Update Every day
Qing Lou tak tahu kenapa, ia terjebak di dunia entah apa ini. Dan di paksa melakukan hubungan dengan pria asing, yang katanya akan menikahinya.
mengira itu omong kosong seorang pria, siapa sangka pria itu membawanya..tidak, tidak...lebih tepat menculiknya.
dan ya...
cari sendiri kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NINI(LENI), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
...Aku tidak memaksamu, tapi aku tak memberi ruang untuk mu...menolak. Aku hanya mengambil hak yang harus diterima....
...bukan begitu, sayangku...
...----------------...
...----------------...
Qing Lou tidak sempat berpikir.
"A—apa yang kau lakukan?!" Qing Lou berusaha bangkit, tapi tubuh sang Kaisar langsung menindihnya, tidak sepenuhnya, cukup untuk membuatnya tak berkutik.
"Kau tidak mengerti posisi barumu," suara sang Kaisar rendah dan terdengar berat.
Ia meraih kedua pergelangan tangan Qing Lou, menyatukannya di atas kepala gadis itu.
Wajah mereka hanya tinggal satu napas jaraknya.
Qing Lou menahan nafasnya, tanpa disengaja.
"Lepaskan aku!" teriaknya.
Kaisar itu justru menunduk, bibirnya menyentuh kulit tipis di sisi leher Qing Lou, hanya satu sentuhan ringan… namun cukup membuat seluruh tubuh gadis itu kaku.
"Aku sudah menunggu bertahun-tahun," bisiknya. "Dan kau masih memintaku… menjauh? Menurutmu aku harus apa?"
Bibir Kaisar semakin menjadi - jadi pada area lehernya itu.
Qing Lou mengerang, menahan perasaan yang bercampur aduk ada—malu, marah, takut, dan perasaan lain yang tidak ingin ia akui.
Jujur itu sangat menyebalkan baginya.
Sang Kaisar menatapnya sangat dekat.
"Kau tidak berhak—"
"Aku berhak," potong sang Kaisar pelan. "Karena mulai malam ini… kau resmi menjadi Selir Agung milik sang Kaisar ini."
Jantung Qing Lou seakan berhenti berdetak.
"Apa?!"
"Namaku," sang Kaisar berkata sambil menurunkan wajahnya ke leher Qing Lou kembali , “adalah Lian Zhen, pemegang Tahta Naga Langit."
Ia menahan kedua tangannya kuat namun tidak menyakitkan, dan tubuhnya menekan Qing Lou seakan memastikan gadis itu tidak bisa kabur lagi darinya.
"Dan kau—Qing Lou—adalah wanita yang sudah kutandai. Tidak ada yang boleh mengambilmu, tak ada orang lain yang bisa. Bahkan kau sendiri pun tak bisa."
Qing Lou mencoba melawan, tapi cengkeraman Lian Zhen terlalu kuat. Setiap gerakan sang Kaisar membuat kasur bergeser sedikit, dan tekanan tubuhnya membuat napas Qing Lou semakin pendek.
"S—siapa yang bilang aku mau jadi selirmu?!" Qing Lou memaki dengan suara bergetar.
Lian Zhen tersenyum tipis.
"Siapa yang meminta persetujuanmu?" ujarnya. "Ditempat ini, tak ada yang bisa berani dan berhak melawan Kaisar...bahkan kamu tanpa pengecualian."
Qing Lou hendak membalas—
Tapi dalam satu gerakan cepat, Lian Zhen menurunkan wajahnya dan—
Menciumnya, dengan tiba-tiba. Rasa bibirnya yang panas itu dan semakin dalam.
Dan begitu tiba-tiba hingga pikiran Qing Lou blank.
Ia meronta, tapi semakin ia melawan, semakin kuat Lian Zhen menahannya. Tangannya mencengkeram pinggang Qing Lou, menarik tubuh gadis itu masuk lebih dekat, membuat kontak fisik mereka semakin tak terhindarkan.
Qing Lou mengerang dan bergerak gelisah, karena pertama kalinya berciuman selama ini.
"Umph...Kaisar… hentikan…!" suaranya pecah, napasnya tercabik.
"Tidak bisa," Lian Zhen menjawab tanpa memberi jarak sedikit pun. "Sudah terlalu lama aku menahan diri, malam ini tidak."
Ia mencium Qing Lou lagi—lebih dalam, bahkan lebih ganas—seolah ingin mengambil kembali waktu dua tahun yang hilang. Dan tangannya tak bisa berhenti, sampai menyentuh berbagai tempat, membuat Qing Lou meleguh dengan manja.
"Kau… membuatku gila," Lian Zhen menggeram di antara bibir mereka, napasnya tercampur dengan napas Qing Lou.
Qing Lou merasa tubuhnya kehilangan kekuatan.
Seluruh usaha melawan berubah sia-sia, bahkan mulai tak memiliki kekuatan untuk menolak.
Tapi karena serangan sang Kaisar itu, benar-benar menyedot kekuatannya habis-habisan.
Lian Zhen menggeser posisi tubuhnya sedikit, membuat Qing Lou benar-benar terkunci di bawahnya, tidak bisa ke mana-mana, hanya bisa merasakan tekanan tubuh laki-laki yang seakan mulai mendekat lebih - lebih.
Hingga akhirnya melepaskan ciuman itu, dengan air liur bagaikan jaring laba - laba.
Kaisar melihat, Qing Lou dengan lemas dan nafasnya tersenggal - senggal membuatnya membuatnya semakin menggairahkan.
Dan ingin rasa memakan gadis ini, malam ini.
"Aku tidak akan menyakitimu," Lian Zhen berbisik sambil menempelkan keningnya ke kening Qing Lou.
"Kali ini, aku juga tidak akan membiarkanmu lari lagi dan menjauh dari pandanganku."
Qing Lou menggigit bibirnya, menahan rasa yang bercampur konflik. "K—kau… brengsek…"
Lian Zhen tersenyum gelap.
"Benar," katanya. "Dan kau… tetap jadi milikku."
Ia mencium Qing Lou lagi—lebih lambat, tapi semakin dalam—seolah menegaskan bahwa perlawanan gadis itu hanya membuatnya semakin ingin, dan sia - sia saja.
Qing Lou baru sadar, tidak peduli seberapa keras ia akan melawan...Kaisar Lian Zhen tidak akan pernah membiarkannya pergi dari penglihatan serta jangkauannya.
..._BERSAMBUNG_...