5 tahun bukan waktu yang lama bukan untuk membuka hati lagi setelah merasakan rasa sakit yang pernah di kecewakan dan sia siakan oleh sang kekasih yang di anggap tulus tapi tidak pada kenyataanya.
Rasa muak dan tidak akan percaya cinta di rasakan oleh wanita muda yang cantik dan mandiri bernama caramel ardiana namun dirinya mulai kembali terjebak dalam cinta yang rumit, dirinya bertemu dengan seorang pemuda yang menyakinkan bahwa masih ada cinta yang tulus tapi lagi dan lagi ucapan manis hanyalah di awal.
pria yang di temui caramel masih terperangkap dalam masalah lalunya. selalu berbicara mengenai masalalunya,selalu menyamakan caramel dengan masalalunya,dan membuat caramel merasa dirinya hanyalah bayang bayang wanita di masalalunya.
akankah caramel tetap bertahan bersama pria itu?? atau caramel memilih untuk pergi??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BDTA 007
"do makan"
Panggilan dari depan pintu membuat andre terkejut dan melotot kaget menatap siapa wanita di depan pintu rumah aldo.
"kamel"panggil andre membuat caramel mengerutkan keningnya dan menatap ke arah andre dan aldo
"kamel kan?"tanya andre sambil berjalan ke arah caramel yang terlihat cantik dengan polesan makeup di wajahnya.
"lu kagak inget gw?? Andre"kata andre sambil tersenyum
"ouhhh andre inget sedikit"kata caramel tersenyum canggung.
"tambah cantik ajah"puji andre membuat aldo bangun dari duduknya dan menatap sinis ke arah andre
"aman ajah do gw gak akan ambil kamel lu kok, dia dah gila mel gara gara gak ketemu sama lu"kata andre sambil tertawa kecil
"ya udah ya gw pamit dah yaa,awet awet dah lu berdua"kata andre yang pergi dan tersenyum ke arah caramel
"udah masuk masih mau nungguin andre sampe masuk rumahnya"sindir aldo membuat caramel menatap ke arah aldo yang menatap dirinya dengan tatapan sinis
"apaan si orang aku nyari adekmu,suruh makan"kata caramel sambil berjalan menggunakan sendal dan mencari dara yang entah menghilang kemana.
Caramel mencari dara di rumah belakang dan benar saja dara sedang bermain di sana dan sedang bercerita oleh temannya. Dara yang mengetahui bahwa caramel yang menjemputnya segera berlari ke arah caramel dan memeluk caramel dan berjalan pulang bersama.
Caramel dan dara ikut bergabung di meja makan bersama aldo dan lily mereka menyantap makanannya dengan lahap dan tertawa bahagia selesai makan seperti janji Lily mereka bersiap siap untuk pergi ke rumah teman lama lily.
Mereka pergi dengan 2 sepeda motor lily dengan dara sedangkan aldo dengan caramel, aldo mengikuti motor lily dari belakang dengan kecepatan yang sedang membuat caramel menatap ke ponselnya dan mulai chat dengan bita
"kayaknya lu bakal balikan deh"
"apa sih kamu gak jelas deh"
"masih sama sama sayang jangan egois nanti nyesel loh"
"nyesel apa?? Lagi itu kan cinta monyet bit gak usah ngaco deh kamu"
"tapi kamu ada rasa kan? Kamu juga di treat baik kan sama mereka udah coba ajah lagi"
"udah ah ngelantur kamu tidur sana"
Caramel mencoba mencerna ucapan bita,ya memang dirinya dari dulu selalu di perlakukan baik oleh keluarga aldo, bahkan dia gak pernah mendapatkan ucapan tidak enak dari lily. Tapi kenapa pasangan pasangan aldo mendapatkan ucapan dan perilaku yang tidak baik oleh lily.
Pikiran caramel melayang kemana mana perkataan bita memang ada benarnya caramel meletakan keningnya di punggung aldo.
"meskipun cinta monyet tapi kebahagiaan dan ketulusan yang aku dapatkan dulu lebih dari apapun"batin caramel lirih sambil memejamkan mata mengingat kenangan yang dulu bersama aldo
"ngantuk?"kata aldo lirik membuat caramel mengangkat kepalanya dan menggelengkan kepalanya
"btw lu katanya mau pindah di kost merpati kah?"tanya caramel mengalihkan topik sambil menatap ke arah aldo
"enggak tadinya gw nyari buat caca tapi gak jadi dia dah dapet di apart"kata aldo dan di anggukan oleh caramel
Kendaraan memang tidak terlalu ramai saat itu tapi jakarta malam ini terasa lebih tenang dan sunyi dari suara bisingnya kendaraan bermotor yang di buat buat.
Caramel menatap ke arah plang jalan dan membuatnya terkejut dan terdiam mematung,ada rasanya ketakutan yang tak bisa caramel ucapkan. Caramel hanya terdiam dan menatap ke arah spion kaca motor yang menampakkan wajah aldo tidak tau apa yang ia rasakan dengan tidak sadar caramel meneteskan air matanya dan tersenyum menatap ke arah aldo.
Motor aldo berhenti dan mengikuti motor lily yang sudah berhenti di depan rumah yang cukup sederhana caramel segera turun dan melihat sekelilingnya membuat caramel segera meneteskan airmatanya kembali membuatnya segera bersikap tenang dan menghapus airmatanya
"kamel"panggil lily membuat caramel menghapus airmatanya dan berjalan ke arah lily
"kamu gak kenapa kenapa sayang?"tanya lily dan di anggukan oleh caramel.
Mereka masuk ke dalam rumah yang cukup sederhana caramel duduk di sebelah aldo sedangkan lily sibuk mencium kiri kanan sahabatnya itu sedangkan dara sibuk dengan ponselnya.
"lama banget yaa gw gak ketemu sama lu"kata lily sambil memeluk sahabatnya
"lu sih sibuk banget jadi orang"
"ya namanya juga ibu ibu anak 2 sekarang gw juga kerja jadi nambah lagi kerjaan gw"
"itu siapa?"
"ouh ini calon mantu gw ndra,caramel namanya. Caramel kenalin ini temen mama namanya tante sandra"kata lily sambil memperkenalkan kedua orang itu.
"ouhh calon mantu cantik yaa"kata sandara sambil tersenyum ke arah caramel
"makasih tante, Tante juga cantik"puji caramel sambil membalas senyum sandra.
"lu mau minum apa? Makan mau?"kata sandra
"gak usah kita tadi baru ajah makan"jawab lily dan di anggukan oleh sandra
"ya udah gw bikinin es ajah ya"kata sandra sambil berjalan ke dapur
Aldo menarik tangan caramel untuk berjalan ke luar rumah sedangkan lily hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Caramel hanya ikut dan duduk di teras depan rumah tante sandra rasanya semakin menusuk di dadanya membuatnya semakin tersedu dan meneteskan perlahan airmatanya membuat aldo bingung dan menatap wajah caramel yang tertunduk.
"mau cerita?"tanya aldo membuat caramel menggelengkan kepalanya dan menghapus airmatanya sambil tersenyum ke arah aldo
"bahkan di saat perasaan lu kacau lu masih sempet sempetnya senyum seakan akan gak terjadi apa apa"kata aldo membuat caramel tertawa kecil
"kadang gak semuanya kesedihan harus di nampakin kadang rasa kesedihan itu harus di buat seolah olah rasa itu bahagia biar semakin tenang meskipun sakit"kata caramel membuat aldo menggelengkan kepalanya.
"ya memang benar,kadang sesuatu yang salah tidak harus di utarakan karena setelah di utarakan juga tidak bisa mengubah semuanya yang sudah terjadi"kata aldo membuat caramel mengangguk setuju.
"boleh bawa aku pergi dari sini do"kata caramel lirih kepada aldo ya sudah berkali kali caramel mecoba tenang namun melihat rumah yang tak jauh dari tempatnya duduk membuatnya sakit dan semakin menjerit di hatinya
"mah aku pamit muter muter dulu sama kamel"kata aldo membuat caramel mengalihkannya pandangnya ke arah aldo yang sudah berdiri di depan pintu membuatnya bangkit berdiri
"ya hati hati"kata lily dari dalam rumah
Aldo segera menyalakan motornya dan ikutin caramel yang duduk di bangku belakang aldo. Motor terus berjalan membuat caramel semakin meneteskan airmatanya rasanya tak ingin ia kembali merasakan yang sudah berulang kali dia buang tapi tetap saja kenangan itu masih menempel di otaknya membuat caramel segera mengatur nafasnya dan menghapus airmatanya
"mau tahu bulat atau tahu gejrot?"tanya aldo membuat caramel tersenyum
"hmm tahu gejrot ajah kayaknya enak malam malam beli tahu gejrot"kata caramel dengan suara yang khas orang habis menangis
"baik tunggu sebentar ya"kata caramel yang masih duduk di atas motor yang sudah di standarkan oleh aldo.
Tatapan yang hangat dari aldo membuat caramel tersenyum dan menatap aldo yang memesankanya tahu gejrot. Tangan seseorang membuat caramel terkejut dan menatap ke arah pemilik tangan dan menepisnya dengan cepat
"kamu di sini juga sayang?? Kok kamu gak ngabarin aku kalo mau ke sini"kata boman membuat caramel tak sama sekali menjawabnya dan menatapnya.
"kamu sama siapa ke sini?? Sama kakak kamu??"tanya boman sambil memegang tangan caramel
"Prakkkk,tolong jaga sopan santun"kata caramel reflek menampar pipi boman membuat boman terkejut begitu pula dengan aldo yang datang menghampiri caramel dan boman
"siapa ya?"tanya aldo sambil menatap ke arah boman
"saya pacarnya lu siapa?"tanya boman kembali kepada aldo, aldo hanya diam dan tak menjawab ada rasa sedih ada juga rasa kecewa tapi dari tatapan caramel tak ada tatapan semestinya kepada kekasih hanya ada tatapan amarah dan kebencian.
"boman udah berapa kali gw bilang stop sebut sebut gw cewek lu. Kita udah selesai jadi stop bertingkah seolah-olah gw itu cewek lu"kata caramel dengan emosi.
"aku udah bilang sama kamu ra,semua yang kamu liat itu..."
"semua yang aku liat itu gak seperti apa yang aku pikirkan sekarang aku tanya sama kamu, cekin atas nama boman di hotel pandawa bersama cewe 3 kali itu salah?? ketauan sexs di depan mata aku sama cewe lain salah? Ke gp chatan vc sex sama cewe lain salah?? Jadi semua yang kamu lakuin itu benar di mata kamu salah di mata aku?? Kamu bisa gak sih ngerti sedikit ajah rasa sakit,rasa trauma yang kamu kasih ke aku?? Bisa gak Boman"
"aku kurang apa?? Kamu butuh uang aku kasih,kamu butuh motor ayo sama sama aku bantu cariin motor seken yang kamu mau,kamu butuh modal usaha aku kasih meskipun kamu pake judol,kamu jalan sama aku pake uang aku aku gak masalahin tapi apa yang kamu lakuin ke aku kaya seakan akan aku paling bisa kamu injak injak kaga gini aku cape stop boman stop "sambung caramel sambil menangis membuat aldo berjalan ke arah caramel dan menariknya dalam pelukannya
"tenang,saya tunangan caramel tolong jauhi caramel"kata aldo membuat boman terkejut.
Boman hanya bisa menatap ke arah caramel dan menghelaikan nafasnya dan menatapnya dengan tatapan yang penuh amarah
Brukk brukk brukk
Pukulan di wajah aldo membuat caramel terlepas dari pelukan aldo membuat aldo terkejut dan membalas pukulan yang di berikan oleh boman.
"kalo gw gak bisa dapetin caramel jangan harap lu dapet"ucap boman sambil mencengkram erat lengan baju aldo
"hahahahah lu siapa?? Cowo mokondo dekil item kayak lu gak pantes sama kamel"ejek aldo sambil mendorong tubuh boman menjauh
Perkataan aldo membuat boman emosi dan membuatnya mengepalkan tangannya dan membuatnya ingin memukul wajah aldo namun caramel segera berdiri di hadapannya membuatnya memukul wajah caramel dan membuatnya berdarah
"caramel,kamel"
bersambung