 
            Setelah Menikah Hidup Jadi Sengsara
Pagi kembali datang burung burung berkicau menyambut hari yang begitu cerah jam belum, menunjukkan pukul enam pagi tapi matahari sudah terasa menyengat.
seorang wanita muda berusia 23 tahun itu sudah sejak pagi berkutat di dapur, dia lah Mira wanita yang tengah hamil sudah memasuki usia kandungan enam bulan.
"aku liat kamu tiap hari masak tahu dan tempe aja mir, kalau nggak ya mentok telor aja kurang uang yang aku berikan padamu?
tanya bima tak lain adalah suami nya Mira.
Mira buka wanita yang tidak berani membalas suaminya jika sudah keterlaluan baik berkata-kata maupun tindakan .
"iya mas, kamu kan cuma jatahin aku seminggu hanya seratus lima puluh ribu"
balas Mira
"kamu nya aja mir yang nggak bisa atur keuangan "
Mira berlalu ke belakang tidak Dia hiraukan lagi apa yang dikatakan oleh suaminya,
"mau makan yang enak tapi ngasi uang aja perhitungan"gerutu Mira
"mir sini dulu kamu"
"apalagi mas?"
"usia kandungan kamu kan sudah memasuki enam bulan nanti kita tujuh bulanan kamu dong berarti mir?"tanya Bima
"iya mas, emang nya kenapa mas"
"aduh makin bengkak pengeluaran kita"Dimas memegang keningnya
"kamu ya mas seperti nggak ikhlas aja mau Adain acara tujuh bulanan aku! "wajah Mira merah menahan amarah,
dia langsung meninggalkan suaminya dan langsung masuk ke Kamar.
Bima memang pelit setiap Minggu dia menjatah uang bulanan Mira , seminggu hanya diberikan seratus lima puluh ribu.
sedangkan semua kebutuhan rumah tangga nya mengandalkan uang yang dia berikan tidak seberapa, sebenarnya Mira selama ini tidak pernah mempermasalahkan.baru ini tak sengaja dia membuka hp nya bima ada pesan dari ibu mertua nya, yang meminta uang kepada bima dengan nominal yang tidak sedikit yaitu sepuluh juta rupiah.ibu nya bima janda ditinggal mati oleh suaminya,dan ada adik laki-lakinya Bima yang masih kuliah.
sebenarnya Mira tidak pernah mempermasalahkan jika bima memberikan uang kepada ibunya, tapi yang ini tidak bisa dibiarkan sudah seminggu yang lalu pesan tersebut hanya saja Mira baru membaca nya dua hari lalu.sebenarnya dia menunggu Bima sendiri yang akan mengatakan padanya tapi nihil sampai hari ini, itu juga yang membuat Mira kian naik pitam .
"dek buka dulu pintunya mas mau ambil tas
dan kunci motor"bima mengetuk pintu kamar
"mas, kamu nggak ada yang disembunyikan dari aku?"tanya Mira dengan menyipit kan matanya
"sembuyiin apa si dek, kamu ngawur"
"yakin mas, yaudah kamu pergi kerja gih ntar telat nanti malam ada yang mau aku omongin ke kamu"
"iya dek mas pergi dulu"
setelah bima pergi bekerja Mira melanjutkan beres beres rumah nya yang sempat tertunda karena, berselisih dengan bima.
tengah Mira sedang menyantap makanan nya ada ketukkan dipintu depan rumah nya,Mira beranjak dari kursi duduknya untuk melihat siapa yang datang pagi pagi kerumah nya.
"Erlin kamu kenapa,kok mata kamu biru yang sebelah kiri masuk dulu Lin"Mira menggeser badannya supaya Erlin bisa masuk kedalam rumah nya.
Erlin menangis Mira tidak bertanya lagi,tak berselang lama Erlin sudah mulai tenang dia memberikan minum.
"aku berantam sama suami ku mir"Erlin cerita kepada Mira sambil sesenggukan menangis
"jadi ini dia yang lakuin ke kamu, sampai mata kamu biru gitu Lin."
"iya mir aku udah nggak kuat hidup sama mas Mardi aku rasanya pengen pulang ke kampung ibu ku"
semenjak Erlin menikah dengan Mardi dia ikut Mardi tinggal dikampung halaman Mardi
"kamu sering dikasari oleh suamimu Lin?"
"iya mir, tapi ini yang paling parah banget "
"aku turun prihatin Lin, aku nggak bisa ngomong apa-apa ke kamu takut nya memperkeruh keadaan keluarga mu.kalau kamu udah nggak kuat jangan dipaksa ya Lin, bahaya jika sudah berani main tangan.
kalau kamu perlu apa apa selagi aku bisa bantu kamu pasti aku bantu kok"Mira memeluk Erlin yang sudah tenang tidak seperti saat tadi datang.
"iya makasih ya kamu emang baik mir, aku mau pamit pulang dulu kalau gitu "
"hati hati ya Lin kamu, langsung kesini aja kalau suami macam macam sama kamu"
Erlin hanya tersenyum dan berjalan keluar dari rumah Mira , sebelum Mira menutup pintu Erlin tiba tiba berhenti
"eh mir, ibu mertua mu kemaren itu ketemu aku di toko emas dekat pasar sana dia beli perhiasan mir"
"iya kah Lin?"
Erlin hanya mengangguk kan kepalanya
"terus adik ipar nya kamu si Miko juga kaya nya beli motor baru tu"
maklum hidup dikampung semua orang tau jika kita membeli barang baru, mudah saja tersebar gosip.
"ibu kemaren meminta uang kepada mas bima sepuluh juta apa iya Dia pergi ke toko menggunakan uang tersebut dan Miko juga membeli motor baru "Mira berfikir mengaitkan semua kejadian
"awas kamu mas,Jika tidak berkata jujur nanti malam"gumam mira
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments