Melodi gadis ceria dan memiliki suara merdu mencintai seorang lelaki bernama Nathan yang tak lain tetangganya sendiri,namun dia patah hati setelah mengetahui kalo cintanya tak pernah mendapat balasan,namun setelah cinta itu pergi Nathan malah mengejar cinta Melodi,entah apa yang terjadi pada kisah mereka selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kailah haplah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7
Nathan masih berada di kamar Kenzo,dia ikut berdiri di samping sang adik,Nathan melihat kearah depan tepatnya melihat kamar milik Melodi.
"jika kau merindukannya kenapa tidak datang saja kerumahnya,kau dan dia sudah seperti sepasang sendal tidak bisa di pisahkan",ucap Nathan sambil terkekeh.
Seketika Kenzo mengepalkan tangannya,"setiap hari kau selalu bersamanya,sepertinya apa yang dia alami pasti dia ceritakan padamu,sungguh persahabatan yang luar biasa,aku jadi terharu melihatnya",lanjut Nathan.
"apalagi dia..."
"stop Nathan...",bentak Kenzo.
Sontak Nathan menghadap kearah Kenzo,"kau membentak kakakmu sendiri?,sebenarnya apa yang sedang kamu alami,apa kamu punya masalah?".
Nathan tersenyum kecut,"atau jangan-jangan otak mu sudah di cuci olehnya agar kau menjadi seorang pemarah".
Buughh....
Satu pukulan melayang di wajah Nathan hingga lelaki itu tersungkur ke bawah,"berhenti untuk membicarakannya karena mulai saat ini aku akan membuatmu berhenti menyebut namanya",kata Kenzo lalu dia segera pergi dan membawa barangnya.
Nathan terdiam dadanya naik turun,dia tidak habis pikir dengan sikap Kenzo,baru kali ini Kenzo melakukan hal ini.
"sial...",umpat Nathan.
Lelaki itu langsung pergi ke kamarnya,dia memukul udara,Nathan benar-benar kesal karena sikap Kenzo,"setan apa yang sedang merasukinya",gumam Nathan.
"aku tidak terima ini...",ucap Nathan sambil menahan amarah.
Seketika dia mengingat ucapan Kenzo tadi,kalo Kenzo tidak akan membiarkan dirinya menyebut nama Melodi.
Hal itu membuat Nathan penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada Kenzo,apa dia mengetahui kejadian malam itu.
Nathan mengusap wajahnya dengan kasar,"gadis itu sudah membuat hubungan ku dan Kenzo berantakan",ucap Nathan.
Keesokan harinya Nathan bersiap untuk pergi berolahraga,dia keluar dari rumahnya dan menghirup udara pagi yang segar.
Nathan mulai mengayunkan kakinya ke arah jalan,dia berolahraga mengelilingi komplek rumahnya,setiap langkahnya dia memikirkan kejadian semalam,saat Kenzo memukulnya dan ucapannya itu membuat Nathan terus memikirkannya.
Setelah selesai berolah raga,Nathan memutuskan untuk pulang,namun saat itu dia melihat sang ibu baru saja keluar dari rumah Melodi,entah apa yang ibunya lakukan.
Nathan mempercepat langkahnya dan dia berhenti di depan rumah orang tua Melodi,dan dia melihat papan kalo rumah itu akan di jual.
Deg...
Nathan menatap lama rumah itu,dia berpikir pantas saja semalam kamar Melodi tak berpenghuni mungkin di tinggal pergi pemiliknya.
Hal itu juga menambah curiga Nathan pada Kenzo karena sikapnya yang dingin.Nathan menjadi semakin penasaran,selama satu bulan dia meninggalkan rumah dia tidak mengetahui apa yang terjadi.
Tidak ingin menunggu lama ia segera masuk kedalam rumahnya,namun saat dia masuk ke halaman rumah,dia mendapati sang ibu sedang menyimpan bunga di dekat teras rumah.
"bu...",sapa Nathan.
Sang ibu menoleh,"Nathan...ibu kira kamu masih tidur".
"aku baru saja selesai berolahraga,oh ya tadi saat aku lewat rumah om Farhan kok ada plang jual,emang om Farhan pindah rumah?",tanya Nathan dengan sejuta penasarannya.
Rumi yang baru menyadari kalo sang putra belum tahu kejadiannya langsung menepuk keningnya sendiri,"ya ampun ibu hampir lupa,maaf nak ibu baru memberitahu mu",
Seketika Rumi menundukkan kepalanya sejenak lalu dia menatap putranya kembali,"sebenarnya Farhan dan Luna sudah meninggal,mereka mengalami kecelakaan saat mereka pergi ke luar negri karena ada kendala di perusahaannya,tepat saat dimana kau pergi malam itu".
Deg...
Nathan terkejut,dia tidak menyangka kalo Farhan dan Luna akan pergi secepat itu.
"maaf nak ibu baru memberi tahu mu".
Nathan terdiam,pikirannya melayang pada malam dimana Melodi melihat Clarissa menciumnya dan pada saat itu juga orang tua Melodi meninggal.
Nathan membayangkan bagaimana hancurnya perasaan Melodi saat itu,bagaimana pun dia mengetahui kalo Melodi menyukainya.
"jadi malam itu juga Melodi mendapat kabar kalo orang tuanya meninggal",ucap Nathan dalam hati.
Ada rasa bersalah yang bersarang di hati Nathan,bahkan jika dia bertemu dengan Melodi saat ini,dia pasti akan meminta maaf.
Semua sudah jelas,pantas saja semalam Kenzo bersikap dingin padanya dan lelaki itu marah saat Nathan membicarakan Melodi,ternyata ini alasannya.
Nathan kembali ke kamarnya,dia duduk di atas ranjang sambil menopang kedua tangannya dengan pahanya,tatapannya lurus ke depan,pikirannya tertuju pada Melodi.
Andai saja saat itu dia tidak mengijinkan Clarissa datang ke rumahnya mungkin saat itu dia bisa mengurangi rasa sakit yang di alami Melodi.
Nathan mengusap kasar wajahnya,kenapa di jadi begini dalam waktu hitungan singkat,perasaan bersalah terhadap Melodi terus bersarang di hatinya.
"ya...aku harus meminta maaf padanya",ucap Nathan,namun tiba-tiba pikirannya berubah,"kenapa aku harus meminta maaf aku kan tidak membuat kesalahan",ucap Nathan lagi.
Bingung memikirkannya akhirnya dia mengacak rambutnya sendiri,"sial...kenapa jadi serba salah seperti ini",ucap Nathan lagi.
Di tempat lain Kenzo masih bersantai di apartemennya,dia duduk sambil melihat layar ponselnya,setiap hari dia akan menunggu kabar dari Melodi dan berharap Melodi secepatnya memberi kabar namun sudah satu bulan ini Melodi sepertinya pergi dari kehidupannya.
Hal ini membuat Kenzo mengkhawatirkannya,"sedang apa kamu di sana Melodi,aku janji setelah aku menyelesaikan pekerjaan ku di sini aku pasti menemui mu",ucap Kenzo.
Kembali ke Nathan,hari ini lelaki itu akan pergi menemui pamannya untuk membicarakan bisnisnya,dia akan menemuinya di rumahnya.
"mau kemana nak?",tanya sang ibu.
"aku mau ke rumah paman,untuk membicarakan bisnis baru kami",jawab Nathan.
Ibunya tersenyum,"kamu memang lelaki kuat,baru saja kemarin pulang hari ini sudah mau kerja,oh ya...paman mu pasti tidak masuk kerja karena dia masih cuti".
"ya tadi asistennya bilang begitu,ehm...aku jadi penasaran dengan istri barunya yang bisa membuat paman berubah pikiran,dari dulu diakan tidak mau menikah",ucap Nathan.
"ya itulah paman mu,tapi kalo kamu sudah melihat istrinya kamu akan berpikiran yang sama dengan ibu,kalo istri paman mu itu terlihat berkelas bukan wanita sembarangan",ujar sang ibu.
"oh ya...aku jadi penasaran",
Rumi menggelengkan kepalanya,"sudah ah...kok kita jadi ngomongin orang sih".
"ya sudah berangkat sana,hati-hati di jalan nak,dan ingat jangan ngebut-ngebut".
"aku akan selalu mengingatnya",ucap Nathan lalu dia pergi.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa sampai di kediaman pamannya yang bernama Haris,kini Nathan sudah berada di rumah pamannya.
Nathan di sambut baik oleh para penjaganya,"selamat datang tuan Nathan,silahkan masuk".
Nathan pun masuk kedalam rumah pamannya,"maaf tuan tadi bos bilang anda bisa langsung naik ke atas,beliau akan menyusul anda".
"terima kasih",tidak menunggu lama Nathan pun naik kelantai atas dan dia menunggu di balkon rumah itu.
Dari atas sana,Nathan bisa melihat aktivitas pamannya yang sedang bermain panas dengan istri barunya di tepi kolam renang,seketika Nathan tersenyum kecut sambil menggelengkan kepalanya,"dasar lelaki tua,ternyata bisa juga dia bermain di alam terbuka",gumam Nathan.
Suara teriakan seorang wanita tak asing di telinganya,teriakan itu adalah teriakan kenikmatan,bahkan suara desahan mereka menggema di udara dan dapat terdengar nyaring di telinga Nathan.
Nathan pun kembali melihat kearah bawah,dan kali ini dia dapat melihat jelas wajah dari wanita tersebut,"Cla...",gumam Nathan sambil mengepalkan tangannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
