"Ma, Papa Anin masih hidup atau sudah pergi ke Sur_ga?" tanya bocah cantik bermata sayu yang kini berusia 5 tahun.
"Papa masih hidup, Nak."
"Papa tinggal di mana, Ma?"
"Papa selalu tinggal di dalam hati kita. Selamanya," jawab wanita bersurai panjang dengan warna hitam pekat, sepekat hidupnya usai pergi dari suaminya lima tahun yang lalu.
"Kenapa papa enggak mau tinggal sama kita, Ma? Apa papa gak sayang sama Anin karena cuma anak penyakitan? Jadi beban buat papa?" cecar Anindita Khalifa.
Air mata yang sejak tadi ditahan Kirana, akhirnya luruh dan membasahi pipinya. Buru-buru ia menyeka air matanya yang jatuh karena tak ingin sang putri melihat dirinya menangis.
Mendorong rasa sebah di hatinya dalam-dalam, Kirana berusaha tetap tersenyum di depan Anin.
Sekuat tenaga Kirana menahan tangisnya. Sungguh, ia tak ingin kehilangan Anin. Kirana hanya berharap sebuah keajaiban dari Tuhan agar putrinya itu sembuh dari penyakitnya.
Bagian dari Novel : Jodoh Di Tapal Batas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 - Buah Jatuh Sepohon-pohonnya
Aldo mengemudikan mobilnya sendiri untuk mengantar Kenzo ke sekolahnya.
"Anak papa jangan cemberut dong," goda Aldo berusaha memecah keheningan yang ada antara dirinya dengan sang putra.
"Gak asyik kalau di sekolah gak ada Anin!" ketus Kenzo.
"Tumben anak papa berteman dekat sama anak perempuan," goda Aldo. "Dulu di Jakarta, temanmu cowok semua. Enggak ada tuh dekat sama teman cewek. Sekarang di Surabaya, malah kebalikannya. Se-istimewa apa sih Anin? Papa jadi penasaran nih," sambungnya.
"Istimewanya Anin apa ya?" gumam Kenzo seraya bermonolog sendiri sembari pandanga kedua matanya menatap ke atas.
"Mungkin istimewanya Anin, dia selalu tersenyum Pa. Mirip banget sama nenek selalu senyum sama Kenzo walau nakal. Hehe..."
"Ya, nenek memang paling jago meluluhkan hati orang." Sahut Aldo yang memang kagum atas kegigihan dan kesabaran Dokter Heni di masa lalu.
Dokter Heni yang berstatus sebagai ibu sambungnya itu berhasil menaklukan hati seluruh keluarganya mulai dari papanya, Aya sekaligus dirinya yang awalnya begitu dingin justru berakhir sangat menyayanginya.
Bahkan rasa sayangnya Dokter Heni sebagai ibu sambungnya boleh dikata melebihi Manda, ibu kandung Aldo sendiri.
☘️☘️
"Ken, kasihan sama Anin Pa. Makanya Ken dekat sama dia," ucap Kenzo terdengar sendu.
Aldo menghela nafas beratnya. Sifat putra kandungnya bersama Kirana ini begitu mirip dengannya.
Ibarat kata, seperti buah jatuh sepohon-pohonnya.
Aldo juga memiliki sifat yang sama seperti Kenzo yakni mudah kasihan pada orang lain terutama yang dekat dengannya entah teman, sahabat maupun pasangan.
Hana Andini adalah gadis yatim piatu yang selama ini membantu Dokter Heni di panti asuhan miliknya yang ada di Jogja.
Hana punya cacat fisik sejak lahir pada salah satu kakinya, tepatnya di bagian kiri. Hana memakai kaki palsu. Namun, wanita itu gigih bekerja sosial demi senyum anak-anak panti asuhan.
Dari sana lah Aldo dan Hana berkenalan, lalu mulai berteman. Aldo pun kagum melihat tekad Hana yang tak mudah menyerah.
Hana pernah bercerita pada Aldo, jika ia sering dikucilkan oleh lingkungannya sejak kecil.
Perihal masa lalu mendiang orang tua Hana, baik Aldo, Dokter Heni dan Seno pun tau. Namun, mereka sama sekali tak pernah menghakimi pada Hana yang berasal dari tipe keluarga seperti itu. Anak seorang pela_cuur.
Ibu kandung Hana telah meninggal dunia ketika Aldo masih berusia sembilan belas tahun dan baru saja masuk kuliah. Sedangkan ayah kandung Hana tidak jelas. Dikarenakan sebagai P S K tentu banyak pria yang memakai jasa ibu kandung Hana tersebut.
Ibu kandung Hana meninggal dunia karena sakit paru-paru dan komplikasi yang lain. Di mana penyakit tersebut sudah cukup lama di deritanya.
Aldo tipikal pria yang punya karakter tidak pernah menjudge orang lain dari penampilan luarnya maupun latar belakang keluarga.
Seperti pepatah bilang :
"Penampilan luar tidak boleh dijadikan patokan untuk mengukur kebaikan seseorang. Jangan pernah melihat dari pakaian yang dipakai, melainkan lihat orang itu dari lisan dan akhlaknya."
Kita sebagai anak juga tidak bisa meminta untuk dilahirkan dari rahim ibu seperti apa maupun sosok keluarga yang bagaimana nantinya dibesarkan. Apakah keluarga kita kaya, miskin atau yang lain.
Aldo sendiri pun punya background dari keluarga broken home karena ibu kandungnya berselingkuh dengan komandan sang papa. Yang ternyata pria selingkuhan Manda adalah ayah kandung Kirana.
Oleh karena itu, ia tidak menilai Hana dari background keluarga wanita itu.
Tak berselang lama setelah lulus kuliah kedokteran, Aldo dan Hana menikah. Keduanya menikah atas dasar perjodohan dari Dokter Heni dan Seno.
Aldo punya trauma masa lalu karena melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri perselingkuhan antara Manda dengan Gani Samudera. Hingga menjadikan Aldo sosok yang introvert dan tak mudah didekati oleh wanita.
Padahal banyak lamaran yang datang pada Aldo dari keluarga militer berpunya. Namun, semua ditolaknya. Kala itu Aldo masih belum mampu percaya pada wanita, terutama yang baru dikenalnya.
Wanita yang ia percaya hanya ibu sambungnya yakni Dokter Heni dan Aya, sang adik.
Alhasil ketika Dokter Heni dan Seno menawarkan perjodohan dengan Hana, Aldo pun akhirnya menerima karena terus didesak keluarganya agar segera menikah.
Kata orang :
Cinta dan benci itu beda tipis. Sama hal nya seperti cinta dan rasa kasihan.
"Kamu persis sekali sama papa, Nak. Mudah kasihan pada orang lain," batin Aldo.
Namun, ingatlah bahwa terkadang rasa kasihan atau gak tegaan pada orang lain, juga kurang baik jika penempatannya pada objek yang tidak tepat.
Justru yang terjadi, diri kita sering dimanfaatkan oleh orang tersebut tanpa kita sadari.
Sampai detik ini, Aldo sendiri belum mampu menafsirkan hatinya sendiri. Entah mencintai Hana atau hanya sebatas rasa kasihan.
Namun dengan Kirana, Aldo merasakan sesuatu hal yang berbeda. Jantungnya sering berdegup kencang ketika bersama. Cinta.
Walaupun sering bertengkar dengan Kirana karena berbeda pendapat, Aldo merasakan sesuatu yang lebih hidup dari segi komunikasi dan memacu adre_nalinnya serta tidak mon0ton.
Bahkan ada beberapa hal yang bergejolak di dalam tubuhnya saat berdekatan dengan Kirana sebagai pria normal. Has_rat.
Bersambung...
🍁🍁🍁
astagfirullah, cmn bisa inhale exhale
Pen jambak Aldo boleh gak sih?? Tapi takut dimarahin pak Komandan...
Do, bnr² lu yee, suami gak bertanggung jawab!!! Pantes kmrn nangis sesunggukan, merasa berdosa yak... Tanggung Jawab!!! Kudu dibwt bahagia ntu si Kirana sama anak²nya sekarang!!!
lanjutkan.....
Hamil 1 ajah berat, apalagi ini hamil kembar dah gt gak ada support system... hebat kamu Kirana, mana cobaan datang bertubi² 👍👍👍 saLut
alasanya jelas karena dia merasa kecewa karena Kirana tidak lagi bisa digunakan sebagai boneka balas dendamnya pada Aldo