Bukan Dia Tapi Aku

Bukan Dia Tapi Aku

BDTA 001

"stop aku gak butuh penjelasan apapun, semua udah terbukti kamu mau ngeles apa lagi boman" kata caramel dengan notasi yang tinggi dan air mata yang terus mengalir membuat pria di hadapannya memeluk tubuh kecilnya dan mengelus kepalanya lembut.

"kamu jahat"sambung caramel dengan nada yang tersedu tapi entah mengapa di pelukan pria itu caramel merasa tenang dan nyaman tapi rasa sakit itu tetap menyelimuti rasa sakit di hatinya.

"tenang ara, aku bisa jelaskan apa yang seb"

"stop boman stop aku aku aku udah mau denger apapun penjelasan kamu, mulai detik ini kita putus"kata caramel pergi meninggalkan boman yang hanya mematung dan menatap punggung caramel yang semakin menjauh.

Caramel berjalan sambil mengingat kejadian yang seumur hidupnya tidak pernah terlintas bahwa akan terjadi di hidupnya namun justru terjadi di dirinya. Cukup sakit rasanya dirinya pikir hanya ada di dalam drama drama ataupun di novel yang sering dirinya baca tapi kini justru dirinya yang mengalaminya.

Hujan deras membasahi tubuh caramel, caramel duduk lemas dan menatap ke arah jalan dengan airmata yang terus menerus mengalir di wajahnya.

"kenapa kenapa harus aku yang ngerasain semua ini kenapa"kata caramel sambil menatap ke arah langit dan memejamkan matanya

Suara klakson motor membuat caramel menatap ke arah suara motor yang berhenti tepat di samping caramel. Caramel yang sudah tahu siapa pemilik motor itu semakin menangis dan menatap kosong ke arah wanita yang mulai berjalan ke arah dirinya.

"ara kamu mau mati ya, gila"kata bita sahabat dekat caramel yang mengetahui bahwa hari ini caramel akan mendatangi tempat kerja sang mantannya.

"sakit bit kenapa kenapa dia harus gini sama aku"kata caramel yang terus menangis di pelukan bita yang senantiasa tetap di sampingnya dan memukulnya.

"kan jauh hari aku udah pernah bilang sama kamu, jangan terlalu bawa perasaan kamu nya ajah yang selalu ngeyel akhirnya gini lagi kan, ayo pulang"kata bita sambil mengangkat tubuh caramel.

Bita dan caramel pergi menaiki motornya caramel hanya diam dan menikmati setiap air hujan yang turun membasahi tubuhnya. Caramel hanya memejamkan matanya dan terus memikirkan perlakuan sang mantan kepadanya yang bisa di bilang dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu ekonomi sang mantan kerja jerih payah tapi tetap saja dirinya di injak injak layaknya seorang hama yang tak di butuhkan.

"caramel udah, cukup hari ini aku liat kamu nangis gara gara mantan sialan itu awas ya nangis lagi"

"sekarang puas puasin ajah kamu nangis sambil di temani hujan sama aku"sambung bita sedikit berteriak dan tertawa sedikit.

"coba deh kamu teriak caramel pasti tenang"kata bita sambil berteriak

"aku belom gila ya bita"tolak caramel dengan nada yang tersedu sedu.

"coba ajah kaya gini contohnya"

"CARAMEL CEWE BODOH YANG MODALIN COWOK MOKONDO"teriak bita membuat caramel menepuk punggung bita yang membuat mereka menjadi tatapan banyak orang

"apa sih kamu tuh liat di liatin banyak orang"kata caramel sambil melihat ke kanan dan kekiri

"udah coba ajah dulu gak percaya banget sih"sambung bita membuat caramel ragu untuk melakukannya namun perlahan caramel menghembuskan nafasnya pelan.

"AKU BENCI KAMU BOMAN BENCI"teriak caramel sambil meneteskan airmatanya

Benar saja apa yang di katakan bita seketika caramel tenang dan caramel hanya sedikit tersenyum dan menghapus airmatanya.

"udah tenang?"tanya bita sambil menatap dari kaca spion dan hanya di anggukan oleh caramel.

Bita dan caramel sampai di kosan mereka. Ya meskipun rumah orang tua bita dekat dari tempat kerjanya tapi bita memilih untuk ngekost bersama caramel. Begitupula dengan caramel yang memilih untuk mengekost meskipun rumah orang tua hanya beberapa menit dari tempat kostnya.

"kamu ganti dulu baju kamu aku mau ke kamar dulu ganti baju habis itu nanti aku ke kamar kamu"kata bita dan di anggukan oleh caramel.

Caramel pergi ke lantai 2 dimana kamarnya terletak sedangkan kamar milik bita berada di lantai 1. Caramel berjalan menuju kamarnya dan segera masuk membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya.

Caramel melihat foto yang masih ada di meja kerjanya hanya tersenyum kecut dan menghembuskan nafas panjangnya. Perlahan caramel mengambil foto itu dan menatapnya dalam dalam.

"aku kurang apa sama kamu boman aku hampir gila cari kerjaan tambahan buat aku bantu ekonomi kamu, bahkan cewe mana yang mau biayain,nemenin cowok pengangguran yang gak mau usaha kerja, selingkuh berkali kali,tapi aku aku tetap di samping kamu boman tapi kenapa kamu terus injak injak aku"

"aku kecawa sama kamu bom, bahkan sampai detik ini rasa kecewa itu masih gak berpengaruh sama rasa cinta aku sama kamu, 5 tahun bom 5 tahun bukan waktu yang singkat buat kita"

"aku bingung harus gimana jelasin ke orang orang kalo kita bukan lagi kita" kata caramel sambil menghembuskan nafasnya dan menghapus airmatanya yang mulai mengalir perlahan caramel mengambil dus yang ada di bawah ranjangnya dan memasukan beberapa barang kenangan bersama boman

Ketukan pintu terdengar caramel hanya berteriak mempersilahkan masuk karena sudah dirinya tahu bahwa itu adalah bita sahabatnya.

Bita yang melihat caramel membereskan beberapa barang dan foto membuat dirinya paham akan sakitnya perempuan di hadapannya,ya bita sepenuhnya tau semua cerita dari awal dan akhir percintaan caramel. Ada rasa kesal,marah,emosi,senang yang ada di hati bita tapi mau bagaimana pun dirinya hanya bisa mendukung apapun keputusan sahabatnya itu sudah sejak lama dirinya ingin sekali sahabatnya itu putus dari sang mantannya tapi caramel selalu menolak dan selalu bilang dia itu baik dan tidak seperti apa yang di pikirkan oleh bita itu sudah buat muak bita.

"mungkin tuhan kasih tau lebih awal karena tuhan sayang sama kamu ara,sudah ya jangan sedih lagi aku yakin nanti kamu dapat yang jauh lebih baik dari dia"kata bita dan di anggukan oleh caramel

"maaf ya selama ini aku gak ngedengerin apa yang kamu katakan sama aku maaf, ternyata benar semua apa yang kamu omongi sama aku aku saja yang terlalu bodoh"ucap caramel dengan nada yang gemetar dan membuat bita memeluk caramel

"its okey baby, aku paham kok kamu kemarin itu lagi bucin bucinnya jadi aku paham kok jadi jangan minta maaf"jawab bita sambil memeluk caramel

"yang penting kamu jangan sedih sedih lagi okey"sambung bita dan di anggukan oleh caramel

"ada yang bisa aku bantu gak"tanya bita dan di anggukan oleh Caramel

"temenin aku besok pulangin ini semua?"jawab caramel sambil meletakan box di bawah ranjangnya

"yakin gak mau di buang ajah?? Palingan juga itu bara ncera" kata bita dengan menggunakan akhiran logat bimanya membuat caramel memutarkan bola matanya

"stop pake bahasa alien mu bisa gak? Jujur aku gak ngerti apa yang kamu omongin sama aku bita"kata caramel sambil menjitak kepala bita

"hehehehe kamu udah bertahun tahun teman temanan sama orang bima masa gak ngerti ngerti bahasa bima sih, maksudnya aku itu palingan juga yang dia beli barang murah ngapain di pulangin lagi"kata bita sambil duduk di kasur caramel

"mau murah juga ini tetep jadi pemberian dia jadi mau tidak mau harus aku pulangin. Mau murah juga barang berharga yang pernah dia kasih ke aku meskipun cerita aku sama dia udah selesai"ucap caramel dan ikut duduk di samping bita

"kamu sendiri bagaimana dengan arlan? Sudah baikkan? Hubungan kalian kaya kabel yang putus nyambung putus nyambung"sambung caramel sambil menatap ke arah bita yang menghembuskan nafas beratnya

"iya kamu tau sendiri kan gimana sama kerasnya aku sama dia,dia ketauan selingkuh lagi kemarin dan aku udah muak tapi aku gak bisa putus aku masih sayang sama dia"jawab bita sambil membuka handphone miliknya

"lalu apa bedanya kamu sama aku?? Kita sama sama bodoh bukan?? Lalu kenapa kamu marah marah sama aku?"kata caramel sambil tersenyum kecil meledek bita

"heh, dia meskipun begitu tapi dia gak mokondo kaya boman ya gak usah gila deh kamu"kata bita agak kesal dan membuat caramel mengangguk paham dan tertawa kecil.

"ya udah sekarang kita mau makan di kamar ku atau di kamar mu? Jujur aku udah lampar"tanya caramel sambil memegang perutnya membuat keduanya tertawa kecil.

"di kamar kamu ajah deh nanti malam baru di kamar aku"kata bita dan di anggukan oleh caramel.

"aku masih ada sih stok ayam yang kemarin kita marinasi"kata caramel sembari berjalan ke dapur dan membuka kulkas

"ya sudah kita masak itu ajah sayurnya sayur sop ajah yang kemarin kita beli"kata bita dan di anggukan oleh caramel

Caramel dan bita masak di dalam kamar milik caramel. Caramel sengaja mengambil kamar yang agak luas di bandingkan kamar lantai 1 di lantai 2 sudah fasilitas kan area dapur,kamar mandi dalam dan tempat tidur berada tepat di atas area dapur membuat area bawah masih terlihat lega dan luas. sedangkan di lantai satu sebenernya sama namun hanya beda posisi tempat tidur di lantai satu posisi tempat tidurnya berada di bawah bersamaan dengan dapur dan kamar mandi jadi hanya muat untuk meletakan beberapa barang saja.

bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!