Kalian semua adalah keluarga yang paling berarti dalam hidupku. Bersama kalian, aku merasa lengkap, aman dan dicintai. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan tapi satu hal yang pasti, aku akan selalu menyayangi kalian. Kalian adalah rumahku dan aku akan selalu kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moonlightaura09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Rahasia
Setelah makan malam yang hangat bersama ketiga anaknya, Jungkook berpamitan dan melangkah menuju kamarnya. Pintu kamar ditutup perlahan, meninggalkan kehangatan ruang makan dan memasuki keheningan yang selalu menyelimuti kamarnya sejak kepergian Anna.
Di dalam kamar, pandangannya langsung tertuju pada sebuah foto yang terpajang di meja nakas. Di dalam bingkai itu, terpancar senyum Anna, mendiang istrinya. Anna adalah sosok wanita yang begitu baik hati, penyayang dan selalu mengutamakan kebahagiaan keluarganya. Jungkook selalu bersyukur telah dipertemukan dengan Anna, wanita yang telah mengisi hidupnya dengan cinta dan kebahagiaan. Jungkook menghela napas panjang, mendekati foto Anna dan mengusapnya dengan lembut.
"( gumamnya lirih ) Seandainya kamu masih di sini Anna, pasti rumah ini akan lebih ramai dan bahagia. Aku bersyukur pernah menjadi bagian dari hidupmu, Anna. Kamu adalah istri dan ibu yang terbaik untukku dan anak - anak."
Jungkook terdiam sejenak, larut dalam kenangan indah bersama Anna. Ia merindukan senyumnya, tawanya dan pelukannya. Ia merindukan semua tentang Anna.
Jungkook terus berbicara dengan foto Anna, mencurahkan segala kerinduan dan kesedihannya. Ia merasa Anna selalu ada bersamanya, mendengarkan setiap keluh kesahnya.
Seperti malam - malam sebelumnya, Jungkook larut dalam obrolan sepihak. Ia menceritakan hari - harinya, suka duka yang ia alami tanpa kehadiran Anna di sisinya. Namun, malam ini ada yang berbeda. Sebuah rahasia besar yang selama ini tersembunyi akhirnya terkuak.
Jantungnya berdebar kencang saat mengingat kembali cerita yang dulu. Bertahun - tahun lalu, Anna yang sangat mendambakan seorang putri namun tidak bisa mengandung lagi karena penyakitnya, membuat sebuah kesepakatan yang tak lazim dengan sahabatnya, Ayu. Mereka berbagi suami meskipun Jungkook tidak menikah dengan ayu dulu.
"( air mata mulai mengenang di pelupuk mata ) Kau sangat ingin memiliki anak perempuan, Anna. Kau mencintai Ayu seperti saudara sendiri. Kalian berdua rela melakukan apa saja demi kebahagiaan keluarga kita."
Ayu mengandung dan melahirkan Erni, seorang bayi perempuan yang cantik dan sehat. Erni menjadi pelengkap kebahagiaan keluarga Jeon. Namun, tak lama setelah melahirkan, Ayu menghilang. Ia pergi tanpa jejak, meninggalkan Erni dalam asuhan Anna dan Jungkook.
"( suaranya tercekat ) Ayu sengaja menghilang setelah melahirkan, Anna. Dia ingin memberikan Erni sepenuhnya padamu. Dia ingin kau merasakan kebahagiaan menjadi seorang ibu. Aku tidak tahu harus bagaimana, Anna. Aku merasa bersalah pada Ayu. Aku merasa telah merampas haknya sebagai seorang ibu."
Namun, di tengah kebingungannya, Jungkook teringat akan pesan terakhir Anna.
"( sebelum menghembuskan nafas terakhirnya ) Jaga Erni baik - baik. Dia adalah harta kita yang paling berharga."
Jungkook menarik napas dalam - dalam, mencoba menenangkan diri. Ia tahu, ia tidak bisa mengubah masa lalu. Yang bisa ia lakukan adalah fokus pada masa depan. Ia harus menjaga Erni, mencintainya seperti anaknya sendiri dan menghormati pengorbanan Anna dan Ayu.
"( dengan suara mantap ) Aku janji, Anna. Aku akan menjaga Erni dengan seluruh jiwa ragaku. Aku akan membuatnya bahagia. Dan aku akan mencari Ayu, berterima kasih padanya atas pengorbanannya."
Jungkook memeluk foto Anna erat - erat. Ia tahu, perjalanan di depannya tidak akan mudah. Namun, ia tidak sendiri. Ia memiliki Erni, ia memiliki kenangan tentang Anna dan ia memiliki harapan untuk bertemu kembali dengan Ayu.
Jungkook bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju jendela kamar. Ia membuka jendela dan membiarkan angin malam menyapu wajahnya. Ia menarik napas dalam - dalam, mencoba untuk menenangkan diri.
Ia menatap langit yang bertaburan bintang. Bintang - bintang itu tampak begitu indah dan menenangkan. Jungkook merasa seolah - olah Anna sedang tersenyum kepadanya dari langit sana, memberikan dukungan dan kekuatan kepadanya. Jungkook menutup matanya dan berdoa dalam hati. Ia meminta petunjuk dan kekuatan agar bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk dirinya dan anak - anaknya.
Setelah berdoa, Jungkook merasa sedikit lebih tenang. Ia kembali merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan mencoba untuk tidur. Kali ini, ia berhasil memejamkan mata dan terlelap dalam tidur yang nyenyak.