Setelah Menikah Hidup Jadi Sengsara

pagi ini begitu cerah cuaca dikampung mekar jati hamparan sawah membentang luas disepanjang jalan, langit biru dihiasi awan berbagi bentuk yang lucu matahari sudah mulai meninggi sudah berada diatas kepala.

...Di kebun teh bima sedang melihat para pekerja yang sedang panen hari ini lumayan banyak warga yang ikut tidak seperti biasanya, dari arah jauh dia melihat pak Adi dan Bu Hesti juga rencana nya dia akan berbohong kepada orang tua Mira saat makan siang nanti para pemetik teh akan beristirahat .Bima sudah mempersiapkan diri mendengar apa pun tanggapan orang tua Mira nantinya ...

jam makan siang pun tiba bima mencari keberadaan orang tua Mira, untung nya mereka berdua istirahat makan siang agak jauh dari pekerja yang lainnya.

Bima menghampiri mereka berdua yang tengah makan siang,

"Bu pak maaf bima menganggu makan siangnya nya apa boleh bima juga istirahat disini"ujar Bima meminta persetujuan

"eh nak bima,iya nak boleh silahkan duduk aja"Bu Yeti menjawab sedangkan pak Adi hanya diam saja

"kamu ikutan makan siang ini Mira banyak nyimpan bekal nya"timpal Bu Yeti lagi

bima tampak ragu, sebenarnya dia juga lapar karena belum makan siang sebab dia memutuskan untuk menemui orang tua Mira duluan

"iya Bu"balas bima tidak enak juga jika dia menolak

"silahkan nak Bima"Bu Hesti memberikan bima piring

setelah selesai makan siang pak Adi yang langsung bertanya kepada Bima karena beliau orang nya tidak bisa basa basi seperti istrinya.

"kenapa bima kamu menemui kami"pak Adi membuka obrolan duluan karena dia melihat bima seperti ingin berbicara tapi ada raut ketakutan wajah pak Adi seperti biasanya selalu datar

"jadi begini pak Bu, sebelum nya bima minta maaf karena Bima telah..."

belum sempat bima melanjutkan maksud dan tujuannya pembicaraan nya sudah dipotong oleh pak Adi

"jika kamu masih ingin menjadikan Mira Lesmana Adipati putri saya sebagai istri kamu jemput lah dia dirumah saya malam ini"tegas pak Adi

"tapi bima jika sekali lagi saya melihat Mira datang kerumah saya dalam keadaan seperti kemarin, saya bersumpah kamu tidak akan bisa bersama dengan Mira lagi"imbuh pak Adi menatap bima dengan tatapan tajam

bima hanya mampu tertunduk mengiyakan perkataan pak Adi mertuanya

"iya nak bima jika kalian punya masalah sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin"tambah Bu Yeti

"iya Bu sekali lagi maafkan Bima, maafkan juga karena Bima Mira harus kehilangan calon anak kami "mata bima nampak berair

"sudah lah nak Bima itu bukan salah kamu nak,itu semua sudah ketentuan yang maha kuasa"jelas Bu Yeti dengan lembut

"iya Bu pak kalau begitu bima pamit dulu ya mau buat laporan dan melihat sudah sampai mana panen teh hari ini "bima berdiri dan melanjutkan pekerjaannya

bima sudah mulai lega karena dia sudah mengutarakan niatnya pada orang tua Mira, sesudah dia mengecek hasil panen sebagian dan membuat laporan dia hendak menemui juragan di pondok tempat nya biasa beristirahat tapi yang ada disana bukan nya juragan ali melainkan Rian putra nya.

"Rian ini laporannya"bima menyerahkan buku besar pada Rian

"iya bim, duduk dulu"tawar Rian

"aku mau langsung lihat para pekerja panen aja "bima berbalik badan

"tunggu bim"Rian menahan bima

"ada apa"tanya bima

"maaf sebelumnya apa kamu dan Mira sedang ada masalah "tanya Rian memastikan

"kamu tau dari mana?"

"bima bima kamu kayak nggak tau aja warga di sini signal nya kalau masalah gosip nyebar nya cepat "Rian terkekeh

"apa kalian bertengkar ada kaitannya dengan aku yang menolong Mira waktu itu ", tanya Rian memastikan

"iya aku sudah salah paham "balas bima melihat kearah lain

"Bim,kamu tau kan alasan ku mengakhiri hubungan ku dengan Mira dulu bukan karena aku tidak mencintai nya lagi bim, tapi aku hanya tidak mau dia dihina oleh ibuku "tatapan Rian sendu mengingat bagaimana ibu nya dulu menentang keras hubungannya dengan Mira

"jadi?"tanya bima menatap Rian tak suka jelas matanya memancarkan aura cemburu

"jagalah dia bim perlakuan dia dengan baik, cukup bagiku untuk melihat nya dilindungi dan dicintai oleh orang lain"ucap Rian sedih

bima hanya mengangguk tanpa dan berlalu meninggalkan Rian masih sangat jelas jika Rian masih sama mencintai Mira seperti dulu .

Rian mengusap ujung matanya yang berair mungkin takdirnya memang tidak bersama dengan Mira walaupun dia tidak bisa bersama dengan Mira cukup baginya masih bisa melihat Mira dengan bebas sampai saat ini, yang Rian harapkan bima dan Mira selalu bersama dan Bima bisa melindungi Mira tidak menyakiti nya.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul lima sore para pekerja bersiap untuk pulang

begitu pula dengan Bima dia sudah berada dirumahnya dia akan bersiap-siap untuk menjemput Mira selesai waktu magrib

"assalamualaikum"bima berdiri didepan pintu rumah orang tua Mira

"walaikumsalam masuk sini bim"pak Adi menyambut bima

tak lama ibu Mira datang dari arah dapur karena penasaran siapa yang bertamu

"Bu panggilkan Mira ya"perintah suaminya

"iya pak,Mira sama ibu lagi siapkan makan malam bentar lagi beres"Bu Yeti berlalu kedapur

"mir didepan ada bima dia mau jemput kamu tadi udah dikasih tau sama bapak kan kamu?"tanya Bu Yeti pada Mira yang sedang memasak udang petai balado

"iya Bu"

"sudah belum kalau sudah kita langsung kedepan yuk"ajak Bu Yeti

"ayo Bu"

sesampainya didepan bima melihat Mira tak berkedip dia akan begitu merindukan istrinya Sudah dua Minggu pasca kejadian mereka bertengkar dia tidak melihat Mira.

"sini Mira duduk di sebelah bima ya"pak Adi menunjuk kursi kosong disebelah bima

"iya pak"Mira mengangguk

"jadi begini mir bima mau menjemput kamu untuk pulang kerumah kalian bagaimana?"tanya pak Adi

Mira tampak berfikir sejenak dan menatap bima yang ada disebelahnya dia melihat wajah memelas bima akhirnya Mira pun mau untuk pulang kerumahnya bersama bima

"iya pak Mira mau"jawab Mira tersenyum

"Alhamdulillah ya Allah, makasih ya maafin mas yang sudah..."

belum sempat bima menyelesaikan kalimatnya

"sudah mas jangan dibahas ''sambung Mira

"ayo kita makan malam dulu keburu dingin makanannya" ajak Bu Yeti

mereka pun makan malam bersama dengan menu yang dimasak oleh Mira dan ibunya menu makan malam mereka udang sambal petai balado,daun singkong rebus dan lalapan mentimun,bima sangat lahap sekali menikmati makanan yang dimasak oleh Mira apalagi udang petai balado karena Bima pecinta makanan pedas.

selesai makan malam Mira dan Bima berpamitan pulang.

sesampainya dirumah Mira langsung memasukkan bajunya kedalam lemari pakaianmira keluar kamar tapi tidak menemukan bima dia mencari keberadaan bima rupanya bima sedang membuat jus apel didapur .

"sini mas biar aku yang buatkan jus nya", tawar Mira

"nggak usah dek kamu duduk aja disitu tunggu terima bersih aja kamu udah"tolak bima terkekeh

"okee deh mas"

"ta Ra ini dek jus buat kamu"bima memberikan segelas jus apel untuk istrinya

"makasih mas"

"sama sama istriku"Bima duduk disebelah Mira

"mas jus nya diminum, jangan diliatin terus salah tingkah nanti jus nya mau kamu tanggung jawab "goda Mira

"dek maafin aku ya aku pernah bentak kamu dan usir kamu dari rumah"bima menatap istri nya sendu

"makasih ya mas kamu udah minta maaf iya aku maafin kamu"Mira tersenyum sambil mengelus tangan bima

"waktu kamu dibawa ke klinik aku juga nggak Nemanin kamu dek kamu nggak marah"selidik bima

"sudah mas jangan dibahas semuanya sudah berlalu"

"iya dek jadi gimana waktu itu kan kamu bilang mau jualan sarapan dihalaman depan rumah kita jadi nggak"tanya bima memastikan

"jadi dong mas,biar aku punya kegiatan dirumah jadi nggak berkebun doang"

"jadi mau kapan kamu jualan nya?"

"mulai hari Senin mas, besok kan kamu libur ya hari Minggu besok kamu mau nggak mas kita pergi mancing disungai yang dekat kebun teh juragan ali?"

"boleh dek"

"yaudah aku udah mulai ngantuk ni mas aku duluan masuk kamar ya "

"iya dek kamu duluan aja "

malam ini mereka tidur dalam keadaan tenang dan damai tanpa ada lagi perasaan yang mengganjal, tidak seperti malam yang sudah sudah.

pagi ini Mira terbangun agak kesiangan tidak seperti biasanya,dia beranjak dari kasur nya rupanya bima juga masih tertidur Mira melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.

Mira langsung bergegas ke toilet mencuci wajah nya supaya hilang rasa kantuknya, kemudian dia langsung berkutat dengan peralatan dapur Mira memilih memasak yang simpel saja untuk sarapan mereka pagi ini dengan menu cah sawi, beserta telur ceplok.

setelah selesai menyiapkan menu sarapan dia langsung membangun kan suaminya yang

masih tertidur.

"kita kesiangan ya dek hari ini"

"nggak papa lah mas kan hari libur kamu juga"

"kita mau pergi mancing jam berapa dek"

"hmm jam 10an aja mas tunggu aku beresin rumah dulu ya"

"Oke dek, kalau gitu aku mau kerumah ibu dulu ya"ijin bima melihat istrinya

"iya mas"

"mas juga sudah tau kalau ibu fitnah kamu dan Rian tentang foto waktu itu maafin ibu ya mas juga nggak tau kenapa ibu bisa memperlakukan kamu seperti itu"bima menatap istrinya

"ibu yang ceritain ke kamu mas?"

"nggak dek mas waktu itu nggak sengaja dengar dia ngomong sama bude lela"

"kirain dia sendiri yang jujur sama anaknya rupanya masih sama aja kelakuannya, kalau nggak kecyduk sama mas bima mana mau ngaku dia kesalahannya "Mira berkata didalam hati nya.

"dek kamu kok malah ngelamun sih "bima melambaikan tangan didepan wajah istrinya

"eh mas, yaudah aku mau beresin rumah dulu"Mira berlalu meninggalkan bima yang meminta penjelasan nya

"dasar perempuan susah ditebak"gumam bima tersenyum

Mira menyapu dan mengepel lantai rumahnya dia juga menyapu dihalaman depan lumayan banyak daun mangga yang jatuh , setelah semua pekerjaan nya beres dia memilih untuk beristirahat sebentar sebelum pergi memancing bersama Bima.

dia terbangun dari tidurnya karena seperti ada yang mengguncang badannya , Mira membuka matanya rupanya bima.

"jadi nggak pergi mancing nya"bima mengelus kepala Mira

"jadi mas,jam berapa emang sekarang "tanya Mira sambil mengucek mata nya

"jam sembilan,kamu ketiduran ya"

"iya mas habis nyapu dihalaman depan habisnya banyak banget daun yang jatuh"

"iya dek ,ayo siap siap kita pergi "

"ayo mas"

sepanjang perjalanan sejauh mata memandang hamparan sawah yang membentang luas menyejukkan mata, singkat cerita akhirnya Mira dan Bima pulang dari memancing mereka lumayan banyak mendapat kan ikan mujaer.

sesampainya dirumah Mira terkejut mendengar jeritan Erlin, rumah Mira dan Erlin tidak jauh hanya berjarak sekitar 200meter saja .

"mas kamu dengar nggak Erlin suaranya terdengar sampai sini kayak nya mereka lagi bertengkar mas ayo kita kesana"Mira berlari kearah rumah Erlin

"dek ,aduh Mira berabe ni urusannya kayak nggak tau aja gimana si Mardi (suami Erlin)orang nya "bima berlari mengejar Mira

sesampainya dirumah Erlin bima melihat Mira memeluk Erlin yang ketakutan

"jangan ikut campur urusan rumah tangga ku kamu Mira!"bentak Mardi

"aku nggak ikut campur Mardi kalau kamu nggak menyiksa fisik Erlin sampai babak belur seperti ini "jawab Mira

tiba-tiba Mardi menarik paksa Erlin dan mendorong Mira sampai Mira jatuh terduduk

"hei Mardi jangan kasar sama perempuan kamu"bima menolong Mira untuk berdiri

"diam kamu bima jangan ikut campur urusan ku,kamu kira aku nggak tahu kamu pernah kan boncengan sama perempuan waktu itu aku lihat kamu saat Mira masih nginap dirumah ibunya"sengit Mardi

suasana semakin tegang Mira menatap bima meminta penjelasan .