NovelToon NovelToon
Kukira Impoten Ternyata Hyper

Kukira Impoten Ternyata Hyper

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Vanya sengaja menyamar menjadi sekretaris yang culun di perusahaan milik pria yang dijodohkan dengannya, Ethan. Dia berniat membuat Ethan tidak menyukainya karena dia tidak ingin menikah dan juga banyaknya rumor buruk yang beredar, termasuk bahwa Ethan Impoten. Tapi ....

"Wah, ternyata bisa berdiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Tidak butuh waktu satu jam bagi Vanya menyelesaikan pekerjaannya. Dengan otaknya yang setara jenius, Vanya menyelesaikan analisis data dan menyusun presentasi strategi pemasaran yang kompleks itu hanya dalam waktu 50 menit. Angka, diagram, dan narasi mengalir sempurna, disajikan dengan visual yang minimalis dan tajam, persis standar estetika tinggi Sigma Corp.

Setelah menyimpan hasil kerjanya ke dalam flashdisk, Vanya meregangkan punggungnya sambil menguap panjang. Otot-ototnya terasa kaku. Biasanya di jam ini, dia sudah rebahan di kasur king size-nya, ditemani camilan, dan menenggelamkan diri dalam kisah cinta Oppa Korea.

"Aku sudah rindu dengan ranjangku," gumam Vanya. Dia segera mengambil ponselnya, membuka aplikasi streaming, dan melanjutkan drama favoritnya. Dia tertawa cekikikan saat adegan romantis muncul.

"Aduh, Oppa tampan sekali!" Vanya semakin mendekatkan ponselnya ke wajah, mengabaikan fakta bahwa dia sedang berada di meja kerja. Dia selalu menghayati setiap adegan. "Pria tampan, baik hati, dan mencintai secara ugal-ugalan memang hanya ada di drama. Coba si Bos Tiran itu bisa bersikap begini..."

Di dalam ruangan kacanya, Ethan menatap ke luar. Matanya yang tajam melihat Vanya. Bukannya memeriksa jadwal, Vanya malah tertawa keras sambil mendekap ponsel kecil di tangannya.

"Apa dia hanya mau main-main saja setelah menuntut gaji tiga kali lipat?" geram Ethan.

Ethan mengangkat gagang telepon interkom dan memanggil Vanya, nadanya singkat, padat, dan menusuk.

"Vanya, tugas kamu sudah selesai? Ke ruanganku sekarang!" Tanpa menunggu jawaban Vanya, Ethan meletakkan kembali gagang telepon. Dia menatap Vanya yang kini balas menatapnya dengan ekspresi kesal.

Beberapa saat kemudian, Vanya masuk ke ruangan Ethan dan menyerahkan flashdisk dengan sikap tak acuh. "Sudah selesai."

Ethan tak percaya begitu saja. Dia segera memasukkan flashdisk itu ke laptopnya dan membuka semua hasil pekerjaan Vanya. Matanya bergerak cepat dari satu slide ke slide lain, mencari celah. Namun, dia tidak menemukan satu pun kekurangan.

Analisisnya mendalam, data akurat, dan visualisasi berkelas. Vanya memang sejenius ijazah mahalnya.

"Vanya," ujar Ethan, tanpa mengangkat pandangan. "Saat bekerja kamu tidak boleh bermain HP."

"Saya tidak bermain, saya hanya menonton drama," balas Vanya santai. "Pak Ethan, daripada saya terus melihat drama di HP, lebih baik pasang TV layar lebar di tembok sana. Biar saya bisa bekerja sambil menonton drama."

Ethan menghela napas panjang. Vanya benar-benar menguji kesabarannya. "Vanya, ini kantor, bukan tempat untuk menonton. Masih banyak pekerjaan yang harus kamu kerjakan. Lihat dokumen itu masih menumpuk, dan kamu juga belum menyusun jadwalku!"

"Belum ada sehari saya bekerja di sini, jadi harus bertahap, Pak Ethan," Vanya menyilangkan tangan.

Ethan tidak bisa menang berdebat saat ini. Keahlian Vanya baru saja terbukti, dan dia butuh presentasi itu. Dia beralih ke perintah yang paling personal.

"Ya sudah. Sekarang jam sebelas. Buatkan aku kopi."

"Kopi?" Vanya mendongak melihat jam dinding. Wajahnya langsung dihiasi senyum penuh arti. "Oke."

Dia melenggang keluar. Begitu sampai di pantry, Vanya segera mengambil cangkir. “Suka yang manis sedang dengan takaran satu banding satu. Less sugar lebih baik."

Vanya terkekeh. Dia sengaja hanya menaruh ujung sendok gula di dalam cangkir itu dan menambah takaran bubuk kopi hingga dua kali lipat. Dia membuat kopi super pahit yang kental.

"Kamu sekretaris baru di sini?" tanya salah satu staf wanita bernama Sofi yang juga ingin membuat kopi.

"Iya, baru hari ini aku melamar tapi langsung disuruh kerja," jawab Vanya, memutar cangkirnya.

Sofi tertawa. "Iya, memang begitu Pak Ethan. Semoga kamu betah ya. Perkenalkan namaku Sofi."

"Aku Vanya." Vanya membalas uluran tangan Sofi sambil tersenyum. "Memang Pak Ethan sedari dulu galak gitu?"

"Iya, Pak Ethan memang sangat disiplin dan kita harus terus bekerja. Tapi kalau masalah uang, Pak Ethan tidak pelit. Asal kerja kita bagus, Pak Ethan pasti memberi bonus besar. Makanya itu, kita masih mau bekerja di sini." Sofi merendahkan suaranya. "Tapi, jarang yang cocok menjadi sekretarisnya. Pekerjaannya sangat berat, dan katanya ... Pak Ethan tidak betah dekat-dekat dengan wanita."

"Apa Pak Ethan tidak normal?" tanya Vanya. Dia semakin ingin bergosip, tetapi Raka sudah muncul.

"Vanya, kamu lama sekali membuat kopi? Pak Ethan sudah tidak sabar!" kata Raka sambil tertawa.

Vanya hanya tersenyum miring. "Nanti kita lanjut lagi ya, gosipnya." Vanya membawa secangkir kopi itu, berjalan menuju ruangan Ethan.

Dia meletakkan kopi itu di hadapan Ethan dengan hati-hati.

"Sudah sesuai takaran?" tanya Ethan sambil menatap Vanya curiga.

"Tentu saja," jawab Vanya dengan mata berbinar di balik kacamata. Dia sudah tidak sabar melihat ekspresi Ethan.

Ethan mengangkat cangkir itu dan meneguknya. Hanya satu tegukan, dan seketika dia melepehnya kembali ke cangkir. Ekspresinya yang dingin langsung berubah penuh emosi.

"Pahit sekali! Kamu tidak kasih gula!" seru Ethan.

"Pahit? Iyakah? Astaga. Ini memang pertama kalinya saya membuat kopi," balas Vanya.

"Baru pertama kali?" Ethan mendengus. "Memangnya selama ini pelayan yang melayani kamu?"

"Ya kan saya pakai kopi sachet yang sudah jelas takarannya. Kalau begitu, biar saya ganti." Vanya segera mengambil cangkir itu kembali.

Di sinilah Vanya melihat kesempatannya. Dengan gerakan yang kelewat ceroboh dan dramatis, Vanya tidak sengaja menumpahkan sisa kopi pahit itu. Kopi itu mengenai paha celana mahal Ethan.

"Vanya!" bentak Ethan. Kopi yang masih panas itu menembus kain, menciptakan sensasi yang mengejutkan.

"Maaf, Pak! Cangkirnya licin!" Vanya segera meraih beberapa lembar tisu. Dia berjongkok dan mulai membersihkan celana Ethan, tepat di area pahanya.

Ethan mengepalkan tangannya di tepi meja. Dia merasakan sensasi sentuhan tangan Vanya di pahanya, membuat seluruh tubuhnya menegang. Dia berdiri cepat, terkejut dan marah.

"Vanya, apa yang kamu lakukan!" suara Ethan.

"Membersihkan," Vanya mendongak sambil tersenyum tanpa dosa. Tanpa sadar tangannya terus naik ke atas, ke area yang seharusnya tidak disentuh.

Ethan seketika menjauh dari meja.

"Sekali lagi kamu ceroboh, kamu akan aku pecat!" Ethan berjalan cepat menuju lemari, mengambil baju gantinya. Dia menuju kamar mandi pribadinya, meninggalkan Vanya.

Vanya masih saja berjongkok di dekat kursi Ethan sambil membersihkan tetesan kopi di lantai. Dia terkekeh kecil. "Sensi amat, Pak. Disentuh gitu aja memang udah kesetrum? Katanya nggak bisa berdiri?" gerutu Vanya, mengutip rumor yang dia dapat dari kakaknya.

Namun, saat Vanya hendak berdiri, dia mendengar suara dehaman yang kaku.

"Apanya yang tidak bisa berdiri?"

1
Ica Rissaharyono
kk othor tambah lg kurang ..🤭
Ika Yeni
eh hamil juga vanyaa 🤭
Citra
pasti Vanya hamil tuh
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Fixs ini mah Vanya hamil🤣🤣🤣
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
kalau sudah baca Ethan yang terbayang itu wajah Tom Cruise waktu masih ganteng² nya di Mission Impossible 1 🥰🥰
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
iya kamu juga sudah jatuh cinta sama Ethan😁😁
Kim nara
Lo bikin masalah sendiri sih Vanya
Citra
lebih baik jujur aja Vanya biar gak salah paham sama ethan
Mundri Astuti
nah kan pusing sendiri kamu Vanya 😄
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
udah daripada pusing mending terus terang saja Vanya😅😅😅
Ica Rissaharyono
otw bucin bosmu raka🤣
Ica Rissaharyono
semangattt kk othorr lanjut ya😍
Ranita Rani
itulah org aneh
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
sungguh aneh😅😅😅
Kim nara
🤣🤣🤣🤣Raka shok
Mundri Astuti
😂😂 mang aneh bosmu raka
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
😅😅😅😅😅
Ranita Rani
so pastilah vanya,,,se x merasakan ya bkal jd candu
Kim nara
seru ada kocak2nya ..
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ya iyalah bikin candu🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!