Bisakah kalian bayangkan, gadis 17 tahun yang baru masuk universitas di paksa untuk menjual tubuhnya kepada pria hidung belang? ya, Siera tidak akan pernah mau melakukan itu. melawan paman dan bibinya yang berbuat jahat padanya. bertemu seorang pria dan langsung mengajaknya menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta
Raut wajah terkejut tidak bisa dihilangkan dari wajah para pengusaha yang ada di ruangan itu, mereka saling menatap satu sama lain mereka benar-benar tidak bisa berpikir mengenai sosok yang barusan masuk tersebut. "Tuan Ricardo, siapa gadis kecil itu?" tanya salah satu pengusaha.
"Apakah dia keponakan tuan Xavier?" sahut pengusaha yang lain.
Ricardo belum menjawab, Dia kemudian memijat kepalanya.
"Siapakah gadis kecil itu Tuan Ricardo? Apakah dia keponakan Tuan Xavier?" para pengusaha kembali bertanya. mereka benar-benar dibuat penasaran.
Helaan nafas berat ditunjukkan oleh Ricardo, Dia kemudian meminta para pengusaha untuk duduk. "Jangan sampai kalian mengganggu gadis yang barusan masuk itu jika kalian ingin selamat." ucap Ricardo.
Kalimat itu semakin membuat para pengusaha penasaran dengan sosok yang barusan masuk itu, gadis muda cantik menawan seksi dan senyumnya begitu mempesona. "Siapa gadis itu Tuan Ricardo?" salah satu pengusaha bertanya dengan rasa ingin tahu yang begitu luar biasa.
"Gadis kecil itu adalah nyonya muda dari keluarga Lincoln." jawab Ricardo.
"Nyonya muda keluarga Lincoln?" ucap para pengusaha bebarengan, mereka sedikit terdiam mencerna setiap kalimat yang dikatakan oleh Ricardo.
"Nyonya muda keluarga Lincoln?" ucap salah satu pengusaha yang kemudian terdiam, dia menatap Ricardo seolah tidak percaya. "Gadis muda itu istri Tuan Xavier?" tanyanya yang seolah tidak percaya.
Ricardo menganggukkan kepalanya, dia mengiyakan pertanyaan dari beberapa pengusaha itu. "Ternyata rumor itu tidak benar, ternyata gadis kecil itu istri dari tuan Xavier." ucap mereka yang kemudian terdiam sembari menganggukkan kepalanya.
"Gadis kecil itu bukanlah gadis di bawah umur, usianya sudah 18 tahun, bisa menikah secara negara. Dia adalah seorang mahasiswi yang memiliki prestasi yang cukup cemerlang, sebentar lagi dia akan lulus dan akan mengambil gelar baru." kata Ricardo yang membuat para pengusaha itu seolah tidak percaya.
"18 tahun? sebentar lagi akan lulus kuliah?" tanya mereka yang seolah tidak percaya.
Ricardo menganggukkan kepalanya lagi, Dia kemudian menceritakan mengenai bagaimana cerdasnya istri dari bosnya itu.
Di tempat lain Xavier mengajak istrinya berjalan-jalan di sekitar perusahaan, beberapa karyawan melihat gadis muda yang dibawa oleh Xavier, mereka juga mengira kalau gadis itu adalah keponakan dari bos mereka. "Lain kali kalau kamu ke perusahaan pakailah baju formal, pakaian yang bisa menunjukkan kalau kamu itu adalah istri dari Xavier Lincoln." ucap Xavier yang kemudian memeluk pinggang istrinya dengan begitu posesif.
"Begitukah?" goda Sierra.
Setelah selesai keliling perusahaan Sierra kemudian pulang bersama Xavier, sore itu mereka harus segera bersiap-siap karena akan pergi ke pesta tuan Abizar.
"Tuan benar-benar terlihat begitu menawan." puji pelayan Andi kepada kakek Abraham.
"Tentu dong, aku harus terlihat menawan. Aku akan pergi bersama putraku dan menantuku jadi aku harus terlihat hebat dong." jawab kakek Abraham yang kemudian tertawa terbahak-bahak.
Sierra yang berada di dalam kamarnya Dia sedang berdandan seminimal mungkin, dia tidak suka memakai make up yang terlalu tebal. Xavier yang melihat itu bukannya membiarkan sang istri menyelesaikan make up nya malah dia terus menggoda istrinya.
"Kamu ini ngapain sih? Aku harus menyelesaikan riasanku." Sierra kesal.
"Istriku benar-benar cantik." puji Xavier yang membuat Sierra menjauhkan diri dari sang suami.
"Paman, aku harus menyelesaikan riasanku, lihatlah jadi berantakan kan." Sierra benar-benar sangat kesal.
Xavier tidak membiarkan Sierra, dia terus menciumi pipi isterinya tanpa henti. apa yang di lakukan oleh Xavier membuat Sierra benar-benar tidak bisa menahan amarahnya.
"Kalau kamu terus seperti ini maka aku tidak mau ikut ke pesta." ujar Sierra yang kemudian melempar lipstiknya.
Xavier langsung menghentikan pergerakannya, dia yang dari tadi mencium wajah Sierra seketika terhenti. "Maafkan aku sayang, habis kamu sangat cantik." ucap Xavier yang kemudian tersenyum.
"Bisa diam tidak, jika kamu terus seperti ini aku akan berganti pakaian." ujar Sierra.
Xavier langsung diam tanpa bergerak, dia menutup mulutnya dengan tubuh yang diam. Sierra yang melihat itu dia malah tersenyum, sesaat kemudian dia telah selesai memakai riasan.
"Ayo kita pergi." Sierra menatap suaminya.
drama kecil sepasang suami istri ketika mereka hendak pergi ke pesta terkadang menjadi drama yang sangat lucu, malam itu kakek Abraham bersama dengan Putra dan menantunya pergi ke pesta yang diadakan oleh pengusaha bernama Abizar. Sierra yang berdandan cantik namun sederhana itu membuat siapapun yang melihatnya sangat terkagum-kagum. Beberapa pengusaha muda menatap Sierra dan menganggap kalau Siara adalah keponakan dari Xavier.
Seorang pengusaha mendekati kakek Abraham yang datang bersama dengan Xavier dan Sierra, pria itu terlihat menatap Sierra yang sudah membuatnya terpanah pada pandangan pertama. "Halo tuan Abraham." sapa seorang pengusaha.
"Hallo." jawab kakek Abraham yang kemudian menjabat tangan si pengusaha.
Kakek Abraham menatap pria itu begitu pula dengan Xavier, pengusaha muda yang mungkin usianya hampir sama dengan Xavier itu nampak menatap Sierra sembari tersenyum, sedangkan Sierra sendiri dia malah fokus dengan sesuatu yang lain.
Ketika si pengusaha itu berbicara dengan kakek Abraham kedua matanya tidak menatap pria tua itu malah dia menatap Sierra dengan begitu tajam bahkan kedua matanya tidak berpaling sama sekali.
"Tuan Abraham, cucu Tuan benar-benar sangat cantik." puji si pengusaha yang membuat Sierra tersenyum. sedangkan Xavier darahnya langsung mendidik.
"Maaf tuan, aku harus memperjelas status wanita yang ada di sampingku ini, perkenalkan namanya Sierra Lincoln, dia adalah istriku." Xavier memperkenalkan Sierra dengan label istrinya. hal itu membuat pengusaha itu langsung terdiam pria yang terkenal dingin dan tidak pernah tercium oleh media mengenai hubungannya dengan seorang wanita. tiba-tiba saja hari itu dia mengatakan kalau gadis muda yang ada di sampingnya itu adalah istrinya.
"Anda tidak usah bercanda seperti itu, tuan." ucap si pengusaha muda.
Xavier tidak menunjukkan senyumnya melainkan dia menunjukkan ekspresi kekesalan. Ketika Xavier ingin membuka suara Sierra langsung menghentikan sang suami, dia menatap pria muda yang ada di depannya itu.
"Maafkan saya tuan, tapi anda tidak punya sopan santun sama sekali, perkenalkan nama saya adalah Sierra Lincoln. Saya adalah istri pria dingin dan super kaya ini, dan saya menantu dari kakek Abraham, pria paling kaya dan paling tajir." ujar Sierra sembari tersenyum kemudian langsung menarik lengan sang suami untuk pergi dari sana. melihat raut wajah Xavier Sierra tahu kalau suaminya itu sekarang ini sangat kesal.
"Kenapa kamu harus membawaku pergi dari tempat itu? ingin sekali aku tinju wajahnya." kata Xavier.
Sierra mencubit lengan suaminya. "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Sierra.
"Aku akan meninju wajahnya." jawab Xavier kembali.
"Kamu ingin membuat masalah ya?" Sierra mencubit kecil lengan sang suami hingga membuat Xavier mengusap lengannya.
"Sakit sayang..," ucapnya.
*bersambung*