NovelToon NovelToon
Pewaris Dawson

Pewaris Dawson

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:171
Nilai: 5
Nama Author: Icha_Rere

VANOREZ

Deskripsi

Siapa yang akan menyangka bahwa ucapan saat pertama melihatnya akan menjadi kenyataan yang terduga. Itulah yang di alami Vanorez Harven Dowson yang biasa di panggil Vano saat pertama melihat seorang gadis cantik bermata softblue di seberang jalan. Raquella queenby firstly putri kedua keluarga firstly yang tinggal bersama oma dan opa nya di jerman semenjak berumur 10 tahun setelah kejadian tak terduga yang membuat sang princess identitasnya di tutup rapat dari dunia. " Mine " itulah yang di ucapkan seorang pemuda saat melihat seorang gadis yang sedang berdiri di pinggir jalan. Bagaimanakah kisah awal cinta itu bersemi....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha_Rere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

Vano dan Ella saat ini sudah di mobil menujua apartemen Vano. Diperjalanan mereka berhenti di lampu merah. Ella menoleh ke luar jendela , seketika mata Ella berbinar melihat ada penjual bakso bakar. Ella sudah membayangkan bertapa nikmat bakso bakar yang di beri kuah pedas.

Klup

Ella menelan kasar ludahnya.

" Kak Arez " Ucap Ella manja.

Vano mengernyitkan keningnya mandengar panggilan dari gadisnya.

" Arez ???" Tanya Vano.

" Ella menganggukan kepalanya cepat. Hmm mulai hari ini gue mau panggil kak arez aja ya.. boleeh ??" Ucap Ella manja dan mengedip-ngedipkan matanya.

" Shit...gemesin banget sih " batin Vano.

" As you wish baby " jawab Vano lembut seraya mengusap pipi cubby gadisnya.

Padahal di dalam hatinya Vano rasanya pengen salto saking senangnya.

Ella pun seketika salting di panggil baby oleh Vano tapi demi bakso bakar Ella mengendalikan hatinya yang salting brutal.

" Kak Arez " panggil Ella lagi.

" Hmm, kenapa sayang " jawab Vano

Blushh...

Pipi ella seketika memerah dan membuat ella salah tingkah untuk ke 2 kalinya.

" Kak gue mau beli itu boleh " ucap ella menunjuk keluar jendela.

Vano hanya melirik sekilas.

" Gak boleh " balas Vano cepat.

" Boleeeh ya kak yaa..yaa.. gue pengen banget makan itu."rengek ella menggoyang-goyang lengan Vano di sertai puppy eyes nya.

Vano pun tidak tahan melihat tingkah manja gadisnya.

" Boleh .. tapi ada syaratnya " ucap Vano tersenyum smirk.

" Apa syaratnya " tanya ella cepat.

" Yakin .. gak nolak " goda Vano.

Ella menganggukan kepalanya cepat. Bodo amat apa syaratnya, yang penting dia bisa memakan jajanan itu.

" Cium " ucapnya seraya menunjuk pipinya.

" Kok cium " tanya ella tak terima.

" Mau ngak nih, bentar lagi lampu hijau " sarkas Vano.

Tanpa pikir lagi ella pun mengecup pipi Vano. Yang ada di pikiran ella saat ini hanyalah bakso bakar.

Cup

" Udah " ucap ella.

" Hmm good girl " timpal Vano seraya memegang pipinya yang masih berasakan benda kenyal itu menempel di pipinya.

Vanopun memarkirkan mobilnya.

" Tunggu disini, jangan keluar " ucap Vano.

" Yang pedes ya kak " timpal ella tersenyum sumringah.

Vanopun menghampiri penjual bakso bakar itu.

" Satu pak gak pedes " ujar Vano.

" Siap mas " ucap penjual.

" Ini mas jadi 10.000 mas " ucap penjual.

Vano segera merongoh dompetnya. Ia mengambil selembaran uang merah dan mengambil pesanannya.

" Kembalianya ambil aja pak " ujar Vano lalu pergi dengan raut datar tak memberikan ekspresi apapun.

" Waduh mas! Makasi banyak ya mas. Udah ganteng, baik lagi" ucap penjual tersenyum senang.

Sesampainya di dalam mobil.

" Aaaaa makasi kak arez " antusias ella.

" Makasi doang"?? Ucap Vano.

Ella terdiam beberapa saat " teruss ?? Tanya ella.

" Nanti aja di apart " jawab Vano tersenyum penuh arti dan melajukan mobilnya ke arah apartemenya.

Ella pun memasukan bakso ke mulutnya dan seketika menatap Vano.

" Tadi kan gue minta pedes kak " ujar ella.

" Pedes gak baik buat perut kamu queen " jawab Vano santai.

Ella pun mencebik kan bibirnya dan misuh - misuh gak jelas.

" Kenapa bibirnya gitu, pengen di cium " ujar Vano.

Ella yang mendengar itu seketika melipat bibirnya kedalam dan meggeleng cepat yang terlihat semakin lucu di mata Vano.

Sesampainya di apart.

" Ayo turun " ucap Vano

" Kita ngapain kesini kak " tanya ella.

" Udah, ikut aja " timpal Vano.

Vanopun menggandeng tangan ella memasuki satu uni apart mewah yang berada di lantai 6. Vano memasukan sandi apart dan pintu pun terbuka.

" Ini apart siapa " tanya ella sembari mengagumi isi apart yang terlihat sangat mewah.

" Apart gue " jawab Vano sembari berjalan ke nakas dan mengambil kotak p3k.

" Sini duduk " pinta Vano sembari menempuk sofa di sampingnya.

Ella pun hanya menurut dan duduk di sebelah Vano.

" Siniin tanganya " ujar Vano.

" Hah " jawab ella.

" Tanganya siniin sayang " ucap Vano sembari mengambil tangan ella yang di cekal serra.

Blushh....

" Ya tuhan udah 3 x gue salting brutal dalam hitungan menit " batin ella.

Vano yg melihat gadisnya memalingkan wajahnya terkekeh gemas seraya mengobati tangan ella, megoleskan salf ketangan ella yang memerah akibat kuatnya cekalan serra dan meniupnya pelan.

" Mmm kak arez gue boleh nanya sesuatu gak kak " ucap ella hati-hati.

" Hmm " jawab Vano yang masih meniup tangan ella.

" Kenapa kakak baik banget sama gue, dan kenapa sikap kakak ke gue beda " timpal ella

Vano yang mendengar itu pun menggangkat kepalanya dan menatap manik softblue yang begitu indah di matanya.

" Beda " tanya Vano dan terus meniup pergelangan tangan ella.

" Iya beda aja. Kata temen gue dan yang gue denger dari siswi lain kalau kak arez itu anti perempuan dan selalu bersikap datar dan dingin ke semua orang" jelas ella.

" Kamu ngerasain gue kek gtu " ujar Vano

Ella menggelengkan kepalanya.

" Ngak... Justru itu gue mau nanya kek kak arez, soalnya sikap kak arez ke gue bertolak belakang sama yang di bilang temen gue dan yang lain " jelas ella.

" Vano pun menghentikan tiupanya pada tangan ella dan mendekatkan wajahnya ke arah ella sehingga ella bisa merasakan hembusan nafas Vano yang beraroma mint dan membuat tubuh ella meremang.

" Mau tau alasanya " ucap Vano lembut tepat di hadapan gadisnya yang berjarak cuma 1 cm itu.

Ella mengangguk kikuk dan entah kenapa dia merasa sangat gugup.

" Because you so spesial,l love you and you"re mine " bisik Vano lembut tepat di telinga ella.

Deg

Jantung ella berpacu cepat mendengar bisikan di telinganya. Seorang Vanorez yang terkenal dingin tak tersentuh dan tidak pernah tertarik dengan wanita mengatakan bahwa dia mencintainya.

" Ka-kak bercanda kak " tanya ella gugup.

" Gak percaya, mm " timpal Vano sbari menatap lekat mata indah gadisnya.

" Mau denger penjelasan kakak " ucap Vano

Ella mengangguk cepat.

" Kakak suka sama kamu saat pertama lihat kamu, cuma kamu wanita yang bisa membuat jantung kakak berdegub kencang hanya dengan tatapan kamu, cuma kamu yang bisa buat kakak susah tidur karena selalu kepikiran sama kamu" ucap Vano sembari meletakan tangan ella di dadanya.

" See ?? " Ucap Vano.

Ella yang merasakan degub jantung Vano berdetak kencang pun menganggukan kepalanya dan mengerjap-ngerjap kan matanya.

Shit

Vano pun tidak bisa menahan dirinya lagi.

Cup

Vano mengecup pipi gadis di hadapanya.

Ella pun sontak melebarkan matanya mendapat serangan itu yang membuat Vano semakin gila. Vano menyentuh bibir chery milik gadinya dan menatap manik indah gadisnya.

" Boleh ??" Tanya Vano.

Entah dorongan apa ella pun menganggukan kepalanya.

Vano pun mengecup bibir chery yang sudah beberapa hari ini terus menggodanya. Karena gak ada perlawanan dari ella Vano pun meraih tengkuk ella dan melumat lembut bibir gadisnya. Entah dorongan dari mana ella mulai memejamkan matanya menikmati lumatan lembut bibir Vano.

Setelah cukup lama Vano pun menyudahi ciumanya dan mengusap bibir gadisnya.

" Manis " ucap vano yang membuat ella malu.

Vano meraih tubuh ella dan membawa kedalam pelukan nya sembari menghirup aroma manis gadisnya yang selalu membuatnya tenang.

Ella pun dapat menghirup aroma vano yang maskulin dan ella menyukainya. Ella pun membalas pelukan vano, vano pun tersenyum senang.

" Momm... Bibir queen udah gak perawan lagi " batin ella.

Vano mengurai pelukanya dan menangkup kedua pipi ella sembari menatap lekat mata gadisnya.

" Love you my queen, jangan deket-deket laki-laki lain kalau kamu gak mau kakak hukum" ucap vano lembut

Queen pun mengaggukan kepalanya dan tersenyum .

Cup

Vano pun mengecup bibir kekasihnya yang sudah menjadi candu untuknya.

" Iiih kakak mesum, suka banget cium-cium gue, nanti gue aduin abang " kesal ella.

"Panggilanya jangan pakai gue lagi, ganti pakai aku-kamu ya " pinta vano.

" Kenapa harus gitu ?" tanya ella.

" Because you"re my girl " jawab vano menatap lekat pada kekasihny.

Glek

Ella pun sontak menelan kasar ludahnya mendengar ucapan vano yang lembut tapi penuh penekanan.

" Paham sayang " ucap vano

" Iya " jawab ella singkat.

Hari pun sudah sore dan vanopun mengantarkan kekasihnya pulang. Sepanjang jalan vano terus tersenyum yang membuat ella yang berada di sebelah nya menatap aneh.

Sesampainya di mansion keluarga firstly.

" Besok aku jemput ya sayang " ucap vano.

" Iya " jawab ella sembari turun

" Makasi ya kak..hati-hati " timpal ella dan memasuki mansion.

" Hkmm kenapa senyum-senyum gitu " terdengar suara sang kakak yang tiba-tiba muncul di hadapan ella.

" Siapa sih yang senyum" jawab ella.

" Keknya ada yang lagi jatuh cinta nih " goda rai sembari mencubit pipi sang adik.

" Apa sih bang, sakit tauu " rengek ella.

" Kemana aja tadi, hmm ? Tanya rai.

" Di ajak kak arez ke apartnya " jawab ella sembari berjalan ke kamarnya.

" Arez ??  Bukanya tadi kamu perginya sama vano" Tanya rai bingung, setaunya adiknya tadi pergi bersama vano.

" Iya kak vano, tapi aku manggilnya kak Arez " jawab ella santai.

Deg

Rai kaget mendengar ucapaan adiknya, pasalnya selama ia kenal vano gak ada yang berani panggil dia arez. Vano akan sangat marah ketika ada yang memanggilnya arez, sampai sekarang rai pun tidak tau alasanya tetapi kenapa adiknya justru memanggil nama itu.

" Serius " tanya rai lagi

" Iya abang, memangya kenapa.lagian kak arez juga izinin kok " ucap ella sembari duduk di sofa kamarnya.

" Abang sini " panggil ella.

" Kenapa princess " jawab rai .

" Menurut abang kak arez orangya gimana ?" Tanya ella.

" Kenapa tiba-tiba nanyain vano " tanya balik rai sembari menyipitkan matanya ke arah sang adik.

" Mmm gapapa pengen tau aja " ujar ella.

" Kamu suka dia " goda rai.

" Iiih jawab dulu abang " timpal ella.

" Baik... Selama abang kenal dia, belum pernah sih dia ngelakuin hal-hal aneh, apalagi dket sama cewek, malahan dulu kami sempat berfikir kalau dia belok, di usia yang masih muda dia sudah di percayai tuan william untuk mengelola beberapa perusahaanya dan semenjak perusahaan itu di ambil alih vano, perushaan itu berkembang pesat dan memiliki cabang di berbagai negara jadi kamu jangan khawatir, uang dia banyak, jadi kamu bebas porotin dia" ucap rai terkekeh.

" tapi ada satu hal yang kami gak bisa .." jelas rai terpotong.

" Gak bisa apa kak " tanya ella penasaran.

Rai pun menghela nafasnya dan melanjutkan ucapanya.

" Kami gak bisa ngehandle kalau vano udah emosi, belum ada yang bisa ngadepin dia kalau emosi, dia gak pandang bulu, mau itu cewek atau cowok.kalau dia udah emosi , dia akan menyerang mereka secara membabi buta bahkan pernah ada yang sampai koma selama 2 bulan karena sudah berani mambangkitkan jiwa iblis di dalam dirinya" jelas rai panjang.

" Ko-koma " gugup ella.

"Hmm " jawab rai menganggukan kepalanya.

" Ka-lau aku pacaran sama kak arez boleh gak bang " tanya ella takut.

Rai pun tersenyum dan mengusap surai panjang sang adik.

" Boleh... Malahan abang percaya kalau vano bisa bahagia in kamu dan jagain kamu, abang juga udah lama tau kalau vano suka sama kamu, sikap dia ke kamu beda bisa abang rasakan cinta yang begitu besar untuk kamu,asalkan princess abang bahagia boleh... Boleh aja " jawab rai lembut.

" Emangnya kamu suka dia ?" Tanya rai.

" Suka " jawab ella cepat kemudian malu sendiri karena ucapanya.

" Cie....cie... Princess abang udah gede aja " goda rai.

" Apa sih bang,malu..." Ucapnya sembari menyembunyikan wajahnya di dada bidang rai.

Rai pun terkekeh melihat tingkah adiknya dan mencium puncak kepala adiknya.

"Semoga kamu selalu bahagia dek " batin rai.

" Ya sudah mandi sana..acemm " goda rai sembari berdiri kelua.

Ella pun melemparkan bantal dan gotcha..

Bukh

Tepat mengenai kepala rai. Ella segera berlari ke kamar mandi sebelum singa jantan nya mengamuk.

Rai hanya bisa tertawa dan geleng-geleng melihat ulah kesayanganya.

Dan berlalu pergi.

Sementara itu di negara lainya.

" Kamu yakin queen di indonesia dan sekolah di Dowson high school " tanya seorang pemuda tampan berkulit putih, hidung mancung, dan mata grey.

" Yakin tuan muda. Saya sudah menyelidikinya. Tapi saya tidak bisa mendapatkan info lebih karena sepertinya identitas nona raquella memang sengaja di tutup rapat seseorang" ucap seorang pria yang berbadan tegap dan memakai kaca mata yang mana dia adalah asisten pria tampan tersebut.

" Baiklah kalau begitu daftarkan saya ke sekolah yang sama dan atur semuanya. Saya mau berangkat sore ini juga " ucapnya tegas

" Baik tuan muda " ucap sang asisten.

" Miss U queen. Tunggu aku honey " gumam sang pria sembari mengusap layar ponselnya yang menampilkan foto sepasang remaja yang menggunankan seragam SMA yang tersenyum riang ke arah kamera.

\=\=\=\=\=\=\=©©©©\=\=\=\=\=\=\=

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!