NovelToon NovelToon
Kultivator Tanpa Bakat

Kultivator Tanpa Bakat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Action / Epik Petualangan / Time Travel / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Xiao Chen, terlahir tanpa bakat sehingga ia sangat sulit berkembang. Dan pada akhirnya kehilangan ibunya.

Ketika ia sekarat dan akan mati. ia mendapatkan sebuah kristal aneh yang membuat dirinya kembali ke masa lalu untuk menghilangkan semua penyesalan.

Simak kisah perjuangan Xiao Chen dalam menghadapi kekejaman dunia terhadap orang tanpa bakat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6: Tekad Xiao Chen

​"Kak, rumahmu yang mana?" tanya Jun Fei dengan rasa ingin tahu.

​Xiao Chen yang berjalan di sebelahnya menoleh. Ia masih harus mengingat kembali tata letak desa di masa kecilnya, karena memorinya dominan berpusat pada masa tua.

​"Kalau tidak salah, seharusnya di sana." jawabnya, sedikit ragu sambil menunjuk ke arah pinggiran hutan.

​Jun Fei mengerutkan kening, keheranan. "Lah, kenapa harus tidak salah? Tidak mungkin Kak Xiao lupa rumah sendiri, kan?"

​Xiao Chen sedikit terkejut, lupa bahwa ia bukan lagi Xiao Chen yang lugu dan kecil. Ia harus cepat mencari alasan.

​"Aku memang sering lupa kalau sudah lelah. Tapi ini hanya sementara, kok!" Ia tertawa canggung, berusaha terlihat wajar.

​Setelah berjalan sedikit menjauh dari keramaian desa, mereka memasuki area yang agak terpencil. Di sana, di antara semak belukar dan pohon-pohon kecil, terlihatlah gubuk kayu reyot tempat ibunya tinggal.

​"Nah, itu dia." Xiao Chen langsung berlari ke depan. "Ayo, Jun! Akan kuperkenalkan kau kepada Ibuku!"

​Xiao Chen membuka pintu yang sudah usang. "Aku pulang, Bu!" serunya dengan suara bersemangat yang berusaha disembunyikan.

​Terdengar suara batuk dari dalam, namun kali ini disusul dengan jawaban yang penuh kehangatan. "Sudah pulang, Nak?"

​Xiao Chen masuk bersama Jun Fei. Walaupun rumah gubuk itu jelek dan sederhana, Xiao Chen selalu menjaga kebersihannya di masa lalu demi kenyamanan ibunya.

​"Iya, Bu. Hari ini, aku pulang dengan membawa seorang saudara baru." ucap Xiao Chen, langsung masuk ke kamar ibunya.

​Sang ibu masih terbaring lemah, wajahnya pucat, dan ia batuk beberapa kali. "Saudara baru?"

​Xiao Chen duduk di sebelah ibunya, menggenggam tangan ibunya yang dingin—tangan yang sangat ia rindukan.

​"Iya, Bu. Boleh tidak kalau Xiao Chen mengangkat anak ini menjadi adik dan bagian dari keluarga kita?" tanyanya lembut, memohon izin. "Ibu tidak perlu khawatir soal makanannya. Aku yang akan memberinya makan dan menjaganya."

​Ibunya tersenyum tulus, senyum yang menghangatkan hati Xiao Chen. "Ibu justru senang, Nak. Akhirnya anak Ibu dapat bergaul juga. Semakin banyak keluarga, Ibu juga semakin senang. Jadi, siapa nama anak ini?"

​Xiao Chen menepuk pundak Jun Fei, mendorongnya maju sedikit. "Perkenalkan dirimu, Jun."

​Jun Fei maju, ia terlihat sangat malu-malu dan canggung, tidak terbiasa dengan kehangatan seperti ini. "N-namaku Jun Fei... B-bibi... Maksudku Nyonya."

​Melihat ibunya tersenyum dan tampak bahagia menerima kehadiran Jun Fei, Xiao Chen membalikkan badan. "Aku pergi ke belakang dulu, Bu. Kalian bicara saja." Ia meninggalkan Jun Fei dan ibunya untuk memberi mereka ruang berinteraksi.

​"Jangan panggil Ibu seperti itu, Nak," suara lembut ibunda Xiao Chen terdengar. "Panggil saja aku Ibu juga, ya. Ibu sudah menganggap Nak Jun Fei sebagai anak Ibu sendiri."

​Mendengar kata-kata itu, Jun Fei merasakan sesuatu yang asing, namun sangat nyaman, menjalar di hatinya. Perasaan dihargai, diterima, dan diakui sebagai bagian dari keluarga. "B-baik, Bu."

​Di ruangan belakang, Xiao Chen duduk di lantai, memeluk lututnya erat-erat. Mendengar percakapan mereka, ia tidak bisa lagi membendung air mata. Air mata kebahagiaan dan kelegaan.

​Perasaan luar biasa ketika dapat bertemu kembali dengan ibunya, yang ia yakini telah tiada, membanjiri hati kecilnya. Semua pengorbanan dan ancaman kutukan pengulangan hidup terasa sebanding.

​"Aku janji, Bu! Aku pasti akan menyembuhkanmu!" bisik Xiao Chen, penuh tekad. "Aku bersumpah, kali ini aku akan menjadi orang hebat!"

1
Eko Lana
ayo Thor semangat jangan hiatus😄
Eko Lana
8 tahun yang berat Xiao Chen
Eko Lana
hahahahaha psikopat semua😄🤣
Eko Lana
hahahaha..bocil2 cerdas
Eko Lana
mantap Thor
Eko Lana
alur ceritanya bagus
Eko Lana
alur cerita yang bagus
sitanggang
cerita yg bodoh tak bermanfaat ada kejadian sprti ini👹👺
Slow respon
Xiao Chen,Yang semangat dong yang semangat dong🔥💪🔥
Slow respon
Dukung terus guys dengan like, subcribe, kasih rating bintang 5 dan teruss baca. jangan lupa ingatkan untuk update.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!