Bayangkan saja tiba tiba ada seorang wanita cantik lagi mabuk di tengah jalan sendirian, malam - malam dan menghentikan sebuah ojek yg lagi lewat? Lalu melamar mas ojek itu tanpa peduli latar belakangnya? "KAMU HARUS NIKAHI AKU, MAS OJEK!! POKOKNYA NIKAHI AKU ATAU AKU AKAN TERIAK JIKA KAMU AKAN MENCULIKKU!" ujar wanita itu. Apa yang dilakukan Mas Ojek itu ya ketika dilamar oleh wanita cantik yang sedang mabuk? Diterima atau tidak? Dan apakah wanita itu akan menyesal setelah sadar dari mabuknya jika ia sudah melamar Mas Ojek yang tidak ia kenal? Baca dan ikuti novel ini, sampai HAPPY ENDING ya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Telur Ceplok
Hari semakin terang dan entah sejak kapan Beno sudah berada di apartemennya.
Kini ia sudah memakai pakaian dinas alias jati diri aslinya sebagai Adi Bagaskara.
"Apakah manusia ini tidak tidur?" batin Aulia yang sekarang sedang duduk dihadapan pria yang baru ia kenal semalam dan akan menikahinya segera.
Mereka berdua sedang sarapan.
Saat Aulia bangun tidur tadi, ia tau diri sedang menumpang dirumah orang. Ia membuatkan sarapan telor ceplok dan membuat nasi saja yang bisa ia sajikan pagi ini.
Tanpa ia sadari, di akhir proses memasaknya, Beno, pemilik apartemen sudah duduk di salah satu kursi meja makan. Aulia pun membawa 2 piring ke meja makan beserta nasi dan telor ceploknya.
"Terima kasih sarapannya" ucap Beno setelah melahap suapan terakhir.
"Ya sama sama" balas Aulia lirih dan lanjut menyelesaikan makannya.
Beno berdiri dan membawa piring kotornya ke tempat cuci piring.
"Nanti gak usah dibersihin alat makan atau alat masak yang udah kepake. Ada art yang kupekerjakan untuk membereskan rumah" ucapnya dan Aulia hanya menoleh lalu mengangguk.
Beno berjalan menuju kamarnya untuk mengambil tas kemudian keluar lagi.
"Rencana untuk pertemuan keluarga, kita tetap adakan nanti sore saja. Orang tuaku sudah kuhubungi tadi pagi dan mereka akan memberitahukan rencana pernikahan kita kepada orang tuamu. Aku jemput kamu jam 5 sore" ujar pria itu sebelum benar benar pergi bekerja.
"Oh ya, kamu ada uang? Belanja lah apapun yang kamu inginkan untuk pernikahan kita dalam minggu ini. Gaun atau baju apalah yang kamu suka buat nikah di KUA, bisa beliin baju couple senada buatku juga kalau mau" lanjutnya.
Aulia sangat merasa malu dan rendah dihadapan putra bungsu keluarga Bagaskara ini.
Udah dipungut, terus dianggap gak punya uang lagi meskipun anak orang kaya.
"Aku masih ada uang. Gak perlu serendah itu kamu merendahkan wanita hina sepertiku. Aku tidak ingin menjadi pengemis didepanmu, Ben" sungut Aulia dengan sinis.
Beno tersenyum smirk.
"Okelah. Terserah padamu hari ini mau kemana selama aku tinggal kerja, yang penting jam 5 sore aku mau kamu sudah siap untuk pertemuan keluarga" ucapnya lalu keluar apartemen sebelum mendengar jawaban Aulia.
Pintu tertutup dan Aulia menggerutu sendiri.
"Astaga! Serendah itu ya aku sekarang dihadapan pria yang menolongku. Hahahaa.. dasar Aulia, memang kamu wanita bodoh. Terjebak cinta sesaat pria brengsek lalu terjebak pernikahan palsu dengan pria dingin dan penyamar" sarkasme nya pada diri sendiri.
Dengan kesal, wanita ini menyuapkan sisa makanan dimulutnya hingga habis.
Lalu seperti intruksi Beno, ia menaruh piring kotor ditempatnya.
Aulia memilih kembali ke kamar untuk mandi dan menyegarkan diri.
Setelah itu, ia memakai pakaian yang sudah tersedia di kamar tamu apartemen Beno.
Lalu ia mulai heran dan bertanya tanya pakaian siapa ini?
"Bagaimana pria itu memiliki banyak pakaian wanita seperti ini? Dari dal-aman sampai gaun pun ada" gumam Aulia.
"Apa dia sudah memiliki pacar tapi gak direstui oleh keluarganya akhirnya berpisah?"
"Atau dia putus dengan tidak baik baik? Tapi jika tidak baik baik kenapa dia masih menyimpan barang barang mantannya?"
"Apakah aku nantinya jadi selingkuhan? Atau aku hanya pelampiasan?"
Aulia jadi meragukan keputusannya untuk mau menikah dengan mas ojek yang ia lamar dini hari tadi meskipun ternyata mas ojek ini memang pria yang dijodohkan dengannya.
Wanita hamil itu pun duduk di depan kaca rias sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Menatap wajahnya dan memikirkan seperti apa Beno alias Adi Bagaskara sebenarnya?
"Takdir seperti apa ini? Niat menghindari perjodohan malah ngelamar pria yang dijodohkan denganku? Hmmm.,,aku tidak tau jika dia menjadi tampan seperti ini. Sangat berbeda dari foto yang ditunjukkan papi mami kemarin" lirih Aulia.
"Haish?!! Apa yang kupikirkan tentangnya? Hanya beberapa jam kita kenal, tidak seharusnya aku terlalu memujinya. Laki laki sama saja. Suka buru buru tapi susah nge jelasin alasannya" lanjutnya.
Wanita berusia 26 tahun ini, merasa dirinya tidak berarti. Menyesal telah melewati batas batasan dengan seorang pria. Cinta sih cinta tapi ya jangan sampai mengorbankan diri demi cinta dari orang yang salah.
Aulia memilih menunggu art Beno di ruang keluarga sambil menonton tv dan menyemil buah yang tinggal kupas di kulkas.
Ditempat lain, di sebuah gedung perkantoran berlantai 3, Beno masuk ruangannya dan memanggil seseorang.
"Pagi, Dharma" sapa Beno saat pria yang ia panggil masuk ruangan direktur.
"Pagi, Pak Adi. Anda sudah datang. Mohon maaf tadi pagi saya mengabarkan ada perubahan jadwal meeting mendadak" sahut Dharma.
"It's okay. Aku sangat menunggu klien ini. Jam berapa rapatnya?" tanya Beno alias Adi.
*Note : kalau Beno jadi Adi ya nanti panggilannya serta kata penyebutnya menyesuaikan. Pokoknya BENO \= ADI , kecuali Pak Beno yang asli 😁
"Jam 9, pak. Semua persiapan sudah kami siapkan. Materi presentasi juga sudah ready dengan department gambar dan sipil" jawab Dharma.
"Oke, masih ada waktu 45 menit lagi. Ayo kita ke ruang meeting, aku ingin melihat presentasi tim project lebih dulu" sahut Adi.
Dharma pun menurut lalu berjalan beriringan dengan sang bos yang berusia 29 tahun menuju ruangan meeting di lantai yang sama dengan ruangan direktur yaitu di lantai 3.
Sesampainya diruang meeting, sudah ada beberapa karyawan yang bertugas. Kedatangan direktur mereka lebih awal membuat gugup. Apalagi Adi Bagaskara terkenal perfeksionis.
"Tenang. Jangan tegang. Aku hanya ingin kalian percaya diri untuk pemaparan presentasinya" ujar Adi.
"Baik, Pak. Mohon beri waktu kami 5 menit untuk mempersiapkan semuanya" tawar salah satu karyawan dan sepertinya sudah supervisor.
"Baiklah, santai saja. Pokoknya, aku harap kalian memberikan presentasi yang terbaik untuk klien" ucap Adi.
"Baik, terima kasih pak" sahut salah satu karyawan tadi.
Ada 5 orang karyawan yang ada di ruangan meeting ini. Mereka semua pun terlihat telaten dan profesional menyiapkan segalanya meskipun hanya diberi waktu 5 menit.
Setelah 5 menit menunggu, selayaknya bos, memang Adi bos sih 🤭 ia meminta untuk team segera presentasi sebelum clien penting yang ia dapatkan tendernya beberapa bulan lalu datang.
Adi mengamati dan menilai dengan jelas presentasi anak buahnya ini sudah sesuai ekspektasi.
"Cukup bagus dan memuaskan. Semoga klien kita akan menyukainya" ujar Adi.
Menunggu sekitar 15 menit, akhirnya klien yang ditunggu tunggu datang.
Adi berjabat tangan dengan seorang pria yang sangat ia nantikan kehadirannya. Bukan karena pekerjaan saja, namun pria ini adalah suami dari wanita yang sangat ia cintai tapi terpaksa melepaskannya demi kebahagiaan wanita itu.
"Selamat datang, Pak Leister. Terima kasih sudah datang ke perusahaan kami. Semoga presentasi yang akan kami sampaikan cocok dengan ekspektasi anda" sapa Adi.
"Terima kasih atas sambutan baiknya, Pak Adi. Seharusnya anda berterima kasih kepada istri saya karena dia yang memberikan rekomendasi kontraktor JKAK kepada saya dan melihat website serta portofolio JKAK sendiri cukup mengesankan" sahut Leister.
Terasa perih hati Adi saat Leister dengan bangganya menyebut wanita yang masih ia cintai itu.
Dengan menahan perih itu, Adi masih tersenyum lalu mempersilahkan Pak Leister serta rombangan untuk duduk di kursi yang tersedia.
Presentasi pun dimulai.