan antara Helen dengan orang tua Jasmine, dengan pernikahan mereka itu Helen juga menjanjikan akan memberikan separuh sahamnya atas nama Dirga.
Selain itu Dirga juga mengincar harta peninggalan kedua orang tua Jasmine yang jatuh ke tangan Bella dan orang tuannya, meskipun mereka belum sah memiliki semuanya tanpa ada tanda tangan dari Jasmine. Maka pernikahan adalah solusi terbaik menurutnya.
"Tahan emosi mu Dirga, menjatuhkan sedikit harga dirimu tidak masalah, asalkan bisa mendapatkan apa yang kamu dan Bella inginkan selama ini tercapai." bathin Dirga tersenyum licik.
"Pernikahan adalah keinginan terkahir mama, tapi kenapa harus Dirga, siapa sebenarnya Dirga? Mengingat dia hanya anak angkat keluarga ini?"
