NovelToon NovelToon
Legenda Semesta Xuanlong

Legenda Semesta Xuanlong

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Epik Petualangan / Iblis / Mengubah Takdir
Popularitas:36.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

(MUSIM KE 3 PERJALANAN MENJADI DEWA TERKUAT)

Setelah pengorbanan terakhir Tian Feng untuk menyelamatkan keluarganya dari kehancuran Alam Dewa, Seluruh sekutunya terlempar ke Alam Semesta Xuanlong sebuah dunia asing dengan hukum alam yang lebih kejam dan sistem kekuatan berbasis "Energi Bintang".

Akibat perjalanan lintas dimensi yang paksa, ingatan dan kultivasi mereka tersegel. Mereka jatuh terpisah ke berbagai planet, kembali menjadi manusia fana yang harus berjuang dari nol.

Ye Chen, yang kini menjadi pemuda tanpa ingatan namun memiliki insting pelindung yang kuat, terdampar di Benua Debu Bintang bersama Long Yin. Hanya berbekal pedang berkarat (Pedang Naga Langit) dan sebuah cincin kusam, Ye Chen harus melindungi Long Yin dari sekte-sekte lokal yang menindas, sementara kekuatan naga di dalam diri Long Yin perlahan mulai bangkit kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 5

Ye Chen berlutut di samping bangkai Serigala Merah. Dengan pisau kecil berkarat yang ia bawa di pinggang, ia membedah dada monster itu dengan gerakan yang mengejutkan efisien seolah-olah tangannya memiliki memori otot tentang makhluk hidup.

"Dapat," gumam Ye Chen.

Ia menarik keluar sebuah kristal kecil sebesar kelereng yang bersinar merah redup. Inti Bintang (Star Core) tingkat rendah.

"Ini bisa ditukar dengan beras dan baju hangat untukmu," kata Ye Chen, menoleh pada Long Yin sambil tersenyum tipis.

Long Yin mengangguk, meski matanya terus waspada menatap kegelapan hutan. "Kakak, aku merasa... tidak enak. Seperti ada yang melihat kita."

Senyum Ye Chen menghilang. Instingnya yang baru bangkit juga merasakan hal yang sama. Bulu kuduk di tengkuknya berdiri.

"Keluar," kata Ye Chen dingin, menggenggam kembali gagang pedang besarnya. "Aku tahu kau di sana."

Tepuk tangan pelan terdengar dari balik pohon besar yang tertutup lumut.

Seorang pria kurus dengan wajah tirus dan mata licik melangkah keluar dari bayangan. Ia mengenakan seragam Sekte Serigala Besi, tetapi dengan garis perak di lengannya tanda seorang Pemburu Elite.

Auranya jauh lebih padat daripada Tuan Muda Li. Tekanan energi bintang yang ia pancarkan membuat udara di sekitar mereka terasa berat.

Zhang Hu. Ranah: Pembuka Bintang Tahap 6.

"Luar biasa," kata Zhang Hu, suaranya seperti gesekan kertas pasir. "Si 'Pedang Karat' yang terkenal sampah... ternyata bisa berkultivasi? Dan membunuh peliharaanku dalam satu serangan?"

Mata Zhang Hu beralih ke Long Yin. "Dan Tuan Muda Li benar. Gadis kecil ini... matanya memang harta karun. Pantas Tuan Muda menangis minta dibawakan kepalamu dan gadis ini hidup-hidup."

"Lari, Yin'er," bisik Ye Chen, tanpa menoleh. "Pergi ke arah sungai. Jangan berhenti."

"Tidak!" tolak Long Yin, kakinya gemetar tapi ia tetap berdiri. "Aku tidak akan meninggalkanmu!"

"Anak-anak yang manis," cibir Zhang Hu. "Sayangnya, tidak ada yang akan pergi ke mana-mana."

Zhang Hu melesat.

Kecepatannya dua kali lipat dari Tuan Muda Li. Jarak sepuluh meter dilintasi dalam sekejap. Tangannya membentuk cakar, diselimuti energi bintang putih yang tajam.

"Cakar Serigala Robekan Ganda!"

Ye Chen tidak punya waktu untuk berpikir. Ia mengangkat pedang karatnya secara horizontal sebagai perisai.

TRANG!

Benturan itu membuat lengan Ye Chen mati rasa. Kekuatan Tahap 6 menekan kekuatan Tahap 3 nya dengan telak. Ye Chen terdorong mundur, kakinya menyeret tanah, menciptakan parit kecil.

"Hanya segitu?" ejek Zhang Hu. Ia berputar di udara, menendang dada Ye Chen.

BUGH!

Ye Chen terbatuk, terhuyung ke belakang. Tulang rusuknya terasa nyeri. Perbedaan tiga tahap dalam ranah awal sangatlah besar. Energi Bintang Zhang Hu jauh lebih padat dan mematikan.

"Mati!" Zhang Hu menyerang lagi, kali ini mengincar leher.

Ye Chen menggertakkan gigi. Matanya yang merah delima menyala liar. Aku tidak boleh kalah. Tidak di sini.

Di dalam meridiannya, Energi Bintang yang baru ia serap bergolak. Secara tidak sadar, energi itu bercampur dengan sisa-sisa aura Iblis Bulan Perak yang tersegel jauh di dalam darahnya.

Warna energi Ye Chen berubah dari putih biasa menjadi Perak Dingin.

"Haaah!" Ye Chen tidak bertahan. Ia mengayunkan pedang karat yang berat itu dengan seluruh tenaga putaran pinggangnya, mengabaikan pertahanan.

WOOSH!

Ayunan itu begitu berat hingga menciptakan tekanan angin.

Zhang Hu terkejut. Ia tidak berani menangkis pedang seberat itu dengan tangan kosong. Ia terpaksa membatalkan serangannya dan melompat mundur.

"Pedang apa itu?!" batin Zhang Hu kaget. "Kenapa tekanannya begitu berat?!"

Ye Chen tidak memberinya napas. Insting tempur masa lalunya (sebagai cucu Kaisar Iblis) mulai mengambil alih tubuh fananya.

Serang. Maju. Tekan.

Setiap ayunan pedang Ye Chen adalah badai. Meskipun tekniknya kasar, kekuatannya brutal. Zhang Hu, yang levelnya lebih tinggi, malah terdesak mundur karena takut terkena hantaman besi tua itu.

"Bocah sialan! Kau membuatku marah!"

Zhang Hu meraung. Ia mengeluarkan sebuah belati dari pinggangnya, mengalirkan seluruh energinya. Ia tidak lagi menyerang Ye Chen.

Ia melempar belati itu... ke arah Long Yin.

"YIN'ER!"

Mata Ye Chen melebar. Ia berada dalam posisi menyerang, tidak bisa kembali tepat waktu.

Long Yin membelalak menatap belati yang melesat ke arah jantungnya. Ketakutan murni melandanya.

Namun, di saat kematian mendekat, waktu bagi Long Yin seolah melambat.

Di dalam jiwanya yang tersegel, Darah Naga Es bereaksi terhadap bahaya fana.

Mata kanan birunya bersinar terang.

"BERHENTI!" jerit Long Yin.

Udara di depan Long Yin tiba-tiba membeku. pusaran air di udara memadat menjadi dinding es tipis namun sangat keras.

TING!

Belati Zhang Hu menancap di dinding es itu, berhenti satu inci dari hidung Long Yin.

"Apa?!" Zhang Hu melongo. "Es?! Gadis itu kultivator elemen?!"

Kebingungan sedetik itu adalah kesalahan fatal.

"KAU BERANI MENYENTUHNYA!"

Raungan Ye Chen terdengar di samping telinga Zhang Hu.

Ye Chen telah menggunakan momen itu untuk menerjang. Matanya merah menyala, penuh niat membunuh. Pedang karatnya diayunkan dari atas ke bawah dengan gaya membelah gunung.

Zhang Hu mencoba mengangkat lengannya untuk menangkis.

KRAAAAK!

Suara tulang hancur.

Pedang berat itu menghancurkan lengan Zhang Hu, terus melaju ke bawah, dan menghantam bahunya, mematahkan tulang selangka dan merobek dada.

"ARGHHH!" Zhang Hu menjerit, jatuh ke tanah, darah menyembur.

Ye Chen berdiri di atasnya, napas memburu. Ia mengangkat pedangnya lagi, siap untuk serangan terakhir.

"Tu-Tunggu! Ampun!" Zhang Hu memohon, merangkak mundur dengan satu tangan. "Sekteku... mereka akan..."

JLEB.

Ye Chen tidak mendengarkan. Ia menusukkan pedang itu ke jantung Zhang Hu, mengakhiri ancaman itu seketika. Wajahnya dingin, tanpa belas kasihan. Sisi iblisnya telah bangun.

"Mereka boleh datang," bisik Ye Chen, mencabut pedangnya. "Dan mereka akan mati sepertimu."

Ia berbalik, berlari ke arah Long Yin yang masih gemetar di balik dinding es yang mulai mencair.

"Yin'er! Kau terluka?"

Long Yin menggeleng, menatap tangannya sendiri dengan bingung. "Kakak... tadi itu... aku..."

"Kau hebat," potong Ye Chen, memeluknya erat. "Kau menyelamatkan kita."

Ye Chen kemudian memeriksa mayat Zhang Hu. Ia menemukan kantong uang berisi koin emas dan sebuah Peta Hutan yang lebih detail.

"Kita harus pergi lebih dalam," kata Ye Chen, melihat peta itu. "Ada area terlarang di peta ini yang ditandai dengan tengkorak. Lembah Tulang. Sekte Serigala tidak berani masuk ke sana."

"Tempat berbahaya?" tanya Long Yin takut.

"Bagi mereka, berbahaya," Ye Chen menatap mata Long Yin, lalu pedangnya. "Bagi kita... itu adalah tempat persembunyian yang sempurna."

Malam semakin larut. Dua buronan muda itu menghilang ke dalam kegelapan hutan yang lebih pekat, menuju tempat di mana monster yang lebih kuat bersemayam, tidak menyadari bahwa takdir sedang menuntun mereka ke pertemuan yang lebih besar.

1
Eka suci
kelompok manusia barbar ini seperti manusia biasa yg tidak bisa kultivasi jadi mengandalkan otot
aleena
ahaa maen petak umpet🤣🤣
Eka suci
kalau dulu ye chen yg selalu nurut sama long yin disini sebaliknya 👍
Eka suci
udah lumpuh aja masih bilang milikku 😏
MyOne
Ⓜ️🤜🏻💥🤛🏻Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️😁😁😁Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️💥💥💥Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️🙄🙄🙄Ⓜ️
Nanik S
Bantai semua untuk pupuk di tanah suku Bar bar
Nanik S
Akhirnya bangun juga Ye Chen
Nanik S
Mengambil jantung kembali
Nanik S
Waktunya makan malam
Nanik S
Akhirnya Wang Teng sang Jenius tenggelam
Nanik S
Kalau sudah melihat harta semua lupa
OldMan
seruuuuu🔥🔥
Bang Udin
lanjut,,,mantabbbb👍👍👍👍
Mohammad Bahrun
lanjut Thor
Tatmani Oniaka
👍
Tatmani Oniaka
👍👍👍
Tatmani Oniaka
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!