Jika biasanya seorang wanita yang terlibat oleh seorang anak dan juga ayahnya, maka kali ini berbeda.
Smith Rian Andromeda, dia harus terlibat dengan seorang anak laki-laki yang bernama Lev Zoran Rostova dan juga ibunya, Irina Rostova.
"Aku mau Ayah Smith yang jadi ayahku. Kalau tidak, maka aku tidak akan tingal sama Ibu lagi. Aku bakalan pergi dari rumah sampai Ibu tidak bisa menemukanku!"
Lev yang berusia 9 tahun tahun itu agaknya sedang masa-masa memberontak. Dia kesal dan marah karena ibunya tidak pernah menjawab saat dirinya bertanya tentang ayah kandungnya.
Bagaimana Smith menghadapi situasi ini?
Akankah Irina menerima permintaan Lev, atau dia hanya menganggap bahwa itu hanya sebuah gertakan?
Lalu, bagaimana sikap Lev saat ayah kandungnya muncul?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak Mafia 06
" ... Jangan mencari ku, Bu. ... Aku hanya butuh waktu sendiri. Itu saja."
"Leeeev, tunggu."
Tuuuut
Haaaah
Awalnya, Irina enggan menerima panggilan dari nomor tak dikenal yang masuk ke ponselnya. Terlebih nomor telpon itu adalah nomor telpon yang berasal dari negara ini. Namun dorongan dalam dirinya sangat kuat untuk menjawab panggilan tersebut.
Siapa sangka bahwa orang yang menelpon adalah putranya. Lev yang dicari semalaman itu muncul dengan sendirinya untuk menghubunginya.
"Apa itu tadi, Lev?" tanya Dale. Dia masih membahas tentang pekerjaan dengan Irina dan mendengar Irina memanggil nama Lev di panggilan telpon.
"Haah, ya itu dia," sahut Irina lesu. Wanita itu mengetuk-ngetuk kan jarinya di meja tanda ia tengah berpikir.
"Apa yang dikatakannya?" tanya Dale lagi. Dale tentu penasaran. Reaksi Irina cukup tenang bahkan setelah Lev menghubunginya. Seharusnya Irina bergerak untuk segera menemukan keberadaan Lev.
"Dia tidak ingin dicari. Katanya akan pulang sendiri. Ughhh, anak itu benar-benar sedang jadi pembangkang yang sempurna. Haah sudahlah, biarkan saja. Biarkan saja dia bertindak sesukanya. Aku cukup lelah untuk menghadapi pemberontakan yang dilakukan anak itu sekarang," ucap Irina panjang.
Wajah wanita itu memang menunjukkan rasa lelah yang luar biasa. Dale tahu itu. Lelah yang dirasakan Irina bukanlah karena pekerjaan. Semua lelah itu karena putranya yang akhir-akhir ini semakin giat memberontak.
Usia Lev sudah 9 tahun, anak itu memiliki otak yang cerdas sehingga begitu aktif dan ekspresif dalam menanyakan suatu hal yang ingin dia ketahui dari ibunya.
Lev tak lagi bisa diberi jawaban, "Ayahmu telah tiada," atau "Ayahmu pergi tidak tahu dimana." Tidak bisa demikian.
Anak itu akan terus menuntut, mulai dari menanyakan siapa nama ayah kandungnya, dimana orang itu tinggal, dan sebagainya. Bahkan Lev menanyakan dimana tanah kuburnya jika benar sang ayah telah tiada.
Pertanyaan seputar ayah adalah pertanyaan yang wajar. Terlebih memang Lev sama sekali tidak pernah melihat sosok ayah dalam kesehariannya.
Namun, tidak dengan Irina. Pertanyaan Lev membuat Irina jadi mengingat masa lalunya yang kelam.
"Ya sudah kalau begitu. Lev mungkin butuh waktu untuk berdamai dengan dirinya. Tapi meskipun begitu, kita tetap harus cari tahu dimana dia berada dan bersama dengan siapa. Kita tetap tidak bisa tenang membiarkan Lev tinggal bersama orang asing,"ujar Dale.
Irina mengangguk setuju. Walau Lev berkata bahwa Irina tidak boleh mencari tahu tentang keberadaannya, namun Irina juga tidak mungkin lepas tangan. Bagaimanapun Lev masihlah anak-anak, dia tidak bisa membiarkan Lev berada di tangan orang asing.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya itu, Irina meminta Dale untuk segera mencari tahu terkait dimana Lev sekarang berada. Bagi Dale tentu itu bukan hal yang sulit. Dia langsung menemukan siapa pemilik nomor ponsel yang digunakan oleh Lev.
"Smith Rian Andromeda?"ucap Irina membaca nama orang yang disodorkan oleh Dale.
"Ya, Smith Rian Andromeda. Diketahui dia adalah Direktur Utama Linford Transportation cabang Bali. Tidak ada catatan khusus tentangnya dan pria itu bersih,"sahut Dale menjelaskan.
"Haah baiklah jika begitu, mari kita percaya.Tapi coba tempatkan seseorang untuk mengawasinya lebih lanjut,"tukas Irina.
"Baiklah,"sahut Dale cepat.
Fyuuuh
Irina membunga nafasnya kasar. Dia sungguh tidak menyangka akan seperti ini kejadiannya.
Putranya kali ini sungguh diluar kendali. Tak pernah sebelumnya Lev berbuat demikian. Dan semua itu gara-gara dirinya yang tidak mau bercerita tentang ayah biologis Lev.
"Sial, hanya dengan mengingatnya namanya saja aku sudah sangat jijik dibuatnya. Arghhh, bedebah sialan. Gara-gara dia, hidupku menjadi seperti ini."
Irina membuka sarung tangannya. Dia lalu menggosok tubuhnya lagi seolah menyingkirkan semua kotoran yang menempel. Padahal tidak ada apapun di sana.
"Melaaaa, Melaaaaa!" Irina berteriak memanggil salah satu anak buahnya.
"Ya Nyonya, ada apa?" sahut Mela, dia sedikit berlari ketika namanya disebut oleh sang nyonya.
"Bersihkan ruangan ini, ughhh aku lihat banyak sekali debunya. Dan juga ruangan yang lainnya. Ingat, jangan sampai ada satu bulir pun debu yang menempel."
"Baik, laksanakan!"
Drap drap drap
Irina langsung meninggalkan ruangan itu. Dia membuang sarung tangan yang tadi baru saja dipakainya.
Sedangkan Mela, dia hanya menatap dengan nanar. Ada segelintir rasa iba yang muncul dalam hatinya saat melihat Irina seperti itu.
Selalu seperti ini, dan Mela sadar bahwa setiap Irina melakukan hal ini pasti karena dia mengingat hal buruk di masa lalu.
"Semoga Anda segera bisa sembuh dari trauma itu, Nyonya. Anda berhak bahagia,"ucap Mela dengan sangat tulus.
Ia lalu bergegas, memerintahkan para pelayan untuk kembali membersihkan semua sudut villa itu. Padahal tadi, pagi-pagi sekali tempat itu sudah dibersihkan. Namun mereka kali ini pun harus melakukannya lagi.
Untuk yang tidak tahu pasti akan mengeluh, tapi bagi Mela yang sudah lama mengikuti Irina, hal tersebut bukanlah hal yang merepotkan.
"Lap semuanya sampai tidak ada satu bulir debu pun yang menempel,"ucap Mela memberi perintah.
"Baik!"sahut para pelayan.
Mela dan Anya adalah satu angkatan yang masuk ke Chernyye Rozy. Mereka hanya beda bulan dan juga beda permasalahan.
Jika Anya diambil dari jalanan, maka Mela diambil karena dia membunuh suaminya yang telah menyiksanya tanpa ampun.
Mela dinikahkan orang tuanya saat usianya masih belia, namun perlakuan yang didapat Mela sangatlah buruk. Dia kerap disiksa oleh sang suami dan pada akhirnya dia pun membunuh suaminya dalam keadaan tubuh yang sudah babak belur.
Mela melarikan diri setelah membunuh suaminya. Ia lalu bertemu secara tidak sengaja dengan Irina. Dan Irina pun menolong Mela. Setelah itu, Mela pun menjadi pendukung Irina.
"Lho, kamu sudah kembali? Apa yang terjadi, Anya? Apa Tuan Muda sudah ketemu?"tanya Mela. Ditengah-tengah dirinya memberi instruksi dan mengawasi para pelayan, Mela dikejutkan dengan kepulangan Anya. Dia tahu bahwa Anya sedang menjalankan tugas untuk mencari tuan muda mereka.
"Nyonya meminta untuk pulang. Bukan hanya aku, tapi semuanya. Nyonya meminta untuk menghentikan pencarian,"sahut Anya.
Ya?
Mela tampak terkejut, meski Irina sangat membenci ayah dari Lev, tapi sangat tidak mungkin Irina mengabaikan putranya.
"Jangan berpikir aneh-aneh. Nyonya tidak begitu. Kita selalu tidak bisa menebak jalan pikiran Nyonya bukan? Jadi mari kita percaya bahwa Nyonya pasti sudah memiliki rencana, atau bahkan Nyonya sudah tahu keberadaan Tuan Muda Lev,"ucap Anya. Dia seolah bisa menebak apa yang dipikirkan Mela.
"Haah ya, aku paham,"tukas Mela. Dia setuju dengan apa yang dikatakan oleh rekannya tersebut.
Jika Anya adalah nanny sekaligus pengawal Lev, maka Mela adalah kepala pelayan. Dia paling paham tentang bagaimana cara menyiapkan tempat tinggal yang nyaman bagi Irina.
"Lalu, apa kamu sedang bersih-bersih ... lagi?"tanya Anya dengan mengerutkan kedua alisnya.
"Ya, tepat. Seperti yang kau lihat. Ini masih aman, baru dua kali. Bahkan kamu pernah melihat aku membersihkan mansion sampai lebih dari lima kali dalam satu hari kan? jadi jangan memasang wajah begitu," ungkap Mela sambil tersenyum lebar.
Anya hanya bisa mendengus, dia juga paham mengapa Mela melakukan ini. Semua pasti atas perintah sang nyonya.
TBC
Klo cuma rekaman, Richi masih aman nyawaya, tapi klo disertai kamera tersembunyi dalam kalung yang Richi pake, nyawa Richi jadi taruhan 🤔
Dimana richi akan menemukan arti keluarga di tengah² LEV & yg lainnya.
Semangat richi...kamu bener2 menemukan JATI DIRI kamu sendiri..Semangat✊️✊️