NovelToon NovelToon
Bukan Gadis Culun Biasa

Bukan Gadis Culun Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Nikah Kontrak / Pernikahan rahasia
Popularitas:80.6k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Malam itu Lily gadis polos dan culun yang bekerja sebagai room service disebuah hotel mengalami nasib naas karena diperkosa oleh seorang pria yang sedang mabuk namun siapa sangka itu justru membuatnya terjebak dalam sebuah pernikahan tanpa cinta hanya demi status bayi dalam kandungannya agar tidak menjadi anak haram seperti dirinya dan setelah bayinya lahir ia ditendang begitu saja dari keluarga Wilson, keluarga kaya raya di kotanya hingga membuatnya terpaksa berpisah dari bayinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~23

Siang itu Lily dibawa pergi oleh Alexander dari rumah sakit namun gadis itu langsung melayangkan protes ketika mobil yang membawanya bukan ke arah rumahnya.

"Antar aku pulang!" ucapnya kemudian.

Tuan Miller nampak melirik Alexander dari kaca spion depannya dan bosnya itu pun langsung mengangguk kecil hingga membuatnya segera memutar arah, beberapa saat kemudian mereka pun telah sampai dan Lily segera keluar diikuti oleh Alexander maupun sang asisten.

"Kalian mau apa?" ucapnya menatap keduanya bergantian terutama Alexander karena bukannya langsung pergi malah ikut turun dari mobilnya.

"Tentu saja melihat tempat tinggalmu," sahut bosnya itu dengan santai.

"Tidak boleh, lebih baik kalian segera pergi dari sini!" tolak Lily mentah-mentah, unitnya adalah satu-satunya tempat paling tenang yang ia punya dari kebisingan dunia ini.

"Aku punya hak untuk memastikan bayiku tinggal ditempat nyaman atau tidak." tegas Alexander tak perduli dengan larangan gadis itu.

Lily langsung menatapnya sinis. "Jangan terlalu yakin jika ini anakmu," ucapnya lantas segera berlalu namun Alexander langsung menarik tangannya dengan sedikit kasar hingga membuat gadis itu langsung menabrak dada bidangnya.

Disentuhnya pinggangnya dengan erat hingga tak ada jarak lagi diantara mereka bahkan Lily bisa merasakan napas hangat pria itu menyapu wajahnya. "Bukankah sudah ku katakan dia anakku atau bukan aku akan bertanggung jawab," tegas pria itu menatapnya murka.

"Lalu?" Lily sedikit pun tak gentar karena ia harus memastikan anaknya kelak dirawat dengan baik bukan justru malah ditelantarkan sepertinya.

"Karena aku bukan pembunuh," lirih Alexander namun mampu menusuk relung hati Lily paling dalam.

"Kamu pembunuh ibu!"

"Ibu pembunuh!"

"Aku tak suka sama ibu pembunuh!"

Tiba-tiba suara anak kecil memenuhi kepalanya, benarkah ia seorang pembunuh?

"Segera tunjukkan dimana kamu tinggal!" Alexander pun langsung menarik gadis itu begitu saja hingga membuat Lily terpaksa mengikuti langkahnya.

Ia tinggal disebuah apartemen lama, sedikit kumuh dengan penghuni yang lumayan padat hingga beberapa jemuran terlihat bergantungan di balkon bahkan di tepi lorong ke arah unitnya juga. Beberapa penghuni wanita pun juga terlihat sedang berkumpul di pinggir tangga untuk menikmati asap rokok yang mengepul dari bibir masing-masing.

"Tempat ini tak layak untuk kamu tinggali," ucap Alexander hingga membuat Lily yang hendak membuka pintunya langsung menatapnya aneh.

"Maksudku untuk anakku tinggal," Alexander pun langsung meralat ucapannya.

Lily tak mempedulikan perkataannya, ia pun segera melangkah masuk ke dalam unitnya lalu menghidupkan lampunya. Terlihat sofa usang dan televisi berukuran kecil menyambut kedatangan mereka lalu tak jauh dari sana terlihat dapur mini dan sebuah pintu yang seperti kamar.

Lumayan bersih batin Alexander tapi tetap tidak pantas untuk ditinggali oleh keturunan seorang Wilson. "Segera bereskan barang-barangmu yang penting-penting saja karena kamu tak bisa lagi tinggal disini!" perintahnya kemudian.

Lily yang baru membuka gorden jendelanya langsung berbalik badan menatap pria itu. "Kamu tak punya hak mengatur," tegasnya kemudian berlalu membuka pintu kamarnya.

"Tentu saja aku punya hak karena ada anakku didalam perutmu," tegas Alexander mendekatinya.

Tuan Miller pun memutuskan menunggu diluar saja ketika melihat perdebatan mereka layaknya sepasang kekasih yang sedang bertengkar karena salah paham.

"Tapi kamu tak berhak atas diriku, saudara bukan suami juga bukan." Lily kembali menatapnya dengan sinis, ia tidak bisa diatur begitu saja apalagi hanya orang asing yang tak memiliki kontribusi dalam hidupnya seperti pria itu yang bisanya hanya membuatnya dalam masalah saja.

"Kalau begitu kita menikah," tukas Alexander tiba-tiba dan tentu saja Lily langsung melebarkan matanya. Apa pria itu gila? bukankah baru saja bertunangan tapi malah mau menikahi wanita lain.

"Kita menikah sampai bayi itu lahir setelah itu kamu bebas jika mau pergi," imbuh Alexander lagi.

"Tapi selama pernikahan biarkan aku memberikan yang terbaik untuk kalian," tambahnya lagi.

Lily langsung terdiam lalu kembali menatap pria itu dengan lekat seakan ingin mencari kebohongan di matanya. "Beri aku waktu," ucapnya lantas masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya dari dalam.

Haruskah ia menerima tawaran pria itu? menikah tanpa cinta bukanlah tujuan hidupnya karena rencananya ia tidak akan menikah seumur hidupnya namun jika demi kebaikan bayi dalam kandungan mungkin ia akan mempertimbangkannya.

Tak terasa sore pun tiba Lily yang tertidur saat sedang memikirkan penawaran bosnya itu pun langsung beranjak bangun, lebih dari 3 jam ia meninggalkan pria itu dan semoga saja saat ini sudah pulang setelah ia abaikan. Kemudian ia pun segera memakai kacamatanya lalu membuka pintunya namun rupanya bosnya masih berada di unitnya, duduk di sofa usangnya sembari mengupas buah apel lalu sebuah dokumen nampak berada dihadapannya dan juga beberapa makanan terhidang disana.

"Sudah bangun?" Alexander kembali menegakkan tubuhnya saat melihat gadis itu keluar dari kamarnya sore itu.

"Hm," Lily hanya menatapnya datar dan tiba-tiba perutnya berbunyi nyaring, ia lupa jika belum makan sejak tadi siang.

"Makanlah dahulu setelah itu kita bicara!" perintah Alexander kemudian.

Lily dengan ragu melangkah mendekat lalu duduk tak jauh darinya kemudian mengambil makanan dihadapannya itu, rasanya sangat nikmat hingga membuat gadis itu terlihat lahap memakannya dan tak terasa sepiring makanan telah tandas tak bersisa.

"Makan ini!" Alexander nampak mengulurkan piring kecil berisi apel yang baru saja pria itu kupas.

Lily menatapnya sejenak, rupanya pria itu bisa juga bersikap lembut pikirnya lalu segera ia terima.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" ucapnya setelah itu, perutnya sudah kenyang dan emosinya pun mulai stabil jadi ia siap berbicara dengan tenang.

Alexander mengambil sebuah dokumen diatas meja lalu diberikannya kepada gadis itu. "Bacalah dan pahami baik-baik isinya setelah itu kamu bisa tanda tangani namun sebelum itu kamu juga bisa menolak atau menambah poin yang kamu inginkan!" perintahnya kemudian.

Lily makin tak mengerti namun gadis itu segera membuka dokumen tersebut. "Surat perjanjian menikah kontrak?" ucapnya tak percaya.

Pernikahan akan dilaksanakan dalam satu tahun sampai bayi yang dikandung oleh pihak kedua (istri) lahir dan juga masa pemulihan pasca melahirkan setelah itu pihak kedua bisa meninggalkan atau memutuskan kontrak pernikahan dengan kompensasi uang senilai 5 miliar.

Selama pernikahan pihak kedua (istri) wajib mematuhi peraturan yang ditentukan oleh pihak pertama (suami) apapun itu dan pihak kedua diperbolehkan menolak jika itu memberatkan seperti menyakiti fisik. Pihak kedua juga berhak mendapatkan tempat tinggal yang nyaman, makanan yang bergizi dan barang-barang pemberian dari pihak pertama tanpa diijinkan untuk menolak.

Pihak kedua juga wajib merahasiakan pernikahannya apalagi kehamilannya kepada publik sampai batas yang ditentukan oleh pihak pertama demi menjaga nama baik kedua belah pihak.

Lily nampak membaca inti dari surat perjanjian tersebut, tak ada yang memberatkannya kecuali wajib mematuhi peraturan pria itu namun jika ia disakiti secara fisik boleh menolak.

"Tentu saja aku akan melakukannya," gumamnya ketika mengingat pergelangan tangannya masih terasa sakit akibat ulah pria itu.

"Apa ada yang keberatan atau ingin menambahi poinnya?" ucap Alexander yang nampak tak sabar mendengar keputusan gadis itu.

1
Rahmawati
bener itu kata lily dia itu menjual skill bukan penampilan
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Xavier kepo mau tau aja apa mau tau banget 😂😂😂
❀ℕ𝕒𝕕𝕚𝕝𝕒 ℕ𝕚𝕤𝕒❀
laaaa.. dimana2 ada miller🤣
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
cieee cieee lily kevoo 🤣 kenapa ly? kamu pasti ingin tahu kenapa Alex tidak pulang ke apartemen atau menemani viktoria kan? dasarr betina 🤣
Hanima
lanjut Lilyyyy
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
ayolah xav, selidiki tentang lily dan lindungi lily xav. kamu harus bisa menyelamatkan lily, sebelum pernikahan mereka terkuak dan akhirnya membuat lily di salahkan oleh pihak keluarga Wilson.
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
lahhhh tenan tho 🤣 miller sudah kayak jaelangkung saja 🤣 tahu saja kalau lily di dekati cogan. pasti Alex ada di kejauhan sambil nahan sesak di dada wkwkw
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
sepertinya xavier mulai ada perasaan sayang sama lily, bukan sayang sebagai lawan jenis. tapi lebih ke sayang, karena mereka punya ikatan batin 🤔
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
waduhhh 🤣 pertemuan yang tidak di sangka2, bisa mengundang malapetaka nih wkwkw apalagi kalau smapai Alex melihat sendiri. bisa terjadi kebakaran 🤣 awas ly, hati2 lho yaa! CCTV on 25 jam non stop.
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
wehhh ini kalau elicabet tahu, bisa2 mereka bekerjasama untuk menyingkirkan lily. tapi mana bisa mereka menyingkirkan lily 🤣 hanya alex yang bisa membuat lily pergi.
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
belum tahu saja kamu vik, kalau lily sudah jadi selera alex 🤣 emang sih laki2 mana yang tidak tertarik dengan lekuk tubuh, wajah gloweng, tapi semua itu akan lunturr seiring bertambahnya usia.tapi wanita yang berilmu dan punya otak yang encer, auranya lebih menggodahh viktoria. lagian mau dia cantik atau jelek, intinya isi celana juga sama. buktinya wajah culun lily bisa membuat alex luluh lantak juga 🤣🤣
❀ℕ𝕒𝕕𝕚𝕝𝕒 ℕ𝕚𝕤𝕒❀: 🤣🤣🤣🤣 betul kak
total 1 replies
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
astagaa halal kan jambakk, banting, nampoll, nyekekk nih orang! mulutnya kalau ngomong sudah kayak mercon bantingan. tuh dengerin lex, istrimu di hina2. masak kamu tak peka sih lex, ajakin lily pergi ke salon kek, make over biar josjis gitu. masak istri seorang CEO pakai baju kumal 🤭
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
kapokkkkk 🤭 lebih baik kamu diam lun,tahu apa kamu dengan perusahaan. tahumu cuma foya2 kan! lebih baik kamu diam saja. daripada kamu di terkam sama alex 🤣
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
Wess wesss mulai mulai, nih orang sepertinya juga bisa masuk team lambe domble. sok kevoo dan ngurusi masalah yang bukan ranahnya 😏
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
ini kan perusahaan besar...masa main usir2 gituu karyawannyaa.
biasanya ke HRd duluu klu ada sesuatu ga demo2 bgitu
Dew666
👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩
༄༅⃟𝐐🐍ɠ૨εεɳᚑ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
uhuy dapat juga ya Klian MBG🤣🤣 selamat menikmati, yang gratisan emg seenak itu☺️
༄༅⃟𝐐🐍ɠ૨εεɳᚑ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
oh astagah, nih nenek lampir bisa anteng kagak sih😫 rasane muak sekli
༄༅⃟𝐐🐍ɠ૨εεɳᚑ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
ingat Ly merebut dan direbut beda☺️
GiZaNyA
hahaha enak kaannn... prediksi kalian diluar prediksi Be eM Ka Ge... Lily ngga dikeluarkan dari perusahaan dan tetap magang di kantor... manyun2 dah kalian... 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!