NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Duchess.

Pembalasan Sang Duchess.

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Fantasi Wanita
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: flowy_

Carmila harus menghadapi kenyataan pahit: suaminya membawa selingkuhan ke rumah, yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Pengkhianatan dari dua orang terdekatnya ini menghancurkan hati Carmila yang selama ini telah berjuang menjadi istri dan nyonya istana yang sempurna.

Dalam keterpurukannya, Carmila bertemu dengan Pangeran Kedua Kekaisaran, dan tanpa ragu mengajukan sebuah hubungan kontrak dengannya.

Apakah Pangeran Kedua itu akan menerima tawarannya, atau menolak secara dingin? Keputusannya akan menentukan arah permainan balas dendam Carmila, sekaligus membuka pintu pada skandal dan intrik yang tak terduga.

Revisi berjalan yaa!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah pembuktian

Segala rencana sudah tersusun dengan matang, dan akhirnya hari pesta ulang tahun Valerian pun tiba.

Sejak pagi, Kediaman Duke di penuhi kesibukan. Para pelayan berlarian ke sana kemari, memastikan setiap detail pesta berjalan sempurna—dari lampu kristal yang berkilau, hingga bunga segar yang menghiasi setiap sudut ruang dansa.

Menjelang siang, para tamu mulai berdatangan satu per satu, melangkah masuk ke Kediaman dengan rasa ingin tahu dan antusias.

Carmila berdiri di pintu masuk, menyambut tamu dengan senyum anggun. Gaun hitamnya yang berhiaskan manik-manik membalut tubuhnya dengan elegan, sementara rambut peraknya di sanggul tinggi, mempertegas garis wajahnya yang lembut tapi tegas.

“Selamat datang, Nyonya Vivian. Senang sekali Anda bisa datang,” sapa Carmila dengan senyum lembut.

“Lama tak bertemu, Duchess Hamilton. Astaga, Anda tampak begitu cantik hari ini,” ujar sang tamu sambil tersenyum kagum.

Sebagian besar tamu memberi pujian serupa. Ucapan mereka terdengar sopan, tapi pandangan mereka penuh rasa ingin tahu.

“Ngomong-ngomong, Duke Hamilton tak terlihat. Di mana suami Anda?”

“Oh, dia sedang menyelesaikan urusan kecil. Nanti saat pesta di mulai, Anda pasti akan bertemu dengannya,”

Tamu itu hanya tersenyum canggung sebelum melangkah pergi. Carmila tetap berdiri di tempat, menyambut tamu berikutnya dengan senyum yang sama.

Sebagian besar tamu datang bukan untuk Valerian, melainkan untuk dirinya.

Hanya segelintir yang benar-benar tertarik pada Duke—mereka yang sibuk menyanjung, berharap meraih sisa keuntungan dari Kediaman Duke yang hampir runtuh.

Sebagian besar lainnya adalah rekan bisnis Carmila. Mereka menatapnya dengan penasaran, menunggu pesta di mulai sambil membayangkan drama apa yang akan terjadi malam ini.

“Semua tamu di daftar sudah tiba, Nyonya.” Laporan itu datang dari salah satu ksatria penjaga pintu.

“Bagus,” jawab Carmila tenang sambil melirik ke arah aula. “Pastikan pesta di mulai tepat waktu. Dan satu hal lagi—akan ada tamu yang datang agak terlambat. Biarkan pintu tetap terbuka dan penjagaan bersiaga.”

"Baik, Nyonya.”

Carmila melangkah ke dalam ruang pesta. Di panggung utama, dua kursi telah di siapkan untuk Duke dan Duchess, tapi hanya satu yang terisi.

Ia duduk dengan tenang, membiarkan alunan musik pembuka dari orkestra mengisi ruangan yang mulai riuh oleh bisik-bisik tamu.

Tak jauh darinya, Elara yang sejak tadi sibuk memastikan semuanya, terlihat mondar-mandir dengan wajah cemas. “Nyonya, kapan Yang Mulia Duke akan datang? Dengan tamu sebanyak ini, apa beliau tidak akan hadir?”

"Jangan khawatir. Dia akan datang." Carmila menjawab tanpa mengalihkan pandangannya. "Lagi pula, dia bukan tipe pria yang akan meninggalkan pesta ulang tahunnya sendiri."

Valerian selalu bangga menyandang nama besar keluarga Hamilton. Ia juga menyukai perhatian.

Pria seperti itu jelas tidak akan melewatkan pesta ulang tahunnya sendiri—apalagi saat ia tahu semua mata tertuju padanya.

‘Mungkin dia ingin menjadikan pesta ini panggungnya,’ pikir Carmila pelan. ‘Tapi tetap saja, itu langkah bodoh.’

-

Sepuluh menit sebelum waktu yang di tentukan, suasana mulai di penuhi bisik-bisik.

“Kenapa Duke belum muncul?”

Para tamu saling berpandangan, dan berbisik pelan. Mereka yang tak tahu keadaan rumah tangga Duke Hamilton mulai menebak-nebak, seolah ada yang tidak beres.

Lima menit kemudian, kegelisahan terasa makin nyata. Bisik-bisik berubah menjadi gumaman yang terdengar jelas di antara alunan musik, sementara Elara yang mondar-mandir di sisi aula tampak semakin cemas.

Lalu akhirnya—

DENG!

Bunyi lonceng menggema di seluruh ruang pesta.

“Yang Mulia Duke Hamilton telah hadir!”

Pintu aula besar terbuka lebar, menarik perhatian semua orang di ruangan.

Para tamu serentak menoleh ke arah pintu, dan di sana, berdiri seorang pria berambut hitam dengan setelan cokelat rapi. Tatapannya tenang tapi dingin, seolah menilai satu persatu orang yang memandangnya.

Dialah Valerian—tuan rumah sekaligus pusat perhatian dari pesta malam ini.

Begitu ia muncul, suasana ruang pesta langsung berubah. Beberapa tamu mulai berbisik pelan.

“Akhirnya dia datang.”

“Kukira Duke tidak akan muncul malam ini.”

"Tapi... siapa wanita di sampingnya?"

Beberapa tamu saling pandang, lalu menatap lagi ke arah mereka. Di sana, Valerian berdiri sambil menggenggam tangan seorang wanita cantik, yang berdiri anggun di sebelahnya.

“Hah? Siapa itu?”

Para tamu tampak bingung, saling bertukar pandang, berusaha memahami apa yang baru saja terjadi.

Di tengah kebingungan itu, seseorang berseru, “Bukankah itu Nona Seraphina?”

Seketika, beberapa orang menoleh ke arahnya.

“Nona Seraphina?”

“Ya, bukankah dia sahabat lama Duchess Hamilton?”

Bisik-bisik perlahan berubah menjadi gumaman yang terdengar jelas, sementara wajah para tamu di penuhi ekspresi terkejut.

Itu benar-benar Seraphina. Tubuhnya mungil, rambut hitamnya tergerai lurus, dan sepasang mata biru jernihnya berkilau seperti permata.

Sekarang, wanita itu berdiri di samping Valerian.

Suasana tiba-tiba menjadi hening. Tak ada satu pun yang berani berbicara, tapi mereka semua paham apa yang baru saja mereka lihat. Sang Duke muncul di pesta ulang tahunnya sendiri sambil menggandeng wanita lain, bukan istrinya.

Perlahan Seraphina melangkah ke tengah aula, gaun putih panjangnya menyapu lantai setiap kali ia bergerak.

Di sisi lain, Carmila yang sejak tadi diam hanya menatapnya tanpa ekspresi.

Mata Carmila tertuju pada gaun putih Seraphina. Itu adalah gaun rancangan Nyonya Charlotte—gaun yang dulu Seraphina minta agar Carmila membelikan untuknya.

Seraphina berhenti di hadapannya, dan tersenyum kecil. “Hai, Carmila. Aku agak gugup menyapamu begini.”

Ia menarik napas pelan sebelum melanjutkan ucapannya, “Mulai hari ini, aku akan menyapamu sebagai selir Yang Mulia Duke Hamilton. Semoga kita bisa akur.”

Seraphina tampak benar-benar puas dengan situasi yang tercipta saat ini.

Saat memutuskan untuk muncul di pesta sebagai selir Duke, Seraphina sempat merasa gentar. Ia sadar, langkah ini sama saja dengan mengumumkan kepada semua orang bahwa dirinya telah mengkhianati Carmila.

'Carmila pasti sudah mencurigai hubungan kita! Sudah kubilang agar kita berhati-hati di Kediaman!'

Pertama kalinya, Seraphina sempat marah pada Valerian ketika menghadapi sikap dingin Carmila.

Bagi Seraphina, Carmila bukan musuh berbahaya—melainkan sasaran empuk. Sedikit rengekan saja sudah cukup untuk membuat wanita itu luluh dan menuruti kemauannya.

Tapi begitu di usir dari Kediaman hari itu, Seraphina sadar satu hal: jika Carmila menghilang, maka banyak keuntungan akan ikut lenyap bersamanya.

‘Tenang saja, Seraphina. Percayalah padaku. Aku akan mengurus semuanya.’

Itu yang diucapkan Valerian saat itu, sambil memeluknya erat. Ia percaya sepenuhnya pada janji itu, yakin Valerian akan selalu melindunginya dan mengakuinya di depan semua orang.

Hari ini akan menjadi sebuah pembuktian.

Ia tak lagi sembunyi, semua orang akan tahu siapa yang sebenarnya di cintai Duke Hamilton.

‘Ternyata rasanya lebih melegakan dari yang kuduga,’ pikirnya sambil tersenyum kecil.

Beberapa bulan terakhir terasa menyiksa baginya, karena ia harus menyembunyikan perasaan yang tumbuh untuk Valerian. Setiap kali melihat pasangan suami-istri itu bersama di acara formal, hatinya selalu merasa tertekan. Tapi sekarang semua itu sudah berakhir.

Kini ia berdiri di sisi Valerian, menggenggam tangannya di depan semua orang, dan untuk pertama kalinya, Seraphina merasa benar-benar bebas.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ☘𝓡𝓳ᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝
waah bacanya berasa kayak berada di masa kerajaan deeeh
ℒ⃝𝓾𝓶𝓲𝒅𝒂𝒓𝒌࿐ 𝐕elyᥒ' 𝐂hu
mampir /Doge/
🍒⃞⃟🦅☕︎⃝❥~`•suami aku`•~⧗⃟ᷢʷ
semangat lanjutannya/Chuckle/
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘraihanun
Bagus, buat ulat bulu itu pergi tapi bukankah mereka akan semakin bebas selingkuh di luar kediaman duke
𝗔𝗹𝘄𝗮𝘆𝘀 𝗬𝗼𝘂'𝗛 <𝟯
apakah Carmila ini suka selingkuh?
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘreedha
Mau yang mahal.... beli sendiri atuh... kamu memang menggemaskan sampe pengen kujambak-jambak
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ õΓἶპ
ini definisi teman tak tahu diri, dikasih hati minta jantung
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᵐᵘᴳᴿ🐅🤎⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀◌ᷟ⑅⃝ͩ
Sudah banyak kejadian orang yang kita tolong malam menusuk kita dari belakang
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⍣⃟ₛ⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©
semangat up nya
⏤͟͟͞𝓡𝓵𝓸𝓿𝓮☘𝓡𝓳⒋ⷨ͢⚤¢ᖱ'D⃤
mampir thor
wintersweet.
/Slight/
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
yey, lanjut thor
𝐃iyah 𝐂ahay𝖆⃟🌤☕︎⃝❥
sayang banget ya, gak dijambak tuh 2 manusia/Facepalm/
🍾⃝ᴠͩɪ͜ᴠᷞɪͧᴀᷠɴᷧ ᴡɪᴊ͠ᴀʏᴀ
mantap flowy
ᴠɪʟʏᴀ.: maaciw😍
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
tunggu aja Seraphina, carmila punya kejutan terbaik buat membungkam kalian. kamu dan Valerian, puas puasin tampil dulu😌
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: ayo up lagi
total 2 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
aahh gak sabar, makin penasaran gimana reaksi valerian☺️🤭
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘraihanun
Dia bukan sahabatmu, catat itu
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘreedha
Apa yang kau lihat adalah apa yang kau lihat... bukan halusinasi, itu kenyataan, hadapi, buat keputusan bertahan atau pergi
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ õΓἶპ
kenapa gak dilabrak aja, hajar si pelakor, cerein suami tukang selingkuh
𝓐𝔂⃝❥🪱ᴀᴎᴅᴙᴇ͢ᤱ🤍
bingung mau komen apa yaaa/Facepalm/
ᴠɪʟʏᴀ.: apaa yaa /Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!