NovelToon NovelToon
NIGHT LIGHT

NIGHT LIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Trauma masa lalu / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Nikah Kontrak / Reinkarnasi
Popularitas:556
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ketika Pagi datang, Lucian Beasley akan pergi. Tetapi Malam hari, adalah miliknya. Lucian akan memelukmu karena Andralia Raelys miliknya. Akan tetapi hari itu, muncul dinding besar menjadi pembatas di antara mereka. Lucian sadar, tapi Dia tidak ingin Andralia melupakannya. Namun, takdir membencinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18: Mari Ke Laut Bersama

Kulit putih pucat dengan bibir yang terlihat kering. Gadis itu terlihat mati daripada sedang tidur. Lucian mendekat ke arahnya. Menatapnya lebih seksama.

"Sungguh bercak yang berpola sisik" lirih Lucian perlahan menyentuh leher gadis itu dan "PATSH!" Sensasi tersengat di ujung jari Lucian mengejutkannya saat menyentuh leher gadis itu.

"Astaga..." lirih Lucian melihat ujung jari telunjuknya yang baik-baik saja.

Mata Lucian kembali berkeliling, melihat banyak alat medis yang ada di sekitar gadis itu. Lucian tidak menyadari jika gadis itu membuka matanya perlahan. Mata biru gadis itu, mulai menjelahi sekitarnya. Pandangannya masih kabur, namun dia bisa melihat siluet pria yang tengah melihat benda medis di sisi kanan atasnya.

Bibir gadis itu berkecap pelan. Sungguh kaku dan sulit. Dia bahkan merasakan tangannya yang sulit dia gerakan, selain jari-jarinya. Gadis berambut merah dengan mata biru itu menatap Lucian dengan jelas.

"Chai...den... Ag...ha..." lirihnya.

Suara lirihan itu terdengar ke telinga Lucian "Chaiden Agha?". Dan itu membuat Lucian menoleh perlahan. Mata Lucian bertemu dengan mata gadis itu. Mata biru dengan pupil setengah, layaknya kucing. Gadis itu, masih kerasukan roh. Dan sesuai ucapan Pemilik Mansion. Dia dirasuki Roh Laut.

Lucian mundur dengan cepat. Dia menjaga jarak dengan gadis itu.

Bibir gadis itu terlihat tersenyum perlahan, matanya bahkan menyipit. "Chaiden Agha? Benar, itu kamu?" dia mengulurkan tangannya perlahan ke arah Lucian.

"Chaiden? Kenapa kau memanggilku dengan sebutan itu? Siapa kau?" Lucian tidak sembarangan menerima uluran tangan Roh Laut. Sebab, mereka adalah penipu. Mereka bisa memainkan otak siapapun yang menyentuhnya.

"Kamu melupakanku? Aku Syren yang kau selamatkan"

DRAP! Lucian keluar dari kamar itu dan langsung berlari dengan kencang. Meninggalkan gadis itu yang baru siuman setelah dua tahun koma.

"BRUK!!!"

Dan karena kecerobohannya, Lucian jatuh bersama seseorang yang dia tabrak. Dan, siapa lagi jika bukan dengan Andralia. Kepala Andralia terjatuk dagu Lucian dengan keras. Begitu juga Lucian yang tak sengaja mengigit lidahnya sendiri hingga berdarah.

Andralia menutup keningnya setelah hantaman keras itu. Lucian panik dan mengusap kening Andralia dengan telapak tangannya.

"Maaf, ini pasti sakit sekali" Lucian mendonggakkan kepala Andralia. Kedua mata Andralia berair karena rasa pusing itu.

"Maaf. Anda bisa memukul kepala saya juga!" Tegas Lucian mengenggam tangan Andralia dan menepukkannya ke kepalanya.

Sisa energi sihir Andralia rasakan dari tangan Lucian. Andralia menarik tangannya dengan cepat tanpa sadar.

"Ah, maafkan saya Yang Mulia" Lucian baru ingat dengan ucapan Andralia untuk tidak menyentuhnya.

Kening Andralia berkerut, melihat energi sihir gelap itu dari tangan kanan Lucian. Sedangkan, Lucian melihat raut jijik yang Andralia keluarkan. Dia tidak tau dengan apa yang Andralia lihat.

Hati Lucian sedikit sakit saat Andralia menarik tangannya dengan kasar. Dia tersenyum getir.

"Ka... Kau! Darimana saja?!" Tanya Andralia dengan nada membentak.

Lucian masih tersenyum. Namun, matanya sayu. "Saya tersesat" jawabnya dengan lembut.

"Tersesat? Tidak mungkin hanya tersesat! Apa yang sudah kau lakukan?! Kenapa kau dipenuhi sihir asing?! Siapa yang melakukan ini padamu?!" Andralia berdiri. Dia menarik lengan Lucian untuk segera berdiri dan keluar dari lorong gelap itu.

Lucian menatap telapak tangan hangat Andralia yang memegang pergelangan tangannya dengan kuat. Padahal, tangan Andralia begitu kecil, namun kuat saat menariknya untuk mengikuti langkah kakinya yang cepat.

Andralia masuk ke dalam kamar mereka. Dia menarik Lucian lalu menyuruhnya duduk di make-up di kamar itu.

"Jangan membodohiku, Lucian" telapak tangan kiri Andralia bertumpuan pada meja makeup itu.

Lucian menatap Andralia yang begitu cantik saat marah. Namun, dia segera menundukkan kepalanya daripada membuat Andralia semakin membencinya.

"Jawab aku. Apa yang sudah kau lakukan?" Andralia sungguh mengitimidasi Lucian.

Lucian melihat Andralia perlahan. Dia sungguh takut mengatakannya. "Bolehkah saya berbisik?" tanya Lucian.

"Tidak perlu berbisik. Tidak ada orang lain di sini selain kita berdua. Jangan mencari kesempatan. Dasar bodoh!" Maki Andralia.

"Ahahaha" Lucian hanya terkekeh tipis dan menoleh ke arah jendela. Di bawah sana, orang-orang terlihat berlarian dan gaduh.

"Saya tidak sengaja menemukan kamar Putri Pemilik Mansion. Dan dia terbangun, dia masih dalam keadaan dirasuki. Roh itu, menyapa saya" jawab Lucian.

Kedua mata Andralia terbuka lebar. Dia memegang kedua pipi Lucian untuk menatapnya. "Roh itu, menyapamu? Tidak mungkin! Dia sudah koma sejak dua tahun yang lalu!" Tegas Andralia tidak percaya.

Lucian bisa melihat kerutan di kening Andralia dengan jelas. Dia menyentuh kerutan itu dengan punggung jari telunjuknya. "Jangan terlalu sering mengerutkan dahi Anda. Nanti, membekas" Lucian tersenyum pada Andralia.

Andralia menarik anak rambut Lucian di dekat kedua telinganya. "Kau satu-satunya yang menjadi penyebab munculnya kerutan ini. Kemarilah" Andralia mengulurkan kedua tangannya kepada Lucian. Cahaya hangat keluar dari telapak tangan itu.

Andralia berniat menghilangkan sisa sihir hitam yang menyelimuti Lucian.

Lucian tidak pernah menolak. Dia meletakkan kedua telapak tangannya di telapak Andralia.

Sensasi menenangkan kembali dia rasakan. Lucian menutup kedua matanya, merasakan seolah asa angin hangat yang bertiup ke arahnya dengan lembut.

Andralia menatap sihir di sekitar Lucian, kemudian perlahan berpindah menatap mata Lucian yang tertutup. Garis tegas pada alis Lucian tampak, sungguh seperti lukisan. Bulu matanya itu sungguh panjang, membuat siapapun yang melihatnya iri padanya.

Andralia mengusap alis Lucian tanpa sadar. Alis Lucian tebal, namun halus. Saat Andralia mengusap alis itu, dia seperti ilusi yang mendistrosi.

Mata merah menatapnya dengan sayu. Bibir berdarah dan berkecap pelan, "E run dil. Aku te... tap... mencintaimu"

Andralia tersadar dengan cepat. Namun, dia tetap tenang. Menatap Lucian yang masih menutup matanya. "Orang gila. PLAK!!!" Dia menepukkan kedua tangannya pada kedua pipi Lucian dengan keras.

"Aduh..." Kedua mata Lucian kembali terbuka. Dia menatap Andralia kembali. Masih dengan raut masam. Alisnya berkerut.

Kedua tangan Andralia masih di pipi Lucian. "Sekali lagi kau bertingkah menyebalkan, pulang saja ke Istana Erundil sendirian!" Ancam Andralia dan menjambrak rambut Lucian dengan kedua tangannya seperti dikuncir dua.

"Haha, saya tidak akan macam-macam lagi" ucap Lucian menunjukkan jari kelingkingnya pada Andralia.

"Kau itu selalu-"

"TOCK! TOCK!"

Suara ketukan pintu terdengar. Andralia dan Lucian menatap ke arah pintu bersamaan.

"Siapa?" Tanya Lucian.

"Saya, penjaga Mansion menyampaikan pesan. Jika Tuan Delmar ingin bertemu dengan Tuan Raelys" ucap penjaga dari luar.

"Baik" Andralia mengenggam lengan Lucian dan menariknya. Itu membuat Lucian menoleh ke arahnya.

Mata Andralia berkaca-kaca. Dia mengelengkan kepalanya, agar Lucian tidak mendatangi mereka.

"Kita harus pergi dari sini" lirih Andralia.

"Kenapa?"

"Eh,... uh... itu..." Andralia tidak bisa mengatakan alasannya dengan cepat.

Lucian tersenyum dan membungkukkan tubuhnya di depan Andralia, berhadapan dengan wajahnya. "Apa yang Anda khawatirkan? Saya akan baik-baik saja. Setelah itu, mari ke laut bersama" ucap Lucian tersenyum lebar.

1
gwramm
ini sihh ceritanya menarik bet aslii🤭💯🔥semmangatt kakk author😾✨
ChiArt_27: terima kasih kak❤️‍🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!