NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Mafia

Mengandung Benih Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / One Night Stand / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Entah sebuah kesialan atau keberuntungan karna Audrey mengandung anak dari seorang mafia besar dan pebisnis paling berpengaruh di Kanada. Sosok Lucas tidak tersentuh, bahkan tak seorangpun bisa mencampuri bisnis gelapnya. Dia pria yang memiliki wajah sempurna, namun tak sesempurna hatinya.

Kehidupan Audrey mungkin tak akan baik-baik saja jika berkaitan dengan Lucas. Lalu bagaimana Audrey akan menyembunyikan keturunan Lucas? Agar hidupnya tak bersinggungan dengan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Audrey melirik Lucas dengan sebal, pria itu belum pergi juga dari kamarnya. Posisinya masih sama, padahal Audrey sempat lama di kamar mandi, sengaja agar Lucas pergi dengan sendirinya. Tapi saat kembali dari kamar mandi, Lucas masih ditempat tidur dan sekarang malah terlihat pulas.

"bisa-bisanya malah tidur disini!" Audrey menggerutu sambil berlalu dan keluar dari kamar. Audrey sempat terperanjat lantaran melihat 2 orang pria dengan segaram hitam berjaga diluar kamarnya. Tubuhnya merinding, mengingat kejadian pe nu sukan kemarin. Pelaku juga memakai pakaian serba hitam dengan postur tubuh yang mirip.

Dua penjaga itu membungkuk sopan pada Audrey. Mereka memperlakukan Audrey seolah-olah pemilik mension ini, begitupun dengan para pelayan.

"Nona, apa Anda butuh sesuatu?" Tanya pria yang lebih tinggi itu.

Audrey menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal. Dia bingung harus menjawab apa. Audrey pikir tidak ada siapapun di luar kamarnya. Ternyata Lucas memperlakukannya seperti tahanan yang harus dijaga ketat oleh bodyguard. Padahal mension sebesar ini tentu memiliki sistem keamanan yang kuat, bahkan cctv terlihat disetiap sudut.

"Aku, aku hanya ingin berkeliling mension." Audrey menjawab pelan karna ragu. Sebab tidak yakin jika 2 orang itu akan memberinya ijin untuk berkeliling.

"Apakah Nona sudah meminta ijin pada Tuan Lucas?" Tanyanya lagi.

Lucas memiliki kuasa dan orang-orang itu bekerja dengan Lucas, jadi semua aktivitas di mension ini sudah pasti harus mendapat persetujuan dari Lucas. Tanpa persetujuan dari Lucas, mereka tentu tidak berani melakukannya. Lucas bukan orang yang bisa diajak negosiasi atau mentolerir kesalahan para pekerjanya. Orang-orang yang berada di sekitar Lucas sudah terlatih secara keseluruhan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan.

Audrey menggerutu dalam hati. Ketika sedang tidur sekalipun, Lucas tetap menyebalkan karna aturannya.

"Sudah. Dia ingin istirahat sebentar tanpa gangguan, jadi aku dibolehkan berkeliling." Jawab Audrey yang memberanikan diri membohongi para bodyguard itu.

Audrey pikir tidak ada salahnya dia berkeliling mension selama Lucas sedang tidur dan dia akan kembali ke kamar sebelum Lucas bangun. Jika pergi selama 20 atau 30 menit, tentu Lucas tidak akan curiga.

2 bodyguard itu saling pandang, mereka terlihat ragu dengan jawaban Audrey. Bertahun-tahun mereka bekerja dengan Lucas, bosnya itu bukan orang yang mudah memberikan kebebasan. Apalagi, Audrey adalah wanita pertama yang dibawa ke mension ini, sedikit aneh jika Lucas membebaskan Audrey berkeliling.

"Apa kalian tidak percaya? Coba saja kalian tanyakan langsung pada Tuan Lucas." Kata Audrey sembari membuka kembali pintu kamarnya. "Itupun kalau kalian berani membangunkannya." Audrey menekankan kalimatnya.

2 orang itu melirik ke dalam kamar dan melihat Lucas tertidur pulas. Audrey tidak bohong soal itu. Mereka bisa membedakan orang yang benar-benar tidur atau pingsan. Mengetahui Audrey jujur soal keadaan Lucas, mereka beranggapan jika Audrey tidak berbohong soal ijin dar Lucas. Jadi Audrey diperbolehkan berkeliling dengan pengawasan keduanya.

Audrey bersorak dalam hati. Dia akan mencari cara untuk menghubungi Elie atau Ayahnya dengan mencari ruangan yang ada telfon rumah di dalamnya.

Beberapa pelayan yang berpapasan tampak tersenyum dan membungkuk sopan pada Audrey. Mereka bersikap seolah-olah Audrey pemilik mension dan semua orang bekerja padanya. Audrey tidak tau apakah Lucas yang memerintah semua orang bersikap ramah padanya, atau memang semua orang disini memang ramah.

Tidak hanya keramahan para pekerja yang menarik perhatian Audrey, namun mension megah ini juga membuat Audrey tidak bisa berhenti kagum. Tempat ini jauh lebih besar dan mewah dari yang Audrey bayangkan sebelumnya.

"Aku ingin turun ke lantai satu, apakah ada lift agar lebih cepat sampai?" Tanya Audrey.

"Maaf Nona, sebaiknya hanya berkeliling dilantai ini saja." Ujar bodyguard itu.

Audrey berdecak. Di lantai ini Audrey belum melihat telfon rumah meski hampir semua ruangan Audrey masuki. Sisanya hanya ruangan terbuka yang luas.

"Tuan Lucas memberiku ijin berkeliling mension, bukan satu lantai ini saja. Kalau sampai Tuan Lucas tau kalian melarang ku, dia pasti akan,,"

"Akan apa?!" Suara berat itu berasal dari belakang Audrey.

2 bodyguard tadi langsung berbalik badan lalu membungkuk pada Lucas. "Tuan." Sapanya.

Audrey meringis takut degan maya terpejam sebelum berbalik badan. Di hadapannya, dia melihat tatapan tajam Lucas tertuju pada 2 bodyguard itu.

"Apa aku mengijinkan kalian membawanya berkeliling?!" Suara bariton itu penuh penekan.

"Maaf Tuan." Keduanya menunduk, tidak berani menatap Lucas.

"Lalu, kenapa melanggar aturanku! Sudah bosan hidup?!" Geram Lucas. Kemarahan diwajahnya terlihat jelas, namun Lucas hanya menatap 2 bodyguardnya.

"Maaf Tuan, kami salah. Kami tidak akan mengulanginya."

Audrey menatap bingung 2 bodyguard itu. Seharusnya mereka melakukan pembelaan dengan mengatakan yang sebenarnya, bahwa Audrey yang memintanya berkeliling mengatas namakan ijin dari Lucas. Tapi alih-alih menjelaskan, mereka malah meminta maaf. Artinya mereka mengaku salah.

"Pergi ke lapangan tembak dan jalankan hukuman kalian! Aku tidak perlu memerintah bodyguard yang lain untuk menem-bak kan? Kalian bisa saling melakukannya!"

Audrey membulatkan matanya, dia gemetar mendengar hukuman yang diberikan Lucas untuk 2 bodyguard itu. Apakah Lucas sudah gila? Dia menyuruh 2 orang itu agar saling menem-bak.

"Tidak, jangan lakukan itu! Aku yang meminta mereka menemani berkeliling, aku berbohong pada mereka dengan mengatakan kamu memberiku ijin berkeliling. Aku yang salah, tolong jangan hukum mereka." Pintar Audrey memohon.

Lucas mengibaskan tangan untuk menyuruh 2 bodyguard itu pergi. "Tetap jalankan hukumannya!" Tegasnya.

"Baik Tuan." Keduanya tampak pasrah dan pergi dari hadapan Lucas.

"Tidak, tidak!! Tolong jangan lakukan! Kalian tidak boleh melakukannya!!" Teriak Audrey pada mereka, namun hanya sia-sia.

"Kembali ke kamarmu!" Titah Lucas dengan tatapan tajam.

Audrey menghampiri Lucas dan dan berlutut di depannya. "Aku mohon hentikan mereka, kau tidak boleh membiarkan mereka saling menem-bak. Disini aku yang bersalah, kau bisa menghukum ku, jangan mereka."

"Tentu saja kau juga akan dihukum, tapi tidak membuat mereka bebas dari hukuman!"

"Kalau begitu beri hukuman yang lain lain, mereka bisa meninggal jika kamu menyuruhnya saling menem-bak." Audrey masih berusaha keras memohon. "Sebagain gantinya, kamu bisa memberi ku hukuman apa saja."

Lucas membungkuk dan meraih dagu Audrey agar berdiri. "Apa saja? Kau yakin?"

Audrey mengangguk cepat tanpa ragu. Dia tidak mungkin mengorbankan 2 orang yang tidak bersalah.

"Ingat kata-katamu!" Ucap Lucas dengan senyum. miring. Dia kemudian merogoh ponselnya.

"Lari 50 putaran dilapangan tembak!" Titah Lucas yang baru saja menghubungi salah satunya bodyguard tadi, lalu segera memutus sambungan.

"Kenapa mereka tetap dihukum?" Audrey menatap kecewa. Meski bukan di tem bak, tapi lari 50 putaran juga beresiko.

"Itu pelatihan, bukan hukuman." Sahut Lucas. "Cepat kembali ke kamarmu!" Lucas berlalu dan Audrey mengekorinya di belakang dengan berkali-kali menghela nafas. Setelah kejadian ini, Audrey tidak berniat memanfaatkan bodyguard atau pelayan lagi untuk kepentingannya sendiri. Lucas tidak pernah main-main dengan hukumannya.

1
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Jovin Huang
ana TDK mudah buat elena mungkin dia tau klo bertanya soal y akan buat kamu sedih maka di Pendem sdr padahal pasti gadis seusia elana sangat pengen berada dkt ayah nya
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
Ana sudah tawar hati itu...dia tidak sudi lagi mau bersama Nick
Kotin Rahman
aku maklumi kmu kecewa dan marah skit smua jdi satu ana....tpi memikirkan perasaan seorg anak itu jga prlu, apa lgi klo Elena melihat daisy dlam gendongan lucas psti Elena jga iri dan ingin merasakan hangatnya dlam gendongan seorg ayah.....walau Elena diam karna dia tahu bhwa ayahnya udh minggal dr kmu ana.....cbs klo nti Elena tahu ayahnya msih hidup psti merasa kmu bohongi dan br ujung kecewa hatinya.....mnghukum nick boleh an.....tpi harus inget anakmu jga.....jdi serba bingung to 😄😄😄😄😄
🍾⃝ͩѵᷞɪͧɴᷠᴀͣ ɴᴀѵɪɴᴀ
gak bisa juga menyalahkan ana .. karna faktanya nick yng menolak diajak serius.. dan lebih menganggap hubungan itu sekedar main-main.. kalaupun sekarang nick menyesal itu sudah resiko.. karna yang disia-siakan bukan hanya ana tapi ada anak dalam kandungan ana.. tpi sekarang anna sudah berdamai dengan keadaan untuk membesarkan Elena sendiri.. itu keputusan yang bagus.. kalaupun mereka gak bersatu Mudah-mudahan bisa berdamai juga dengan nick..
Kotin Rahman
selamat menikmati smuanya nick.....dan sngat stuju dngan sikap ana jngn mudah luluh ya an.....inget rasa sakit yg kau tabung selama ini 🤔🤔🤔
Sugiharti Rusli
dan Audrey juga tidak bisa memaksakan kehendaknya terhadap Ana yang sudah mengaanggap si Nick sudah mati
Sugiharti Rusli
bahkan Audrey pun tidak bisa melunakan hati si Ana yah sekarang ini walo mereka tetap berteman hingga sekarang
hansen
sudah 5 tahun berlalu Ana berikan la kesempatan ke 2 buat Nick..lagian waktu itu kmu jg menikmati kebersamaan itu..jgn terlalu egois Karna yang kasihan Elena ..
hansen
next story Noah Daisy David elena
Annabelle
semoga Ana mau kembali bekerja di tempat Audrey, hati Ana sudah sekeras batu tapi aku yakin suatu saat dia mau menerima Nick
ardiana dili
lanjut
Ayna Adam
Q tw km pasti sangat kecewa dengan kelakuan Nick
Tapi kasihan Elena yg tidak mempunyai sosok Ayah dalam hidupnya
Meskipun Ana bilng kl Ayah Elena sdh meninggal,q yakin Elena pasti membutuhkan Ayahnya
Semangat ya Ana untuk membesarkan anakmu
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
Dien Elvina
ingat lah Ana, walaupun Elena terkesan diam gak pernah menanyakan ttng ayah nya lagi tapi d dlm hatinya ttp dia memimpikan dan membutuhkan kasih sayang seorang ayah..
Sii JunJun
semoga rejeki mu ngalir ana.ada Audrey kalo dia kasih uang terima aja buat modal usaha🤣
dyah EkaPratiwi
semangat ana
zraaa
first🥳
Qaisaa Nazarudin
Audrey terlalu degil dan keras kepala , Seolah-olah hanya dia yg menghawatirkan anaknya,ckk..
Qaisaa Nazarudin
Aku bacanya lompat2,Kalo Audrey jatuh jurang dan berguling-guling,Apakah kandungannya masih selamat?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!