NovelToon NovelToon
Truth Or Dare? (Terjebak Cinta Pembunuh Psikopat)

Truth Or Dare? (Terjebak Cinta Pembunuh Psikopat)

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Misteri / Romansa Modern / Tamat
Popularitas:453.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: ZmLing

Truth Or Dare?
Permainan yang sudah tidak asing lagi kita dengar.
Lalu bagaimana jika yang dipilih adalah tantangan dan isi tantangan nya adalah "Menaklukkan Hati Seorang Pembunuh"?

Itulah yang di alami oleh Barbara Alexio. Di malam acara perpisahan kampusnya, ia terjebak dalam permainan yang menguji adrenalin itu dan mendapatkan tantangan yang tidak masuk akal.

Ia diberi waktu tiga bulan oleh teman-teman nya.

Mampukah ia menyelesaikan tantangan tersebut?
Atau justru dirinya yang terjebak dalam permainan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZmLing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita Masa Lalu

"Dibunuh siapa Fel?" Barbara tidak menyangka masa lalu Felix bisa seperti itu.

"Aku." Felix menjawab singkat.

"Ha?" Barbara terperanjat kaget dan bangkit dari posisi baring menjadi duduk.

"Aku gila kan? Bahkan kedua orang tua dan kakak ku mati ditangan ku.

"Kamu pasti punya alasan nya kan?" Barbara tidak ingin seperti kebanyakan orang yang pasti akan langsung menyalahkan Felix.

"Hem." Felix sedikit mengangguk.

"Mau cerita?" Barbara bertanya dengan lembut.

Felix menepuk lengannya yang terlentang agar Barbara baring menjadikan lengannya sebagai bantal. Barbara menuruti.

Flashback On

Saat Felix berusia dua belas tahun.

"Ma, aku pergi dulu." Papa Felix berteriak.

"Papa mau kemana? Pasti mau ketemu sama perempuan murahan itu lagi?" Mama Felix juga meninggikan suara dan menghampiri suaminya.

"Iyalah. Aku bosan sama kamu." Papa Felix menunjuk-nunjuk muka istrinya.

"Haha kamu bosan sama aku. Tapi aku bahkan bisa dapat yang lebih baik dari kamu." Mama Felix berucap sombong sambil menyilangkan tangan nya di dada.

Papa Felix pun keluar dari rumah meninggalkan istrinya dan Felix kecil.

Mama dam Papa Felix sama-sama adalah tukang selingkuh, bahkan mereka melakukan nya terang-terangan terkadang didepan Felix.

"Mama temani Felix." Felix kecil meminta, tangannya menggenggam sebuah pisau yang disembunyikan dibalik punggung nya. Tatapan nya kosong. Ia tahu Mama nya akan keluar dan menemui selingkuhan nya lagi.

"Alah, kamu juga biasa main sendiri. Mama mau nyari kesenangan dulu." Mama Felix menolak dan hendak keluar.

Jleb jleb jleb

Felix menusukkan tiga kali pisau yang dipegangnya tepat di punggung Mama nya, membuat Mama nya tumbang seketika dan darah mengalir deras dari bekas tusukan.

Felix duduk di samping Mama nya yang sudah basah oleh darah sambil tersenyum sinis.

"Makanya Ma, jangan jahat sama Fel." Felix seolah berbicara papa Mamanya yang sudah tidak bernyawa.

Felix duduk dan tidak bergerak dari tempat itu sepanjang hari hingga malam. Tatapan nya selalu tertuju pada tubuh Mama nya yang sudah tidak bernyawa.

"Oh Tuhan, Felix apa yang kamu lakukan?" Papa Felix yang baru saja pulang dan melihat istrinya bersimbah darah sedangkan putranya tersenyum sinis dan menggenggam erat pisau berlumuran darah di tangannya.

"Papa lihat, Mama cantik." Felix menunjuk kearah Mama nya yang tidak bernyawa.

Jleb jleb jleb

Felix kembali menusukkan pisau yang dipegangnya di punggung Papa nya saat Papa nya berjongkok hendak mengangkat tubuh Mama nya yang tidak bernyawa.

"Fel ix, a pa yang ka mu lak uin?" Papa Felix bertanya terbata menahan sakit.

"Haha masa gitu aja gak tahan?" Felix kecil tertawa tapi terselip rasa sakit dari tawa nya.

Korban pembunuhan nya pertama kali adalah kedua orang tuanya, dan usia nya baru menginjak dua belas tahun.

Flashback Off

"Terus kakak kamu?" Barbara bertanya antusias.

"Dia sebenarnya nggak sengaja kebunuh." Felix menjawab dengan suara datar menahan pilu.

"Kok bisa?" Barbara bertanya kembali dan mengalungkan tangannya diatas perut Felix.

"Waktu hari itu saat umur aku lima belas tahun, aku membunuh lagi dan ketahuan sama kakak. Kakak pengen aku berhenti tapi aku gelap mata dan malah ikut ngebunuh kakak juga." Felix bercerita menahan pedih dihati nya.

"Kakak ku satu-satunya orang yang peduli dan selalu jagain aku." Felix kembali berkata, air mata nya mengalir dari sudut mata nya.

Barbara melihat itu, kemudian bangkit dari posisinya menjadi tengkurap.

Cup

Barbara mengecup air mata yang menetes dari sudut mata Felix.

"Fel, mau kan mulai sekarang kamu berbagi sama aku? Gak peduli itu rasa sakit, sedih, atau kemarahan, mau kan?" Barbara bertanya tulus dan menatap dalam pada mata tajam Felix.

"Kenapa Bar?" Untuk pertama kalinya Felix menyebut nama nya.

"Harus nya kamu takut sama aku kayak yang lain nya." Felix berusaha menolak kenyataan bahwa Barbara adalah satu-satunya perempuan yang tidak takut pada nya.

"Haha aku nggak akan takut Fel. Kamu tahu? semua orang pasti punya alasan dalam melakukan sesuatu. Bukti nya kamu. Kamu membunuh Papa Mama kamu karena rasa sakit yang udah menumpuk dan nggak tau harus ngungkapin nya gimana, terus nggak dikasih kesempatan juga." Barbara berbicara dari sudut pandang Felix dan itu berhasil membuat Felix tersentuh.

"Kamu tahu Fel? Yang kamu butuhkan itu sebenarnya seseorang yang tulus dan siap mendengar setiap rasa sakit dan kesedihan kamu." Barbara berucap tulus, kalau sudah begini mana mungkin Felix nggak luluh.

"Makasih Bar." Felix berucap tulus.

Pertama kali dalam hidupnya Felix mengucapkan terima kasih dan Barbara yang menerima nya.

"Udah. Pokoknya kamu ingat. Aku akan selalu ada buat kamu mulai sekarang. Kamu mau jadiin aku tempat buat melampiaskan kemarahan kamu juga aku siap." Barbara bangkit dari posisinya menjadi duduk dan menarik tangan Felix agar ikut bangkit dan duduk.

"Udah cowok baik nggak boleh nangis." Barbara menghapus air mata Felix.

"Aku pembunuh Bar. Dan itu udah menjadi hobby aku." Felix berucap tapi nadanya terdengar menyalahkan diri sendiri.

"Aku nggak akan larang kamu Fel. Tapi kamu harus ingat aku ada buat kamu kalo kamu udah capek. Terlepas dari kontrak kita, aku ada buat kamu." Barbara menenangkan Felix.

Felix benar-benar merasa nyaman saat Barbara seperti ini.

"Fel, aku gak setuju kalo kamu larang aku bilang i love you sama kamu. Itu ungkapan cinta loh." Barbara protes mengingat syarat yang diajukan Felix dikontrak nya.

"Tapi aku benci kata itu. Kata itu selalu Mama Papa aku ucapin waktu lagi main sama selingkuhan mereka." Felix membela diri.

"Fel, ubah cara pandang kamu mulai sekarang. Masih banyak arti yang baik dan tulus dari kata itu. Bukan hanya mewakili nafsu loh." Barbara meraih tangan Felix dalan genggaman nya.

"Udah yah. Jangan ingat-ingat masa lalu lagi. Nggak ada orang yang nggak punya masa lalu Fel. Tapi bagaimana kita bisa bangkit dan keluar dari keterpurukan itu?" Barbara terus menguatkan Felix.

Barbara sadar Felix menjadi seperti itu bukan keinginan nya, tapi karena rasa sakit nya yang tidak pernah didengar.

"Fel, aku lapar." Barbara merengek.

Felix yang tadi nya menatap Barbara dengan tatapan lembut seketika merasakan bara api yang panas diatas kepala nya.

Perubahan emosi Barbara dari yang menenangkan tiba-tiba menjengkelkan bahkan lebih cepat dari perubahan emosi seorang psikopat sepertinya.

"Mau makan apa?" Felix bertanya kesal dan bangkit turun dari ranjang nya lalu berjalan keluar dari kamar nya.

Felix merasa dirinya ditinggikan setinggi-tingginya lalu dihempaskan seketika diatas kayu berpaku.

"Haha jangan ngambek Fel." Barbara mengejar Felix.

Felix tidak menanggapi dan terus berjalan.

"Ih aku tadi seriusan nggak bercanda." Barbara memeluk Felix dari belakang tapi Felix terus saja berjalan hingga Barbara juga harus ikut berjalan sambil memeluk nya.

Pelayan dan pengawal yang melihat keberanian Barbara dibuat takjub, tidak menyangka ada perempuan yang berani bahkan bersikap manja pada Tuan mereka.

"Mau makan apa?" Felix bertanya saat mereka sudah didapur. Ia berbalik posisi dan memeluk Barbara dari depan sambil mengelus rambut belakang Barbara.

Para pelayan dan pengawal tambah terkejut melihat sikap manis Felix, rasanya ingin mati ditempat.

"Salad sayuran aja deh. Aku mesti jaga porsi makan biar badan aku tetap ideal kan? Biar gak malu-maluin kamu pas jadi model nanti. Haha." Barbara tertawa kecil. Ia menempelkan telinganya pada dada Felix.

"Eh, kamu punya jantung juga yah?" Barbara bertanya tanpa akhlak saat mendengar degup jantung Felix yang sangat cepat.

"Kamu pikir aku mayat?" Felix kesal dan melepas pelukan nya lalu berbalik dan berjalan kearah kulkas lalu mengambil sayuran yang cocok untuk membuat salad sayuran untuk Barbara.

"Makasih Felix." Barbara mengecup singkat pipi Felix dan sukses membuat senyum Felix mengembang.

Untuk pertama kalinya dalam hidup Felix, ada yang mengucapkan terima kasih pada nya.

"Kamu milikku Bar." Batin Felix dalam hati.

Felix pun dengan telaten membuatkan salad sayuran untuk Barbara sebagai makan malam nya, karena hari memang sudah malam saking asyiknya mereka bercerita tadi.

Felix udah jatuh cinta belum yah?

...~ To Be Continue ~...

******

Like dan komentar jangan lupa.

Makasih.

1
Marisya
bagus baguss. cerita nya keluarga keluarga psyco semua ya 😆
Marisya
aq demen niih cerita komplex dan ga gampang ditebak kyk gini. nice thor
Marisya
felix psikopat dan possesive. lbh baik frans dikit kyaknya pling gak dia gak smpe ngebunuh janin tak berdosa
❄️ sin rui ❄️
begron luar, tapi kaga bahasa anak jakarta banget 😒😒😒😒
Nefertari
aaaarrrrgghhhh jijik banget tuh dgn jalang
Lisa Sasmiati
ngeri Thor 😮😰
Lisa Sasmiati
hadiah untuk mu Thor 💐
Lisa Sasmiati
ooh aku suka 😍😍🥰
Lisa Sasmiati
ternyata orang tua nya Barbara baik dan hangat 😍😊 macam anak kepada Felix hingga Felix merasa sangat nyaman dan bahagia 😮🥰
Lisa Sasmiati
seorang psikopat yang kalau udah jatuh cinta ke banyak kan bucin dan posesif ya 😰😮🤭
Lisa Sasmiati
kalo aku sih lebih pisah dan pulang ke Australia dari pada menderita karena cinta yg mengerikan 😰🤨
Lisa Sasmiati
kok aku jadi ngeri sendiri ya 😰😰kalo emang cinta kenapa harus nyakitin pasangannya 🤨😮
Lisa Sasmiati
jadi harus nebak ya Thor 😮😊 Felix jadi nikah Ama Barbara atau tidak itu sih pilihan yg sulit ya karena hanya authorlah yg tahu 😊🤭
Lisa Sasmiati
mulut mereka lebih tajam dari pada pisaunya Felix 🤨🤨 walaupun aku nggak setuju mereka di bunuh tapi apa daya tangan tak sampai 😎
Lisa Sasmiati
bunga untuk mu Thor 👍👌
Lisa Sasmiati
ceh 🤨😮 psikopat 😡😡
Lisa Sasmiati
pastinya feliix lagi mau mgebunuh orang tuh jgn jgn Jay ya 😰😮 astaga 😱😱
Lisa Sasmiati
semua pasti ada sebab dan akibatnya moga aja dgn adanya Barbara Felix bisa mendptkan kasih sayang dari Barbara 😮🤨😊 emang Barbara emaknya Felix 😊🤭
Lisa Sasmiati
yuk lanjut
Lisa Sasmiati
aneh aja hobby membunuh orang emaknya Felix tuh dulu ngidam apa ya 🤨🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!