Wanita Simpanan Tuan Romano

Musik berdentum begitu keras hingga membuat Cassandra yang tidak pernah berada di tempat seperti ini langsung merasa pusing. Belum lagi kepulan asap rokok dan bau alkohol yang menyengat membuatnya benar-benar merasa tidak nyaman dengan tempat ini. Sungguh, rasanya Cassandra ingin segera pergi dari tempat itu. Tapi dia tidak bisa melakukannya karena sudah terikat kontrak dengan mami Sisil.

Dia membutuhkan banyak uang untuk putranya, jadi mau tidak mau dia harus melakukan semua ini agar bisa mendapatkan banyak uang.

"Eve, kamu merokok?" tanya Cassandra ketika melihat temannya merokok sambil memegang sloki yang berisi minuman beralkohol tersebut.

"Oh come on, Cas. Ini club malam. Masak iya di club, musik dugem ada di minumnya teh anget. It's not my style." jawab Evelyn sambil tertawa.

Dia tahu betul jika temannya ini belum terbiasa dengan tempat-tempat ini. Jika dia, sudah terbiasa dengan dunia malam dan dunia malam salah satu bagian dari hidupnya. Jika satu malam saja Evelyn tidak dugem, makanya bisa merasakan sakit kepala yang berkelanjutan.

Disaat mereka sedang bicara, tiba-tiba saja ajudan mami Sisil datang menghampiri keduanya.

"Cassie, di panggil mami." ucap laki-laki yang bernama Jack itu.

"Kenapa?" tanya Evelyn yang berusaha memastikan hal itu.

"Ada tamu." jawab Jack singkat.

"Maksudnya?" tanya Cassandra tidak mengerti.

"Lo ada tamu Cassie. Udah sana, Lo harus berani. Inget, Lo butuh duit buat Jason. Persetan sama uang halal atau haram. sama aja, yang penting Jason bisa sembuh." ujar Evelyn berusaha menyemangati Cassandra untuk bisa melakukan semua ini.

Dengan berat hati Cassandra mengikuti laki-laki tadi untuk bertemu dengan mami Sisil. Sesampainya mereka di ruangan mami Sisil, ternyata wanita itu sedang bersantai dengan sebatang nikotin miliknya.

"Cassie?"

"Ya, mami?" jawab Cassandra saat mami Sisil memanggilnya.

"Ada tamu kamu, tapi gak disini. Kamu akan di antar Jack, dan kamu juga akan di jemput Jack besok pagi. Kasih nomor kamu sama Jack, biar dia tau jam berapa harus jemput kamu!" jelas mami Sisil.

"Kamu tau apa yang harus kamu lakukan bukan?" tanya mami Sisil lagi.

"Tau, mi." jawab Cassandra.

Mami Sisil tersenyum mendengar jawaban dari Cassandra.

"Kamu lakukan saja apa yang bisa kamu lakukan. Jika kamu bisa memuaskan tamu kamu, dia akan membayar 200 juta untuk semalam."

Glug!

Cassandra menelan ludahnya susah payah saat mendengar nominal yang di sebutkan mami Sisil untuknya.

"Tapi ingat, berapa pun yang kamu dapat, harus sampai di tangan mami 20%. Itu harga yang harus kamu bayar untuk mami!" lanjut mami Sisil membuat Cassandra menganggukkan kepalanya dengan mantap.

Jujur saja, walau tidak siap dengan semua ini. Tapi Cassandra harus bisa melakukannya demi Jason.

"Aku mengerti mi." jawab Cassandra.

"Bagus! Pergilah. Tuan muda itu tidak suka menunggu. Jadi pergilah dan bersenang-senang dengan tamu kamu Cassandra. Puaskan tuan muda itu dan lakukan apa yang bisa kamu lakukan untuknya! bersikap liar juga bagus untuk memuaskannya." ujar mami Sisil mengingatkan Cassandra untuk bersikap gatal dan liar.

Setelah mendapatkan perintah dari mami Sisil membuat Cassandra langsung di bawa pergi oleh Jack.

Entah kemana mereka akan pergi, tapi Cassandra percaya jika mami Sisil akan membantunya mendapatkan uang walah jalannya salah. Seperti yang Evelyn katakan tadi, persetan dengan uang halal atau uang haram. Dia melakukan semua ini demi Jason. Jadi Cassandra akan melakukan apa saja asal bisa melihat Jason kembali sehat.

***