NovelToon NovelToon
Balas Dendam Pengantin Pengganti

Balas Dendam Pengantin Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Pengantin Pengganti / Balas dendam pengganti / Roman-Angst Mafia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Leira Anggara sang pemimpin dunia gelap bawah tanah terpaksa harus menjadi pengantin pengganti adik kembarnya demi menuntut balas pada kekasih pria yang di jodohkan dengannya. Ia terus mengumpulkan bukti kejahatan Flomy yang telah membayar orang untuk memperkosa adik kembarnya yang bernama Leika hingga Leika memilih untuk bunuh diri. Sampai ia mendapatkan bukti, ia menghukum Flomy dan mengirimnya ke penjara.
Namun dalam mencari bukti tersebut, Leira mengalami banyak kesulitan karena Bima Putra sang suami sangat mencintai dan mempercayai Flomy. Apapun yang ia lakukan selalu di tentang oleh suaminya sendiri. Hingga pada akhirnya Leira harus menjauhkan keduanya dengan membuat Bima jatuh cinta padanya.
Bagaimana kehidupan Leira dan Bima setelah itu? Apakah Leira memilih pergi dan melanjutkan kehidupan yang sebenarnya atau ia memilih melanjutkan hidup bersama Bima?
Yuk dukung kisahnya mau sad ending atau happy ending tergantung suport dari readers ya. Terima kasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ADA BUKTI DI PONSEL LEIKA

Jeduarrrr...

Semua orang terkejut mendengar ucapan Leira. Mereka semua menatap Flomy dengan tajam.

" A.. Aku.. Aku tidak tahu. Aku sudah lama menonaktifkan akun itu." Ujar Flomy mengelak. Ia menggenggam tangan Bima. " Kak Bima percayalah padaku! Aku sudah tidak pernah memakai akun itu lagi. Aku sudah lama ganti akun, kamu tahu kan kak? Bahkan kamu sendiri yang membuatkan akun baru untukku. Pasti akun lamaku itu di bajak seseorang. Dia sengaja ingin memanfaatkan aku." Imbuh Flomy.

" Heh." Kekeh Leira.

" Apa kau yakin nona Flomy? Kalau yakin, maka pinjamkan aku ponselmu. Aku ingin mengeceknya sendiri, dengan begitu aku bisa tahu apakah kamu berbohong atau berkata jujur." Flomy semakin gugup.

" Tidak mau, ponsel itu merupakan privasi. Aku tidak akan memberikannya padamu. Terserah kamu mau percaya atau tidak, aku tidak peduli. Kalau kamu mau menuduhku, tidak apa apa. Aku terima dengan ikhlas. Bahkan jika semua orang tidak percaya padaku tidak masalah, yang penting kak Bima selalu memberikan kepercayaannya padaku." Sahut Flomy berdiri. Bima juga ikut berdiri di sampingnya.

" Kenapa kamu setakut itu kalau kamu tidak bersalah? Berikan ponselmu padaku!" Desak Leira maju mendekati Flomy. Flomy yang ketakutan merapatkan tubuhnya pada Bima.

" Kenapa? Tidak berani memberikan ponselmu karena kau menyimpan rahasia di sana?" Tubuh Leira semakin dekat.

Flony beringsut mundur, " Minggir! Jauh jauh dariku!" Teriak Flomy.

" Sebelum aku mendapatkan apa yang aku mau, aku tidak akan berhenti. Berikan dulu ponselmu setelah itu aku akan pergi." Desak Leira.

" Kak Bima tolong aku! Aku takut. Dadaku terasa sesak kak. Aku.."

" Pura pura rapuh, pura pura tersakiti itu jurus andalan paling ampuh untuk seorang pembohong sepertimu. Kau tidak perlu bersandiwara lagi di depanku." Leira semakin dekat dengan Flomy membuat Flomy ketakutan.

" Kak Bima tolong aku hah..hah.." Ucap Flomy dengan nafas tersengal.

Tiba tiba...

Brugh...

Bima mendorong Leira hingga tubuhnya terhuyung ke belakang, ia kehilangan keseimbangan. Beruntung Felix sigap menangkapnya.

" Bima!!!!" Teriak nyonya Mita.

" Berani kasar elo sama gue hah." Leira tidak bisa menahan diri lagi, ia mendekati Bima lalu mendorong Bima hingga roboh ke sofa.

Dugh...

" Leika, kau... " Bima menatap Leira dengan tajam.

" Aku istrimu, sudah seharusnya kau membelaku atau sekedar memberikan keadilan padaku. Tapi kau justru membelanya." Leira menunjuk Flomy. " Kau membela orang yang salah, Bima!!!!" Bentak Leira.

Semua orang kembali di kejutkan dengan sikap Leika yang benar benar telah berubah.

Bima kembali berdiri di hadapan Leira.

" Aku menyesal telah menikahi wanita arogan seperti dirimu. Dulu aku tertipu sikap polosmu. Tapi sekarang tidak akan lagi, kau sudah menunjukkan sifat aslimu." Ucap Bima.

" Heh, jangan sok berlagak jadi korban. Meskipun kau membelanya, aku akan tetap mencari bukti keterlibatannya atas penculikan itu. Bahkan aku yakin, pasti dia yang telah membayar para penculik itu untuk melecehkan aku."

Plak!!!!

Satu tamparan keras mendarat sempurna di pipi Leira. Leira menyentuh pipinya yang terasa panas.

" Bima!!!" Bentak nyonya Mita.

" Kurang ajar kau!" Felix hendak maju tapi di tahan oleh Leira.

" Aku sudah bilang, Flomy tidak bersalah. Dan masalah akun itu, dia memang sudah lama menonaktifkan akun itu. Bahkan dia sudah tidak memakai akun itu semenjak dia ganti akun baru. Aku berani menjamin karena aku sendiri yang membuatkan akun baru untuknya. Pahami itu!!!" Ucap Bima menunjuk wajah Leira.

Leira menatapnya dengan tajam. " Kau harus menebus tamparan ini suatu hari nanti Bima. Jangan menyesal jika ternyata kau telah mempercayai orang yang salah. Akan aku buktikan padamu kalau penculikan itu ada hubungannya dengan Flomy. Keluarga ini tidak layak di sebut sebagai keluarga terpandang karena pemikiran kalian rendahan semua."

" Lei, kendalikan dirimu. Ingat kamu Leika bukan Leira." Bisik Felix menyentuh bahu Leira.

Leira mengatur nafasnya menahan emosi yang saat ini menguasai dirinya. Kalau di markasnya, Bima pasti sudah mati saat ini.

" Leika, maafkan Bima! Bima terbawa emosi nak. Sebelumnya dia tidak pernah seperti ini, apalagi main tangan dengan wanita. Maafkan Bima ya." Ujar nyonya Mita. Ia menatap Bima, " Minta maaf pada Leika sekarang juga!" Titahnya.

" Dia yang salah, dia tidak punya bukti tapi tetap ngotot menyalahkan orang lain. Dimana mana orang yang menuduh lebih dulu harus mencari bukti, bukan omong kosong seperti ini." Sahut Bima.

Nyonya Mita menghembuskan kasar nafasnya.

" Aku tidak mau di sini nenek. Maaf aku harus pergi!"

Setelah mengatakan itu Leira membalikkan badannya hendak pergi, namun nyonya Mita menahannya.

" Jangan pergi Leika! Rumahmu di sini. Kalau kau pergi, siapa yang akan menampung orang orang yang menumpang hidup di sini?" Sindir nyonya Mita.

" Nenek, kau.. "

" Antarkan aku ke kamar, Leika! Aku lelah." Ucap nyonya Mita.

Leira menatap Felix seolah meminta Felix untuk pergi. Felix menganggukkan kepalanya.

" Kalau begitu gue permisi." Felix pergi meninggalkan kediaman Bima Putra.

Leira menatap nyonya Mita.

" Baik nenek."

Leira menuntun nyonya Mita menuju kamarnya. Sedangkan Bima dan yang lain masih di tempat.

" Aku tidak nyaman lagi tinggal di sini kak. Aku mau pergi saja." Ucap Flomy dengan nada sedih.

" Tidak Flomy, kamu tidak boleh pergi." Bima menggenggam tangan Flomy. " Kamu tenang saja, aku pasti akan melindungimu apapun yang terjadi." Imbuh Bima.

" Terima kasih kak Bima karena kak Bima selalu percaya padaku." Ucap Flomy memeluk Bima.

" Seberapa banyak bukti yang kau tunjukkan pada kak Bima, tidak akan membuat kak Bima percaya padamu Leika. Jadi lebih baik kamu tidak perlu membuang buang waktumu untuk menemukan jejak kejahatanku. Selama kau masih berada di lingkaran keluarga Putra, aku akan menyingkirkanmu sampai kau benar benar tersingkir dari keluarga ini. Hanya aku yang pantas jadi istri kak Bima, bukan kamu." Gumam Flomy dalam hati.

**

Di dalam kamar nyonya Mita, Leira memijat kaki nyonya Mita saat ini.

" Leika, sebenarnya ada yang ingin nenek katakan dan tanyakan padamu." Ujar nyonya Mita.

" Kalau begitu tanyakan saja nek." Sahut Leira.

" Kenapa kamu berubah? Nenek merasa kamu bukan Leika, tapi orang lain."

Deg...

Leira menghentikan gerakan tangannya, ia menatap nyonya Mita.

" Kenapa nenek berbicara seperti itu?" Tanya Leira.

" Yah karena sikapmu sangat berbeda jauh dari sebelumnya." Sahut nyonya Mita. " Tapi lupakan saja, justru sikap kamu yang tegas seperti ini lebih nenek sukai daripada sikapmu yang sebelumnya." Sambung nyonya Mita.

" Lalu apa yang ingin nenek katakan padaku?" Tanya Leira.

" Sebenarnya nenek ragu kalau Flomy wanita yang telah menyelamatkan Bima dulu."

" Menyelamatkan? Emang dulu Bima kenapa nek?" Tanya Leira.

" Dulu Bima tenggelam di danau yang ada di utara kota. Tidak ada yang tahu kalau dia jatuh ke sana. Dia hampir kehabisan nafas, sampai datang lah Flomy menyelamatkan dia."

Entah mengapa Leira merasa dejavu dengan cerita nyonya Mita. Ia merasa ada di dalam cerita tersebut.

" Apa kejadiannya sudah lama nenek?" Selidik Leira.

" Sekitar lima belas tahun yang lalu."

" Oh sudah lama. Lalu apa yang membuat nenek curiga kalau bukan Flomy orangnya?"

" Karena sejauh pengamatan nenek selama ini, Flomy tidak pernah berenang. Padahal kolam renang di sini sangat luas. Dan dulu waktu menolong Bima, dia jago renang." Ujar nyonya.

" Apa yang nenek takutkan? Kalau pun bukan dia orangnya, yang penting Bima sangat mencintainya." Ujar Leira.

" Bima tidak mencintainya, dia hanya merasa berhutang budi padanya." Sahut nyonya Mita.

" Nenek tenang saja! Aku akan menyelidikinya." Ujar Leira.

" Tolong cari tahu kebenarannya, selama ini nenek tidak berani menyelidiki karena takut ketahuan Bima. Kalau nenek meragukan Flomy, bisa bisa Bima marah sama nenek."

" Nenek tidak usah khawatir! Serahkan padaku, aku akan mengurus masalah ini." Ujar Leira.

Leira menyelimuti nyonya Mita.

" Nenek istirahat lah! Aku kembali ke kamar."

" Baiklah, terima kasih sebelumnya."

" Sama sama nenek." Sahut Leira.

Leira keluar dari kamar nyonya Mita, untuk sampai ke kamarnya ia harus melewati kamar Flomy. Ia berhenti di depan kamar Flomy, ia mengintip dari celah pintu. Ia melihat Flomy duduk di ranjang, sepertinya ia sedang menonton sesuatu.

Deg....

" Itu ponsel Aka. Kenapa ponsel Aka ada padanya? Ada apakah di dalam ponsel itu? Kenapa sepertinya dia asyik sekali menonton ponsel itu? Apa yang sebenarnya dia putar?" Tanya Leira dalam hati.

" Ha ha ha Leika, aku senang sekali melihatmu menderita seperti ini. Lihatlah ke tujuh pria yang sedang men!km@t! tubuhmu."

Jeduarr...

TBC...

1
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
VANESHA ANDRIANI
siap makasih suportnya
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
VANESHA ANDRIANI
siap makasih suportnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!