NovelToon NovelToon
Legenda Hua Mulan

Legenda Hua Mulan

Status: tamat
Genre:Mengubah sejarah / Romansa / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Cerita ini tidak melibatkan sejarah manapun karena ini hanya cerita fiktif belaka.

Di sebuah kerajaan Tiongkok kuno yang megah namun diliputi tirani, hidup seorang gadis berusia enam belas tahun bernama Hua Mulan, putri dari Jenderal Besar Hua Ren, pangeran ketiga yang memilih pedang daripada mahkota. Mulan tumbuh dengan darah campuran bangsawan dan suku nomaden, membuatnya cerdas, kuat, sekaligus liar.

Saat sang kaisar pamannya sendiri menindas rakyat dan berusaha menghancurkan pengaruh ayahnya, Mulan tak lagi bisa diam. Ia memutuskan melawan kekuasaan kejam itu dengan membentuk pasukan rahasia peninggalan ayahnya. Bersama para sahabat barunya — Zhuge sang ahli strategi, Zhao sang pendekar pedang, Luan sang tabib, dan Ling sang pencuri licik — Mulan menyalakan api pemberontakan.

Namun takdir membawanya bertemu Kaisar Han Xin dari negeri tetangga, yang awalnya adalah musuhnya. Bersama, mereka melawan tirani dan menemukan cinta di tengah peperangan.
Dari seorang gadis terbuang menja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 — Sekutu dari Timur

Langit malam itu penuh kabut. Awan kelabu menggantung berat di atas Kuil Putih, dan suara burung hantu menggema di antara pepohonan cemara. Di dalam gua bawah tanah, cahaya obor menari di wajah-wajah para prajurit Bayangan Naga yang sedang bersiap. Mulan berdiri di tengah lingkaran besar, jubah hitamnya berkibar, simbol naga putih di dadanya tampak bersinar samar oleh pantulan api.

“Pasukan utara melapor, Yang Mulia,” ujar Zhao Ren dengan suara serak karena lelah. “Gerbang barat ibukota telah diperketat. Tidak ada yang bisa keluar masuk tanpa izin langsung dari kaisar.”

Mulan menatap peta besar yang terbentang di depannya. Tinta merah menandai jalur patroli pasukan kerajaan, sementara tanda hitam menggambarkan posisi persembunyian mereka.

“Pamanku semakin gelisah,” katanya lirih. “Semakin banyak ia merasa terancam, semakin brutal tindakannya.”

Zhuge Wei, sang penasihat, mencondongkan tubuh. “Ada kabar dari utara, Mulan. Salah satu pengintai kita yang selamat membawa pesan penting.”

Ia menyerahkan gulungan kain kecil yang basah oleh hujan. “Dari perbatasan Kerajaan Han.”

Mulan membuka gulungan itu. Tulisan di atasnya ditulis dengan tinta gelap, tergesa-gesa, namun masih terbaca jelas:

‘Kaisar Han Xin bersiap menghadapi serangan besar dari Kaisar Timur. Pasukan Kekaisaran Timur sudah bergerak menuju lembah Sungai Hitam. Jika tak ada bantuan, Han akan jatuh dalam dua bulan.’

Mulan terdiam lama. Nama itu Han Xin bukan nama asing baginya. Ia pernah mendengar dari ayahnya, almarhum Jenderal Hua, tentang kaisar muda dari kerajaan barat yang adil dan bijak. Kaisar Han Xin tidak memperluas wilayah dengan kekerasan, tapi dengan perjanjian dan keadilan. Ia terkenal melindungi rakyat kecil, bahkan sering turun langsung ke desa untuk mendengar keluhan.

Namun kini, Han Xin berada dalam bahaya… dan pamannya, Kaisar Timur, adalah musuhnya.

“Han Xin,” gumam Mulan perlahan. “Jika benar pamanku menyerang Han, maka bukan hanya kerajaan barat yang akan jatuh tapi seluruh tanah ini akan diselimuti perang.”

Zhuge mengangguk. “Kita tak bisa menentang dua kaisar sekaligus. Tapi jika Han jatuh, kita akan sendirian melawan kekaisaran pamanmu”

Zhao Ren menatap Mulan penuh tanya. “Kau ingin membantu Han? Itu artinya kita harus menyeberangi pegunungan dan memasuki wilayah asing. Pasukan kita tidak banyak.”

“Justru karena itu,” jawab Mulan tegas, “kita butuh sekutu. Selama ini kita bertarung sendirian. Tapi jika Han Xin adalah seperti yang Ayah katakan, maka ia bukan hanya sekutu ia mungkin satu-satunya harapan negeri ini.”

Suasana gua mendadak sunyi. Angin malam berdesir lembut, membawa aroma tanah basah.

Zhuge akhirnya bicara, “Aku bisa menyiapkan penyamaran dan rute perjalanan. Tapi perjalanan menuju ibu kota Han akan memakan waktu sepuluh hari. Kita harus melewati hutan Angin Hitam dan lembah serigala.”

Mulan mengangguk. “Siapkan tiga puluh orang terbaik. Aku sendiri yang akan pergi menemui Kaisar Han Xin.”

Zhao Ren menatapnya dengan cemas. “Kau gila! Kau pemimpin kita. Kalau kau tertangkap—”

“Kalau aku tetap di sini, kita semua akan mati tanpa sekutu,” potong Mulan dingin. “Aku tidak akan bersembunyi di balik nama Bayangan Naga selamanya. Waktunya naga itu menunjukkan wujudnya.”

----

Tiga malam kemudian, di bawah sinar bulan pucat, Mulan dan pasukannya bergerak menembus hutan. Mereka mengenakan jubah kelabu yang menyatu dengan kabut. Langkah kaki mereka nyaris tak bersuara. Di depan barisan, Mulan menunggang kuda putih milik ayahnya satu-satunya peninggalan yang tersisa.

Zhao Ren berjalan di sisi kiri, pedang di punggung. “Aku masih tidak percaya kita akan menemui Kaisar Han Xin,” katanya setengah berbisik. “Kau yakin ia akan mempercayai kita?”

“Tidak,” jawab Mulan jujur. “Tapi aku akan membuatnya percaya.”

Kabut semakin pekat. Suara serigala melolong di kejauhan. Lembah di depan mereka gelap dan curam, hanya disinari cahaya petir sesekali. Saat mereka hendak menyeberangi jembatan kayu tua, anak panah meluncur dari pepohonan!

“Ada penyerangan!” teriak Zhao Ren.

Mulan segera memutar kudanya. “Lindungi formasi belakang!”

Anak panah menancap di tanah, lalu terdengar suara keras dari balik kabut. Dari sisi utara muncul sekelompok prajurit berzirah perak, membawa panji dengan lambang naga biru lambang Kerajaan Han.

Zhao Ren mengangkat pedang. “Pasukan Han?”

“Turunkan senjata!” seru salah satu prajurit di depan dengan suara keras. “Kalian berada di perbatasan Han! Sebutkan siapa kalian!”

Mulan melangkah maju perlahan. “Namaku Hua Mulan, putri dari Jenderal Hua, dan pemimpin Bayangan Naga. Aku datang bukan untuk menyerang, tapi untuk berbicara dengan Kaisar Han Xin.”

Para prajurit saling pandang. Pemimpin mereka seorang pria bertubuh tegap dengan rambut diikat rapi menatap Mulan dengan penuh selidik. “Hua Mulan? Dari Timur?”

“Ya.”

Ia menatap tajam, lalu menurunkan busurnya. “Aku Jenderal Li dari Han. Kami mendengar namamu, gadis naga dari Timur. Ikut aku, untuk menemui kaisar.”

Istana Han Xin berdiri megah di atas bukit, namun tidak semewah istana pamannya. Tak ada emas, tak ada ukiran naga besar hanya batu putih polos dan taman bambu yang menenangkan.

Mulan berjalan melewati koridor panjang, matanya menangkap wajah-wajah prajurit yang penuh semangat tapi letih. Mereka semua menunduk hormat saat ia lewat.

Di ruang utama, Han Xin duduk di kursi sederhana, tanpa mahkota, hanya mengenakan jubah biru tua. Matanya lembut tapi tajam mata seorang pemimpin sejati.

“Aku sudah mendengar banyak tentangmu, Hua Mulan,” katanya pelan. “Putri dari jenderal yang dihukum mati oleh saudaranya”

Mulan menunduk hormat. “Ayahku mati bukan karena pengkhianatan, tapi karena kebenaran yang ia pertahankan.”

Han Xin memandangnya lama. “Aku percaya padamu. Tapi aku harus tahu alasanmu datang ke wilayahku. Apa yang kau inginkan?”

“Sekutu,” jawab Mulan tegas. “Pamanku, Kaisar Timur, sedang mempersiapkan pasukan besar. Ia ingin menaklukkan Han dan menyatukan seluruh wilayah di bawah tirani. Jika itu terjadi, tidak akan ada rakyat yang bebas di seluruh negeri ini.”

Han Xin berdiri, berjalan mendekati jendela tempat hujan masih menetes lembut. “Aku tahu rencana itu. Ia menginginkan takhta dunia, bukan perdamaian.”

Mulan menatap punggungnya. “Maka izinkan aku membantu. Pasukanku kecil, tapi kami ahli dalam penyusupan, sabotase, dan pertempuran gerilya. Kami bisa melemahkan pasukan Timur sebelum mereka mencapai lembah Sungai Hitam.”

Han Xin menoleh, menatap Mulan dalam-dalam. “Dan apa yang kau minta sebagai balasan?”

Mulan tersenyum tipis. “Hanya satu, ketika waktunya tiba, bantu aku menggulingkan Kaisar Timur. Tidak untuk kekuasaan, tapi untuk rakyat yang ia tindas.”

Beberapa penasihat Han Xin yang hadir langsung berbisik gelisah. Tapi Han Xin hanya mengangkat tangannya. “Kau berani datang ke wilayah asing, membawa sedikit pasukan, dan menawar bantuan pada kaisar yang bahkan belum kau kenal. Itu bukan keberanian, Hua Mulan itu keyakinan.”

Ia mendekat, mengulurkan tangan. “Mulai hari ini, kau bukan lagi musuh. Kau sekutu Han.”

Mulan menatap tangannya sejenak, lalu menggenggamnya. “Dan mulai hari ini, naga api dari timur akan berpadu dengan naga dari barat.”

Malam itu, Mulan berdiri di balkon istana Han. Dari kejauhan, kilat menyambar di balik gunung. Ia tahu badai besar akan datang bukan hanya di langit, tapi di medan perang.

Zhuge mendekat pelan. “Kau sadar, Mulan… dengan keputusan ini, kau memulai perang dua dunia.”

“Bukan perang,” jawab Mulan lirih, menatap simbol naga putih di dadanya. “Ini kebangkitan. Dunia lama akan runtuh, dan dunia baru akan lahir dari abu-abu api naga.”

Dari kejauhan, suara gong perang terdengar samar. Pasukan Han mulai bersiap. Dan di dalam hatinya, Mulan tahu ini baru awal dari legenda yang sesungguhnya.

Bersambung...

1
Ilfa Yarni
huhuhuhu aku nangis lo bacanya cinta mereka abadi sampe seribu tahun
Ilfa Yarni
wah ternyata han Xin hidup lg mereka skrudah bersama lg trus han Xian jg ada ya
Wulan Sari
ceritanya sangat menarik trimakasih Thor semangat 💪👍 salam sukses selalu ya ❤️🙂🙏
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
yah han Xin ga hidup lg kyk mulan
Ilfa Yarni
apakah mereka akan ketemu lg kok aku deg degan ya
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
trus apakah han Xin msh ada jadian dong mulan sendiri hidup didunia
inda Permatasari: tentu saja masih karena Han Xin juga bukan manusia biasa tapi tidak seperti Hua Mulan yang spesial
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
aaaa sedih mulan pergi apakah mulan bisa kembali
Ilfa Yarni
ceritanya seru walupun aku kurang memgerti
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
aku ga ngerti tentang naga yg aku ngerti cinta mereka ditengah peperangan hehe
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
si mulan ini manusia apa naga sih thor? sy kurang paham dg istilah keturunan naga🤔🤔
Ilfa Yarni
berarti han naga jg ya
Ilfa Yarni
apakah mereka mati bersama asuh penasaran banget
Ilfa Yarni
ceritanya menegangkan
Ilfa Yarni
ternyata pamannya msh hidup kurang ajar skali tp aku salut sama mulan dia hebat dan berani
Ilfa Yarni
seru thor lamjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!