NovelToon NovelToon
Hari Kiamat : Hanya Kita Berdua

Hari Kiamat : Hanya Kita Berdua

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Zombie / Epik Petualangan / Hari Kiamat
Popularitas:65.9k
Nilai: 5
Nama Author: Desau

"Meski kau adalah satu-satunya lelaki di dunia ini, aku tetap tidak akan mau denganmu!" Britney menolak tegas cowok yang menyatakan cinta padanya.

Tapi bagaimana kalau di hari Britney mengatakan itu, terjadi invasi virus zombie? Seketika satu per satu manusia berubah menjadi zombie. Keadaan Zayden High School jadi kacau balau. Pertumpahan darah terjadi dimana-mana.

Untungnya Britney mampu bertahan hidup dengan bersembunyi. Setelah keadaan aman, dia mulai mencari teman. Dari semua orang, satu-satunya orang yang berhasil ditemukan Britney hanyalah Clay. Lelaki yang sudah dirinya tolak cintanya.

Bagaimana perjalanan survival Britney dan Clay di hari kiamat? Apakah ada orang lain yang masih hidup selain mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter ²³ - first time

Sudah dua hari berlalu sejak kejadian di toko pakaian. Luka di lengan Britney kini benar-benar kering, hanya tersisa bekas gigitan yang samar seperti tanda lahir. Tidak ada demam, tidak ada tanda-tanda infeksi. Clay sudah berhenti menatapnya dengan cemas setiap lima menit. Akhirnya, mereka bisa bernapas sedikit lega, seolah dunia kiamat ini memberi mereka jeda kecil untuk merasa hidup lagi.

Britney meregangkan tubuh di jok mobil. “Lihat nih,” katanya, memperlihatkan bekas luka yang nyaris hilang. “Sudah kayak gigitan nyamuk."

Clay melirik sekilas. “Atau mungkin zombie-nya yang malas menggigit serius. Mungkin rasanya nggak enak.”

Britney menatapnya, pura-pura tersinggung. “Maksudmu aku daging basi?”

Clay menahan senyum. “Aku sih lebih suka dibilang... well-done.”

Britney mendengus keras, lalu menertawakan sendiri permainan kata itu. Untuk pertama kalinya setelah berhari-hari penuh ketegangan, suara tawa terdengar di antara mereka. Suara yang hampir terlupakan di dunia yang kini sunyi.

Mobil mereka berhenti di depan toko furniture besar, bangunannya setengah rusak tapi masih berdiri kokoh. Di papan nama pudar tertulis DreamHome Furnishing. Clay mematikan mesin dan menatap sekeliling. “Kita bisa istirahat di sini malam ini,” katanya. “Ada banyak tempat tidur. Pilih yang empuk.”

Britney menatapnya geli. “Tawaran yang menarik. Kau yakin bukan jebakan halus?”

Clay mengangkat bahu pura-pura polos. “Aku hanya berpikir logis. Tidur di kasur sungguhan lebih baik daripada di jok mobil yang bikin punggung patah.”

Mereka masuk dengan hati-hati, membawa senjata masing-masing. Toko itu sunyi, hanya terdengar suara angin berdesir dari jendela pecah. Bau debu bercampur lembab menyengat hidung. Di tengah ruangan luas, puluhan ranjang berjejer rapi seperti pameran yang membeku di waktu.

Britney langsung menjatuhkan tubuhnya di salah satu kasur. “Oh Tuhan... ini surga.”

Clay menatapnya sambil tertawa kecil. “Surga dengan kasur berdebu?”

“Debunya bisa aku peluk asal empuk,” sahut Britney santai sambil menutup mata.

Clay menaruh tas di lantai, lalu ikut duduk di sisi ranjang. Ia memperhatikan wajah Britney yang kini tampak lebih sehat, pipinya mulai berwarna lagi. Tanpa sadar, ia tersenyum.

“Apa?” tanya Britney membuka satu mata.

“Tidak, hanya... kau terlihat berbeda sekarang.”

“Cantik?” godanya sambil menaikkan alis.

Clay berpura-pura berpikir. “Mungkin lebih ke arah... tidak menyeramkan.”

Britney melempar bantal ke wajahnya. “Dasar menyebalkan!”

Bantal itu mendarat tepat di kepala Clay, membuat keduanya tertawa. Tawa itu pelan-pelan memudar menjadi keheningan yang aneh tapi nyaman. Clay duduk lebih dekat, matanya menatap dalam ke arah Britney. Dunia di luar sana mungkin sedang hancur, tapi di dalam toko kecil itu, waktu seolah berhenti.

“Britney,” suara Clay pelan. “Kau tahu... aku pikir aku akan kehilanganmu waktu itu.”

Britney tersenyum lembut, kali ini tanpa sarkasme. “Tapi kau nggak menyerah. Terima kasih, Clay.”

Mata mereka bertemu. Tak ada kata-kata lain. Hanya napas yang saling terasa semakin dekat. Clay menyentuh pipinya perlahan, dan Britney tidak menolak. Ia justru memiringkan wajah, membiarkan sentuhan itu lebih lama. Hening. Lalu, seolah dunia di luar sana tak lagi ada, mereka berciuman untuk kesekian kalinya. Hangat, lembut, dan nyata.

Ciuman itu berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam. Tangan Clay dan Britney saling menjamah tubuh satu sama lain. Udara perlahan terasa panas, membuat keduanya jadi bergairah.

Tangan Britney segera melepas jaket dan baju Clay. Selanjutnya barulah dia melepas pakaiannya sendiri. Hingga mereka kini tampak sama-sama bertelanjang dada.

Britney segera mengarahkan Clay ke buah dadanya. Membiarkan lelaki itu melumat gunung kembarnya dengan intens. Clay dengan senang hati mencumbu area sensitif Britney itu. Sambil melakukannya, jari-jemari Clay perlahan bermain di bagian bawah perut Britney.

"Aah..." Britney mulai mendesah.

Puas dengan payu dara Britney, Clay menanggalkan seluruh celana gadis itu. Lalu membuka kedua kakinya lebar-lebar dan langsung bermain lidah.

Desahan Britney kian menjadi-jadi. Kedua kakinya refleks mengapit kepala Clay yang sekarang di bawah sana. Ia merasa geli sekaligus nikmat luar biasa.

Merasa Britney telah sepenuhnya terpancing gairah, Clay segera melepas celana. Kemudian melakukan penyatuan.

"Pelan-pelan, Clay..." lirih Britney.

"Apa ini pertama kalinya untukmu?" tanya Clay.

Britney mengangguk. "Itu mengejutkan bukan? Secara aku gadis populer di sekolah," balasnya.

"Tidak mengejutkan. Karena aku tahu kau tidak pernah memacari siapapun," tanggap Clay sembari perlahan melakukan penyatuan.

Britney meringiskan wajah. Merasakan sakit dari bawah sana. Clay sudah berhasil menembus selaput daranya.

"Kau pasti sangat menyukaiku. Kau tahu segalanya tentangku," ungkap Britney.

"Itulah aku, Brit..." desis Clay ke telinga Britney. Perlahan dia gigit kuping gadis tersebut sambil mulai menggerakkan pinggulnya.

"Aaah!" Britney mengerang. Dia merasakan sakit di awal. Namun lama-kelamaan berubah jadi semakin nikmat. Apalagi saat Clay menggempurnya lebih cepat dan intens.

Tubuh mereka bergetar hebat. Mengalirkan keringat deras yang membuat permukaan kulit keduanya terlihat mengkilap. Mereka mengerang panjang saat merasakan puncak bersama-sama.

Kini tubuh Clay ambruk ke samping Britney. Keduanya sama-sama sibuk mengatur nafas.

“Tadi itu romantis sekali,” celetuk Britney.

Clay menahan tawa. “Ya, ini bisa masuk nominasi adegan cinta paling panas di zaman zombie.”

“Hey,” jawab Britney sambil mencubit pinggangnya, “setidaknya ranjangnya tidak roboh.”

Setelah itu, tidak ada lagi canda. Hanya gerak perlahan, bisikan nama, dan kehangatan yang memenuhi ruangan. Dunia di luar mungkin kiamat, tapi di sana, di atas ranjang tua itu, dua orang manusia berusaha hidup sepenuhnya, sejenak saja tanpa takut, tanpa suara zombie, tanpa darah, dan mereka melakukan ronde kedua. Semuanya berlanjut ke ronde tiga saat malam.

Malam itu berlalu dengan tenang. Lilin kecil yang mereka nyalakan hampir habis ketika Clay terjaga lebih dulu. Britney masih tertidur di sisinya, wajahnya damai, napasnya pelan. Clay duduk, memandang lengan Britney, bekas gigitan yang kini benar-benar hilang. Ia menatapnya lama, pikirannya berputar cepat.

“Kalau dia digigit dan tetap hidup…” gumamnya pelan. “Berarti sistem imunnya… menolak virus itu.”

Ia berdiri, menatap keluar jendela toko. Di kejauhan, matahari mulai naik perlahan, menyinari kota mati yang sepi. Cahaya itu mengenai wajahnya, menyalakan api kecil dalam pikirannya.

Clay berpaling ke arah Britney yang mulai terbangun. “Pagi,” katanya sambil tersenyum kecil.

Britney menguap. “Kau sudah bangun? Hm... aku mimpi indah.”

“Ya?”

“Ya. Dalam mimpiku, aku tidur di kasur empuk... oh, tunggu, itu nyata ternyata.”

Clay tertawa. “Untung kau tidak bilang mimpi buruk tentang aku.”

Britney mengangkat bahu. “Kau nggak cukup menyeramkan untuk jadi mimpi buruk.”

Ia duduk dan menarik selimutnya. Clay menatapnya sebentar, lalu akhirnya berkata, “Britney, aku punya ide gila.”

Britney mengerutkan alis. “Ide gila versi Clay? Ini pasti melibatkan darah, pedang, atau sesuatu yang meledak.”

Clay tersenyum tipis. “Kau tidak salah jauh. Tapi dengar dulu. Aku ingin mencoba sesuatu dengan darahmu.”

“Ew, kedengarannya menjijikkan,” sahut Britney sambil meringis. “Aku nggak mau kau jadi vampir.”

“Bukan itu,” jawab Clay cepat. “Aku ingin tahu... kalau darahmu bisa menyembuhkan zombie.”

Britney diam sejenak, menatapnya penuh ketidakpercayaan. “Kau serius?”

“Ya. Kalau benar tubuhmu bisa menolak infeksi, mungkin darahmu punya antibodi yang belum pernah ada sebelumnya.”

“Dan kau mau menyuntikkannya ke zombie?”

Clay mengangguk. “Aku mau tahu hasilnya. Kalau benar... mungkin ada harapan untuk dunia ini.”

Britney menatapnya lama, lalu tertawa kecil. “Clay, di antara semua ide gila yang pernah kudengar... yang ini paling tidak masuk akal.”

“Tapi kau tahu aku benar. Lagi pula, kita tidak pernah melihat siapapun yang hidup selain kita," jawab Clay lembut. “Kita sudah lihat apa yang terjadi padamu. Itu bukan kebetulan.”

Britney menatapnya, senyum mulai muncul di bibirnya. “Oke, Profesor Gila. Tapi kalau zombie itu tiba-tiba sembuh dan mulai menyanyi, aku akan menertawakanmu sampai kiamat berikutnya.”

Clay menahan tawa. “Deal.”

1
Kiki Handoyo
Mutasi adalah proses perubahan materi genetik yang terjadi pada makhluk hidup..🤔

Makhluk hidup yang terkena atau yang mengalami mutasi disebut dengan mutan.
Mutan adalah makhluk hidup yang mengalami perubahan genetik (mutasi) pada DNA-nya, yang menyebabkan timbulnya sifat atau karakter baru yang berbeda dari makhluk hidup normalnya.
Berarti ada kemungkinan Jennifer jadi Mutan...😲👹

Mutasi ini bisa menghasilkan sifat baru yang diwariskan ke keturunannya, seperti perubahan fisik drastis atau perubahan yang tidak terlihat secara langsung pada karakter.
Dampak mutasi menghasilkan kekuatan super atau perubahan fisik unik...💪🦹😰
Okto Mulya D.
Jenifer terkena sindrome zombie masih ada, tetapi seperti nya tidak akan tertular lagi justru darahnya membantu lainnya
Cindy
lanjut
Okto Mulya D.
perjuangan berat tuhh
Okto Mulya D.
Jenifer sulit ditebak ya?!, semoga tidak membahayakan Clay dan Britney serta janin anak mereka.
Tiara Bella
Jeniffer mw kemana ya
Tiara Bella
wow dijalan kiamat zombie Britney hamil....semoga dpt melaluinya ya clay Britney.....
Rommy Wasini Khumaidi
aduh...masih kepikiran Jenifer ini thor,takut tiba² nyerang,nanti kalau bayinya Britney lahir ari²nya dimakan kaya Suzana,lebih menakutkan lagi bayinya dimakan,ngeri bgt ngebayanginya 🙈🙈atau jangan² bayinya akan menjadi super hero,karena terkontaminasi virus zombie
Cindy
lanjut
Tiara Bella
wow Jenifer akhirnya sadar ya....tp emang butuh proses.....
Rommy Wasini Khumaidi
aku takut Jenifer jadi makhluk yang melebihi zombie
Rommy Wasini Khumaidi
tuh kan hamil britney
Kiki Handoyo
"BUILD THE WORLD A NEW"

SELAMAT DATANG peradaban baru.
Itulah kalimat yang layak diucapkan saat ini.
Manusia ditakdirkan menjadi khalifah, pembawa perubahan dan pembentuk peradaban di muka bumi.
Mengubahnya dan memicu lahirnya peradaban baru bagi umat manusia.

Virus zombie yang mewabah di hampir semua daerah ini telah mengubah hampir seluruh sendi kehidupan masyarakat bahkan sangat tidak siap dengan kehadiran wabah yang mematikan ini.
Manusia hadir untuk bertindak melakukan perubahan dan membangun peradaban yang diamanatkan oleh Allah SWT.
Dimana semua orang bisa hidup damai, membuat sebuah daerah mampu bangkit dan berkontribusi dalam peta peradaban...🤩🥰
Okto Mulya D.
Britney hamil ngga tuhhh ...bakal repot nihhh
Okto Mulya D.
dunia berjalan lambat..
Okto Mulya D.
ada zombie lagi pasti
Okto Mulya D.
gedung yang tenang ternyata banyak zombie nya..huhh..
Rommy Wasini Khumaidi
Brithney hamil ditengah dunia Zombie,lupa gk pake pengaman ya Clay,gk ada alfamart yang jual Sutra ditengah dunia yang hancur🤣
Tiara Bella
hamil sh kynya Britney...
⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
semoga jangan dulu hamil Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!