NovelToon NovelToon
Romansa Pada Jam Istirahat Bursa

Romansa Pada Jam Istirahat Bursa

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Cintamanis / Office Romance / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: LyaAnila

"Tidak ada pengajaran yang bisa didapatkan dari ceritamu ini, Selena. Perbaiki semua atau akhiri kontrak kerjamu dengan perusahaan ku."

Kalimat tersebut membuat Selena merasa tidak berguna menjadi manusia. Semua jerih payahnya terasa sia-sia dan membuatnya hampir menyerah.

Di tengah rasa hampir menyerahnya itu, Selena bertemu dengan Bhima. Seorang trader muda yang sedang rugi karena pasar saham mendadak anjlok.

Apakah yang akan terjadi di dengan mereka? Bibit cinta mulai tumbuh atau justru kebencian yang semakin menjalar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LyaAnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 06: Kopi, Cokelat dan Kesalahpahaman

Selena kembali duduk di sudut perpustakaan kota dengan ditemani beberapa tumpukan buku referensi yang sudah ia pilah-pilah sebelumnya. Beberapa notifikasi email muncul bersamaan dari ponselnya. Dengan sedikit malas, ia melirik layar ponselnya berharap hanya spam dari toko buku. Namun sebaliknya, yang muncul dari layar ponselnya adalah nama editornya yang memakinya tempo hari.

Ia salah fokus dengan subjek email nya setelah ia menekan tombol notifikasi email. Hanya dua kata yaitu “Perlu Klarifikasi.” Rasanya hari itu akan dipenuhi dengan adegan mematikan seperti kemarin.

“Selena, saya mendengar beberapa kabar yang tidak mengenakkan mengenai dirimu. Banyak komunitas penulis menduga kamu melakukan plagiarisme terkait draft kamu. Saya berharap, semua itu hanya kabar palsu saja. Segera lakukan klarifikasi.”

Ketika membaca badan email, nafas Selena terasa tercekat. Tangannya mulai mengeluarkan keringat dingin. “Darimana aku melakukan plagiarisme?” gumamnya pelan. Kembali ia menatap layar ponselnya sedikit lebih lama, ia berharap itu hanya salah baca saja.

Selena berusaha mengingat apa ada bagian dari tulisannya yang mirip dengan referensi yang ia kutip selama mengerjakan naskah itu. Namun, tanpa butuh waktu lama ia seperti terbawa arus oleh masalah yang jauh lebih riskan lagi.

“Ya Tuhan…. Bagaimana ini. Laptopku masih di tukang service. Aku dituduh melakukan plagiarisme. Besok apa lagi?” gumamnya. Ia kemudian mengusak wajahnya kasar tanda dia sangat frustasi dengan suasana akhir-akhir ini.

Tanpa Selena ketahui, ada seorang mahasiswa menatapnya keheranan. Namun, Selena berpura-pura tidak terlihat panik. Setelah merapihkan buku-bukunya, ia kembali membuka email.

“Terima kasih sudah mengingatkan saya, Pak. Saya sangat terkejut dengan rumor yang beredar di antara komunitas penulis tersebut. Saya dapat menjamin bahwa naskah yang saya buat adalah murni dari ide dan khayalan saya sendiri. Untuk draft yang baru, saat ini saya sedang mengalami kendala teknis. Laptop saya sedang diperbaiki. Saya usahakan akan mengirimkan segera revisi setalah laptop saya sudah selesai diperbaiki.”

Sebelum mengirim pesan itu, Selena kembali membaca kalimat itu ada mungkin sampai sepuluh kali. Kata-kata dalam balasan email itu terdengar sangat lelah. Namun, setelah dipikir beberapa kali akhirnya dengan mantap ia langsung menekan tombol “kirim” di badan email.

Notifikasi email terkirim pun sudah centang biru. Itu artinya pesan yang dikirimkan sudah tidak dapat ditarik kembali. Seolah ia tak punya tenaga, ia memposisikan kepalanya tiduran di mejanya, kemudian ia menutup mukanya dengan sisa buku referensi yang ia ambil tadi.

“Kenapa sih harus bertubi-tubi. Datangnya pelan-pelan masa nggak bisa. Kalau datangnya pelan-pelan kan aku bisa memikirkan gimana jalan keluarnya,” katanya sambil mengusap pipinya yang tanpa sadar sudah basah.

“Aku bukan peniru. Semuanya ku kerjakan sendiri dan aku membuat outline untuk ceritaku sendiri. Mereka harus percaya denganku,” katanya pelan, seakan-akan ia ingin menegaskan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui.

Sebenarnya, ada rasa takut yang melekat di pikiran nya. Namun, ia juga menyadari bahwa sebenarnya perjalanan hidupnya baru saja dimulai. Baru kali ini, ia merasakan bahwa dunia penulis yang ia geluti sekarang malah berbalik menyerang dirinya.

...****************...

Pagi ini, Bhima datang lebih awal ke Arunika Café. Café kecil di dekat kantornya. Ia memilih duduk di meja pojok dan menatap orang berlalu lalang menunggu pesanannya datang. Tak lama, orang yang ditunggu pun akhirnya datang.

“Sorry bro, rapat tadi barusan molor panjang,” kata Bagas. “Kek nya lu lebih butuh kopi dari gue deh.”

“Iya nih. Akhir-akhir ini ada yang ganggu pikiran gue sih.”

“Kek nya ada seseorang yang sengaja buat reputasi gue jatuh sebagai trader?” Bhima membuka percakapan setelah kopi pesanan nya datang.

“Hah, maksud lu sabotase? Yakin lu. Jangan sampai fitnah lho. Nanti malah lu yang kena getahnya lagi.”

“Nggak we. Akhir-akhir ini gue ngerasa emang ada yang aneh. Di forum trader sama media sosial sonter nyebarin hoax kalau gue suka manipulasi data. Padahal aslinya kan lu tau sendiri. Gue nggak pernah manipulasi data apapun.”

Bagas membuka IPad nya, menggeser beberapa tab trading yang terbuka. “Pas lu bilang gitu kemarin, gue sempatin ngecek. Memang ada beberapa pola yang nggak natural. Akun-akun yang menyebarkan hoax atas nama lu muncul bebarengan, akunnya baru dibuat dan beberapa gaya bahasa nya juga sama.”

“Nah kan betul. Berarti bukan perasaan gue aja nih.” Perlahan, Bhima menggeser kursinya lebih dekat ke Bagas supaya percakapan mereka tidak terdengar oleh anak-anak kantor.

“Memang sepertinya bukan. Tapi, bisa lu tebak siapa dalang yang menyebabkan kekacauan ini? Lu juga bukan influencer besar juga.”

“Jangankan elu, gue aja bingung,” kata Bhima.

Keheningan pun perlahan menghantui mereka. Bagas yang masih mengutak-atik kolom trading nya. “Eh Gas. Gue inget,” kata Bhima tiba-tiba.

“Nggapa. Lo kenapa. Apa yang lo inget?”

“Gue pernah berantem sama gadis yang namanya Selena.”

“Nah oke terus.”

“Gue ngerasa keknya dialah yang nyebarin berita hoax yang menyangkut reputasi gue.” Bhima menuduh tanpa dasar bahwa Selena lah pelakunya.

“Kenapa lu malah mikir kalau Selena itu adalah dalang di balik semua ini?” selidik Bagas lagi.

“Karena dia mungkin kesal sama gue karena gue nggak sengaja tumpahin cokelat nya dan kena keyboardnya.”

Bagas menggeleng. Ia berpikir bahwa jelas-jelas Wanita itu akan berubah menjadi singa betina ketika ia lagi serius-seriusnya malah diganggu. “Bodoh banget lu, Bhim. Lu nggak pernah pacaran apa gimana gue tanya?”

Bhima pun menggeleng tanda menyetujui pertanyaan Bagas.

“Owh astaga tuhan, demi apa Bhim. Kalau misalkan betulan dia, ya wajar aja kalau dia nyebarin berita nggak bener tentang lu.”

Bhima sedikit memijat pelipisnya pelan dan mengaduh sebentar. Ia baru ingat jika memang Selena bisa menjadi ancaman baginya.

“Awas aja lu, Selena. Kalau beneran lu, gue nggak mau tanggung jawab soal laptop lu,” ancamnya.

...****************...

Langit mulai menyemburkan warna oranye tenang. Terlihat sosok perempuan yang berjalan gontai dengan memeluk map besar yang kira-kira berisi dokumen pentingnya.

“WOI, SELENA…. SINI LU.”

Selena yang mendengar namanya dipanggil pun langsung menoleh mencari sumber suara. Setelah ia menemukan sumber suara itu, Selena langsung melanjutkan jalannya menuju ke PawPaw Café.

“Tunggu bentar, Selena. Ada yang pengen gue omongin ke elu,” Bhima berhasil menyamai langkah Selena dan berhasil meraih tangan Selena. Selena sedikit memberontak, namun usahanya sia-sia karena tenaganya kalah besar.

“Mau apa lagi. Bicara aja disini. LEPASIN GUE NGGAK. Sakit tau,” bentak Selena. Namun, bentakan itu tak digubris oleh Bhima yang sudah kepalang kesal dengan kelakuan Selena yang ia kira menghancurkan reputasinya sebagai trader.

“Lu kan yang nyebarin kalau gue manipulasi data trading? Asal lu tau ya, gue nggak pernah manipulasi data trading!” jelasnya.

Selena terkejut mendengar tuduhan itu. Baru saja ia menerima tuduhan plagiarisme dan sekarang dituduh membuat hoax tentang trader? Dia saja tidak paham apa itu trading.

“Otaknya dipakai tuan, kita baru ketemu saja di situasi yang nggak enak. Kok bisa-bisanya aku nuduh kau. Nyambungnya darimana?”

Satu tamparan keras mendarat di pipi Bhima. Bhima terdiam sebentar dan mulai melakukan pembelaan. “Kalau bukan lu, siapa yang bakal ngelakuin ini?” tanya nya lagi.

“Mana gue tau. Udah ya, pertemuan pertama kita emang nggak semanis di drama Korea. Jangan tambahi lagi beban pikiranku. Gue nggak mau berdebat sama lu lagi. Permisi.”

Entah kenapa akhir-akhir ini Bhima merasa curigaan kepada Selena. Namun ternyata kecurigaan nya tidaklah mendasar. Yang ada ia hanya mendapatkan tamparan kasar yang mendarat di pipinya. Bagas yang melihat kejadian itu hanya terdiam membisu dan tak bisa berucap apa-apa.

...****************...

1
@dadan_kusuma89
Selena, sepertinya kau perlu memesan satu gelas lagi. Bhima masih dalam perjalanan. Percayalah, dia akan datang.
@dadan_kusuma89
Selena, biasanya seseorang yang di beri nama khusus dalam daftar kontak, entah apapun itu, berarti dia adalah orang yang spesial 😁
Yayang Lop3♡ Risa
Wah matanya Selena berbinar tuh karena mendengar Selena boleh pulang dari rumah sakit
Yayang Lop3♡ Risa
Selena kamu sampai pingsan makanya kamu jangan terlalu banyak pikiran
Yayang Lop3♡ Risa
Selena kamu mending mikir melawan orang yang memfitnah kamu, mending kamu cari teman yang bisa di ajak kerjasama mencari tahu orang yang memfitnah kamu
Yayang Lop3♡ Risa
Bhima Selena juga di fitnah melakukan plagiarisme dan dia juga banyak masalah ngga mungkin Selena yang menyebarkan berita hoax yang membuat reputasi kamu jelek
@Yayang Risa Couple Happy
Selena kamu sakit gara gara asam lambung kamu naik
@Yayang Risa Couple Happy
Selena kamu sedang ada di rumah sakit karena kamu pingsan saat masih ada di kantor
@Yayang Risa Couple Happy
Selena kamu sampai pingsan gara gara banyak pikiran
@Yayang Risa Couple Happy
Bhima sembarangan menuduh Selena padahal Selena ngga menyebarkan buruk yang membuat reputasi Bhima jelek
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
Weleh blg aja klo lo pada tkut tersaingi cih, dr pd ribut ngurus hidup org mndg kalian fokus ketulisan kalian spy lbh bagus lgi /Smug/
Renjana Senja: biarin kak. orang sirik emang gitu. tapi gemesin juga kak🙂
total 1 replies
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
km hrs mmberi bukti jgn hnya omdo. buktikn dg cara mmbersihkn nma selena yg di sangkut pautkn dg mu
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
Kamu hrs yakin dg kemampuanmu sel, abaikan ocehan org lain. anggap aja iklan di hidupmu.
𒈒⃟ʟʙc🏘⃝Aⁿᵘᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅
duuhh Selena ngomongnya udh makin ngaco dehhh😤
Renjana Senja: udah capek dia kak. pengen turu lama biar nggak bebanin orang lain🥹
total 1 replies
𒈒⃟ʟʙc🏘⃝Aⁿᵘᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅
aduuhh kasian Selena . pasti nyaris depresoott hidupnya.. bebannya semakin berat🥺🥺
Renjana Senja: boleh kak. seblak komplit lvl 6 ya kak😄😄
total 3 replies
Yayang Risa Tak Terpisahkan
Wah Selena belum juga sembuh total sudah pengen makan seblak tuh
Yayang Risa Tak Terpisahkan
Bhima makanya jangan asal menuduh orang sebelum ada bukti kasihan Selena sampai sakit
Yayang Risa Tak Terpisahkan
Ternyata penyebab pingsan Selena itu kurang cairan dan asam lambung Selena naik
Yayang Risa Tak Terpisahkan
Kasihan Selena beberapa hari pasti terasa melelahkan dan membuatnya kesal
@Yayang Risa Saling 💖❣️💗💕💞
Wah jangan makan seblak dulu Selena kamu cuma boleh pulang dari rumah sakit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!