NovelToon NovelToon
One Night, More

One Night, More

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

✍🏻 Sekuel dari novel Saoirse 📚



"Bahkan kau tidak akan menemukan cinta yang sama untuk kedua kalinya, pada orang yang sama. Dunia tidak sebaik itu padamu, Tuan. Meskipun kau punya segalanya." ucap Mighty penuh penekanan.

"Aku dan dia adalah dua orang yang berbeda, tanpa perlu kau banding-bandingkan. Dan tidak ada orang yang benar-benar sama, sekalipun mereka kembar identik!" Mighty menghentakkan kakinya, meluapkan emosi yang sudah lama memenuhi dada.

Mighty terjebak dalam permainan nya sendiri, melibatkan seorang duda berusia 35 tahun, Maximilian Gorevoy.



Ikuti kisah mereka yaaa😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 06

Mighty sudah di pindahkan keruang perawatan inap, Thor dan Alla selalu mendampinginya. Sedangkan Max, pria itu entah pergi kemana, Thor dan Alla juga tidak begitu perduli pada putranya.

"Menurutmu, apa dia berkata jujur?" bisik Alla pada Thor, matanya menatap Mighty yang tertidur di ranjang pasien.

"Bukankah dia sudah tahu resikonya, jika dia berani membohongi kita." ujar Thor, Alla mengangguk pelan, mengingat percakapan mereka saat Mighty baru saja datang ke mansion.

"Tapi, bagaimana dengan Max? Dia bersikeras menolak dan tidak mengakuinya." kata Alla ragu.

"Penerimaan dan penolakan Max tidak mengubah kenyataan, jika dia benar-benar mengandung anak Max. Karena kita tetap menerimanya." putus Thor, ia sudah begitu banyak memberikan kebebasan pada Max, kali ini sebagai kepala keluarga ia tidak akan mengalah.

"Aku tidak menghalangi dukanya meratapi kepergian Saoirse, aku tidak mendesaknya untuk menikah ataupun melupakan Saoirse. Tapi aku tidak akan membiarkan dia mengabaikan darah dagingnya, yang lebih membutuhkannya dari pada Saoirse yang kini sudah tiada." ucap Thor, Alla mengangguk paham.

Ia juga sedih kehilangan Saoirse, mendiang menantunya itu memang wanita yang baik. Wajar jika Max sulit melupakannya, namun kehidupan Max masih berlanjut tanpa harus melupakan Saoirse yang pernah menjadi bagian hidupnya.

...

Pagi datang, Mighty mulai membuka matanya dan melihat langit-langit rumah sakit. Ia mengedarkan matanya keseluruhan ruangan tidak ada siapapun, hingga pintu kamar mandi terbuka.

"Kau sudah bangun?" tanya Alla yang baru keluar dari kamar mandi, wanita itu tersenyum hangat, Mighty membalasnya dengan senyum tipis. "Bagaimana keadaan mu? Apa yang kau rasakan?" tanyanya penuh perhatian.

Mighty mencoba duduk, dengan cepat Alla membantunya. "Terimakasih, Nyonya." ucapnya pelan.

Alla mengulum senyum mendengar Mighty memanggilnya Nyonya. "Panggil aku Mommy, aku bukan Nyonya mu." katanya.

Mighty terdiam, menatap lekat wanita yang masih terlihat cantik di usianya. "Ada apa? Kau tidak mau memanggilku Mommy?" tanyanya, melihat Mighty diam.

"A-aku, a-pa-kah bo-leh?" tanyanya terbata. "Memanggil mu dengan sebutan Mommy?" suaranya pelan, bahkan hampir tidak terdengar.

Alla tertawa dan membelai wajah sendu Mighty. "Tentu saja boleh, bukankah aku yang memintamu memanggilku Mommy?" ulangnya, membuat mata Mighty berkaca-kaca.

"Mom-my." ujarnya membuat Alla tersenyum puas dan mengangguk. "Mommy," Mighty langsung memeluk erat tubuh Alla, membuat wanita itu terkejut, karena Mighty menangis tersedu-sedu.

"Hei, are you okey, dear?" tanyanya, membuat air mata Mighty mengalir deras.

"Mommy, mommy, mommy." ucap Mighty berulang kali, seperti anak kecil yang baru bisa bicara.

Alla membalas pelukan itu, ia membiarkan Mighty menangis dalam pelukannya. Mungkin wanita hamil itu sedang merindukan ibunya, pikir Alla. Karena ia sendiri belum tahu apapun tentang Mighty, Thor masih menyelidiki latar belakangnya.

Setelah cukup puas menangis, kini Alla mulai mengajak Mighty kembali bicara, sambil menyuapi sarapannya.

"Jadi, kenapa kau menangis seperti itu?" tanyanya, Mighty berhenti mengunyah dan menatap Alla. "Kau tidak perlu menjawabnya jika ...."

"Aku merindukan Mommy ku," sahutnya cepat, matanya menatap kosong, ingatannya menerawang jauh kebelakang.

"Mommy meninggal saat usiaku 14 tahun." Mighty menatap sendu Alla. "Sudah 11 tahun aku tidak pernah mengucapkan kata Mommy, tidak ada yang bisa aku panggil dengan kata-kata itu."

Kini Alla paham, kenapa Mighty menangis tergugu saat memanggil nya mommy. Ya, karena kata itu sangat berarti bagi semua orang, apalagi yang sudah lama kehilangan sosok mommy.

"Jika kau tidak keberatan, anggap aku sebagai mommy mu." ucap Alla menggenggam tangan Mighty.

Mighty menatap lekat pada Alla, dari yang ia tangkap. Alla sangat berbeda dengan Max yang kasar dan bermulut tajam, karena Alla penuh kasih, hangat, dan ramah.

Pembicaraan mereka terhenti, saat seorang suster datang dan akan membawa Mighty melakukan pemeriksaan kandungan. Di saat bersamaan, Thor dan Max juga datang. Jangan bertanya kenapa Max bisa datang, karena Thor yang memaksa putranya ikut kerumah sakit.

"Apakah perutmu masih terasa kram?" tanya dokter wanita bernama Darya, Mighty menggeleng pelan.

Dokter itu tersenyum. "Sudah pernah melakukan USG?" tanyanya, lagi. Namun Mighty kembali menggeleng.

Setelah susternya selesai melakukan pemeriksaan tekanan darah, kini Mighty berbaring diatas ranjang pemeriksaan, untuk melakukan USG. Semua itu tak luput dari pandangan Alla yang setia menemaninya, begitu juga Thor dan Max, dengan menahan kesal.

Dokter Darya mulai menempelkan Transducer di perut bulat Mighty, setelah sebelumnya diberikan gel dingin oleh suster.

"Usianya sudah 10 minggu, lebih tiga hari." Ujar dokter Darya.

"Apakah dia sehat?" tanya Mighty, ini pertama kalinya ia melakukan pemeriksaan kehamilan setelah mengetahui jika dirinya positif hamil.

Dokter Darya tersenyum, sambil terus menggeser Transducer di perut Mighty. "Mereka sehat, namun masih sedikit lemah." jawabnya.

"Mereka?" ulang Mighty, dokter Darya mengangguk.

"Mereka ada dua, kau hamil anak kembar." katanya menjelaskan, karena Mighty tampak bingung.

"Apa?" Mighty tidak percaya jika dirinya hamil kembar, bukan hanya Mighty. Tapi Thor, Alla, dan Max juga terkejut.

"Dokter, benarkan Mighty hamil kembar?" tanya Alla memastikan, dokter Darya tersenyum dan mengangguk.

"Ya, ini detak jantung mereka." katanya meyakinkan

Dugh ... Dugh ... Dugh....

Dugh ... Dugh ... Dugh....

Mata Mighty berkaca-kaca mendengar detak jantung janin nya, begitu juga dengan Thor dan Alla. Mereka terharu bahagia, setelah penantian panjang, mereka mendapatkan calon penerus, bahkan dua sekaligus. Sesuatu yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Sedangkan Max, hatinya merasa bergetar mendengar suara asing itu. Benarkah itu suara detak jantung calon anaknya? Anak yang tidak pernah Max inginkan dan bayangkan sebelumnya.

Namun Max tidak membiarkan sisi emosional nya terlalu lama, ia menggelengkan kepalanya, meyakinkan hatinya jika Mighty bukanlah wanita baik-baik.

"Aku ingin melakukan tes DNA pada janin itu." bariton suara Max membuat semua mata yang ada diruang itu tertuju padanya.

"Max," ucap Alla tak percaya.

"Bagaimana, Dok? Bukankah bisa melakukan tes DNA meskipun janin itu belum lahir?" desaknya, membuat dokter Darya menghentikan tangannya.

"Sus, tolong bersihkan." pintanya pada sang suster yang dengan sigap membersihkan perut Mighty, dari sisa gel pemeriksaan.

Dokter Darya tidak langsung menjawab, ia memperhatikan wajah Mighty yang terlihat gelisah, dan kedua orang tua Max yang menahan marah.

"Melakukan tes DNA saat janin masih berada dalam kandungan, tentu bisa. Namun memiliki resiko tinggi, apalagi janin Nona Mighty kembar dan sedikit lemah." katanya menjelaskan.

"Mighty tidak akan melakukan tes DNA, atau tes apapun yang membahayakan kandungannya." tegas Thor geram.

"Jika kau bersikeras ingin melakukan tes DNA, setidaknya tunggu sampai Mighty melahirkan!" kata-kata Thor membuat Mighty merasa terlindungi, ia bisa bernapas lega karena Max tidak bisa melakukan kehendaknya.

"Dad, percayalah jika itu bukan milikku." Max kembali meyakinkan Thor, hingga terjadi perdebatan keluarga didalam ruang pemeriksaan dokter Darya.

Namun Thor tetap dengan keputusannya, ia tidak ingin membahayakan Mighty dan kedua janin nya. Membuat Max tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu hingga Mighty melahirkan.

*

*

*

*

*

TBC

1
Ids Manurung
gas update thor
Susapril Deping
Bagus Kok thor Ceritanya.
Aryati Ningsih
semua karyamu aku senang Thor ..lanjut sampai selesai ya ..
Cucu Nurhasanah
di tungguin banget up nya thor🙏
Cucu Nurhasanah
di tunggu bucinmu max😍
Cucu Nurhasanah
maaf Thor... ga biasa komen, yg jelas karyamu selalu d tunggu/Kiss/
Aryati Ningsih
semangat Thor ..paling suka baca novelmu
Aryati Ningsih
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!