NovelToon NovelToon
Setelah 100 Hari

Setelah 100 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:22.2k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Sulfiana

"Setelah aku pulang dari dinas di luar kota, kita akan langsung bercerai."

Aryan mengucapkan kata-kata itu dengan nada datar cenderung tegas. Ia meraih kopernya. Berjalan dengan langkah mantap keluar dari rumah.

"Baik, Mas," angguk Anjani dengan suara serak.

Kali ini, dia tak akan menahan langkah Aryan lagi. Kali ini, Anjani memutuskan untuk berhenti bertahan.

Jika kebahagiaan suaminya terletak pada saudari tirinya, maka Anjani akan menyerah. Demi kebahagiaan dua orang itu, dan juga demi kebahagiaan dirinya sendiri, Anjani memutuskan untuk meninggalkan segalanya.

Ya, walaupun dia tahu bahwa konsekuensi yang akan dia hadapi sangatlah berat. Terutama, dari sang Ibu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengikuti Anjani

"Anjani, apa yang kau lakukan?"

Dengan sedikit akal sehat yang tersisa, Aryan mendorong tubuh Anjani agar menjauh. Wajahnya sudah memerah. Deru napasnya mulai tak normal.

"Baru segitu saja, sudah nggak tahan. Dasar lelaki!" gumam Anjani dengan ketus. "Tapi... bukankah kamu bilang, kalau kamu lebih suka jika tubuh perempuan itu berisi? Katanya, kamu nggak suka perempuan yang kurus. Ternyata, kamu cuma berdusta, ya?"

Anjani kembali mencondongkan tubuhnya ke arah Aryan. "Jadi, kenapa dulu kamu memintaku untuk menjadi gemuk?" tanyanya dengan sorot mata tajam.

Reflek, Aryan menoleh ke arah Luna. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan itu karena jawabannya sangat-sangatlah kejam.

Aryan tak mau membiarkan Anjani terlihat lebih cantik dan menarik dibanding Luna. Hanya Luna yang boleh jadi pusat perhatian. Bukan Anjani.

"Kak, jangan memojokkan Kak Aryan!" celetuk Luna membela sang kekasih. "Kak Aryan memang suka perempuan yang lebih berisi. Dan, menurutku tidak ada yang salah dengan itu."

"Oh, begitu ya?" balas Anjani sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. "Tapi, kenapa dia tidak memintamu untuk menaikkan berat badan juga? Bukankah, kamu kekasihnya? Seharusnya, dengan tubuh sekurus ini, kamu juga bukan seleranya, kan? Tapi, kenapa dia tetap jatuh cinta kepadamu, Luna?"

"I-itu karena..." Luna berusaha berpikir dengan keras. "...karena Kak Aryan mencintai aku apa adanya. Mau kurus ataupun gemuk, dia tetap akan mencintai aku."

"Oh, mengharukan sekali," timpal Anjani. "Lalu, kenapa kalian tidak segera menikah saja? Orang-orang di sini pasti akan memberi restu. Iya, kan?"

Mendengar ucapan Anjani, Luna tampak tersenyum senang. Dia menatap orang-orang satu persatu. Mengharap dukungan agar dia bisa segera bergabung dengan keluarga Djatmiko.

"Kamu dan Aryan tidak boleh bercerai, Anjani!" seru Sandi dengan tegas.

Hal itu membuat harapan Luna menjadi pupus dalam sekejap.

"Kenapa tidak boleh bercerai? Bukankah, kami tidak saling mencintai? Bahkan, putra Anda dengan terang-terangan sudah membawa selingkuhannya ke rumah ini," sahut Anjani.

Sandi menghela napas dengan kasar. "Ya, Papa akui jika Papa tidak pernah mempermasalahkan soal kedekatan Aryan dan Luna. Mereka bebas berpacaran. Tapi, Aryan tidak boleh bercerai dari kamu, Anjani. Keluarga Djatmiko tak boleh tercemar dengan aib perceraian seperti ini."

Keadaan sudah seperti ini dan Sandi Djatmiko masih memikirkan soal nama baik? Apa pria itu berpikir bahwa Anjani akan tenang-tenang saja dengan perselingkuhan terang-terangan yang dilakukan Aryan dan Luna.

Perselingkuhan yang sembunyi-sembunyi saja, dia tak akan terima. Apalagi, jika sudah seterang ini.

"Apa boleh buat? Mau tak mau, perceraian ini akan tetap terjadi. Jika kalian berani menghalangi, maka jangan salahkan aku, jika aib keluarga Djatmiko yang suka menindas menantu dan membela pelakor, jadi tersebar ke dunia maya," ancam Anjani dengan mata memerah.

"Apa maksud kamu, Anjani?" tanya Bella, sang Ibu mertua.

Namun, Anjani tak menjawab. Senyum misteriusnya cukup memberitahu jika dirinya tak main-main dengan ucapannya barusan.

"Kamu mau kemana, Anjani?" tanya Aryan saat sang istri mulai beranjak dari kursinya.

"Pulang," jawab Anjani. "Aku sudah kenyang."

"Tunggu, kita belum selesai bicara."

"Tapi, aku sudah selesai bicara."

Anjani tak peduli dengan apapun yang ingin Aryan katakan. Menurutnya, hari ini sudah cukup.

Ia tak mau menjadi pendengar lagi. Kali ini, biarkan orang-orang yang mendengar keinginannya.

"Kalau begitu, kita pulang sama-sama," teriak Aryan yang buru-buru mengejar langkah Anjani.

"Kak Aryan," tahan Luna.

"Kamu pulang sendiri saja! Minta supir Mama untuk mengantarmu," ujar Aryan sembari melepaskan pegangan Luna dari tangannya.

Degh!

Luna merasakan sakit pada dadanya. Baru kali ini, Aryan memperlakukan dia seperti ini. Dirinya ditinggal begitu saja.

"Anjani, tunggu!" teriak Aryan.

"Ada apa lagi?" tanya Anjani seraya memutar bola matanya malas.

"Kita pulang sama-sama. Ayo!"

"Tidak usah," tolak Anjani. "Aku sudah biasa pulang sendiri."

Mendengar penolakan Anjani, Aryan seketika jadi naik pitam. Ini benar-benar di luar ekspektasinya.

Bukankah, dulu Anjani selalu sangat antuasias jika Aryan bersedia mengantarnya ke suatu tempat? Tapi, kenapa sekarang jadi berbeda?

"Lihat pakaian kamu! Terlalu terbuka, Anjani! Apa kamu nggak takut, jika seseorang tiba-tiba ingin berbuat jahat padamu?"

"Aku bisa membela diriku sendiri. Jadi, kamu nggak usah khawatir! Sebaiknya, urus saja kekasih kecilmu itu."

Aryan mendengus sebal. Dia membuka pintu mobil dan memaksa Anjani untuk masuk.

"Masuk! Jangan keras kepala!"

"Apa-apaan, sih?" protes Anjani. Namun, tenaganya kalah oleh Aryan.

Pada akhirnya, dia pun pasrah diantar pulang oleh pria yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya itu.

Sepanjang perjalanan pulang, keduanya hanya diam saja. Anjani sibuk dengan ponselnya sementara Aryan sedang memutar otak untuk mencari topik pembicaraan yang seru dengan Anjani.

"Bagaimana pekerjaanmu di kantor? Apakah menyenangkan?"

Mendengar Aryan bertanya seperti itu, Anjani pun menoleh dengan heran.

"Ya, tentu saja menyenangkan," angguknya.

"Apa yang kamu kerjakan di kantor? Benar, jadi tukang bersih-bersih?" tanya Aryan. "Bagaimana kalau kamu berhenti saja? Pekerjaan seperti itu sangat melelahkan. Kamu bisa jatuh sakit."

"Aku seorang arsitek," kata Anjani dengan sedikit ketus.

Penampilannya sudah secantik ini dan Aryan masih mengira bahwa dia bekerja sebagai seorang petugas kebersihan?

"Arsitek!?" Aryan menoleh dengan kaget. Wajahnya menunjukkan ekspresi ragu yang sangat kentara.

"Kamu nggak percaya?" tanya Anjani.

"Bu-bukan. Hanya saja, arsitek sepertinya bukan gayamu."

"Hah, kamu benar-benar meragukan aku, ya?" balas Anjani yang mulai terpancing emosi.

"Tidak. Aku tidak meragukanmu. Sama sekali tidak," jawab Aryan sambil berusaha menahan senyumnya.

Wajah kesal Anjani masih sangat imut seperti dulu. Dan, Aryan benar-benar suka melihatnya.

"Ekspresimu jangan seperti itu, Aryan!" ketus Anjani.

"Kenapa dengan ekspresiku? Bukankah, biasa-biasa saja?" balas Aryan.

"Hah, sudahlah! Memang susah berbicara dengan pacarnya Luna."

"Jangan singgung tentang Luna, bisa tidak?"

Anjani mengendikkan bahunya. Dia merasa heran dengan tindakan Aryan. Kenapa lelaki ini tiba-tiba tak ingin membicarakan soal cahaya bulan putih kesayangannya?

1
Erna Wati
Anushka: yes uang jajanku naik 2x lipat😀😀
Maemanah
lanjut 🙏🙏🙏😍😍😍
muznah jenong
enzo modusya receh banget🤣🤣🤣👍👍👍👍
Adinda
semoga tante mariana cepat sembuh Dan mendapatkan jodoh
partini
hemmm pinter modusnya
Ma Em
Lampiaskan saja amarahmu pada Anton ,Luna dan Sandra karena emang gara2 mereka kamu hancur Aryan dan juga kamu sdh ditipu sama Luna karena sdh bohong anak kecil yg bertemu dgn Aryan waktu msh kecil adalah Anjani bkn Luna .
Aida Kamil
anjan8 a enzo hrus bwrjdih thor.. jgan ga... bkin luna samdra anton aryan dan sluruh kluarga bangkrut dan dpat penyakiy
Aida Kamil
beri anjani jdoh yg bgus thor jgan kau tulis dlm cerita anjani balikan sma aryan kami pembca tdk rela
Maemanah
lanjut 👍👍👍🙏🙏
Ma Em
Semoga Bu Mariana cepat sehat dan sembuh dari penyakitnya sdh waktunya Bu Mariana bangkit dan balas orang2 yg sdh menyakiti dan menyiksa Bu Mariana.
Daulat Pasaribu
gak tau diri si anton dapat istri kayak mama anjani,bisa bisa nya jatuh cinta ama jalang.apa sewaktu menikah ama mama mariana si anton gk cinta,hanya untuk pelampiasaan atau perjodohan si thor
NJT_Pelangi Senja
semangat thor.
d tnggu kelanjutannya
Sasikarin Sasikarin
sat set thor
muznah jenong
sesak aku Thor.....😭😭😭😭
Maemanah
OH TUHAN.....penderitaan anjani Akan berakhir...ya Udah tunggu keajaiban dari autor aja kayak ya 🙏🙏🙏😄😄😄
Siti Hawa
sangat bagus
partini
sehh di rantai,, rantai balik aja nanti mereka
Daulat Pasaribu
bodohnya kau aryan,klo tau gadis kecil yg kau janjikan ternyata anjani,apa gk menyesal kau.gk mungkin kakekmu menjodohkan mu dgn anjani tanpa tau kebenarannya
Ma Em
Anjani balas perbuatan Sandra , Luna dan Anton tdk ketinggalan juga Aryan balas dgn berkala kali lipat dari sakit yg Anjani rasakan biar dia menyesal sampai mati , sekarang Anjani tdk sendiri lagi Adan Enzo yg akan membantu dan melindungi Anjani dan teman setianya Anushka.
NJT_Pelangi Senja
kerennn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!