NovelToon NovelToon
Pengantar CINTA Untuk Mbak Janda

Pengantar CINTA Untuk Mbak Janda

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Cintamanis / Janda / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Resti_sR

"𝘏𝘢𝘭𝘰, 𝘪𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘬 𝘱𝘢𝘬𝘦𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘥𝘪 𝘬𝘪𝘳𝘪𝘮, 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘱𝘢𝘮 𝘤𝘩𝘢𝘵 𝘢𝘱𝘢𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨.
𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵,
𝘑𝘢𝘷𝘢𝘴—𝘬𝘶𝘳𝘪𝘳 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘦𝘫𝘢𝘳 𝘫𝘢𝘯𝘥𝘢!"

Bagi Javas, seorang kurir dengan sejuta cara untuk mencuri perhatian, mengantarkan paket hanyalah alasan untuk bertemu dengannya: seorang janda anak satu yang menjadi langganan tetapnya. Dengan senyum menawan dan tekad sekuat baja, Javas bertekad untuk memenangkan hatinya. Tapi, masa lalu yang kelam dan tembok pertahanan yang tinggi membuat misinya terasa mustahil. Mampukah Javas menaklukkan hati sang janda, ataukah ia hanya akan menjadi kurir pengantar paket biasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Resti_sR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Mau rasa cinta, ada mbak?

“Selamat datang kak, mau pesan apa?” Seorang karyawan datang mendekat ke arah mejanya. Javas terdiam sejenak, seolah sedang menunggu sesuatu. Beberapa karyawan lain yang melihat dari jauh berbisik, memuji ketampanan Javas yang layaknya seorang model bukan kurir.

Javas tidak berbicara, hanya arah pandangannya tertuju pada Selena yang berdiri di balik etalase juga sedang memantau karyawan dan pembeli.

Melihat tatapan Javas, wanita cantik itu mendekat, membuat Javas tersenyum tipis.

“Hanya lirikan, mampu menariknya ke arahku,” batin Javas congkak.

“Halo, mas.” Sapa Selena dengan senyum manisnya. Senyum yang sama yang membuat Javas seperti orang gila dari semalam.

“Kamu ke belakang saja!” Bisik Selena kepada karyawannya itu. Karyawan tersebut menunduk dan berlalu ke belakang dengan cepat.

“Saya pikir mas kurir—”

“Javas, panggil Javas saja mbak,” ujar Javas memotong kalimat Selena dengan senyum kikuk.

“Ah, iya. Mas Javas. Mas mau pesan roti? Kebetulan banyak cita rasa baru yang masih tersedia, mas tinggal pilih semuanya pasti ada,” tutur Selena sembari memberikan kertas menu kepada Javas. Pelayanan Selena umum, namun Javas merasa wanita itu memperlakukannya spesial.

“Mau rasa cinta, ada mbak?” Tanya Javas santai dengan tatapan tertuju pada wajah Selena tanpa berkedip.

Selena terdiam sepersekian detik. Bibirnya sedikit terbuka, matanya berkedip cepat.

Javas merasa dadanya naik turun, bukan karena gugup, tapi karena yakin banget tadi kalimatnya bakal terdengar smooth.

“Eh…” Selena menatap aneh ke arahnya. Kemudian gantian menatap buku menu, “Mas kalau cari rasa seperti itu, bukan di sini tempatnya!” ujar Selena masih terdengar lembut namun penuh tegas. 

“Maksud saya, rasa best seller di sini mbak, iya.” Cepat-cepat Javas klarifikasi, tidak ingin terlihat seperti orang bego. 

“Rasa yang paling best seller di sini ada blueberries cream cheese,  ada juga double cohco, dan banyak mas yang best seller!” tukas Selena mencoba masih sabar. 

“Kalau begitu, aku pesan lima varian yang berbeda, mbak.” Ujar Javas sembari melihat menu, yang nyatanya tidak benar-benar dia baca, tetapi untuk sekedar menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah salah tingkah. 

“Baiklah, di tunggu ya mas.” Saat Selena hendak berbalik ke etalase, namun berhenti sebelum Javas kembali bersuara pelan. 

“Kalau makan dengan mbak Selena di sini, boleh nggak?” Kalimat itu entah kenapa keluar begitu saja dari bibirnya, yang padahal sejak tadi berusaha dia tahan. 

Selena mengerjap pelan, keningnya mengerut heran, “Makan rotinya dengan saya?” Tunjuknya pada diri sendiri dan langsung di angguk semangat dari Javas. 

“Boleh, saya pikir Mas Javas mau membeli dan bawa pulang,” tukas Selena kemudian kembali melangkah. 

“Yes!” tangan Javas melakukan selebrasi kecil di balik meja. Senyumnya terukir terus, menatap Selena yang sibuk menyiapkan pesanannya.

‿︵‿︵‿︵‿︵‿︵‿︵

Dari balik etalase, Selena beberapa kali melirik ke arah Javas. Bukan suka, hanya saja wanita itu sejak tadi merasa aneh dengan kurir tampan itu. Seolah ada yang berbeda dari pertemuan kemarin, wajahnya yang masih muda terus tersenyum. 

“Apa dia latihan mau menjadi master model, sampai bibirnya tersenyum terus?” Batin Selena tak habis pikir. Sesekali dia menggeleng tak jelas, sementara karyawan lainnya sibuk bekerja. 

“Kak Selena, tuh cowok kok sejak tadi liatin kak Selena terus ya?” Meri, salah seorang karyawan yang berdiri di dekatnya berbisik sembari menunjuk Javas. 

“Emang iya?” Tanya Selena. 

“Iya ih, dari sejak datang, sampai sekarang lihat saja tatapannya, ke sini terus!” Lanjut Meri yang setengah terpesona dengan Javas namun setengahnya lagi merasa risih di perhatikan. 

“Ya sudah, gak apa-apa.”

“Aku rasa dia naksir kak Selena deh,” tukas Meri kemudian berlalu dari sana. 

“Apasih, ada-ada saja. Masa bocah seperti itu naksir,” Gumam Selena yang merasa Javas sepertinya hanya orang yang cepat bergaul saja. 

Beberapa kali Javas salah tingkah kala menyadari Selena dan beberapa karyawannya sedang melihat ke arah dia. Dari ekor matanya, pria itu tak lepas untuk melihat ke sana. Dia berpura-pura membuka ponsel, menggeser layar untuk sekedar mengalihkan sedikit perhatiannya. 

“Ah, aku ada ide!” Gumamnya saat sebuah ide cemerlang muncul di otaknya yang encer. Javas membuka room chat bersama ibunya, menghubungi wanita itu. 

{Anak kurang ajar, kenapa semalam tidak menjawab telepon mommy?} Baru saja telepon itu tersambung, Javas menjauhkan ponselnya segera setelah dari seberang wanita itu ngomel-ngomel panjang lebar. Dia sampai mengelus dada karena tidak siap dengan omelan itu. Beruntung ponselnya tidak di loudspeaker, kalau tidak, mungkin pengunjung lain akan menertawakannya. 

“Selamat siang, mommy,” suara Javas pelan, berusaha menjaga imagenya yang padahal sudah hancur sejak tadi. 

{Jawab pertanyaan mommy, Javas. Kenapa semalam tidak angkat teleponnya!!] Wanita itu belum berhenti dari seberang, membuat Javas ingin sekali menutup teleponnya. Niat dia menelpon sang ibu hanya untuk basa basi agar tidak merasa kikuk banget berada di dalam toko itu, ternyata salah besar. 

“Maaf, mommy. Aku ketiduran. Sebagai permintaan maaf dari Javas, bagaimana kalau aku kirimin Mommy roti?” Tawarnya dengan senyum tipis, karena yakin banget sang ibu tidak akan menolak kalau soal ini, apalagi roti itu di beli di tempat yang menjadi favoritnya. 

{Benarkah, kamu di toko roti, sayang?} Benar dugaannya, wanita tua itu memang mudah di rayu. Javas mencebikkan bibirnya sejenak. 

“Iya, Javas sedang berada di Selena Bakery, Mom. Mommy mau di beliin roti apa?”

{Apa saja, sayang. Semua roti di sana Mommy suka, yang banyak ya Jav. Mommy benaran tunggu di rumah nih rotinya!} Suara wanita itu terdengar berbeda dari seberang, begitu semangat. 

“Boleh, Mi. Tapi duitnya jangan lupa di tf ya, dan tipsnya yang banyak, aku lagi kekurangan duit kebetulan,” ujarnya tertawa kecil membayangkan wajah ibunya dari seberang sana. 

{Dasar anak sialan, manfaatin mommy kamu? Tapi tidak apa-apa, Mommy tf sekarang uangnya, jangan lupa di kirim rotinya ya!} Ujar wanita itu kemudian mematikan sambungan teleponnya. Javas tersenyum tipis, kemudian menantikan transferan dari nyokapnya itu. 

Yang tidak lama, sebuah notifikasi masuk. Sepuluh juta masuk begitu saja ke rekening Javas, membuat pria itu mengulum senyum. 

“Kau boleh saja mencabut semua fasilitasku, tapi wanita-mu itu tidak akan membiarkan anaknya kesusahan, huhhh!” 

...----------------...

“Ini pesanannya mas, silahkan di nikmati!” Selena membawa beberapa varian roti untuk dia letakkan di depan meja Javas. Dia juga ikut duduk di sana, menemani pria itu makan rotinya. 

“Enak banget, mbak. Pantas saja Mommy saya suka beli roti di sini, rasanya tidak bisa bohong.” Puji Javas jujur. 

Selena tersanjung, dia menyuapi satu potong roti yang di beli Javas. 

“Makasih, mas. Saya senang kalau banyak yang suka sama usaha kecil saya.” 

“Sama-sama, mbak. Semoga usahanya lancar terus ke depannya, makin banyak lagi pelanggan yang suka, dan Bakery ini melejit sampai ada beberapa cabang lagi, tidak hanya di sini melainkan di kota lain juga,” tutur Javas panjang lebar dan hanya di balas anggukan oleh Selena. Pria itu memakan rotinya dengan lahap, dan memang benar-benar suka. 

Cukup lama mereka berbasa-basi kecil, hingga jam terus berjalan cepat. Selena juga tidak mungkin selalu berada di sana, masih banyak pekerjaan yang menunggu daripada sekedar menemani pemuda tampan itu. 

“Aku pesan lagi untuk di bawa pulang ya mbak.” Ujar Javas bersiap untuk membayar. 

“Siap, mas Javas.”

Javas melakukan pembayaran, dia tidak hanya membeli untuk ibunya, melainkan beberapa dia beli untuk di bawa ke kantor ekspedisi nanti sore. 

“Makasih mas Javas, sudah mau membeli roti di sini.” Selena berujar sopan, dan Javas tersenyum bahagia. Tanpa sadar, Selena ikut mengantarnya keluar. 

“Em, besok-besok aku boleh datang kesini lagi nggak, mbak?” Ujar Javas penuh harap sembari menentang beberapa kotak roti di tangannya.

“Tentu saja boleh, mas.” Jawab Selena cepat. 

“Tapi suaminya tidak apa-apa kan? mbak tidak takut suaminya marah?” Tanya Javas dengan berani. 

Selena terdiam sejenak, mencerna maksud lain kalimat Javas itu. Sesaat wajahnya tampak berbeda, senyum itu seketika lenyap dari wajahnya. 

“Maaf, mbak. Apa aku salah bicara?” Tidak enak hati dengan perubahan raut Selena, pria itu merasa bersalah. 

“Em, tidak apa-apa. Lagian emang kenapa harus marah kalau mas Javas ke sini, kan hanya sekedar untuk membeli?” Tukas Selena santai, tapi bagi Javas itu mengena banget di hatinya. Dia benar-benar di anggap pembeli oleh Selena, tanpa ada maksud lain. 

“Lagian, tidak akan ada yang marah, mas. Saya sudah bercerai dengan suami saya.” Lanjut Selena, kali ini membuat Javas terdiam. 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
pepet terus mas, gpp kaku tangan demi cinta🥰
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Javas: gini banget pepet janda🤣🤣
total 1 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
bagusss cerita nya thor ada lucu lucunya 🤣
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Terima kasih kak🥰🥰
total 1 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
cinta dengan tulis ya javes
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
ada ada aja😂
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
🤣🤣🤣🤣🤣
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
yang lagi viral skg namanya mas🤣 menguasai 3 negara, Indonesia korea n malaysia🤣😂
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ: iy thor🤭
total 2 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
gubrak🤣
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
wkwkwkwkwk... anterin aja ke alamat pertama mas kurir🤣
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
mampir thor 🤣🤣🤣🤣🤣
🟢≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
aduhh, jangan jadi pebinor Javas🤣🤣, tpi klau statusnya janda, ya lain lagi🤣🤣
🟢≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥: waduhhh, seketika bulu kuduk ku berdiri😬😬
total 2 replies
Lola Maulia
🥰🥰🥰🥰
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Makasih kak🥰
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto: sama2 👍👌
total 2 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Efy
curahan hati kang Kurir paket,ya ampun disaat costumer nungguin lama ternyata kang paket juga berharap cepat sampe ke tuannya,tapi si gogle map masih ngerjain muter-muter alamat rumah nya😄
Efy: ya ampun,iya juga y😅
total 3 replies
Va🍃🍂
emang si Javas plek ketiplek sama bapaknya🤣🤣😭
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Ya kan, emang jiplakan bapaknya🤣
total 1 replies
Cibby
Jule.., autor juga tidak ketinggalan ya🤭🤭
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: 🤣🤣🤣ya memanfaatkan
total 1 replies
Tulisan_nic
plus racun ya,mau?🤣🤣🤣🤣
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Javas: Ya jangan dong, kasian mbak Selena Jandanya berkelanjutan kalau akuu di racun😭
total 1 replies
Tulisan_nic
gundulmu iku🤣🤣🤣
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Ampun kak🤣🙏
total 1 replies
Tulisan_nic
adalah,ada hati yang mulai berbunga-bunga 👻
Tulisan_nic
Hey,udah ada 💗 aja itu
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: love pink lekuk2 kata Javas🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!