NovelToon NovelToon
Kau Selingkuhi Aku, Ku Ambil Bapakmu!

Kau Selingkuhi Aku, Ku Ambil Bapakmu!

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Balas Dendam / Selingkuh / Wanita Karir / Sugar daddy / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:31.8k
Nilai: 5
Nama Author: zenun smith

Diselingkuhi sedih? Sudah tidak jaman! Angkat kepalamu, gadis, mari kita balas dendam.

Betari diselingkuhi oleh kekasih yang dia pacari selama tiga tahun. Alih-alih menangis, dia merencanakan balas dendam. Mantan pacarnya punya ayah duda yang usianya masih cukup muda. Tampan, mapan, dan kelihatannya lebih bertanggungjawab. Jadi, Betari pikir, kalau dia tidak dapat anaknya, dia akan coba merebut ayahnya.

Namun ditengah misi balas dendamnya, Betari justru dikejutkan oleh semesta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keadaan Nando

Paska putus dari Betari, Nando berubah menjadi lebih pendiam. Dulu, biasanya Nando menjadi manusia yang sering menyapa setiap orang yang dia temui di kantor. Namun sekarang ketika datang ke kantor, dia langsung duduk di meja kerjanya tanpa banyak bicara.

Beberapa kali Nando harus berhadapan dengan Betari soal pekerjaan. Betari bersikap profesional dengan tidak menunjukkan apa-apa tentang kerenggangan mereka. Tapi di luar pekerjaan, semua berubah drastis. Semua akses komunikasi diblokir. Nando tidak bisa lagi melihat update story Betari, tidak tahu wanita itu sibuk apa, juga tidak tahu bagaimana harinya berjalan. Nando merasakan ada sesuatu yang hilang dalam dirinya.

Meskipun kadang mereka bersinggungan di kantin yang notabenenya masih tempat kerja, tetapi perubahan total itu tetap diterapkan Betari karena memang di luar konteks pekerjaan.

Tidak mudah untuk mengambil kembali hati Betari yang telah menjauh. Nando tahu Betari. Sekalinya wanita itu memutuskan sesuatu, hampir tidak ada jalan buat mundur. Jadi yang bisa dia lakukan untuk sementara ini adalah dengan diam-diam bertanya kepada rekan kerja tentang kabar wanita tersebut.

"Nando, lo nggak balik?" Suara rekannya menginterupsi ketika jam pulang kerja sudah tiba. Nando melirik sekilas, pura-pura sibuk membolak-balikan dokumen dan memainkan mouse.

"Nanggung bentar lagi."

"Gue duluan ya bro."

"Iya, duluan aja."

Sang rekan kemudian beranjak pergi meninggalkan eksistensi Nando. Bertepatan rekannya ditelan belokan, HP Nando berdering ada yang memanggil. Tertera di layar, nama Andara yang terpampang di sana.

"Nando, kamu sibuk nggak? Sudah jam pulang kan? Atau kamu lembur?" Tanya Andara sambil merapikan tatanan rambut dan mengoleskan lipstick tipis di bibirnya.

"Nggak, aku udah selesai kerja, An. Kenapa memangnya?"

"Kamu bisa jemput aku di toko? Tapi kalau kamu lagi repot, nggak bisa juga gak apa-apa." Toko yang dimaksud Andara adalah toko bunga miliknya.

Di hari-hari penuh kehampaan seperti ini, mungkin dia akan menolak ajakan orang lain. Tapi ini Andara. Tanpa berfikir panjang, Nando langsung menjawab, " Bisa. Tunggu di sana ya."

Setidaknya untuk Andara, Nando masih punya tenaga untuk bergerak.

...***...

Andara baru saja menutup toko bunganya begitu mobil yang dikemudikan Nando tiba di sana. Sewaktu belum menutup toko, Andara kedatangan pelanggan terakhir yang datang menanyakan perihal penampilan wanita itu. Katanya, apakah Andara ada acara sehingga wanita itu memoles wajahnya tipis-tipis. Andara jawab, iya, dia mau di jemput calon suami lalu healing sebentar melepaskan kepenatan.

Tak lama kemudian, Nando turun dari mobilnya dan berjalan santai ke arah Andara. Begitu melihat Nando, Andara langsung tersenyum lebar.

"Akhirnya pulang juga." Kata Andara dengan senyum merekah. "Capek banget hari ini ya. Kerjaan kamu lancar? Atau kamu ada cerita apa yang bisa kamu bagi ke aku?" Andara akan selalu begitu, berusaha menjadikan dirinya tempat ternyaman bagi Nando.

"Lancar. Kamu sendiri gimana?"

Andara mulai bercerita tentang kegiatannya di toko. Tapi bagian akhir yang mengaku-ngaku mau di jemput calon suami, dia skip dan hanya di simpan untuk ceritanya sendiri--mungkin juga untuk pelanggan terakhir yang bertanya padanya. Itu pun jika masih mengingatnya. Pelanggan terakhir itu bapak-bapak, dan rata-rata kaum tersebut suka lupa dengan hal remeh semacam itu.

Ocehan Andara berisi tentang stok barang di tokonya yang mulai menipis. Tentang pembeli ajaib. Apa saja yang membuatnya takjub hari ini. Bahkan Andara menanyakan kabar Betari kepada Nando dengan balutan tutur kata yang lembut dan penuh perhatian.

"Hmm, iya ya, bener juga." Ujar Nando.

Andara mengernyit, "Benar... apanya?"

Seketika kesadaran Nando tertarik, "Hng.. itu.. tadi kamu ngomong tentang diskon kan?"

Andara menghela nafas pelan. Rupanya Nando sedang tidak menyimak apa yang dia bicarakan. Alih-alih ngereog karena ceritanya tidak di dengarkan, Andara berusaha cosplay menjadi yang paling mengerti soal perasaan Nando.

"Nando, maaf, aku tadi bukan bicara tentang itu. Apa kamu sedang ada yang dipikirkan?"

Nando langsung tersengat, buru-buru menepikan mobilnya di bahu jalan. Klakson dari kendaraan lain menjadi bentuk protes, menuding mobil Nando sebagai perusuh jalanan.

Baru saja Nando ingin menjawab Andara, wanita itu lebih dulu mengusap lengan Nando, bentuk penyaluran ketenangan. "Mending kita berhenti di taman depan aja ya. Biar bicaranya enak."

Nando mengangguk, lalu kembali melajukan mobilnya.

Sampai di taman yang dimaksud Andara, mereka pun duduk santai di bangku taman ditemani beberapa camilan yang dibeli Andara di Alpa seberang. Nando kembali melamun meskipun mulutnya sibuk mengunyah makanan.

"Kamu ada kepikiran soal apa, Nando? Ceritain aja sama aku." Andara memulai obrolan.

"Sebenarnya nggak ada apa-apa, An. Mungkin aku cuma kelelahan hari ini, jadi tadi sempat nggak nyambung waktu ngomong sama kamu."

Andara beralih pandang. Dia terdiam dan juga menundukkan kepala. Cukup lama keheningan merayapi mereka, sampai-sampai Nando tersadar kalau Andara terdiam sejak tadi.

"An," Nando memanggil. Andara masih tak berkata-kata.

"Andara." Kali ini Nando memegang tangannya, membuat Andara menoleh, menatap Nando dengan penuh kesedihan.

"Kamu kenapa?" Tanya Nando pelan.

"Aku sedih Nan.. sama apa yang udah menimpa kita." Begitu katanya. Menghela nafas panjang, Andara kembali melanjutkan penuturan.

"Kamu, Aku, Betari, dulunya kita sering menghabiskan waktu bersama. Aku masih ingat tiap malam kami ngobrol panjang, bercanda, dan banyak hal lagi yang kami lakuin bareng-bareng. Tapi sekarang, aku dan Betari seperti dua orang asing yang nggak saling mengenal."

"Aku salah, Nan. Aku bodoh. Aku yang udah ngerusak semuanya. Aku udah egois sampai nggak sadar nyakitin orang yang sangat berarti buat aku. Andai waktu bisa diulang, aku akan menahan diri supaya situasi sekarang nggak pernah terjadi. Tapi sayangnya waktu nggak bisa diulang. Aku harus hidup dengan keputusan yang aku buat, dan aku nggak bisa ngeluhin itu."

"Andara, please, jangan menyalahkan diri kamu sendiri kaya gini. Kalau pun ada orang yang bersalah, aku lah--"

"Nando, selama ini aku nggak pernah bermaksud buat nyakitin Betari, apalagi kamu. Kalau aku bisa memilih, aku lebih milih kehilangan apapun asal jangan kalian. Tapi kenyataannya aku malah jadi orang yang bikin semuanya berantakan. Maafkan aku Nando, yang udah buat kita jadi se-berantakan ini. Tolong kasih tahu aku, gimana cara memperbaikinya?"

Nando langsung merengkuh Andara, menyuruh wanita itu untuk berhenti merasa bersalah dengan mengecup keningnya.

"Andara, maafkan aku. Iya...aku akui memang aku sedang kepikiran soal Betari. Tapi aku nggak nyangka kamu juga se-sakit ini. Kamu nggak salah. Aku yang salah. Aku minta maaf."

Nando membenamkan Andara ke dalam pelukan. Tangannya terulur mengusap kepala Andara penuh sayang. Di dalam dekapan hangat Nando, muka asli Andara muncul. Wajahnya bete maksimal seraya bergumam dalam hatinya.

Sialan. Udah putus juga masih aja kepikiran. Gimana pun, pokoknya Nando harus jadi milik aku seutuhnya. Sabar Andara, sabar. Semua akan indah pada waktunya.

...***...

Sementara itu di belahan bumi lain, Betari yang habis mual karena terngiang-ngiang pergulatan Nando dan Andara kini sedang membuka pesan yang baru saja masuk.

Dibukanya pesan itu dan isinya:

Mbak Betari, kalau nanti Mbak mau ke panti asuhan lagi, boleh tidak saya ikut?

Seutas senyum kecil terbit di bibir Betari.

Boleeeeh.

.

.

Bersambung.

1
FT. Zira
karya luar biasa...ada pembelajaran yang bisa di ambil dari karya ini.
Betari yang bisa menguasai dirinya sendiri.
Om Durenku-Melvis yang bijak dalam menghadapi masalah dan bersikap adil meski itu ke anak sendiri..
dan perubahan positif Nando Andara...

aku menantikan karya luar biasamu yang lain kak.. semamgat berkarya😘😘🥰🥰❤️❤️❤️❤️
FT. Zira
misteri lagi dong kak Ze/Whimper//Whimper//Whimper/
FT. Zira
yaahhh.. kok udahannn sih kakkkk
FT. Zira
ya ampunn.. ngomongnyaa🤭🤭
FT. Zira
gak bisa komen.. repisi katanya/Grimace//Grimace/
Teteh Lia
Terimakasih untuk cerita luar biasa na, Kaka... 🙏❤️.

di tunggu cerita2 lain na...
Teteh Lia
Kasihan juga sama Andara. tapi dia juga yang memulai semuanya.
nowitsrain
Misteriiiiiiiiiiii
Zenun: masak dulu ya
nowitsrain: Yaudah dimatengin aja dulu. Kusiap menunggu
total 3 replies
nowitsrain
Mantap Djiwa 🤘🤘 akulah si fans number one yang akan selalu muncul ituh
Zenun: hehehe
nowitsrain: Membara membahana syalala
total 3 replies
nowitsrain
Om kamu itu cil, bocil, sadar cil
nowitsrain: Naren mah anomali
Zenun: kaya Naren ya
total 4 replies
nowitsrain
Apalah Mak bapaknya ini. Tapi semoga sama suami baru hidupmu bahagia ya, An.
Zenun: Biar gak anu
total 1 replies
nowitsrain
Puas-puasin dah nangisnya. Abis itu bangkit, tegakkan kepala! Masih banyak yang mau terima kamu sebagai kamu. Jangan diulangi lagi kesalahan yang sama 😡
nowitsrain: Yash. Kuncinya adalah menerima diri sendiri dulu
Zenun: Iya betul. Yang nggak sampai mengorbankan harga diri
total 2 replies
nowitsrain
Halo Iyo, ikut Aunty yuk, nanti Aunty jajanin seblak level 25.
Zenun: /Determined/
nowitsrain: Lesgoooo
total 3 replies
nowitsrain
Kan pabriknya sama, ya wajar kalau mirip
nowitsrain: Oiya bener.
Zenun: Pabriknya beda, tapi bahan bakunya sama😄
total 2 replies
nowitsrain
Udah dibuang Be sampahnya
nowitsrain: Oooo ya ya
Zenun: itu yang sampai dikumpulin terus dibakar, bekasnya jadi gundukan abu gitu kak, terus dipakai bakar berkali-kali, namanya tabunan
total 4 replies
Sunaryati
Terimakasih Happy ending, Thoor. Kutunggu karyamu selanjutnya
Zenun: Iya kakak
total 1 replies
RR🫶🏻🌊
Sukses dengan karya barunya nanti dek ❤️
Zenun: iya kakak😍
total 1 replies
RR🫶🏻🌊
Astaga
RR🫶🏻🌊
Aku kira orang tua Andara ngotot mau ambil anak mereka tp trnyta nggak ya
Zenun: Nggak kak, karena anak hasil malu mungkin, jadinya dikasih ya terima nggak dikasih ya gapapa.
total 1 replies
RR🫶🏻🌊
Gak bisa komen di part nya 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!