NovelToon NovelToon
Dua Hati Satu Takdir

Dua Hati Satu Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dinar

Ketika cinta dan takdir bertemu, kisah dua hati yang berbeda pun bermula.
Alya gadis sederhana yang selalu menundukkan kepalanya pada kehendak orang tua, mendadak harus menerima perjodohan dengan lelaki yang sama sekali tak dikenalnya.

Sementara itu, Raka pria dewasa, penyabar yang terbiasa hidup dengan menuruti pilihan orangtuanya kini menautkan janji suci pada perempuan yang baginya hanyalah orang asing.

Pernikahan tanpa cinta seolah menjadi awal, namun keduanya sepakat untuk menerima dan percaya bahwa takdir tidak pernah keliru. Di balik perbedaan, ada pelajaran tentang pengertian. Di balik keraguan, terselip rasa yang perlahan tumbuh.

Sebab, cinta sejati terkadang bukan tentang siapa yang kita pilih, melainkan siapa yang ditakdirkan untuk kita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

" Jadi sekarang udah mau cari istri? Pacar dulu kali Rak, belum tentu juga dia mau hahah". Alvin sang sahabat kini sepertinya sedang mengejek dirinya.

" Gak usah ngejek, tunggu aja pesona Raka". Begitulah keduanya jika sudah bertemu ada saja perdebatan kecil yang menggemaskan.

" Gue doain deh beneran jadi, kasian banget kan udah minta dijodohin harus jadi dong iya kan?" Alvin menepuk pindah sang sahabat.

Dddrrrttt .... dddrrrttt....

" Ka, kamu pulang jangan terlalu malam ya karena malam ini kita mau ketemu sama keluarga sahabat papa".

" Baik mamaku sayang, akan Raka laksanakan perintah Mama..."

" Yasudah, mama tutup dulu jangan lupa awas aja kalau sampe telat gara-gara kamu, ini kan permintaan kamu sendiri".

" Baik Ibunda Ratuku".

Begitulah isi percakapan di sambungan telepon, ternyata orangtuanya benar-benar mewujudkan untuk mencarikan jodoh untuk dirinya.

Raka segera menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan tentu saja teliti, bagaimana pun tanggung jawab harus tetap dijaga karena ada banyak harapan para karyawan yang bertumpu pada dirinya.

Diseberang sana Alya juga sudah diberitahu oleh kedua orangtuanya jika akan ada tamu, sehingga saat ini Alya sedang membantu sang Ibu untuk menyiapkan hidangan.

Tidak ada bantahan dari Alya, karena merasa jika tidak ada salahnya saling mengenal dan menambah teman. Jika kedepannya akan ada hubungan lebih bukankah itu sebuah perjalanan?.

Kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi, jika tidak pernah mau menerima dan mencobanya.

🌟

" Selamat Malam, selamat datang di rumah sederhana kami Bagas, Ratna..." Harun menyambut kedua sahabatnya yang kini telah berada dirumahnya.

" Harun, lama sekali tidak bertemu. Semakin sibuk saja padahal usia sudah menuju senja hahaha". Bagas memeluk Harun dengan menepuk pundaknya pelan dan hangat.

Ratna yang melihat kejadian dihadapannya kini mengusap ujung matanya, ada rasa hangat karena dulu mereka memang sangat dekat. Semenjak Bina meninggal dan Harun diketahui mengkhianati Bina, memang ada jarak antara ketiganya.

" Mba Ratna, mari masuk.." Maya memecahkan keheningan dan menyambut Ratna membawanya untuk duduk.

Raka mengikuti sang Papa yang ikut untuk duduk di sofa, suasana rumah yang tenang kini terlihat sedikit ramai.

" Ini Raka? Sudah besar ya sekarang" Harun dan Raka kini bersalaman sopan.

" Apa kabar Om?"

" Baik, tunggu ya sebentar lagi Alya datang" Harun kini melanjutkan obrolannya dengan Bagas.

Maya dan Ratna sudah berdamai namun masih ada rasa canggung diantara keduanya, sehingga obrolannya hanya terjadi sesekali saja dan singkat.

" Permisi..." Alya datang dengan membawa minuman yang kini dihidangkan untuk para tamu.

Raka menatap lekat wajah Alya yang teduh, apakah ini bisa dinamakan cinta pada pandangan pertama karena terasa sekali getaran dalam dadanya.

" Alya? Ya Tuhan kamu sudah besar dan sangat cantik sayang". Ratna langsung menghampiri Alya dan memeluknya, air mata Ratna tidak bisa di tahan lagi kali ini.

" Tante... Bagaimana kabarnya?" Alya membalas pelukan Ratna, dengan senyuman hangat yang kini terlihat jelas oleh Raka.

Bagas melirik sekilas putranya dan sedikit tersenyum, sepertinya sang anak telah terjerat pesona Alya.

Duuugghhhh...

Bagas sengaja menendang kaki Raka yang membuat Raka sedikit kaget dan terlonjak, tatapannya kini tajam menatap wajah sang Ayah yang sedang mengalihkan pandangan seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

" Tante rindu sekali sayang, kamu baik-baik aja kan? Aahh, iya ini Raka kamu masih ingat kan?". Alya kini beralih menatap wajah Raka, dulu mereka sempat beberapa kali bertemu untuk bermain bersama dan kini kembali bertemu dengan usia yang sudah dewasa.

" Hallo Mas Raka, apa kabar?" Alya kini mengulurkan tangannya untuk bersalaman dan tentu saja langsung disambut hangat oleh Raka.

" Haii Al, b..ba..baik, kamu bagaimana kabarnya?" terlihat sekali jika Raka sedikit salah tingkah.

" Baik juga Mas".

Kini kedua keluarga itu memutuskan untuk makan malam bersama, Alya dan Maya sudah menyiapkan hidangan sehingga kali ini mereka langsung duduk untuk menikmati menu makanan yang terlihat menggoda.

" Mas, nasinya cukup?"

Ya, Alya sedang membantu menyiapkan makan untuk Raka saat ini. Ratna dan Bagas saling menyenggol lengan melihat interaksi Alya dan Raka yang terlihat menggemaskan. Seperti anak remaja yang sedang salah tingkah saja.

" Ahh iya cukup, terimakasih banyak Al maaf jadi merepotkan" Raka menerima makanan yang telah disiapkan oleh Alya dengan hati yang sejak tadi seolah berlari kencang.

Kini suasana semakin hangat karena diiringi dengan obrolan ringan, namun Raka semakin terlihat canggung sedangkan Alya terlihat biasa saja.

" Aahh iya setelah selesai makan, Kakak tolong ajak Mas Raka ke belakang ya" Harun kini meminta sang anak yang disanggupi oleh Alya.

Om Harun paham banget deh kalau gue butuh waktu ngobrol berdua, biar makin akrab.

1
Wang Lee
Semangat dek
Wang Lee
Kenapa ngak bisa
Wang Lee
Biar tenang dulu iya
Wang Lee
Istirahatlah
Wang Lee
Kok diam
Wang Lee
Pasti angin sesat nih
Wang Lee
Jangan khawatir
Wang Lee
Jangan tatap
Wang Lee
Lihat aja sendiri
Wang Lee
Untuk apa
Wang Lee
Hampiri saja
Wang Lee
Kalau ngak jelas biarkan saja
Wang Lee
Rasa itu pasti timbul
Wang Lee
Terpenuhi semuanya
Wang Lee
Sudah jelas
Wang Lee
Siapa
Wang Lee
Biarkan saja
Wang Lee
mulai terlihat
Wang Lee
Semangat dek🌹🌹🌹🌹🌹
Dinar Almeera: terimakasih kakakkkuuuuu
total 1 replies
Wang Lee
Belum
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!